After Met You - Bab 521 Apa Yang Sebenarnya Kamu Lakukan?

Dengan hati gelisah dan perasaan tidak nyaman, Alex Paige pun pulang ke rumah.

Karena belakangan ini terjadi beberapa masalah di rumah, alhasil saat pulang pun ia kebetulan harus dihadapi dengan kondisi kakeknya yang sedang sakit keras. Karena dalam kurun waktu seminggu lebih ia tidak bisa bertemu dengan kakeknya, Albert Paige akhirnya juga pulang bersama dengan dirinya.

Setelah ia kembali ke Kota Malaysia, barulah ia tahu telah terjadi masalah yang begitu besar.

Akan tetapi, sikap Candra Gail agak tidak bisa ditebak.

Albert Paige juga pulang, sehingga tentu saja ia juga kembali tinggal di vilanya sendiri.

Yang jelas kali ini, selama Candra Gail tidak mencarinya, Alex Paige juga tidak akan balik mencarinya.

Walaupun hatinya berpikir seperti ini, namun tangannya sudah meraba ponsel, menekan sebuah nomor dan melakukan panggilan keluar.

“Perkara Candra Gail harus diselidiki dengan sangat teliti.”

Setelah selesai memberikan perintah, barulah ia menutup telepon saat sebuah panggilan masuk kembali.

Ia dapat melihat dengan jelas nomor telepon yang masuk itu, kemudian mencibir cemberut. Kenapa secepat ini Candra Gail meneleponnya?

Ini agak tidak seperti karakter pria itu.

Akan tetapi, ia juga masih mengangkat panggilan itu.

“Datang dan makan malamlah di rumah.”

“Malam ya…” Jika Candra Gail menyuruhnya pergi untuk makan, apakah ia harus pergi makan?

“Ya.” Candra Gail mengiyakan singkat, kemudian langsung menutup teleponnya.

Alex Paige membelalakkan matanya besar-besar. HAH. Manusia seperti ini, kalau bukan karena ia sudah mengenalnya selama belasan tahun, ia juga tidak akan sudi bersaudara dengan orang seperti ini yang keras dan dingin seperti sebuah batang besi.

Lalu, yang membuat Alex Paige semakin menyesal menganggap Candra Gail layaknya saudaranya adalah karena sesampainya ia di Vila Maya Bay, ia malah tidak melihat batang hidup Candra Gail di vilanya.

Yang dilihatnya hanyalah Gilbert Gail yang dengan patuh duduk di depan meja makan sambil melihat komik di tabletnya.

Meja makan sudah dipenuhi oleh makanan yang terhidang, namun tidak ada satu pun yang tersentuh. Dipinggir ada pelayan-pelayan yang siap melayani. Selain ketidakhadiran Candra Gail disitu, semuanya sangat terlihat wajar.

Namun justru Alex Paige mencium adanya sesuatu yang tidak wajar dalam situasi yang wajar ini.

“Gilbert!” Alex Paige berjalan ke sisi Gilbert Gail dan memanggilnya.

Ia harus menunggu sampai Gilbert Gail yang dengan tidak rela akhirnya melepaskan pandangannya dari tablet. Pupil matanya yang hitam legap mengedip singkat sejenak lalu memanggilnya “Paman Paige”, dan kemudian langsung menarik kembali pandangannya.

“Ayahmu?” Alex Paige bertanya pada anak itu.

Begitu Gilbert Gail mendengar kata “ayah”, alisnya yang mungil bergerak dan ia berkata: “Sudah pergi.”

“Pergi kemana?” Alex Paige termangu.

Apa yang sebenarnya ingin dilakukan Candra Gail? Pria itu khusus meneleponnya untuk menyuruhnya datang makan malam, tapi pada akhirnya sebaliknya Candra Gail sendiri yang menghilang.

“Telepon.” Gilbert Gail menatap Alex Paige sejenak. Entah darimana ia mengeluarkan sebuah ponsel dan memberikannya pada Alex Paige.

Alex Paige dengan bingung menerimanya, lalu ia melihat hanya ada nomor telepon dirinya sendiri dan Yuni Lim di layar ponsel itu.

Alex Paige akhirnya mengerti, ponsel ini adalah pemberian yang sudah dipersiapkan Candra Gail.

Tunggu dulu. Untuk apa memberi ponsel kepada Gilbert Gail yang masih sekecil ini?

Tidak ingin banyak berpikir, Alex Paige langsung mengambil ponsel Gilbert Gail dan menelepon Candra Gail.

Panggilan telepon itu dengan sangat cepat tersambung.

Suara Candra Gail terdengar dalam dan rendah: “Halo?”

Begitu Alex Paige mendengar suaranya, amarahnya langsung timbul. Ia duduk diatas kursi, merenggangkan sebelah kakinya, mengambil sebuah napas yang dalam dan berkata: “Apa yang sebenarnya kamu lakukan? Kamu menyuruhku datang makan malah ke rumahmu, tapi kamu malah tidak ada. Kamu pergi kemana? Kenapa malah membiarkan Gilbert—anak sekecil ini—seorang diri menungguku di rumah?”

Candra Gail dengan tenang berkata: “Aku juga tidak bilang aku ingin makan malam bersama denganmu, biarkan Gilbert yang menemanimu makan saja. Sekalian, tolong jaga ia. Sekarang aku ada di pesawat dan sebentar lagi akan lepas landas.”

Mendengar nada bicara Candra Gail, pria itu sepertinya akan segera menutup teleponnya.

Alex Paige bingung setengah mati di dalam hati dan akhirnya bertanya lagi: “Kamu mau pergi kemana?”

“Pergi ke Negara J.”

“Untuk apa pergi ke Negara J?”

“Mencari Yuni.”

Alex Paige terdiam.

“Baiklah, pesawat akan segera lepas landas. Sampai jumpa.”

“Kalau begitu, kapan kamu akan pulang? Halo…”

Setelah itu, yang membalas Alex Paige di ujung telepon sana adalah nada sibuk.

Candra Gail sudah menutup teleponnya.

Alex Paige kehilangan kata-kata sambil menggelengkan kepalanya. Apa yang sebenarnya terjadi?!

Ia masih mengira bahwa Candra Gail benar-benar menyuruhnya datang untuk makan. Akhirnya malah ternyata ia menggali lubang untuk dirinya sendiri melompat masuk ke dalam lubang itu.

Alex Paige menolehkan kepalanya dan menatap Gilbert Gail. Ia melihat sebuah wajah yang rupanya mirip seperti wajah Candra Gail dan ia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangannya dan mencubit anak itu di punuk kepalanya: “Ayahmu ingin menyanderaku disini, ya?”

Gilbert Gail menatapnya dengan wajah polos tidak mengerti: “Lapar.”

“Kalau begitu makanlah, jangan nonton lagi.” ujar Alex Paige sambil menyingkirkan tablet yang ada dihadapan Gilbert Gail.

Begitu tabletnya diambil, Gilbert Gail tidak merajuk maupun ribut, melainkan ia duduk dengan patuh dan menunggu Alex Paige mengambilkannya lauk-pauk.

“Ayah dan ibumu semua sedang pergi, nasib selanjutnya hanya bergantung pada kita berdua. Lihatlah ayahmu begitu tidak berperasaan, ia langsung meninggalkanmu denganku. Lebih baik kamu putuskan saja hubungan ayah-anak dengannya…”

Alex Paige mengerutu sambil memberikan Gilbert Gail lauk-pauk.

Walaupun hati kecilnya merasa kesal, namun dengan kenyataan Candra Gail benar-benar menyerahkan Gilbert Gail padanya, bagi Alex Paige ini juga merupakan kepercayaan yang besar.

Walaupun ada kalanya ia juga tidak tahan dengan emosi Candra Gail yang aneh itu, tapi pada dasarnya mereka juga sudah selayaknya saudara selama bertahun-tahun.

Sepertinya Gilbert Gail memang benar-benar lapar, ia makan dengan sangat lahap. Mengenai gerutuan Alex Paige, ia juga sama sekali tidak mengerti.

Tidak lama berselang, Alex Paige menerima pesan pendek dari Candra Gail: “Kumohon jaga Gilbert, kali ini terjadi masalah darurat. Nanti kalau ada kesempatan aku akan menjelaskannya padamu. Terima kasih.”

Setelah melihat pesan singkat ini, rasa kesal di dalam hati Alex Paige pun sirna.

Raut wajahnya malah menegang.

Candra Gail sangat jarang begitu sungguh-sungguh berterimakasih padanya. Sepertinya masalah kali ini cukup serius.

Istana Morgen Wen sangat besar, orangnya juga sangat banyak. Jika menggunakan pengertiannya Yuni Lim, kebanyakan orang-orang itu adalah orang dengan garis keturunan yang sama. Terdapat sekitar ratusan orang yang tinggal di dalam istana dan semuanya adalah orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan keluarga Morgen Wen.

Ada juga beberapa orang yang bersaudara jauh yang hubungan kekeluargaannya tidak begitu dekat, namun mereka tidak tinggal di dalam istana.

Tempat yang ditinggali Yuni Lim sangat terpencil, orang yang tinggal di gedung ini sangat sedikit. Di taman kecil di depan juga ada ayunan.

Dari awal kedatangannya kesini, Yuni Lim tidak pernah bertemu dengan Marco Gail. Ia tidak tahu apakah pria itu benar-benar sibuk atau sengaja menghiraukan dirinya.

Akan tetapi, sebaliknya hati Yuni Lim merasa gelisah.

Ia sangat merindukan Gilbert Gail. Ia merindukan putranya sendiri.

Beberapa hari ini Yuni Lim sedang terus-menerus mengikuti berita lokal. Masalah tentang Candra Gail sudah hampir seperti angin lalu tanpa jejak. Kemarin, ada departemen terkait yang masih mempublikasikan berita terbaru yang menyatakan bahwa Candra Gail telah difitnah dan pembunuh sebenarnya juga sudah dieksekusi mati.

Gerakan cepat seperti ini membuat Yuni Lim berdecak kagum.

Sekarang karena Candra Gail sudah bebas, apakah pria itu bisa membawa Gilbert Gail datang ke istana Morgen Wen?

“Maaf, nona Lim sedang istirahat…”

Suara pelayan yang terdengar dari luar membuat Yuni Lim memfokuskan kembali kesadarannya. Ia bangkit berdiri dan berjalan kearah luar.

Yuni Lim mendorong pintu terbuka dan melihat seorang pria baya sedang berdiri di depan daun pintu dan entah bicara tentang apa dengan seorang pelayan perempuan.

Tubuhnya dibalut oleh satu stel jas yang pas pada tubuhnya, fitur wajahnya terlihat dalam dan jelas. Kulitnya sangat putih dan rambutnya berwarna hitam. Pria itu terlihat seperti berdarah campuran, sepasang mata coklatnya menyiratkan senyum yang sangat menawan.

Yuni Lim menarik kembali pandangannya dan mengalihkannya kepada pelayan perempuan itu, lalu bertanya: “Apa yang terjadi?”

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu