Kembali Dari Kematian - Bab 509 Rahasia Ahyon Xu

Hara tentu saja bukan benar-benar ingin menemani Ahyon pergi membeli sayur, dia masih memikirkan tentang kotak kayu tadi. Setelah Ahyon pergi, Hara pulang langsung pergi ke kamar Ahyon dan membungkukkan tubuhnya, mengeluarkan kotak kayu tadi dari bawah tempat tidur.

Kotak kayu ini sepertinya sudah berumur banyak tahun, kotak kayu ini memiliki penampilan yang sangat mewah, seharusnya merupakan aksesoris yang digunakan oleh gadis dari keluarga kaya.

Hara berpikir sejenak. Berdasarkan identitas Ahyon, kembalikan waktu ke 20-30 tahun lalu, keluarga Xu seharusnya tidak memiliki barang seperti ini. Tetapi Hara tidak berpikir begitu banyak, dia sibuk mengamati kotak kayu tersebut dengan teliti.

Kotak kayu tersebut dibuat dengan teknik yang sangat teliti dan cantik. Sepertinya Ahyon juga menjaganya dengan baik. Meskipun dulu keluarga Jiang mengalami kesulitan yang begitu berat, Ahyon pun tidak pernah berpikir mau menjual kotak kayu ini. Dari hal tersebut sudah bisa dilihat seberapa pentingnya kotak kayu ini bagi Ahyon.

Berpikir tentang tangisan Ahyon tadi, jangan-jangan kotak kayu ini memiliki asal usulnya?

Berpikir sampai sana, Hara menjadi semakin ingin penasaran dengan rahasia di antara ini. Sayangnya Ahyon mengunci kotak kayu itu dan kuncinya terlihat sangat kuat. Ini adalah pertama kali Hara menjumpai kunci seperti ini.

"Ugh!"

Hara menghela nafas panjang, mengeluarkan ponselnya unuk memotret kotak kayu tersebut kemudian meletaknya kembali dengan gaya seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi.

Ahyon sama sekali tidak merasa waspada dengan Hara, dia pulang pada setengah jam kemudian dan sebuah senyuman muncul di wajahnya ketika dia melihat Hara sedang menonton TV, "Ibu akan masak sekarang, mau suruh Siwon juga datang makan bersama?"

"Bu, hari ini Siwon memiliki sedikit urusan di kantor, dia tidak bisa datang. Aku meminta supir mengantar aku kemari tadi!"

Berpikir Siwon adalah pemilik perusahan besar, Ahyon setuju dia pasti sangat sibuk, sehingga dia pun tidak berkata apa pun lagi.

Setelah pulang dari Ahyon sana, Hara meminta supir untuk mengantar dia ke toko Heiran. Toko Heiran sudah mau dibuka, beberapa hari ini dia sedang sibuk melakukan dekorasi.

Heiran bersikap sangat serius dan tegas dalam hal mengurus toko, dia memperhatikan semua detail. Untuk hal ini, Hara mengaku dia kalah dengannya. Setelah masuk, Hara mendengar Heiran sedang berbicara dengan seseorang, sepertinya mengenai masalah detail yang tidak mencapai ekspektasi.

Ekspresi Heiran terlihat sangat serus, di hadapan dia berdiri seorang gadis yang tampaknya masih berusia muda. Tatapan gadis itu memancarkan cahaya cerah setelah melihat kedatangan Hara, Hara melambaikan tangannya dan meminta dia untuk tidak panik.

Heiran yang melihat adegan ini masih mengira gadis kecil ini sedang malas-masalan, siapa tahu setelah berputar balik badan, dia malah melihat Hara di belakangnya, "Vivi, kamu kenapa datang?"

"Aku datang menjenguk kamu kak!" Hara melihat kanan kiri dan Heiran pun segera meminta orang untuk memindahkan sebuah kursi untuk Hara, "Duduk dulu. Apakah kamu haus? Atau lapar?"

"Kak, aku tidak butuh apa-apa. Aku hanya datang menjenguk, kamu sibuk saja!" Hara tidak ingin menganggu Heiran, tetapi setelah kedatangan Hara, Heiran tidak lanjut bekerja dan malah menemani Hara duduk, "Kamu datang sendiri ya? Adik ipar dimana?"

"Ada sedikit urusan di perusahaan yang Leheon tidak bisa menyelesaikannya, jadi Siwon harus ke sana!" Hara mengambil air yang diberi oleh gadis kecil tadi dengan senyuman, "Terima kasih!"

"Oh!" Heiran mengangguk, "Karena itu kamu keluar sendirian?"

"Aku pergi ke sibu sana. Bukannya semalam aku sudah bilang mau menjenguk ibu?"

Heiran baru teringat dengan hal itu, hanya saja melihat ekspresi Hara, Heiran sudah tahu dia tidak berhasil, "Ibu tidak mau pindah ya?"

"Kakak benar-benar lebih mengerti ibu. Dia berkata meskipun Siwon dan Kakek tidak apa-apa, hubungan dia dan keluarga Mu juga hanya karena Hara adalah istri Siwon"

Tidak apa-apa kalau ibu mertua sesekali menginap di rumah menantunya, tinggal untuk jangka waktu yang panjang memang kurang bagus. Kalau keluarga Mu hanya ada Siwon seorang, hal ini tidak bermasalah. Tetapi keluarga Mu memiliki begitu banyak anggota dan saudara, hubungan interpersonal keluarga Mu sendiri sudah terlalu rumit. Ahyon menolak untuk tinggal di sana karena dia tidak ingin Hara digosipin di belakang.

"Tetapi aku khawatir kalau ibu tinggal sendirian!"

"Biarkan aku yang pindah ke sana saja!"

"Apa?" Hara merasa terkejut, "Tapi kak, sekarang kamu bukannya..."

"Aku tidak ada hubungan apa pun dengan keluarga Mu sekarang. Hubungan dengan Leheon juga hanya keinginan dari dia satu pihak. Sebenarnya aku sudah ingin pindah keluar sejak kemarin" Karena khawatir Hara sembarang berpikir, makanya Hieran Jiang masih tidak pindah keluar sampai sekarang.

Mendengar kata-kata Heiran, Hara merasa agak sedih, "Kak, aku bisa melihat Leheon itu tulus menyukai kamu!"

"Aku tahu!" Heiran menghela nafas panjang, "Tetapi, bisa terima atau tidak, kapan mau menerimanya, semua itu tidak dibawah kontrol aku. Hubungan kami sekarang lumayan canggung, tidak bagus kalau aku terus tinggal di sana!"

Hara tahu kata-kata Heiran benar, tetapi dia baru saja bisa saling kenal dengan kakaknya, dia tidak tega dan tidak ingin berpisah dengannya lagi.

"Jangan memasang ekspresi seperti itu. Kita bukan berpisah untuk selamanya, tetap tinggal di satu kota yang sama juga. Kalau kamu kangen kepadaku, aku bisa menjenguk kamu kapan-kapan saja!"

"Tapi..." Hara masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya dia tidak berkata apa pun, "Oh iya kak, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadamu!"

"Apa?"

Hara mengeluarkan ponselnya dan memberikannye kepada Heiran, "Kak, apakah kamu pernah melihat barang ini?"

Heiran mengambil ponsel Hara dan melamun sejenak setelah melihat fotonya. Setelah berpikir sejenak dia pun berkata, "Ada sedikit kesan. Kamu beri tahu aku dulu, kamu memotret ini dimana?"

"Ibu sana!" Hara kemudian menceritakan kejadian yang dia saksikan tadi kepada Heiran.

Setelah mendengar, alis Heiran mengerut dan wajahnya memiliki ekspresi yang Hara tidak pandai membaca.

"Kak?"

Heiran ditarik kembali ke realitas, "Aku pernah melihat kotak kayu ini di sibu sana. Tetapi itu masalah waktu kecil, aku tidak begitu ingat lagi. Waktu kecil aku suka masuk ke dalam lemari untuk bermain, pernah melihatnya di dalam lemari"

Heiran berpikir lagi dan berkata, "Kamu bilang ibu menangis waktu melihat ini?"

"Iya. Dia terlihat sangat sedih dan putus asa" Setelah berpikir, Hara menambah lagi, "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan itu, dia terlihat sedih sampai tidak memiliki harapan hidup"

Heiran menggigit bibirnya, "......" "Di dalam itu ada apa?"

"Satu buku harian dan beberapa foto. Awalnya aku mau melihatnya, tetapi ibu menyadari kedatangan aku dan dia langsung menguncinya. Sepertinya dia sangat takut aku melihat barang di dalam" Hara menghela nafas panjang, "Kak, aku merasa ibu ada menyembunyikan sesuatu dari kita!"

"Tentu saja!" Heiran berkata, "Kalau bukan kamu dan aku mengalami insiden dan dibunuh pada waktu yang sama, bisa jadi kita akan menjalani kehidupan ini dengan kacau, atau kita tidak akan mengetahui keberadaan sesama sampai kita mati, apalagi hubungan kita dengan keluarga Jiang, keluarga Xu dan bahkan keluarga Yan"

Hara mengerutkan alisnya, "Iya, benar-benar sangat rumit!"

Kata-kata Heiran benar, kalau bukan kemarin Bitna Xu melukainya, bisa jadi dia tidak akan mengetahui latar belakang kelahirannya untuk sepanjang hidup.

Sepertinya Ahyon benar-benar menyembunyikan banyak rahasia yang tidak diketahui.

Hara ingin mencari tahu semua rahasia itu, tetapi pada saat yang sama dia juga merasa agak frustrasi. Dia tidak tahu apakah dia harus lanjut begitu terus. Kebenaran itu seperti kotak pandora, kita tidak akan tahu yang di dalam itu buruk atau baik kalau kita tidak membukanya.

"Vivi, bisa jadi anggota keluarga Yan tahu sedikit tentang kotak ini!"

"Keluarga Yan?" Hara menyipitkan matanya, "Maksudmu adalah barang ini mungkin berhubungan dengan keluarga Yan? Kak, bagaimana kamu bisa tahu itu?"

"Barang itu pasti sangat penting bagi ibu. Waktu berada di keluarga Jiang, kehidupan aku dan ibu sangat susah dan ibu bahkan tidak pernah berpikir mau menjual kotak kayu ini. Kamu harus tahu, kotak kayu itu sudah berusia sangat tua, melihat dari warna dan kecerahannya, seharusnya barang itu adalah barang kuno. Ibu merawat barang itu sampai kondisinya masih begitu bagus. Barang itu sangat penting, tetapi tidak berhubungan dengan keluarga Jiang. Hamsang dan nyonya tua keluarga Jiang tidak akan tega memberikan barang sebagus itu kepada ibu"

"Kak, kata-katamu benar!"

"Seharusnya tidak berhubungan dengan keluarga Xu juga. Waktu Hagul Xu masih menjadi pemimpin keluarga Xu, kalau ada barang bagus seperti ini, kamu merasa Hagul akan memberikannya kepada ibu?"

Hara menggelengkan kepalanya. Kesan dia terhadap keluarga Xu selalu tidak begitu bagus, selain Berta Xu dan ayahnya, keluarga Xu tidak ada satu pun yang baik.

"Selain itu kamu berkata ibu terlihat sangat sedih. Seharusnya barang ini berasal dari orang yang dia sangat dekat, ataupun orang yang dia cintai"

"Maksud kamu, barang itu mungkin dari Demkim?" Hara merasa bingung, "Tetapi... pada waktu itu bukannya ibu membatalkan pernikahannya dengan Demkim demi Hamsang si sampah itu? Aku ingat orang keluarga Xu dan keluarga Yan semuanya berkata ibu tidak menyukai Demkim!"

Heiran menjilat bibirnya, "Aku juga tidak tahu kalau itu. Tetapi barang ini pasti bukan dari keluarga Jiang ataupun keluarga Xu. Kalau dari orang lain, aku hanya bisa teringat dengan Demkim"

Hara mengangguk, "Tidak berguna kalau kita menebak di sini. Kalau mau membuktikan hal ini, kita harus bertanya kepada ibu!"

"Vivi, jangan tanya ibu tentang hal ini dulu untuk sementara!"

"Kenapa?" Hara tida mengerti. Heiran menggelengkan kepalanya dan berkata, "Hal yang bisa membuat ibu begitu sedih pasti bukan kejadian yang baik. Dengarlah kata-kataku, jangan membahas tentang ini dengan ibu dulu untuk sementara . Kalau kamu mau tahu, coba tanya kepada adik ipar saja"

Malam itu, Siwon melihat ponsel Hara untuk waktu yang lama dan kesimpulan yang dia dapat sama seperti Heiran, "Kata-kata kakakkmu benar, memang tidak sesuai kalau kamu membahas tentang ini dengan ibu sekarang"

"Kalau begitu kamu..."

"Kamu mau tahu asal usul barang ini?" Melihat Hara mengangguk, Siwon pun mengangguk dengan ekspresi mengerti kemudian menelpon ke Demyuk, "Kamu di rumah sakit sekarang?"

"Baik, nanti aku akan membawa Vivi pergi menjenguk nona Ye!" Siwon mengakhiri telpon. Hara berkata dengan kaget, "Sekarang? Sekarang sudah sangat malam"

"Kalau tidak mencari tahu dengan jelas, kamu bisa tidur?" Sambil berkata, Siwon berdiri dan mengambil dua jaket dari ruang pakaian sebelum memakainya di tubuh Hara, "Hangat?"

Hara mengangguk, "Sangat hangat!"

Siwon tertawa dan mengulurkan tangannya, "Ayo!"

Hara memegang tangan Siwon dan mereka berdua pun turun ke bawah.

Kebetulan bertemu dengan Heiran yang baru mau naik ke lantai atas, "Pergi berkencan lagi?"

"Mau pergi jenguk Naomi" Hara menjawab, "Kak, apakah kamu mau ikut juga?"

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu