After Met You - Bab 49 Cukup Kamu Tanda Tangani Saja

Setelah makan setengah mangkok bubur,Yuni Lim kehilangan nafsu makannya.

Dia lalu masuk ke kamar mandi,mandi air panas membuat ia bersemangat.

Dia mengganti pakaiannya,pergi ke rumah sakit,disuntik dokter,membeli obat,lalu kembali ke rumahnya.

Dalam perjalanan pulang,ia ditelepon perusahaan yang mewawancarainya kemarin.

"Halo, apakah anda Nona Yuni Lim? Anda telah diterima bekerja di perusahaan kami ..."

Yuni Lim tersenyum begitu mendengarnya:"Terima kasih,senin depan saya akan masuk tepat waktu."

Yuni Lim kembali ke rumah dengan suasana hati yang baik.Di pintu rumah,ia tiba-tiba bertemu dengan seorang tamu tak diundang.

Yessica Lim.

“Minggir,jangan menghalangi jalan.Aku mau membuka pintu.”Ekspresi wajah Yuni Lim terlihat masam.Ia mengenakan setelan olahraga abu-abu, tangannya dimasukkan ke dalam saku bajunya.Nada suaranya terdengar cuek.

“Dengarkan perkataanku terlebih dahulu.”Melihat wajah Yuni Lim yang pucat,Yessica Lim bergeser ke samping,dari sorot matanya terpancar kebencian .

"Tolong pertimbangkan lagi apa yang kukatakan padamu kemarin.Kembalilah bekerja di perusahaan,kakek akan memberimu saham."

Sahamnya telah diberikan kepada Yuni Lim.Yessica Lim tidak menyukai hal ini.Sebelumnya ia telah berusaha untuk membatalkannya.Sayangnya,perintah kakek tidak bisa diubah lagi.Ia terpaksa memanggil Yuni Lim kembali ke perusahaan.

“Oh,” Yuni Lim menanggapinya dengan dingin.Dia lalu membuka pintu dan masuk ke dalam.

Yessica Lim dengan cepat menahan pintu itu dengan tangannya.

Yuni Lim kehilangan kesabarannya.Ia langsung menelepon bagian keamanan:"Ada seorang wanita yang entah mengapa terus berdiri di pintu dan tidak mau pergi,tolong bawa ia pergi."

Selesai menelepon,Yuni Lim masih tidak menutup pintu.Ia bertatap-tatapan dengan Yessica Lim yang masih berdiri di depan pintu.

Yessica Lim tahu temperamen Yuni Lim memang buruk,namun ia tidak menyangka akan dipermalukan sepeti itu olehnya.

Yessica Lim menggigit bibirnya,dengan enggan hati ia berkata:"Ini semua adalah kemauan kakek,tidak ada syarat lainnya.Asalkan kamu mau kembali bekerja di perusahaan keluarga kita,kakek pasti akan memberimu saham.Kontraknya sudah dibuat,cukup kamu tanda tangani saja!"

Pada saat bersamaan,terdengar derap langkah kaki dari koridor.

Para satpam akan segera tiba.

Raut muka Yessica Lim langsung berubah,dia langsung melemparkan sebuah folder dokumen ke dalam.

Dia tidak mau diusir oleh satpam,itu akan terlihat memalukan.

Yuni Lim menatap folder itu,namun ia tidak mengambilnya.Ia ingin melihat bagaimana Yessica Lim berpapasan dengan satpam itu.

Satpam itu sejenak memandang Yessica Lim,lalu melemparkan pandangannya ke Yuni Lim: "Nona Lim..."

“Ya,dia orangnya.Tadi dia menghalangi pintu,tidak mau pergi.Kupikir ia sakit jiwa.Ternyata ia karyawan perusahaan asuransi.”Ujar Yuni Lim sambil membuka pintu dan memungut folder itu di hadapan mereka.

Para satpam saling bertatapan mata dan merasa bingung.

Wajah Yessica Lin putih akibat amarah.Dia tidak sudi bersikap sok imut pada kedua satpam itu.Hal tersebut hanya akan menjatuhkan harga dirinya.

Ia sejenak melotot marah pada Yuni Lim,lalu buru-buru lari ke bawah,suara sepatu haknya terdengar jelas.

“Maaf telah merepotkan kalian.”Yuni Lim tersenyum sambil mengangguk pada kedua satpam itu.

Para satpam itu agak kikuk berhadapan dengan Yuni Lim yang berparas cantik.Setelah basa basi sejenak,mereka pergi.

......

Yuni Lim kembali ke kamar dan membuka folder itu.Ia mengeluarkan kontrak itu dan membacanya dengan teliti.Ternyata memang ada beberapa celah di dalamnya.

Untungnya,dia belajar hukum ketika berada di luar negeri,kalau tidak ia benar-benar akan tertipu.

Meskipun tidak tahu apa yang direncanakan kakek,namun bila bisa mendapatkan kembali sahamnya,tawaran kakek terbilang cukup bagus.

Tidak peduli trik apapun yang dipersiapkan kakek,ia yakin bisa mengatasinya nanti.

Mau dipikirkan bagaimanapun,Yuni Lim merasa dia harus mengambil kesempatan ini.

Dia pergi ke kantor pengacara dan merancang kembali sebuah kontrak yang tidak memiliki celah. Kemudian,ia baru pergi ke perusahaan keluarganya untuk mencari kakeknya.

Setelah beberapa lamanya tidak mendatangi perusahaan keluarga Lim,Yuni Lim merasa asing saat berdiri di pintu masuknya.

Saat ia masuk,dia langsung ditahan resepsionis:"Hai,nona.Anda ingin bertemu dengan siapa?"

Yuni Lim menoleh untuk melihat resepsionis itu.Ia bukan karyawan baru.Ia telah ada saat Yuni Lim masih bekerja di sini.Nampaknya ia sengaja ingin mempersulit Yuni Lim.

“Aku ingin bertemu dengan kakekku,” Yuni Lim mengibaskan rambut panjangnya.Gesturnya terlihat cuek,namun berkarisma.

Sebelum datang,dia sengaja merias dirinya secantik mungkin.Paras aslinya yang cantik kini terlihat lebih mempesona lagi.Resepsionis itu merasa rendah diri di hadapan Yuni Lim.

"Ini kantor perusahaan.Saya tidak tahu siapa kakek yang nona cari."Resepsionis ini tentunya sudah dipengaruhi oleh Yessica Lim.Ia benar-benar ingin mempersulit Yuni Lim,

Yuni Lim menatapnya dingin.Ia lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon di depannya.

Kalau kakek menginginkannya kembali bekerja di sini,pasti ada suatu alasan yang memaksanya berbuat demikian.Kalau sudah begini,ia akan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin.

Telepon langsung diterima.Perkiraannya memang benar.

"Yuni,sudah lama sekali kamu tidak pulang..."Begitu telepon terhubung,Yunus Lim secara spontan langsung berbasa-basi dengannya.

Yuni Lim tidak mengungkit permasalahan mereka sebelumnya.Dia berkata dengan nada lembut, "Kakek,bukannya aku tidak mau pulang.Aku sekarang ada di bawah,tetapi resepsionisnya tidak mengizinkanku naik...."

"Bagaimana bisa?Aku akan segera turun!"

Yuni Lim tidak menyangka kakeknya akan berkata demikian.Kalau kakeknya turun kemari,resepsionis ini tidak akan bisa menghalanginya lagi.

Setelah menutup telepon,resepsionis itu menatapnya dengan ekspresi tidak percaya.

Senyum Yuni Lim terkembang lebar:"Lihat apa kamu?Kalau sekarang aku tidak ke atas,akan ada yang turun menjemputku."

Resepsionis ini sama sekali tidak percaya ada yang turun menjemput Yuni Lim.Ia tidak menganggapnya serius.Untuk menjaga wibawanya,ia menjawab demikian:"Nona,jika anda punya keperluan mendesak dan ingin menemui direktur,saya bisa menelepon bagian sekretaris untuk menanyakannya."

Resepsionis itu merasa ia sudah cukup bertoleransi.

Siapa yang tidak tahu kalau Yuni Lim tidak disukai keluarganya.Dia juga kerap membuat masalah di luar.

"Kalau begitu,tolong lakukan.Tetapi,sekarang aku tidak membutuhkannya lagi."

Setelah menyelesaikan perkataannya,Yuni Lim berjalan ke depan untuk menyambut Yunus Lim: "Kakek."Panggilnya dengan suara manis.

Yunus awalnya merasa agak kehilangan muka.Saat melihat ekspresi Yuni Lim yang seakan-akan tidak ada masalah,ekspresi Yunus langsung terlihat lebih normal:"Yuni,sudah datang,mengapa kamu tidak naik?"

“Nona resepsionis ini tidak mengizinkanku naik.”Yuni Lim menggandeng lengan kakeknya dan tersenyum berseri-seri:“Kalau tidak tahu sih tidak masalah,tetapi kalau tahu,artinya ia sama sekali tidak menghormati kakek.Pegawai semacam ini bagaimana boleh kita pekerjakan?"

Yuni Lim tersenyum dan menoleh menatap nona resepsionis itu.Ia tengah ternganga dan kebingungan.

Yunus dengan cepat memahami arti perkataan Yuni Lim.Ia menoleh dan bertanya padanya: "Bagaimana saranmu,Yuni?"

"Tentu saja pecat dia."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu