After Met You - Bab 392 Jangan Ganggu Dia Lagi

Yessica Lim merasa, saat paling mengerikan dalam hidupnya, adalah saat ini.

Wajah Candra Gail yang suram dan penuh dengan aura membunuh terlihat jelas dari matanya.

Mata Yessica Lim memancarkan sedikit perasaan pasrah.

"Brak!"

Pintu pada saat ini terbuka.

Dilanjutkan dengan teriakkan Yuni Lim yang terdengar, "Candra, apa yang kamu lakukan!"

Teriakan Yuni Lim terlalu kencang, membuat suaranya terdengar sedikit berbeda.

Yuni Lim bergegas berlari ke arah mereka berdua, mendorong Candra Gail, lalu setelah melihat dada Yessica Lim yang berlumuran darah, dia tersentak dan segera menopang Yessica Lim, "Bagaimana keadaanmu sekarang? Coba katakan sesuatu?"

Wajah Yessica Lim memucat, dengan bengong dia melihat ke arah Yuni Lim, sekujur tubuhnya gemetar, "Kamu, kenapa kamu datang?"

Dahi Yuni Lim dipenuhi keringat, matanya dipenuhi dengan ketakutan yang belum reda. Yuni Lim melihat ini semua dan merasa tidak tega.

Dia memapah Yessica Lim berdiri, "Aku akan menyuruh orang mengantarmu ke rumah sakit."

Kondisi Yessica Lim sekarang sangat tidak baik, jadi harus segera pergi ke rumah sakit.

Yuni Lim melihat ke arah Asisten Andrea yang tidak berani masuk dan berdiri di depan pintu lalu berkata, "Tolong bantu aku carikan dua orang, aku mau mengantarnya ke rumah sakit."

Asisten Andrea dengan hati-hati melihat ke arah Candra Gail, karena pria itu tidak mengatakan apa-apa, dia pun bersiap untuk memanggil orang.

Namun, sebelum Asisten Andrea mengatakan sesuatu, dia mendengar Candra Gail memberi perintah, "Berhenti!"

Dia membalikkan kepala, menyadari tatapan Candra Gail berada di diri Yuni Lim.

Tapi dia dapat merasakan kalau satu kata itu ditujukan kepada dirinya.

Dia menoleh kepada Yessica Lim lalu menundukkan kepala dan berdiri di tempat.

Yessica Lim tidak mempedulikan Candra Gail, dan hanya menatap ke arah Asisten Andrea, "Tidak panggil?"

Asisten Andrea juga tidak berani menengadahkan kepala, dia hanya bekerja saja di sini, dia tidak tahu apa-apa ....

"Aku pergi sendiri saja," Yuni Lim tidak bisa mengendarai mobil, namun dengan taksi juga bisa mengantar Yessica Lim ke rumah sakit bukan.

Yessica Lim sudah dibuat takut oleh Candra Gail, mana berani membiarkan Yuni Lim mengantarnya ke rumah sakit. Dia tahu Candra Gail pasti tidak akan membiarkan Yuni Lim mengantarnya ke rumah sakit, dia hanya ingin segera pergi dari sini. Jadi Yessica Lim mengibaskan tangannya, lalu berkata dengan napas tidak teratur, "Tidak apa-apa, aku pergi sendiri saja."

Selesai berkata, dia tidak berani tinggal lebih lama lagi di sana, kemudian berlari keluar.

Yuni Lim yang melihat ini, hendak berlari mengejar Yessica Lim.

Candra Gail dengan tangkas menangkapnya, "Kamu tidak usah peduli pada wanita itu."

"Tidak peduli? Kalau aku membiarkan dia dan anaknya mati, aku yang akan merasa bersalah seumur hidup." Yuni Lim berteriak ke arah Candra Gail, memberontak ingin lepas dari cengkraman pria itu.

Candra Gail mencengkram lengannya dengan erat, membuat dia tidak bisa bergerak sedikitpun. Lalu Candra Gail bertanya dengan ekspresi sangat suram, "Apa dia tidak pantas mati?"

"Tapi dia sudah berbeda dengan dulu!" Yuni Lim berteriak dengan kesal, "Kamu juga bilang, seseorang mungkin bisa bertobat dari kesalahannya, jadi aku bersedia mempercayainya sekali lagi."

Wajah Candra Gail sangat mengerikan, lalu pria itu berkata dengan suara rendah, "Tapi dia yang membuat anak kita mati!"

"Jadi kamu mau dia dan anaknya mati?" Yuni Lim tertawa, "Kalau kamu berpikiran seperti itu, menurutku yang pantas mati duluan adalah aku. Aku tidak mampu melindung anakku dengan baik, aku yang tidak pantas menjadi seorang ibu!"

Candra Gail menyadari ekspresi Yuni Lim yang tidak senang, wajahnya menjadi khawatir, "Yuni."

Yuni Lim berusaha melepaskan tangannya yang dicengkram oleh Candra Gail, "Lepaskan!"

Ekspresi Candra Gail sangat keras kepala.

Yuni Lim sangat kesal hingga memberontak menggunakan tangan dan kakinya juga. Karena Candra Gail mengkhawatirkan lengan Yuni Lim yang belum pulih sepenuhnya, akhirnya dia melepaskan Yuni Lim.

Begitu Yuni Lim bebas, dia segera berlari keluar.

Saat Yuni Lim keluar, Yessica Lim sudah berjalan sampai di pintu depan Istana Yurich.

Ada banyak orang yang mengenal Yessica Lim, tapi tidak ada satupun orang yang bersedia membantunya.

Yuni Lim menghampiri Yessica Lim dan berkata, "Aku antar kamu ke rumah sakit."

Selanjutnya, Yuni Lim memanggil taksi dan mengantar Yessica Lim ke rumah sakit.

........

Luka di tubuh Yessica Lim lebih parah dari yang Yuni Lim pikirkan, kondisi janin juga tidak stabil, jadi Yessica Lim perlu dirawat di rumah sakit.

Setelah Yuni Lim menemani Yessica Lim menjalani seluruh pemeriksaan dan sampai di ruang pasien, dia baru berkata, "Kamu sendiri yang telepon kepada keluarga Lim."

"Baiklah." Yessica Lim mengangguk-anggukan kepala.

Wajah Yuni Lim kelihatan tidak senang, bukan karena Yessica Lim, tapi karena kejadian di Istana Yurich tadi.

Yessica Lim berpikir sebentar, lalu bertanya kepada Yuni Lim, "Kenapa kamu bisa pergi ke Istana Yurich?"

"Aku pergi membeli barang, lalu ada orang yang mengatakan kalau kamu dibawa pergi oleh seorang bule bermata biru." komentar buruk yang orang-orang itu katakan mengenai Yessica Lim, Yuni Lim tidak mengatakannya.

Wanita single yang sedang hamil, selalu dapat memicu pemikiran negatif dari orang-orang.

Dan selain komentar-komentar simpati, maka adalah perkiraan-perkiraan yang tidak baik.

Yuni Lim langsung terpikir akan Asisten Andrea, setelah bertanya beberapa pertanyaan kepada orang-orang di sana, maka dia semakin yakin lagi bahwa orang yang mereka maksud adalah Asisten Andrea.

Asisten Andrea tidak mungkin tanpa maksud apa-apa mencari Yessica Lim, hal itu pasti mendapat perintah dari Candra Gail. Dan jika Candra Gail mencari Yessica Lim, pasti tidak memiliki maksud yang baik.

Ternyata benar ....

Yessica Lim tersenyum pahit, "Terima kasih ya."

Jika bukan karena Yuni Lim, maka hari ini, dia pasti tidak dapat keluar dari Istana Yurich dengan keadaan hidup.

Wajah Yuni Lim datar, tidak memiliki ekspresi apapun, "Tidak usah berterima kasih padaku, aku tidak mempunyai hak untuk mengakhiri nyawa orang lain." apalagi bayi yang belum lahir, justru semakin tidak boleh dibunuh.

Bayi itu tidak bersalah.

Kamar pasien kembali hening.

Yuni Lim berdiri lalu menuangkan segelas air untuk Yessica Lim, "Aku pergi dulu."

........

Begitu keluar dari kamar pasien, Yuni Lim langsung bertemu dengan Candra Gail.

"Ayo kita bicara di luar."

Setelah Yuni Lim mengatakan itu, dia berjalan di depan mendahului Candra Gail.

Candra Gail baru mengikuti dari belakang, "Ke mobil."

Yuni Lim tidak terkejut.

Mereka sampai di mobil, pintu dan jendela mobil tertutup rapat, memisahkan suara bising yang ada di luar.

Yuni Lim terlebih dahulu angkat bicara, "Ke depannya jangan ganggu Yessica lagi."

Candra Gail tetap diam, tidak merespon apa-apa.

Yuni Lim menggigit bibirnya, "Kamu tidak dengar apa kataku?"

Yuni Lim paling kesal, saat berbicara dengan pria ini, pria ini malah tetap diam, seperti sama sekali tidak mendengar perkataannya saja.

Candra Gail tidak menjawab dan balik bertanya, "Kamu kapan kembali tinggal di villa?"

"Aku sedang membicarakan masalah Yessica denganmu." Yuni Lim menatap Candra Gail dengan ekspresi datar.

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan mengenai dia."

"Kamu cukup berkata 'iya' saja." Yuni Lim terpikir akan sesuatu, lalu menambahkan lagi satu kalimat, "Selama Yessica tidak melakukan sesuatu yang mengancammu, kamu jangan berbuat apapun terhadapnya."

Candra Gail pada awalnya pergi hanya untuk memastikan apakah Yessica Lim sungguh-sungguh ingin bertobat atau tidak. Namun setelah bertemu dengan wanita itu, dia malah tiba-tiba terpikir akan anaknya sendiri, dan kemudian terjadi-lah hal seperti itu.

Menurutnya, bagaimana pun cara dia memperlakukan Yessica Lim, itu semua tidaklah kelewatan.

Tapi Yuni Lim malah karena ini, merasa kesal padanya.

Menurutnya, Yuni Lim sepertinya telah bersikap sedikit kekanak-kanakkan.

"Maksudmu, masalah-masalah sebelumnya dilupakan saja?" Candra Gail melipat lengannya, lalu memiringkan kepala menatap Yuni Lim.

Yuni Lim tidak ingin membahas masalah ini lagi dengan Candra Gail, rasanya pria ini tetap tidak akan mengerti.

Yuni Lim menoleh ke luar jendela, setelah menenangkan perasaannya, dia mengganti topik pembicaraan, "Kenapa kamu tidak menyelidiki masalah Gilbert Lin dan malah pergi mencari Yessica?"

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu