After Met You - Bab 192 Pencuri

Orang yang berada di seisi ruangan seketika menjadi sunyi senyap karena mendengar suara Candra Gail.

Lalu terdengar sebuah suara: "Direktur Gail, maksudnya apa, siapa yang di pukul?"

Apakah wanita yang barusan tadi?

Semua orang serentak melihat ke arah pria gemuk itu.

Akan tetapi pria gemuk itu dengan tak menyadarinya lalu bertanya: "Direktur Gail, apa maksud perkataanmu yang barusan tadi?"

Apa mungkin direktur sedang mewakilkan perempuan itu?

Tak seharusnya sih, soalnya jika Candra Gail dan perempuan itu benar-benar ada hubungan, Candra Gail tak akan membiarkan ia memainkan permainannya?

"Tangan sebelah mana yang memukulnya tadi?" Candra Gail meletakkan gelas winenya, semua orang mundur ke arah belakang, dan mengulangnya sekali lagi.

"Direktur Gail, apa maksud mu? perempuan yang barusan tadi...!" pria gemuk tersebut belum selesai dengan perkataannya, lalu seketika tubuhnya telah terbang dan terjatuh.

Candra Gail melipat lengan bajunya tanpa ekspresi, lalu berjalan menuju kehdapannya, kakinya menginjak tangan kanannya: "Walaupun kamu tak mau memberi tau tangan mana yang kamu gunakan untuk memukulnya tadi, aku rasa kamu menggunakan tangan kananmu."

"Mau apa kau! Aku dan Yunteng adalah partner kerja sama! apakah kamu tak mau bekerja sama? apakah kamu tidak takut di kejar pertanyaan oleh ketua direktur...."

Ia dan Candra Gail sangat jarang berhubungan, tetapi ia tau bahwa Candra Gail adalah benteng penopang Yunteng, kemampuannya sangat luar biasa, tetapi tidak di sangka, tubuh Candra Gail memiliki kekuatan yang juga luar biasa.

Candra Gail dengan dingin memotong pembicaraannya: "Banyak omong."

Lalu, kaki yang menginjak tangan tersebut terangkat, kemudian dengan kasar ia menginjak pergelangan tangannya.

Sepatu kulit mahal yang di pesan khusus di Italia, sangat keras, ketika tangannya di injak, terdengar suara "Krek", suara tulang yang hancur seribu.

"Tanganku..... Kau, aku tak akan membiarkanmu begitu saja" pria gemuk tersebut terguling sambil beringis kesakitan.

Candra Gail menoleh dan melihat orang yang berada di dalam ruangan tersebut tampak sangat terkejut dan juga merasa ketakutan, dengan tenang ia berkata: " kaian semua boleh pergi, siapapun tak di izinkan untuk memanggil ambulans, kalau tidak aku memiliki banyak cara untuk membuat kalian semua menyesal."

Mereka semua saling melepmar pandangan kepada satu sama lain, dari pandangan mata mereka terpancar sebuah ketakutan,

Candra Gail lebih muda dari mereka, status mereka sekarang hanyalah seorang wakil direktur di sebuah perusahaan kecil, akan tetapi dapat membuat mereka seorang pembisnis yang senior menjadi ketakutan.

Karena itu, mereka semua memahaminya di dalam hati masing-masing, lalu perlahan meninggalkan ruangan.

Setelah semua orang pergi, Candra Gail baru memalingkan tubuhnya mengambil jasnya dan pergi meninggalkan ruangan, lalu membiarkan orang mengunci pintu ruangan tersebut, tak membiarkan pria gendut itu keluar.

Tulang yang patah, jika melewati waktu yang tepat untuk di obati, kemungkinan bisa atau tidak menyambung kembali, itu semua masih tak dapat di pastikan.

Candra Gail sungguh-sungguh berniat ingin menghancurkan tangan pria gemuk tersebut.

Ia mengambil jasnya dan berjalan meninggalkan tempat lalu kembali ke kantornya.

Sekali masuk ia langsung melihat asistennya yaitu Andrea yang sedang mencari sesuatu.

Ketika ia mendengar suara pintu yang terbuka dan melihat sosok Candra Gail, wajahnya tampak sedikit terkejut: "Bos, anda...." akhirnya muncul juga!

Ia sudah tau, ia mencari nona lim untuk pergi kesana adalah suatu yang tepat.

Candra Gail mengangkat pandangannya lalu memandang ke arahnya: "Pergi cari tau informasi mengenai lelaki yang datang pergi ke istana Yurich bersama Yuni Lim tadi."

Asisten Andrea dengan wajah sedikit terkejut lalu menjawab : "Lelaki?"

Nona Lim sebenarnya hari ini pergi makan bersama dengan seorang lelaki, apakah bos tidak tau akan hal ini?

Asisten andrea mempunyai firasat, mungkin hal buruk akan terjadi.

"Pergi cari tau." Candra Gail tidak menghiraukan pertanyaan asisten Andrea, dengan dingin memandanginya sejenak, ia melempar jasnya ke arah samping, lalu duduk di kursi belakang kantornya dan menutup matanya, sedikitpun tak bergerak.

Alisnya berkerut dan wajahnya terlihat sedikit lelah.

Asisten Andrea rasanya ingin membujuknya agar ia tak lagi menyakiti diri seperti ini, tetapi ia tau, walaupun ia ngomong sampai mulutnya berbusa sekalipun, Candra Gail tak akan mendengarkan sarannya.

Jadi, terserah saja lah.

Sampai dengan saat asisten Andrea pergi, Candra Gail baru membuka perlahan matanya, bola mata hitamnya terpancar sebuah kebingungan, akan tetapi dengan cepat menghilang kembali.

Candra mengira Yuni datang untuk mencari ia.

Akan tetapi, Yuni berkata bahwa ia hanya salah ruangan saja.

Hanya salah ruangan saja, bukan untuk mencari dia....

.....

Sesampainya Yuni Lim di kediamannya, tubuhnya sudah basah sebagian.

Dengan cepat ia pergi mandi lalu berbaring di atas ranjangnya.

Ia mengambil Hpnya lalu melihat-melihat beranda sosial medianya, lalu mematikan lampu kamarnya.

Ia berbaring di atas tempat tidur, akan tetapi tak ada sedikitpun rasa ingin tidur

Matanya tertutup, otaknya penuh dengan Candra Gail yang duduk diam di dalam ruangan.

Ia membalikkan tubuhnya dan membungkus tubuhnya menggunakan selimut.

Setelah lewat beberapa saat, ketika ia sudah mulai mengantuk, dengan samar-samar ia mendengar suara orang membuka pintu.

Apakah itu Candra?

Yuni Lim kebingungan, tiba-tiba ia terbangun.

Ia membuka matanya di dalam kegelapan, sesaat kemudian matanya baru menyesuaikan dengan keadaan gelap tersebut.

Dia memiringkan telinganya untuk mendengarkan gerakan-gerakan di ruangan itu, tetapi dia tidak bisa mendengar apa pun.

Benar saja semua itu adalah ilusi belaka, tidak ada siapapun yang membuka pintu, terlebih lagi si Candra.

Yuni Lim kembali memejamkan matanya, lalu bersiap untuk tidur kembali, tetapi ia merasa kamarnya ada bunyi ringan suara tapak kaki.

Tunggu, apakah sungguh ada orang yang masuk ke kamar?

Yuni Lim bersiap-siap untuk membuka lampu tempat tidurnya, tetapi ia merasa ada orang yang berjalan ke bagian atas tempat tidur.

Tetapi .....

Ia dapat merasakan, bahwa tidak ada nafas Candra di dalam kamarnya.

Walupun sesuatu seperti nafas begitu tidak jelas, tetapi ia dapat merasakannya, orang yang masuk ini bukanlah Candra Gail.

Jika bukan Candra jadi siapa?

Pikiran itu tiba-tiba muncul begitu saja, Yuni Lim merasakan dingin di bagian pundak belakangnya, ia sedikit merasa tercengang.

Ia berbaring di atas ranjang dan mengkaku, sedikitpun tak berani bergerak.

Orang tersebut berdiri sejenak di depan tempat tidur, setelah itu ia berhenti, tak tau setelah berapa lama, dari tempat tidur bagian atas terdengar seperti bunyi suara kertas.

Yuni Lim baru sadar ia meletakkan dompetnya di atas kepala ranjang.

Apakah itu pencuri?

Yuni Lim menahan nafasnya, keringat dingin mulai bercucuran, jantungnya berdegup dengan kuat.

Tidak tau lewat beberapa lama, ia seperti mendengar bunyi pintu yang tertutup.

Akan tetapi ia tidak yakin.

Ia berbaring di tempat tidurnya sampai tubuhnya mengkaku, lalu ia beranjak dari tempat tidurnya, dengan cepat membuka lapu, mengenakan pakaiannya, dan turun dari tempat tidurnya.

Ia membuka dompetnya, lalu melihat uangnya telah lenyap, untungnya hanya ada beberapa juta di sana.

Ia dengan tiliti melihat keseluru bagian kamarnya, setelah yakin sudah tak ada orang di kamarnya, barulah ia menghelah nafas.

Tetapi ia tak merasa tenang, lalu ia beranjak pergi ke dapur dan mengambil sebuah pisau, ia duduk di sofa dan tidak berani tidur kembali.

Sampai ketika kantuknya mulai datang kembali, suara pintu terbuka kembali terdengar.

Yuni Lim seketika terbangun, lalu mengencangkan pisau yang ada di tangannya, menatap kearah pintu dan tidak bergerak.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu