Kembali Dari Kematian - Bab 258 Pergi Melakukan Tes

Masalah ini mudah ditangani dan juga sulit ditangani. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana untuk mendapatkan jasad Hara, tetapi tidak boleh membuat Seho mencurigakan mereka. Hal yang paling utama adalah bagaimana membuat Seho tidak dapat mengambilnya kembali.

Kemungkinan adalah hal-hal yang berkaitan dengan diri sendiri membuat dirinya sangat bingung, Hara ingin mengambil kembali jasad tubuhnya, tetapi dia tidak tau bagaimana caranya.

Pada malam itu, meskipun Hara berbaring di pelukan Siwon, tetapi pikirannya semua adalah tentang jasad tubuhnya. Dia berbaring di sisi Siwon dan tidak tidur sepanjang malam. Siwon secara alami mengetahuinya, hanya saja dia juga tidak tahu harus bagaimana. Hanya Hara sendiri yang bisa melalui rintangan ini.

Keesokan paginya, Hara menatap lingkaran hitam di bawah matanya, Siwon sudah bersiap-siap di pagi hari, sambil mengenakan mantelnya, dia mengeluarkan dasi dan jam tangan dari lemari di ruang ganti.

Dia berbalik dan melihat penampilan Hara yang ngantuk, dia sedikit tidak tega, mendekati Hara, dia membungkuk dan mencium wajah Hara, "Sayang, lanjut tidur saja! Lagi pula, hari ini adalah akhir pekan, tidak usah gelisah!".

“Bagaimana denganmu?” Hara memeluk pinggang Siwon dengan kedua tangan, seolah-olah hanya dengan cara ini dia dapat menemukan kenyamanan sepenuhnya pada tubuh Siwon.

Siwon satu tangan menggenggam jam tangan dan menatap ke bawah melihat tatapan centil gadis kecil itu, hatinya lembut seketika. Mengulurkan tangan dan membelai rambut Hara yang sangat berantakan, "Aku akan keluar sebentar!".

“Apakah kamu ingin pergi ke rumah sakit mencari Erha?” Hara tiba-tiba terbangun, “Kalau begitu aku pergi bersamamu!”.

“Sayang, kamu lanjut tidur saja !” Kata Siwon, tapi Hara bersikeras.

Dia menggelengkan kepalanya dan kedua tangan meraih pakaian Siwon, seolah-olah dia tidak akan melepaskan jika Siwon tidak menyetujuinya.

Melihat tindakan Hara yang bersikeras, Siwon juga tak berdaya, "Kamu sama sekali belum bangun!".

"Tapi apakah kamu ingin pergi ke rumah sakit? Melakukan tes DNA, Apakah aku tidak perlu pergi?" Hara mendengus. "Aku tahu bahwa kamu kasihan padaku karena semalam aku tidak tidur nyenyak. Tetapi Siwon, aku ingin melakukan ini secara pribadi!".

Sejak dia mengetahui bahwa dirinya mungkin merupakan kembaran dengan Heiran, kemungkinan merupakan putri kandung Ahyon Xu, hati Hara penuh dengan kegembiraan.

Meskipun suami istri keluarga shen memperlakukannya dengan sangat baik, tetapi bukan orang tua kandungnya. Bahkan sejak kecil dia juga merasakan cinta ayah dan ibu, tetapi berbeda dengan yang memiliki hubungan darah.

Sejak dulu dia mengira bahwa dirinya merupakan anak terlantar, tetapi sekarang sepertinya bukan. Jadi, apa pun hubungannya dengan Heiran, dia membutuhkan sebuah hasil.

Siwon tidak berdaya, "Awalnya aku berpikir cukup ambil rambutmu pergi test!".

"Bukannya Heiran ... darah Hara sudah tidak bisa diambil lagi, hanya dapat menggunakan rambut atau giginya. Aku pikir hidupnya telah berakhir, aku tidak bisa memastikan DNA di rambutnya dapat disimpan berapa lama, atau mari kita periksa keduanya!".

Setelah mendengarnya, Siwon justru merasa sedikit lucu, tetapi dia tidak ingin membantah argumen Hara, hanya mengangguk, "Kamu mengatakan begini juga masuk akal, um, kalau begitu lakukan saja sesuai ide kamu. Tetapi kamu yakin kamu ingin mematahkan satu gigi? ".

Hara, "..."

"Baiklah, aku tidak mengejek kamu lagi, jika kamu ingin pergi bersama, segera bangun dan mandi!".

Pada akhirnya, Siwon juga tidak bisa menentang Hara, kemudian membawa Hara pergi bersamanya.

Tetapi sejak turun ke bawah untuk sarapan, kepala Hara terus menunduk, seolah-olah tidak punya energi.

Kakek Mu duduk di samping menatap kepala Hara yang menunduk terus seolah-olah seperti ayam sedang mematuk nasi, dan Siwon duduk di samping Hara, selalu mengawasi agar kepala Hara tidak jatuh ke mangkuk.

Melihat bahwa kepala Hara akan jatuh, Siwon segera mengulurkan tangannya, langsung memegang dagu Hara.

Ketika kepala Hara sedang goyang, seluruh tubuh hampir saja jatuh. Untungnya, Siwon berada di sampingnya, sehingga tidak mengakibatkan Hara terjatuh. Tetapi seketika Hara segera sadar dan terbangun.

"Puuu!"

Kakek Mu tidak bisa menahan tawa, Hara mengangkat kepalanya dengan bingung, mengedipkan mata dengan linglung, pertama-tama dia melihat Siwon, kemudian menatap Kakek Mu, dan akhirnya dia menatap penampilan dirinya sendiri, serta tangan Siwon yang memegang dagunya, Hara seketika langsung menyadarinya.

Dia tampak pucat, menatap Kakek Mu dan Siwon dengan pandangan sedikit malu, wajahnya memerah, "Kakek, Siwon, aku ..."

"Haha, tidak masalah. Tidak apa-apa!" Kakek Mu hanya merasa lucu, kemudian melihat penampilan Hara yang malu, suasana hatinya merasa sedikit terhibur. Tetapi ketika melihat Siwon, terdapat pandangan yang ingin mengejek di matanya, kemudian batuk dua kali, dan berpura-pura serius, "Siwon, Kamu lihat, kalian berdua sudah menikah sangat lama, mengapa tidak tahu kontrol sedikit. Batuk! "

"Kakek, bukan seperti apa yang kamu pikirkan ..."

“Makanlah!” Siwon mengambil seekor udang ke dalam mangkuk Hara. Pada akhirnya, melihat pandangan Hara yang sedikit tertegun dan malu, hatinya tergerak sedikit, dia diam-diam mengambil pangsit udang menyuap ke mulut Hara.

Hara benar-benar terpana. Dia menelan air liurnya, sambil menatap Siwon, dia mengunyah pangsit udang, berkata dengan terbata-bata. "Wah, hidangan koki di rumah benar-benar semakin enak, aku makan rasanya tidak sama! ".

"Siwon ini khawatir kamu akan bosan dengan masakan koki di rumah. Sehingga, dia mencari koki baru beberapa hari yang lalu. Koki ini sudah masak beberapa kali, tetapi kamu tidak makan di rumah!" Kata Kakek Mu dengan rasa bangga.

Setelah mendegarkan Hara sedikit kaget. Dia mengedipkan matanya pada Siwon, sepertinya sedang bertanya pada Siwon apakah benar.

Siwon menatap kakek Mu dengan sekilas, “Kakek, jangan berbicara saat makan!” Dia berbicara, suaranya pelan, tetapi ada perasaan mengancam.

Kakek Mu tersendak oleh perkataan Siwon sehingga dia tidak ingin mengatakan apa pun, pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa, hanya melambaikan tangannya dan terus makan sarapan dengan ceria.

Hanya saja Hara menghidangkan dengan sedikit tidak nyaman, bukan tidak enak, tapi terlalu lezat, dan apa yang dilakukan Siwon untuknya sudah melebihi harapannya.

Dia juga pernah membayangkan adegan ini bersama Seho sebelum bertemu dengan Siwon.

Seho merupakan tipe cowok yang egois. Meskipun dia sangat mencintai Hara, setiap kali dia membuat beberapa hal dan keputusan, dia hanya mementingkan dirinya sendiri, sama sekali tidak peduli dengan keinginan Hara.

Walaupun demikian, pada saat itu Hara masih merasa bahwa Seho sangat baik terhadap dirinya. Pada saat itu, syarat dia tidak terlalu tinggi. Dia hanya berharap sepasang orang dalam satu kehidupan, dapat bertemu dengan cinta sejati. Walaupun pria itu hanya biasa-biasa saja juga tidak apa-apa, yang penting adalah menyukainya, ingin hidup bersamanya seumur hidup.

Hanya saja Hara tidak terpikir bahwa dalam sisa hidupnya, dia masih bisa bertemu seseorang seperti Siwon.

Hara tiba-tiba teringat bahwa ketika dia berusia 18 tahun, setelah lulus dari sekolah menengah atas, dia pergi ke Kuil Budha yang besar untuk sembayang bersama beberapa teman sekelas yang baik. Ngomong-ngomong, dia sekalian meminta satu petunjuk, pertunjuk itu mengatakan bahwa dalam kehidupannya akan mengalami sebuah rintangan. Jika dapat mengubah kebahayaan ini menjadi kedamaian, kesulitan sudah mencapai titik akhir akan mendatangkan keberuntungan, hidup sehat dan bebas dari kekhawatiran, hidup bahagia seumur hidup.

Pada saat itu, dia masih muda dan dia tidak mengerti apa-apa. Petunjuk ini hanya diambil sebagai pengalaman dalam hidupnya. Sebenarnya, ada begitu banyak hal dalam kehidupan, tidak semuanya bisa seperti yang kita inginkan, dan tidak ada nasib seseorang yang dapat dikendalikan dalam sebuah petunjuk.

Pada waktu itu, dia juga bercanda dengan Seho tentang hal itu, dan Seho juga menyatakan tidak percaya, dia bahkan mengatakan bahwa dia tidak akan mengecewakannya.

Hara merasa lucu ketika memikirkannya. Kadang-kadang janji ini hanya diucapkan kepada orang bodoh ketika suasana hati sedang gembira. Kebetulan pada saat itu suasana hati Seho dalam keadaan gembira, dan pada saat itu kebetulan dia seperti orang bodoh!.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?".

Siwon mengencangkan sabuk pengaman Hara dan melihat mata Hara tampak tidak fokus, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, sejenak tertawa dan sejenak mengerutkan kening.

Ketika Hara fokus kembali, dia menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Tidak ada, hanya memikirkan hasilnya saja, pasti sama seperti harapanku!".

"Walaupun berbeda, aku akan terus mencarinya!" Siwon memegang tangan Hara, dan telapak tangan besar yang tebal menempel di punggung tangannya, seketika membuat Hara merasa kehangatan.

Dia tersenyum simpul, "Aku percaya padamu!".

Siwon dan Hara tiba di rumah sakit lebih awal, kebetulan semalam Erha shift malam, setelah memeriksa kamar dan memasuki ruangan, dia melihat Siwon dan Hara duduk di ruangannya.

Siwon sedang menuangkan air untuk Hara, dan setelah itu dia juga bertanya dengan lembut, "Kamu coba minum apakah suhu airnya pas!".

Erha mendorong pintu hingga terbuka dan masuk, tidak bisa menahan sama sekali, dia menghela nafas dua kali, "Waduh, kalian berdua pagi-pagi sudah bermesraan hingga ke ruanganku, benar-benar sudah gila!".

Hara tersenyum, "Erha, selamat pagi!"

Erha mengangkat bahu, "Pagi-pagi melihat kalian, aku punya firasat buruk!".

Sambil meletakkan lembaran catatan medis di tangannya, Erha juga menuangkan segelas air. Kemudian tidak sengaja melihat terdapat sebuah bekal makanan berada di mejanya, dia sedikit terkejut. "Kalian yang membawanya?".

Hara mengangkat alisnya, "Jangan salah paham, Siwon dan aku tidak begitu baik padamu!" Hara tersenyum lagi, "Wanita balap itu."

"Hah?" Erha bingung. "Sisi?".

“Iya, sepertinya dia bernama Sisi, Sisi?” Hara baru teringat bahwa namanya adalah Sisi. “Ketika aku dan Siwon masuk, kebetulan kami melihat Nona Wu keluar, tetapi dia tidak melihat kami. Aku melihat tindakannya, sepertinya dia tidak ingin terlihat oleh orang lain! ".

"Ha ha!"

Setelah mendengarkan, Erha tertawa seperti orang bodoh.

Hara mengangkat alisnya dan menatap Siwon, pandangan keduanya terlihat sedikit lelucon. Hara tidak bisa menahan tertawa, "Erha, apakah kamu dan Nona Wu ini ..."

“Eh, jangan sembarang bilang, aku dan Sisi tidak ada apa-apa!" Kata Erha dengan terburu-buru, dan memegang kotak makan dengan senyuman. "Dia seharusnya hanya berterima kasih kepadaku atas operasi adiknya!".

"Oh!" Hara mengangguk, dia samar-samar mengingat sepertinya ada hal ini. Terakhir kali di Dinasti Club balapan bawah tanah, Hara mendengar Erha dan Demyuk mengatakan hal ini dengan Sisi. Hara kemudian berkata, "Ternyata adalah dermawan penyelamat jiwa!".

"Iya!"

"Tetapi bukankah orang mengatakan bahwa membalas jasa penyelamat jiwa harus dengan menyerahkan diri? Misalnya ...dengan menikah dengannya!".

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu