After Met You - Bab 477 Tidak Ada Tanda Akan Sadar

Yuni Lim sangat bersemangat, namun ia juga khawatir.

Setelah Daniel Mo pergi, segera Yuni Lim berjalan mendekati Candra Gail, dengan khawatir bertanya: “Bagaimana rasanya?”

Candra Gail terdiam sesaat, lalu menjawab: “sedikit amis.”

“Ada perasaan lain?” karena pesan dari Daniel Mo, Yuni Lim sangat khawatir.

Candra Gail menggelengkan kepalanya.

Yuni Lim melihat ekspresi wajah Candra Gail tidak menunjukkan adanya perubahan yang aneh, barulah ia sedikit tenang, kemudian ia membantu Candra Gail untuk beristirahat.

Tidak selang beberapa lama, Andrea datang bersama Alex Paige.

Sebelumnya, saat Daniel Mo memberi tahu mereka ia membawa formulanya, Yuni Lim juga telah menghubungi mereka.

Mereka tahu bahwa Daniel Mo membawakan obat penangkal virus hari ini, jadi mereka segera datang.

Alex Paige berjalan di depan. Ia langsung bertanya begitu ia masuk ke dalam ruangan: “Bagaimana rasanya?”

”Baru saja minum obat, baru menunggu reaksinya, Dokter Mo kelelahan, ia sudah pulang untuk beristirahat.” Yuni Lim melirik sebentar Candra Gail yang terbaring di tempat tidur sembari menjelaskan.

Alex Paige mendengarkan penjelasan dari Yuni Lim, kemudian ia berjalan menuju tempat tidur, ia melihat Candra Gail, ia terlihat semakin tua. Alisnya berkerut, khawatir.

Sebenarnya Candra Gail tidak tertidur, ia hanya memejamkan mata untuk beristirahat. Ketika ia mendengar suara mereka, ia langsung bangkit untuk duduk.

Candra Gail mendongak menatap Andrea dan Alex Paige, dengan datar berkata: “Kalian datang.”

”Bos.” Andrea dengan sigap mendekati tempat tidur.

”Raut wajah Candra Gail tenang, ia berkata: “Aku baik-baik saja, urusan perusahaan dan istana Yurich, kalian harus memikirkannya.”

Yuni Lim melirik ke arah Andrea, tidak mengatakan apapun.

Ucapan Andrea hari itu, masih terngiang di telinganya, ia tahu bahwa Andrea sangat khawatir pada Candra Gail, makanya ia bisa berkata demikian, tapi kini keduanya bertemu, dan masih merasa canggung.

Andrea mengangguk dengan sungguh-sungguh, dia berkata: “Baik, kamu tenang saja.”

Andrea dengan cepat meninggalkan tempat itu, sebelum pergi, ia melirik ke arah Yuni Lim, ia seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi ia tak sempat mengatakannya, ia berbalik dan pergi.

Daniel Mo segera kembali ke kamar rawat, penampilannya begitu bugar, rambutnya masih basah, terlihat sekali ia sedang terburu-buru.

Alex Paige menanyakan beberapa hal pada Daniel Mo sebelum ia pergi.

Daniel Mo memeriksa seluruh tubuh Candra Gail, dan mendatanya.

Dalam hatinya sebenarnya juga tidak tenang, karena obat ini belum diuji coba pada manusia, dalam hewan, obat ini tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan, tapi pada tubuh manusia, ia tidak tahu apakah ada efek samping.

Walaupun sebelumnya Daniel Mo berpesan pada Yuni Lim untuk mengawasi Candra Gail selama 24 jam, tapi pada kenyataannya, ia juga seperti mengawasinya selama 24 jam.

Yuni Lim tahu, beberapa hari ini Daniel Mo sangat kelelahan, jadi ketika Daniel Mo datang untuk memeriksa keadaan Candra Gail, ia pergi ke dapur untuk memasak.

Setelah makan malam, Candra Gail tidur lebih awal.

Setelah Daniel Mo pulang, Yuni Lim memandikan Gilbert Gail, lalu menyuruhnya tidur.

Tapi Yuni Lim sendiri tidak bisa tidur.

Yuni Lim duduk di sofa di samping tempat tidur, ia dapat mendengar suara napas Candra Gail dan Gilbert Gail, membuatnya sangat tenang.

Tapi dalam hatinya tetap tidak merasa tenang.

Ia tidak tahu sudah berapa lama ia duduk di sofa, pada akhirnya ia juga jatuh tertidur di sofa.

Keesokan harinya, saat matahari baru akan muncul, Yuni Lim terbangun dari tidurnya.

“hmm”

Ia mendengar suara gerakan dari tempat tidur, ia menoleh untuk melihatnya, dalam cahaya yang redup, ia melihat Gilbert Gail sudah bangun, ia memainkan tangannya, wajahnya terlihat senang, dan mengeluarkan suara-suara yang tidak dapat dimengerti.

“Gilbert”

Yuni Lim berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di sana, ia mengelus kepala Gilbert Gail.

Gilbert Gail mendongak menatap Yuni Lim, lalu mengulurkan kedua tangannya, dengan lembut memanggilnya: “Mama.”

Yuni Lim menatap Candra Gail yang tidak bergerak, ia seperti masih tidur dengan lelap.

Perlahan ia menggendong Gilbert Gail, Yuni Lim mencium wajahnya yang mungill, dengan pelan berkata: “Sayangku, kalau kamu tidak ingin tidur lagi, mama akan mengganti bajumu ya.”

Gilbert Gail menjawab dengan suara yang pelan juga: “Iya.”

Ia mengatakan “iya” dengan suara yang lantang, Yuni Lim tertawa karenanya, kemudian ia menggendong Gilbert Gail menuju sofa dan memakaikannya baju.

Gilbert Gail masih kecil, tidur awal, bangun juga awal, semangatnya juga bagus.

Yuni Lim pergi ke dapur untuk memasak sarapan, Gilbert Gail mengambil mainannya dan mengikuti Yuni Lim dari belakang, ia mulai bermain dan berbicara pada mainannya sendiri, entah berkata apa.

Yuni Lim menghidupkan kompor dan menggoreng telur, ia sering menengok ke arah kamar Candra Gail dari dapur.

Tiba-tiba, Gilbert Gail berkata: “Bibi.”

Yuni Lim sedikit terkejut, lalu menoleh ke arahnya: “Kenapa? Kamu merindukan bibimu?”

“Iya.” Gilbert Gail melihat Yuni Lim langsung menoleh ke arahnya, dengan mantap ia mengangguk.

Walaupun dia telah dekat dengan Candra Gail dan Yuni Lim, tapi ia telah hidup bersapa Chyntia Lin dalam waktu yang cukup lama, ia telah memiliki memori dengan Chyntia Lin, pada awalnya ia sering mengingatnya, sekarang perlahan tidak membahasnya lagi.

Yuni Lim tersenyum: “Baiklah, lain kali aku akan mengantarmu bermain bersama bibi, ya?”

”Iya.” Mata Gilbert Lin terlihat bersinar, jelas sekali ia gembira mendengarnya.

”Yuni Lim mematikan kompor, menyendok telur dari wajan, kemudian ia mengulurkan tangan, menggendong Gilbert Gail: “mari kita bangunkan papa untuk sarapan.”

Sekarang cahaya matahari sudah muncul.

Yuni Lim berjalan ke tempat tidur, ia menyadari penampilan Candra Gail yang terlihat lebih muda dari kemarin.”

Obat yang diteliti oleh Daniel Mo menunjukkan khasiatnya.

Ia tampak senang, lalu mengulurkan tangan untuk membangunkan Candra Gail: “Sudah waktunya bangun, sarapan.”

Selesai bicara, Candra Gail tetap tidak bergerak, ia tidak menunjukkan sedikitpun tanda untuk bangun.

Raut wajah Yuni Lim berubah: “Candra Gail, kamu harus bangun sekarang untuk sarapan.”

Walaupun ia meninggikan suaranya, Candra Gail tetap tidak mau bangun.

Bagaimana bisa begini.

Walaupun Candra Gail tidur dengan pulas, ia tetap akan terbangun ketika Yuni Lim memanggilnya dengan suara yang keras.

Hatinya terasa sesak, perasaan senang karena melihat wajah Candra Gail menunjukkan perubahan yang baik, kini telah lenyap.

Tangannya gemetar, terulur ke arah hidung Candra Gail.

Ia merasakan napasnya yang hangat, Yuni Lim terlihat terkejut dan khawatir.

Ia memanggil Candra Gail dengan keras, Gilbert Gail juga memanggil dari sampingnya “Papa.” Candra Gail tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Yuni Lim merasa lesu, lalu ia bangkit dan duduk.

Ia harus mencari Daniel Mo.

Baru saja ia berdiri, pintu kamar dibuka oleh orang dari luar.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu