Kembali Dari Kematian - Bab 48 Apa Kamu Ada Pendapat?

Setelah makan Hara ikut Siwon pergi ke grup Mu, sebelumnya Hara tidak pernah datang ke grup Mu, jadi tidak tau kalau grup Mu sebesar ini. Ikut Siwon turun dari mobil, berdiri di depan pintu besar grup Mu, melihat bangunan yang menjulang tinggi itu, kalau bilang tidak terkejut itu palsu.

Dia selalu tau Siwon orang ini hebat sekali, baru saja berumur 30an, tapi sekarang Siwon sudah ada masa depan seperti ini, benar-benar membuat orang pun ingin seperti itu juga.

Dulu Hara selalu merasa pria seperti Seho sudah sangat hebat, tapi setelah melihat Siwon, Hara baru tau dihadapan Siwon, Seho sama sekali tidak pantas dibicarakan.

"Ayo jalan!"

Siwon melirik Hara, tentu saja tidak melewatkan keterkejutkan di mata Hara. Hatinya mau tak mau heran, "Apa yang kamu lihat, kenapa tampaknya terkejut sekali? Bukankah kemarin pernah datang!"

Alarm di hati Hara berdering waspada, semuanya sadar akan pencegahan, "Hehe, terkejut, kamu begitu hebat, rupanya aku menikahi kepada seorang suami yang sangat hebat, aku sedang berpikir apakah aku bodoh, kenapa mau setuju bercerai denganmu, meskipun menarik, aku juga akan menarikmu, lagipula keluarga Mu tidak kekurangan uang yang kuhabiskan!" Hara memegang dagu, "Lagipula, meskipun kita cerai, aku juga akan mendapatkan ratusan miliar lebih, kamu bilang kenapa aku demi 60 miliar harus menyetujui untuk bercerai denganmu?"

"Heiran, kamu mau berubah pikiran?" Siwon menyuramkan wajahnya, "Aku sarankan kamu lebih baik jangan macam-macam!:

Hara merapatkan bibirnya, "Baiklah, demi nyawa kecilku, aku lebih baik memutuskan tidak mau begitu banyak uang!"

Siwon melirik Hara dingin, "Kamu lebih baik pikirkan statusmu sendiri, jangan melakukan hal yang membuat dirimu menyesal."

Setelah selesai mengatakannya, Siwon melangkah pergi dari sana, Hara melihat punggung Siwon tidak bisa menahan untuk tidak memutarkan bola matanya, meremehkan Siwon, jelas-jelas kaya sekali tapi malah pelit sekali, "Tunggu aku Siwon!"

Hara sangat bersyukur hari ini dia memakai flatshoes, baru bisa menyusul Siwon si kaki panjang ini.

Mereka berdua sama-sama masuk ke lift milik Siwon pribadi, detik saat Hara masuk, resepsionis di bawah mulai bergosip, "Apa kalian tau, Tuan Mu, kalian tebak apa hubungan wanita ini dengan Tuan Mu!"

"Bisa ada hubungan apa, palingan asisten yang baru datang!"

"Aku lihat sepertinya tidak, diperkirakan pasti sesuatu jatuh dari atas lagi."

"Belum tentu, aku lihat dia bisa-bianya naik lift pribadi Tuan Mu, sedangkan Tuan Mu juga tidak menendangnya keluar, dan aku lihat dia lumayan cantik, mungkin saja istri Tuan Mu!"

"Istri Tuan Mu apanya, Tuan Mu sampai sekarang masih single, dia orang single kaya nomor satu di kota Seoul, pria yang sukses dan single, manusia tingkat dewa. Dia masih belum menikah!"

"Tapi kudengar Tuan Mu sepertinya mempunyai teman yang dijodohkan dari kecil, katanya mereka berdua cocok, sudah berpacaran selama bertahun-tahun."

"Benar-benar, kamu mengatakan ini membuatku menjadi teringat, tahun lalu pernah berjumpa pacar Tuan Mu, mereka berdua berdiri bersama benar-benar cocok sekali."

"Eh, bukankah sedang membicarakan wanita yang tadi masuk bersama Tuan Mu?"

Semua orang sedang ramai membicarakan mengenai status Hara di wechat, sedangkan orang yang bersangkutan sedikitpun tidak tau menau, hanya mengikuti Siwon naik ke atas.

Hihon sudah menjaga daritadi, melihat Siwon keluar dari lift pribadinya, buru-buru datang menyambut, "Tuan Mu, pagi ini kamu ada sebuah rapat, siang harinya berjanji dengan......."

"Nanti bawa Heiran pergi melihat studio kerja!" Siwon langsung memotong perkataan Hihon.

"Ha?" Hihon tercengang, "Aku?"

"Kamu ada pendapat?" Siwon melonggarkan dasnya, hanya melirik memperingati Hihon, sedikitpun tidak melakukan apa-apa, Hihon malah langsung menundukkan kepalanya, "Saya sudah kelewatan, kalau begitu kapan saya......membawa nona Heiran pergi melihat studio kerja?"

"Jam 10 saja, setelah selesai lihat langsung makan siang diluar saja, kamu saja yang pergi ke rapat sore itu." Siwon mengatakannya dengan tegas, tidak bisa dibantah.

Meskipun Hihon mempunyai pendapat apalagi, juga tidak bisa membantah, "Baik, Tuan Mu!"

Hara yang mendengar pembicaraan, memayunkan bibirnya, dia tidak pernah melihat sisi Siwon saat bekerja seperti ini, tidak disangka rupanya dia adalah orang yang melakukan tugas yang cepat.

Siwon mengangkat tangannya melirik jam tangannya, "Rapat jam berapa?"

"Jam 9, apakah Tuan Mu mempunyai perintah lain?" Hihon segera bersiap. Siwon malah mengangkat tangannya, "Tidak perlu, kamu keluar saja dulu!"

Hihon yang melihat situasi seperti ini, melirik Hara, lalu mengangguk, dengan peka menutupkan pintu.

Hara melihat Hihon pergi, sebenarnya dia sangat ngin mengatakan jangan dulu, tapi dia malah dihentikan langsung.

Menunggu Hihon keluar, Hara baru merasa kantor yang sebesar ini malah tampaknya sesak sekali.

Aura Siwon terlalu kuat dan mendominasi membuat Hara sedikit lemas, hanya bisa melihat kiri kanan kantor Siwon ini.

Setelah melihat seluruh sudut ruangan, Hara hanya bisa tak henti-hentinya menghela nafas, Siwon memanglah Siwon, memang sehebat ini. Kantor ini besar sekali, tata letaknyanya juga sangat terbuka, begitu lihat pemilik kantor ini langsung tau kalau dia adalah orang yang berpikiran jauh, dan juga tidak mudah digenggam orang.

Siwon sudah duduk dan mulai membaca dokumennya, sedangkan Hara malah sedikit tidak bisa menggerakkan kaki dan tangannya, sama sekali tidak tau harus bagaimana memposisikan kaki dan tangannya.

Dia terdiam sebentar, melihat Siwon mengangkat kepala, hati Hara tanpa alasan menjadi panik, lalu menelan air liurnya, "Itu,,,,,,:

"Ehn? Duduk." Siwon menjulurkan tangannya maksud untuk menyuruh Hara duduk, kaki tangan Hara sedikit tidak alami, tapi masih tetap duduk, "Itu, jam 10 baru pergi, jadi sekarang aku mau melakukan apa?"

"Nanti aku masih harus rapat, kamu tunggu disini dulu, nanti aku akan menguruskan kamu dan Hihon sama-sama pergi!"

"Sebenarnya, tidak perlu repot sekali, kamu hanya perlu memberitahuku alamat dan nomor telepon orang itu, aku pergi sendiri saja!" Hara merasa Siwon tidak perlu melakukan demikian, benar-benar repot sekali.

Tanpa alasan datang kemari, dan juga harus menunggu selama itu, dia bisa pergi sendiri.

"Kamu tidak kenal dengan orang itu, apa kamu tidak takut orang itu akan memberikan harga yang mahal? Lagipula, kamu seorang anak gadis, saat bernegosiasi pasti akan lebih dirugikan!" Siwon sudah selesai menyelesaikan dokumennya dan berdiri. Kaki panjangnya melewati meja kerja dan berjalan kemari, lalu dengan santai melonggarkan dasinya, "Kalau kamu bosan bisa pergi ke dalam untuk beristirahat!"

Siwon menunjuk ruang istirahat didalam, Hara menaikkan keningnya, "Disini benar-benar ada semuanya."

"Ehn!" Siwon tidak membantah, dia melihat jam lagi, saat ini kebetulan Hihon mengetuk pintu masuk, "Tuan Mu, pengawas dibawah sudah siap."

"Ehn!" Siwon mengangguk, lalu melihat Hara lagi, "Jangan kemana-mana!"

"Oh!" Hara mengantarkan Siwon pergi dengan malas, lalu memutari kantor Siwon, benar-benar pengap sekali, jadi dia pergi ke ruang istirahat yang dikatakan Siwon.

Awalnya Hara mengira hanya sebuah tempat biasa untuk istirahat saja, siapa tau saat masuk baru tau rupanya tempat yang bagus, semuanya ada didalam, benar-benar lengkap.

Ruangan istirahat ini jauh lebih mewah dari kamarnya dulu, didalamnya ada sebuah tempat tidur sebesar 2 meter lebih, dan juga ada kulkas, dapur, toilet, dan juga ada televisi dan gym.

Hara membelalakkan matanya dengan tidak percaya melihat segalanya, dan juga sedikit mremehkan Siwon, orang kaya benar-benar keras kepala, rupanya begitu boros.

Benar-benar bosan, jadi Hara menghidupkan televisi, mengeluarkan berbagai cemilan dari kulkas. Tapi cemilan ini tampaknya lebih sehat, biasanya makanan yang sehat lebih tidak enak.

Hara membuka televisi, menyilangkan kedua kakinya duduk di atas tempat tidur, didepannya terletak sebuah kantong plastik, dan juga depan dan belakangnya dikelilingi oleh cemilan.

Hara memilih beberapa channel TV, melihat saat ini sedang menyiarkan ulang drama yang dulu dimainkan Naomi, Hara berpikir juga sudah lama sekali tidak bertemu Naomi, juga tidak tau dia di kru film sebenarnya bagaimana.

Awalnya dia ingin menghubungi Naomi, tapi semalam Siwon menguji dirinya seperti itu. Hara samar-samar merasakan sedikit aneh, khawatir kalau orang sepintar Siwon akan mengetahui sesuatu, jadi hanya bisa diam dulu, setidaknya sekarang tidak boleh membiarkan Siwon merasakan perbedaan.

Hara mulai mengupas kuaci, sebelah kakinya tertimpa, sebelahnya lagi bergantungan di tepi tempat tidur, tidak berhenti diayunkan, sedangkan ditelevisi sedang menayangkan adegan tentang istri sah dan orang ketiga.

Naomi benar-benar berani sekali memerankan orang ketiga, tamparan saja kuat sekali, meskipun seorang pemeran wanita kedua, tapi Naomi berhasil masuk ke industri ini berkat pemeran wanita kedua di drama ini, Hara masih ingat saat itu Naomi masih kecil.

Kalau bukan karena orang di keluarga Ye.......Sekarang Naomi pasti tidak hanya di tingkat ini saja.

Naomi Ye!

Hara melihat Naomi di dalam televisi, tidak berhenti memanggil nama Naomi di dalam hati.

"Nona Ming Lan, Tuan Mu sedang rapat, mohon tunggu sebentar!" Terdengar suara wanita dari luar, meskipun tidak terlalu besar, tapi Hara bisa mendengarnya dengan jelas.

Tangan Hara yangan memegang kotak kuaci sedikit mengerat, dia mengerutkan keningnya dan ekspresinya berantakan, hanya mendengar Ming Lan berkata, "Sudah merepotkanmu, kalau begitu aku tunggu didalam saja!"

Hara diam-diam memaki sial, dengan buru-buru mematikan suara, agar tidak didengar Ming Lan.

Bukan karena Hara takut Ming Lan, hanya saja status dan posisinya sekarang lebih canggung. Dan juga sebenarnya Hara juga tidak suka bermusuhan dengan Ming Lan, bagaimana juga Ming Lan mencintai Siwon, tapi dirinya cepat lambat harus bercerai dengan Siwon, hubungan mereka bertiga terlalu rumit, Hara sekarang tidak ada tenaga melakukan hal lain.

Di sini menjadi tenang seutuhnya setelah Hara mematikan televisi, dia tidak mendengar suara diluar, sebenarnya hati Hara tidak tau, hanya takut Ming Lan tiba-tiba masuk kedalam, pasti akan canggung.

Hara dengan berhati-hati merangkak turun dari tempat tidur, lalu berjalan ke depan pintu. Seluruh wajahnya menempel pada pintu, untungnya pintu ini terbuat dari kaca, tapi dari luar tidak bisa melihat apa yang ada di dalam, tapi Hara bisa melihat dari dalam keadaan di luar.

Melihat Ming Lan dengan santai berjalan ke depan meja kerja Siwon, menjulurkan tangan dan melihat entah dokumen apa, lalu dengan santai duduk di kursi Siwon, lalu memejamkan mata dan memutari kursi, perilaku seperti itu seperti rumahnya sendiri.

Dasar!

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu