Kembali Dari Kematian - Bab 78 Dia Adalah Istri Siwon Mu

Hara mengikuti Siwon, lalu turun ke lantai bawah tanah, lalu tahu Bar ini tidak sesederhana seperti yang terlihat di permukaan, dalamnya luar biasa, Hara berani menjamin bahwa pasti tidak banyak orang yang tahu tempat ini, Hara Juga merasa bahwa ini beda dengan Mapo-Gu sebelumnya.

Tidak perlu bertanya bagaimana Hara bisa tahu, Hara lebih peka terhadap arah. Meskipun Siwon dan Hirion telah membawanya begitu lama, tampaknya masih di bawah Mapo-Gu, Hara merasa bahwa ia telah berjalan untuk waktu yang lama.

Sampai Hirion mendorong pintu terbuka, kemudian mereka masuk, Hara mengakui tempat itu benar-benar mencuci mata, bahkan, bangunan dibawahnya serata dengan istana kerajaan jaman dahulu.

Tapi di sini agak dingin, Siwon juga merasa Hara gemetaran, jadi dia melepaskan ikatan jasnya dan menaruhnya di pundak Hara.

Bahunya berat, Hara merasa dikelilingi oleh kehangatan. Dia mengerutkan bibir dan mengulurkan tangan untuk menarik lengan baju Siwon. "Ini?"

Hara sebenarnya secara samar menebak sesuatu, tapi menunggu sampai Siwon membawa Hara, Hara merasa bahwa dia terlalu naif.

Mereka memasuki ruangan terpisah, yang terasa mirip dengan pola di atas Mapo-Gu, satu-satunya perbedaan adalah dindingnya transparan, Bisa melihat situasi di ruangan lain.

Hara melihat situasi di sisi yang berlawanan segera setelah dia memasuki pintu. Jika ini surga, maka sisi yang lain adalah neraka. Tidak, itu adalah api penyucian dosa.

Hara melihat bahwa Direktur Liu telah disalib di atas tumpukan kayu, seluruh tubuhnya sudah dilapisi dengan luka-luka, dia tampak sangat menyedihkan.

Perut Hara terasa mual, buru-buru menolehkan kepala, sedikit tidak nyaman, memegang tangan Siwon sedikit erat.

Siwon juga memperhatikan penampilan Hara yang aneh, mau tidak mau mengerutkan alisnya, berbalik untuk menghalangi pandangan Hara, suaranya lembut, "Ada apa?"

"Siwon, mengapa kamu bawa aku kesini?" Hara tidak bisa melihat adegan seperti ini, dia tidak bisa menahan rasa takut, juga menggigil dalam suaranya, "Siwon, mengapa dia ada di sini?"

Mata Siwon redup dan melirik Hirion. Hirion segera menyadari, dinding transparan segera menghilang, tidak ada lagi yang bisa dilihat.

Hara masih merasa tertekan. Dia memelototi Siwon, "Kamu tidak mengirimnya ke kantor polisi?"

Siwon mengerutkan bibirnya, “Hal ini memberi efek padamu!” Bukan, hal ini berpengaruh pada keluarga Mu.

Hara adalah orang yang bijak, sekarang dia mengerti Siwon. Tetapi dia masih tidak bisa menerimanya, meskipun dia bukan Bunda Perawan Maria, meskipun Direktur Liu jahat dan menjijikkan, orang seperti itu harus dihukum, bukan disiksa.

Dia bukan orang yang melihat benar atau salah, jadi ketika dihadapkan dengan metode seperti Siwon, Hara merasa tidak dapat diterima. "Siwon, bawa dia ke kantor polisi!"

"baik!"

Siwon mengangguk, "Aku juga melakukan beberapa penyelidikan akhir-akhir ini, menemukan bahwa Liu Song telah melakukan banyak hal sebelumnya, banyak gadis terluka olehnya."

Arti dari Siwon sangat jelas. Liu Song ini melakukan terlalu banyak kejahatan. Ini sudah menyentuh hukum, jadi dia harus dihukum. Juga mengatakan kepada Hara bahwa kejadian pada dirinya tidak akan dibawa keluar, jadi Siwon membuat persiapan lain, menunjukkan rasa hormat Siwon untuk Hara.

Hati Hara sedikit tidak senang, ketika Hara hidup kembali, Hara tidak mengerti Siwon, dia merasa bahwa Siwon mendominasi dan kejam, dia berdarah dingin.

Tapi sekarang setelah rukun, dia juga mendapati bahwa pikiran Siwon dalam, dia memiliki segalanya, tidak heran dia juga dapat mencapai posisi ini. Juga bukan tanpa alasan.

Siwon tahu Hara tidak suka ini, jadi dia tidak memaksanya, meminta Hirion untuk memberikan bukti dan mengantar Liu Song ke polisi, kemudian membawa Hara pergi.

“Maaf, aku tidak tahu kamu tidak suka ini.” Siwon melihat wajah Hara pucat begitu dia keluar, hanya untuk menyadari bahwa Hara ketakutan. "aku hanya ingin meyakinkan kamu, jadi..."

“Siwon, terima kasih!” Ngomong-ngomong, Siwon demi kebaikannya sendiri. Dan jika tidak ada Siwon terakhir kali, Hara beneran tidak tahu apa yang akan terjadi padanya, setelah itu? Mentalitasnya akan terpengaruh, dia hidup kembali untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Untuk menggagalkan tujuan sebenarnya dari Seho dan Bitna, hasilnya apa yang dia lakukan semua berakhir buruk, Hara tidak tenang.

"Sekarang pergi ke perusahaan, aku sudah bertanya pada asistenmu, hari ini studionya tidak terlalu sibuk!"

Siwon dengan lembut memeluk Hara, membelai tangannya dengan lembut di punggung Hara, suaranya lembut dan hangat, membuat Hara, yang masih takut dan jijik, perlahan-lahan menjadi santai.

Dia sedikit demi sedikit merasa terbang, terutama ketika dia mencium bau yang enak di Siwon, bersih dan sangat jernih, seperti halnya Siwon. Perlahan-lahan, Hara memejamkan matanya, suara nafas lembut segera terdengar.

Siwon dengan lembut menempatkan Hara di posisi co-pilot, kemudian menyesuaikan kursi untuk membuat Hara lebih nyaman.

Ketika Hirion keluar, dia melihat penampilan Siwon yang lembut. Sebelumnya sudah siap secara mental. Ketika dia melihat ekspresi Siwon, Hirion masih ketakutan.

Siwon mengangkat kepalanya, wajahnya kembali dari ekspresi menjadi tanpa ekspresi, tapi masih ada sedikit kelembutan di mata, "masih ada urusan?"

"Bos, kedepan jadi nyonya rumah kita?"

"Hem!" Siwon mengangguk dan menatap Hara dengan lembut, "Kedepan melihat Ran Ran, sama saja dengan melihatku. Status dan perlakuan seperti apa yang aku miliki di kamu? sama seperti dia!"

Hirion tidak tahan untuk terkejut. Meskipun mereka sudah lama tahu Siwon punya seorang istri yang telah menikah selama dua tahun, kecuali Hihon, sisanya belum pernah melihatnya. Dan secara pribadi, juga mendengar beberapa desas-desus tentang nyonya ini.

Bos Mu tidak pernah membawanya untuk memberi tahu mereka, yang berarti Siwon tidak menyetujui dari lubuk hatinya. Tapi dia tidak menduga Siwon membawa orang itu sendiri, bahkan mengekspos salah satu kelemahannya yang paling gelap dan paling mematikan di depan wanita itu.

Hirion belum pernah melihat Siwon memperlakukan orang seperti ini. Tampaknya wanita ini sungguh ada di mata Siwon dan dalam hatinya.

"Siap, Bos!" Hirion memandang Siwon, "Liu Song itu..."

"Lakukan apa kata Ran Ran!"

"Iya!"

Sampai Siwon pergi, kejutan batin Hirion sebenarnya belum hilang.

Beberapa dari mereka telah mengikuti Siwon sejak mereka masih muda, mereka semua adalah orang-orang yang secara pribadi dipilih Siwon untuk mengikutinya.

Banyak dari mereka dipilih oleh Siwon dari panti asuhan atau anak-anak jalanan. Juga lucu. Siwon terlihat sangat pedas di permukaan, tapi ia sangat baik pada mereka, setidaknya dalam makanan dan pakaian, tidak pernah memperlakukan mereka dengan buruk.

Siwon memberi mereka pendidikan terbaik, pergi ke sekolah aristokrat, bahkan mengirim mereka untuk belajar di luar negeri. Sebagian besar dari mereka semua dilatih oleh master di bidangnya. Bisa mengatakan bahwa setiap orang bisa hidup mandiri sendiri, tapi mereka bersedia untuk tinggal bersama Siwon, bahkan jika mereka hanya asisten, mereka bersedia.

Memperkenalkan Hara kepada mereka, yang berarti bahwa mereka tidak hanya akan setia kepada Siwon, juga setia pada Hara.

Justru karena tahu ini, Hirion terkejut.

Wanita ini sebaiknya mampu mengimbangi Siwon, kepala mereka!

Tentu saja, Hara tidak tahu hal ini. Pada saat ini, dia tidur nyenyak, bahkan Siwon mengangkatnya ke dalam lift, dia tidak menyadarinya.

Siwon mengendarai mobil langsung ke garasi bawah tanah, lalu membawa Hara langsung ke lift eksklusif, kemudian langsung ke kantor.

Di sini, Hihon menyuruh bawahan untuk melakukan sesuatu. Ketika dia berbalik, dia melihat bos besarnya memeluk istrinya. Penampilan lembut ini membuat Hihon membuang pandangannya.

Siwon menempatkan Hara di ruang istrirahat dan menutupi Hara dengan selimut. Dia berdiri di sampingnya untuk waktu yang lama, membungkuk dan mencium sudut mulut Hara, lalu alis, sudut mata, hidung, akhirnya kembali ke bibir, satu putaran.

Tampaknya setelah bersamanya, Siwon menjadi semakin tidak mampu mengendalikan pikirannya tentang wanita ini.

Siwon kadang-kadang bahkan menyesal, mengapa dia tidak tahu lebih banyak tentangnya dalam dua tahun sebelumnya? Mungkin dirinya akan memperlakukan wanita berbeda, keberadaan unik yang tersembunyi di bawah penampilan?

Tapi untungnya, semuanya belum mencapai titik yang tidak dapat diperbaiki, dia sekarang mengerti dan masih ada waktu.

Wanita ini tampaknya menjadi obatnya, tidak rela berpisah, tidak rela pergi.

Siwon membelai pipi Hara dengan lembut dan melihat Hara tidur nyenyak, dengan senyum kecil, "Tukang tidur!"

Hara merasa mendengar suara keras dalam mimpinya dan melambaikan tangannya pada tangan Siwon yang sedang menggerayangi wajahnya.

"pak", sepertinya dalam tidurnyapun, Hara tidak memberinya sedikit minat sebagai seorang suami!

Siwon mengerang dengan tidak dapat dijelaskan, memandangi Hara begitu, merasa gatal di hatinya, "my only, aku menunggumu, satu tahun tidak bisa dua tahun, dua tahun tidak bisa tiga tahun, masih tidak bisa, seumur hidup, aku pasti tidak akan pernah melepaskan tanganmu! "

Dia, Siwon, seumur hidup ini menginginkan sesuatu, apa yang tidak dapat? Namun hanya dalam berurusan dengan Hara, ia memiliki cukup kesabaran, ia tidak akan melepaskan tangannya.

Hara beristirahat lebih dari satu jam di ruang tunggu kantor Siwon, akhirnya terbangun karena kelaparan. Ketika dia bangkit dari tempat tidur, pikirannya kosong sesaat. Dia menatap kosong ke depan, lalu ke langit-langit, akhirnya matanya berputar-putar.

Kesadaran otak berangsur-angsur kembali, Hara hanya merasa bahwa lingkungan di sekitarnya tampak akrab, ketika dia bangun, suara lelaki itu tiba-tiba terdengar di telinganya. "sudah bangun?"

Hara tiba-tiba terpana dan berbalik untuk melihat Siwon berdiri di pintu ruang tunggu, memegang gagang pintu di satu tangan dan yang lain di saku celana, memandangnya dengan santai dan acuh tak acuh, dengan senyum di matanya, bibir terangkat, bahkan Sudut-sudut mata semuanya tersenyum.

Hara tidak tahan untuk merasa gelisah lagi, merasa mati rasa di seluruh, tanpa sadar memalingkan muka, sedikit canggung menjentikkan rambutnya yang berantakan, "Ah, aku...... Mengapa aku di sini?"