After Met You - Bab 817 Sedikit Tertutup

Ibu Lu mengerutkan kening, dengan cemas berjalan ke arah Julianna Lu dan duduk, mengulurkan tangan dan mengambil buku di tangannya, dia meraih tangannya, dan bertanya kepadanya dengan sungguh-sungguh: "Julianna, beri tahu ibu , apa yang terjadi?"

Julianna Lu duduk tegak dan melihat ke arah Ibu Lu, barulah dia menyadari bahwa kerutan di sudut mata ibunya sedikit parah.

Sejak dia masih kecil, semua orang memanjakannya. Dia tidak perlu khawatir tentang apa pun. Tidak peduli apapun yang dia hadapi atau apa yang salah, dia tidak akan pernah takut atau tersiksa, karena dia tahu bahwa akan selalu ada orang-orang di belakangnya yang akan membantunya.

Orang-orang selalu menganggap remeh semua yang mereka miliki, begitu pula dia.

Dia tidak patuh, selalu membuat keluarganya khawatir. Dia akan lulus dari universitas tahun depan. Dia seharusnya sudah cukup dewasa sejak awal, dan membuat keluarganya sedikit lega.

“Tidak ada apa-apa, Bu, aku hanya berpikir aku terlalu naif sebelumnya, dan aku sekarang akan patuh.” Kata Julianna Lu, dia meringkuk di pelukan Ibu Lu.

Ibu Lu merasa lega, tapi dia tetap tidak tenang.

Dia berbalik dan menghubungi Vincent Lu dan memintanya unutk mengajak Julianna Lu keluar kalau ada waktu luang, dia boleh pergi ke barnya, selama dia mengawsinya.

Vincent Lu menyetujuinya.

Julianna Lu ke Kota T kali ini, namun orang Keluarga Lukman ketakutan, bahkan Vincent Lu dipanggil pulang, ini membuat hubungan dengan keluarganya sedikit mereda.

...

Julianna Lu tinggal di rumah selama lebih dari seminggu dan kemudian bekerja di perusahaan.

Dia pergi ke Kota T sebelumnya dan mengambil cuti di perusahaan. Sekarang dia baik-baik saja, jadi dia ingin bekerja di perusahaan.

Dia pergi ke Kota T dan dikurung di rumah selama lebih dari seminggu ketika dia kembali dia sedikit sibuk pada hari pertama bekerja.

Di malam hari, Luna Cheng mengundangnya makan malam, dia menelepon ke rumahnya dan pergi ke restoran yang sudah dipesan Luna Cheng.

Ketika Luna Cheng melihatnya untuk pertama kali, dia terkejut dan berkata, "Kenapa kamu jadi kurus?"

Julianna Lu menatap dirinya sendiri. Dia tidak merasakan apa-apa karena pakaian musim dingin yang tebal.

"Sungguh, kamu kemana saja selama ini? Rasanya aku sudah lama tidak melihatmu."

Selain liburan musim dingin dan musim panas, Luna Cheng sudah lama tidak bertemu Julianna Lu, jadi dia punya banyak pembicaraan.

Dengan senyum di wajahnya, Julianna Lu membaca menu sambil mendengarkannya.

Pada akhirnya, Luna Cheng bertanya, "Bagaimana kabarmu dan kakak laki-lakiku?"

Sesudah kembali, ini adalah pertama kalinya seseorang menyebut Albert Paige.

Senyum di wajah Julianna Lu berangsur-angsur mengeras, dan dia sembarangan memesan dua hidangan, lalu meletakkan menunya. Luna Cheng melihatnya terlihat berbeda, dan bertanya sedikit khawatir: "Ada apa?"

"Tidak kenapa, hanya saja aku sudah melihat kenyataannya."

Luna Cheng tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dan disela oleh Julianna Lu: "Ayo pesan."

Keduanya memesan hidangan secara terpisah, dan bergosip. Ditengah-tengah, Luna Cheng menjawab telepon, wajahnya terlihat malu-malu.

Julianna Lu menggodanya: "Tuan Asisten meneleponmu?"

Luna Cheng mengesampingkan ponselnya, mengedipkan matanya, dan berkata dengan malu-malu, "Ini pacarku."

Julianna Lu menggodanya sambil tersenyum: "Cepat sekali jadian? Tidak tahu bagaimana sedikit tertutup."

“Aku takut aku kalau aku terlalu tertutup diaakan pergi dengan gadis-gadis lain. Selain itu, menurutku dia cukup baik, meski agak bodoh.” Meskipun Julianna Lu mengeluh, dia memiliki senyuman di wajahnya.

Julianna Lu memberikan dua "ck ck," dan berkata, "Dia adalah orang yang sudah masuk akademi. Apakah kamu masih menganggap dia bodoh? Aku tidak tahu siapa orang bodoh itu."

"Benci!"

Julianna Lu berpura-pura muntah, dan Luna Cheng berpura-pura menatapnya dengan marah.

...

Sesudah keduanya makan, asisten pria datang menjemput Luna Cheng.

Julianna Lu mengedipkan matanya: "Gadis kecil, jatuh cinta berarti jatuh cinta. Apakah kamu akan tinggal bersama begitu cepat?"

“Tidak, dia hanya mengkhawatirkan aku pulang sendirian.” Luna Cheng memelototinya lagi.

Julianna Lu mengangkat lengannya dan meletakkannya di bahunya: "Kamu tidak tinggal di pegunungan dan hutan tua. Lagi pula, ini masihp pagi. Kenapa dia khawatir?"

Luna Cheng mengangkat rambutnya, mengerutkan bibirnya, dan berkata dengan pelan: "Oh, tahukah kamu, seorang wanita yang punya pacar, dia bahkan tidak bisa membuka tutup botol air mineral."

Julianna Lu hanya merasa sedikit dingin, kalau dia tidak salah ingat, Luna Cheng adalah orang yang bisa mengangkat ember.

“Kamu juga harus kembali lebih awal dan meneleponku saat kamu pulang. Kamu tidak bisa membiarkan dia menunggu lama. Aku akan pergi dulu. Aku akan kembali ke institut untuk bekerja sesudah dia mengantarku.” Sesudah Luna Cheng selesai berbicara, dia berlari ke arah asisten itu, dan melompat seperti kupu-kupu.

Julianna Lu melihat kemesraannya, berjalan perlahan ke mobilnya dan pulang.

Meskipun dia sudah menelepon ke rumah sebelumnya, Ibu Lu tidak menyangka dia akan kembali secepat ini.

Ibu Lu bertanya padanya, "Apakah kamu sudah makan?"

"Yah, aku sudah makan dengan teman, aku akan naik dulu."

Melihat Julianna Lu berjalan ke atas, Ibu Lu menghela nafas sedikit.

Di tengah malam, dia menerima telepon dari Shawn.

Dia menatap nama di layar untuk waktu yang lama sebelum dia yakin bahwa dia sudah membacanya dengan benar, dia memeriksa waktu lagi, dan sekarang hampir jam satu pagi.

Sejak terakhir kali dia dan Shawn melakukan kencan buta dan digagalkan Albert Paige, dia tidak lagi menghubungi Shawn. Shawn beberapa tahun lebih tua darinya, dan Vincent Lu adalah temannya. Dia meneleponnya larut seperti ini pasti karena sesuatu.

Dia duduk, menyalakan lampu samping tempat tidur, menerima telepon dan beekata: "Shawn?"

"Nona Lu *, aku di rumah sakit. Vincent sedikit terluka, dan tidak serius, tapi aku harus pergi untuk mengurus sesuatu sekarang. Aku akan mengirimkan alamatnya. Bisakah kamu datang? Atau aku akan menjemputmu."

Suara Shawn sama dengan dirinya, terdengar sangat nyaman. Berbeda dengan Albert Paige yang selalu dingin, mendengarkan suaranya akan membuat orang merasa takut.

Julianna Lu tertegun beberapa detik sebelum menyadari apa yang terjadi. Selama ini, Shawn tidak mendesaknya, tetapi menunggu dengan sabar.

Sesudah bereaksi, dia segera berbalik dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi dan berkata: "Kamu tidak perlu datang untuk menjemputku, aku akan datang sendiri, sudah merepotkanmu."

"Tidak masalah, Vincent dan aku juga teman. Kudengar Vincent tidak ingin membuat khawatir Paman Lu dan Bibi Lu."

"Oke, aku akan segera datang."

Shawn adalah orang yang serius dan mudah membuat orang lain percaya padanya.. Dia mengatakan bahwa cederanya tidak serius, dan seharusnya tidak terlalu serius, tetapi Julianna Lu masih sedikit khawatir.

Dia segera mencuci wajahnya, mengikat rambut panjangnya, memakai mantelnya, dan keluar dengan membawa kunci mobil.

Ketika dia berkendara keluar dari kompleks, Shawn sudah mengirimkan alamatnya, yaitu di sebuah Rumah Sakit Swasta.

Kota J adalah ibukotanya. Bahkan di dini hari, ada banyak mobil di jalan. Untungnya tidak macet. Dia pergi ke rumah sakit dengan lancar.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu