After Met You - Bab 22 Sebelum Pergi,Tolong Bayar Dulu Tagihannya

Bagian Humas.

Kepala bagian humas menepuk tangannya 2 kali,mengisyaratkan semuanya untuk tenang: "Semuanya tolong tenang sebentar,sekarang saya perkenalkan anggota baru kita, Nona Yuni Lim."

Mendengar nama itu,para karyawan mulai saling berbisik-bisik:"Seingatku bukankah itu nama cucu perempuan direktur?"

"Itu memang dia,tak salah lagi.Beberapa tahun lalu,saat aku baru mulai bekerja di sini,aku melihatnya sekali ..."

Manajer humas dengan tegas memperingatkan:"Diam! Siapa yang bersuara lagi akan dipotong bonusnya bulan depan!"

Seluruh karyawan bagian humas langsung terdiam,tidak ada yang berani bersuara.

Yuni Lim berdiri di sebelah kepala bagian humas,wibawanya terasa sangat kuat..

Yuni melangkah maju dan memperkenalkan dirinya dengan nada cuek:"Halo semuanya, aku Yuni,mohon bantuannya selama saya di sini."

Yessica Lim mengikutinya dari belakang,lalu menggenggam lembut bahunya.Ia tersenyum kecil: "Mungkin beberapa dari kalian yang telah lama bekerja di sini mengenal Yuni.Kali ini,Yuni akan magang di sini.Dia juga sengaja memilih bagian humas yang pekerjaannya lebih susah,dia ingin berbagi suka dan duka dengan kalian."

Senyum di wajah Yuni berangsur-angsur pudar.Ia lalu menatap Yessica tanpa berkata apapun.

Ketika Yessica memalingkan kepalanya dan memandangnya, senyum di wajahnya berganti menjadi tatapan permusuhan,namun suaranya tetap terdengar ramah:"Adik sepupuku tidak terlalu memahami pekerjaan di sini.Semuanya,tolong bantu dia.Walaupun dia adik sepupuku,jangan sungkan untuk memberinya tugas.Kalau Kalian sungkan,justru aku yang akan mendapat masalah."

Manajer bagian humas menjawab sambil tersenyum: “Tenanglah,Direktur Lim."

“Aku merasa lega mendegar perkataanmu.” Yessica tersenyum kepada manajer itu.Ia lalu menoleh lagi ke arah Yuni: “Yuni,belajarlah yang keras di sini,jangan mengecewakan kakek dan aku."

Yuni menjawab: "Tentu saja, aku tidak akan mengecewakan kalian."

Yessica tidak suka melihat senyum percaya diri di wajah Yuni.

Setelah bertahun-tahun,Yessica telah memikirkan banyak cara untuk menghancurkan Yuni.

Namun,setiap kali Yessica merasa upayanya hampir berhasil,Yuni secara ajaib bisa lolos dan tumbuh menjadi lebih kuat.

Kali ini,dia tidak akan melewatkan kesempatan itu.Di perusahaan ini,dia adalah bosnya. Menghancurkan Yuni adalah hal mudah baginya.

......

Setelah Yessica pergi, manajer humas membawa Yuni ke mejanya dan memberinya setumpuk dokumen.

"Bacalah dokumennya dahulu,pelajarilah apa yang kita kerjakan belakangan ini.Kalau ada yang kurang mengerti,tanyakan padaku atau karyawan lainnya."

Manajer humas lalu berbalik dan pergi.

Yuni membalik-balik tumpukan dokumen di depannya,lalu ia menelan ludah.Dokumen itu begitu banyak.

Sampai waktu makan siang, Yuni belum selesai membacanya.

Lehernya terasa sakit begitu digerakkan.

Saat melihat sekeliling,hanya ada sekitar tiga orang di dalam kantor.

Yuni memang merasa lapar.Ia mengambil tasnya dan pergi keluar mencari restoran terdekat..

Begitu masuk,ia melihat Yessica dan Yunus duduk dan makan bersama.Mereka saling bercakap-cakap,terlihat begitu akrab.

Untuk sejenak,Yuni merasa sedikit iri.

Dia berjalan menghampiri mereka.Yessica melihatnya:"Yuni, kamu juga datang ke sini?"

“Ya, aku tidak menyangka Kakek dan kakak juga ada di sini,” kata Yuni sambil menoleh ke arah Yunus: “Kakek, bolehkah aku duduk di sini?”

Melihat kedatangan Yuni,senyum Yunus langsung hilang.Pada waktu itu,banyak orang di sekelilingnya melihat.Dia terpaksa menganggukkan kepalanya"kamu tak perlu menanyakannya, duduklah"

Yuni sama sekali tidak peduli dengan sikap Yunus.Mereka membencinya dan tidak menganggapnya sebagai keluarga.Dia memang sengaja ingin menyulitkan mereka.

Yuni memanggil pelayan dan memesan makanannya.

Yunus merasa kesal ketika melihat Yuni.Dia merasa sudah cukup kenyang,lalu bangkit berdiri dan pergi.

Yessica adalah orang yang suka cari muka.Meskipun dia juga ingin segera pergi,namun dia merasa tidak elok meninggalkan Yuni sendirian.Dia memaksakan diri untuk menemani Yuni.

“Jika kamu ingin pergi,pergilah.Tetapi sebelum pergi,tolong bayar dulu tagihannya.”Yuni menatapnya sambil berpura-pura tersenyum.

Yessica menjawab dengan nada mengejek: "Kamu tidak ada rencana untuk pulang?Masa Kamu tertarik dengan pria itu?pria yang tidak punya apa-apa?"

Yuni tiba-tiba tersenyum menatapnya.Dia mengambil sebuah kue dan menggunakannya untuk menyumpal mulut Yessica.Yuni tersenyum ramah,namun suaranya terdengar dingin: "Tak ada urusannya denganmu.Tutup saja mulut kotormu itu! "

Karyawan lainnya melihat adegan ini: "Tak disangka,kedua kakak beradik itu sungguh akrab!"

Yessica menelan kue itu dengan ekspresi wajah yang kaku.Dia tersenyum pada Yuni,namun wajahnya telah memerah akibat marah.

Ia akhirnya tidak tahan lagi.Ia berdiri dan pergi.

Yuni tidak lupa untuk menyulut kemarahannya lagi,dengan suara nyaring ia berkata manja: "Terima kasih traktirannya,kak.Besok saya yang traktir deh!"

Yessica berjalan sempoyongan dan hampir jatuh tersandung.Ia ke kasir dan mengeluarkan segepok uang dari dalam tasnya: "Tak usah kasih kembaliannya."

Setelah Yessica pergi,senyum di wajah Yuni menghilang,begitu pula dengan nafsu makannya.

Dia tiba-tiba ingin makan masakan buatan Candra.

Tiba-tiba,layar ponselnya menyala.

Yuni terkejut melihat ada kata "suami" di layar itu.Ia ragu sejenak sebelum menerima telepon itu.

Candra langsung bertanya: "Apakah kamu sudah makan?"

Mendengar suara Candra,suasana hatinya tiba-tiba membaik.Ia menjawab dengan nadanya yang dingin: "Baru saja selesai."

"Bagaimana hari pertama kamu bekerja?"

"Tidak terlalu bagus."

“Aku akan menjemputmu nanti malam.” Itu adalah kalimat pernyataan, bukan pertanyaan.

"Tidak ..."

"Aku masih ada urusan,kututup dulu teleponnya.Sampai jumpa malam nanti."

Lalu,teleponnya benar-benar ditutup.

Yuni memandang layar ponselnya.

Bukankah kamu mencintainya dan ingin menghabiskan seumur hidup dengannya?Beraninya menutup telepon dulu!

Namun,masih ada empat jam lebih sebelum waktu pulang kerja,cukup lama.

......

Yuni kembali melihat dokumen-dokumen itu sepanjang hari.Hurufnya terlihat begitu kecil dan padat,matanya terasa lelah.

Ketika dia sampai di pintu kantor,dia melihat semuanya sedang berkumpul melihat sesuatu.

Dia mendekat ke sana dan melihat Candra sedang bersandar di mobilnya.

Candra merasakan kehadiran Yuni.Matanya lalu menyusuri sekeliling,lalu menemukan sosok Yuni.Ia langsung melambaikan tangan padanya.

Yuni terdiam di tempat.Candra benar-benar datang untuk menjemputnya.

Yuni melangkah pelan.Ia melihat itu adalah Rolls Royce edisi terbatas yang pernah ia gores.

Melihat Yuni berjalan pelan,Candra langsung menghampirinya."Kamu capek kerjanya?"

Pada saat itu,mobil lain berhenti di samping,lalu pintunya terbuka.Ferry Goh turun dari mobilnya.Tatapan mata mereka saling bertemu.Mereka saling tercengang.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu