Kembali Dari Kematian - Bab 464 Hara Sangat Berharga

Yesica kembali ke asrama, perasaan dalam hati tetap belum mereda, sebaliknya malah semakin bergejolak.

Jeje mendekat ke sini, mengulurkan tangan dan menggoyangnya di depan wajah Yesica, ini baru membawa kembali pikiran Yesica, menatap Yesica dengan wajah penuh gosip, sambil mengedipkan mata, tampangnya sungguh imut sekali.

Yesica merasa agak malu ditatap terus oleh Jeje, kedua tangan memeluk bantal, mundur sedikit ke belakang demi menjaga jarak aman.

“Hehe!”

“Kamu……untuk apa kamu menatapku seperti ini?” Yesica melihat Jeje penuh dengan semangat, tanpa sadar merasa merinding “Kamu tersenyum seperti ini sangat menakutkan!”

Jeje menyipitkan mata, mengulurkan tangan mengosok wajah Yesica, menyipitkan mata lagi, langsung duduk di samping Yesica dan mendorong bahu Yesica “Jangan pura-pura, apanya yang menakutkan, kamu jujur saja, kamu dan kakak Jing itu keluar untuk melakukan apa?”

Yesica menelan ludah “Ti, tidak ada apa-apa!”

“Masih tidak mau mengatakannya? Yesica, apakah kita masih teman baik!” Jeje pura-pura marah, mendengus, Yesica bergegas mengangkat kedua tangan mengaku kalah “Baiklah, sebenarnya memberitahu kamu juga tidak apa-apa, hanya……hanya saja kak Jing ada sedikit urusan datang ke kampus, kemudian sekalian mengajakku makan!”

“Sekalian?” Jeje memperpanjang nada bicara kata ini, tatapan mata itu sangat tidak jelas memandangi Yesica.

“Kamu jangan menatapku seperti ini, benar-benar hanya sekalian!” Sebenarnya bukan salah Jeje jika berpikir banyak, bagaimana pun Jeje tahu perasaan Yesica pada Erha.

Sejak terakhir kali Erha datang ke kampus untuk menyelenggarakan forum, Jeje melihat perhatian Yesica kepada Erha, Jeje juga sudah menebaknya.

Namun, Jeje juga pernah dengar Yesica mengatakan bahwa Erha sudah memiliki pacar, Jeje masih merasa kasihan akan hal ini dalam waktu yang lama “Coba kamu katakan, parasmu begitu cantik, selain itu juga masih muda, di kampus kita ada begitu banyak pria tampan dan pria idola yang menyukaimu dan mengejarmu!”

Jeje mengerucutkan bibir “Tuh, di atas ranjangmu.” Jeje menunjuk sesuatu yang ada di atas ranjang Yesica “Kakak senior dari departemen bisnis yang mengirimkannya, namanya Alza Jiang, hehe!”

Yesica “……” Mengatupkan bibir “Kakakmu?”

“Enak saja, apanya yang kakakku, hanya kebetulan marganya sama!” Jeje melayangkan tinjunya ke bahu Yesica “Jujur saja, aku pernah bertemu dengan Alza itu, tampangnya cukup tampan, jika kamu……” Jeje mengangkat alisnya “Jangan terlalu terpaku pada satu orang yang tidak tahu pantas dicintai atau tidak! Meskipun kak Jing itu memang sangat tampan, tapi dia tidak menyukaimu!”

Mata Yesica agak suram, memonyongkan bibir, jarang sekali bisa terdiam.

Jeje melihat situasi ini, tidak bisa menahan diri menghela nafas “Kenapa? Apakah hari ini tidak berjalan lancar?”

Yesica tersenyum pahit “Dia……mungkin benar-benar hanya menganggapku sebagai adik saja!”

“Apa yang terjadi?” Jeje mengangkat alis “Jangan-jangan kamu sungguh menyatakan cinta padanya?”

Tapi hanya melihat Yesica menggeleng, membuat Jeje merasa cemas sekali “Kamu cepat katakan, sebenarnya apa yang telah terjadi!”

Yesica secara garis besar menceritakan masalah hari ini pada Jeje, akhirnya memeluk bantal dengan putus asa dan sedih, terlihat sangat tidak bersemangat. Jeje malah mengerutkan kening “Maksudmu dia tidak mengatakan bahwa dia tidak menyukaimu, tapi tidak ingin kamu berpacaran? Mungkin dia menyukai kamu!”

“Tidak ada hal seperti itu, kamu jangan bicara sembarangan!” Yesica menggeleng, kali ini berkata dengan sangat yakin “Dia berkata seperti ini karena menganggapku sebagai anak kecil, kamu tidak tahu, betapa seriusnya dia saat mengucapkan kata-kata itu, sepertinya jika aku pacaran sekarang maka akan jadi anak tidak baik! Selain itu, dia berkata seperti ini, benar-benar karena kakak pertamaku adalah sahabat baiknya, dia sungguh hanya menganggapku sebagai adiknya!”

Membicarakan hal ini Yesica merasa lebih putus asa lagi “ Jeje, apakah kamu tahu? Sebenarnya sejak awal aku tidak pernah berpikir ingin mendapatkan lebih banyak lagi! Hanya saja orang sepertinya selalu tamak, saat aku melihat dia bersama dengan pacarnya, aku benar-benar ingin tulus mendoakan mereka. Tapi dia sudah putus dengan pacarnya, aku berpikir harusnya diriku sudah ada kesempatan, tapi hari ini dia.....sengaja mengatakan hal ini padaku, Jeje, aku sungguh tidak ada harapan lagi!”

Jeje mengerutkan kening, selalu merasa sikap Erha kepada Yesica sangat aneh, tapi untuk sementara waktu tidak menyadari sebenarnya di mana keanehannya. Mendengar ucapan Yesica yang putus asa ini, dalam hati Jeje juga merasa tidak nyaman.

“Maksudmu, dia sudah merasakan sesuatu, jadi secara khusus mengatakan semua ini padamu?”

Yesica mengangguk “Mungkin ini adalah maksudnya, sangat serius menyuruhku jangan pacaran untuk saat ini, katanya aku masih kecil.” Yesica menggeleng, merasa diperlakukan tidak adil sambil melihat Jeje “Dia benar-benar berkata seperti ini.”

“Huh, kamu jangan menangis!” Jeje mendekat ke sana “Karena dia sudah berbuat seperti ini, Yesica, kalau tidak kamu menyerah saja!”

Yesica menundukkan kepala, lama sekali tidak bicara.

“ Yesica, kalau tidak kamu pergi memberitahunya atau kamu menyerah saja! Lagi pula kamu masih muda, mungkin rasa sukamu padanya hanya sebatas rasa suka saja dan itu bukanlah cinta? Coba kamu lihat, dibandingkan dengan Alza pria idola di kampus, paman Jing kalian……eh, kakak Jing, sebenarnya sudah bisa dianggap sebagai si tua, benar tidak?”

“Dia tidak tua!” Yesica tidak bisa menahan diri untuk membantahnya.

“Masih tidak tua, sudah tiga puluh lebih!” Jeje berkata.

“Kamu tahu apa, itu adalah pesona pria dewasa, kak Jing tidak tua!” Yesica mendengus “Kak Jing kurang lebih seumuran dengan kakak pertamaku, coba kamu lihat kakak pertamaku.”

“Iya,iya, tidak tua!” Jeje mengangkat kedua tangan untuk menyerah, menghadapi Yesica yang sudah terobesesi, Jeje benar-benar tidak berani mengatakan apa-apa tentang Erha. Namun kakak pertama Yesica, Jeje sudah pernah mendengarnya, alasan utamanya karena nama Siwon Mu benar-benar terlalu hebat, nama itu seperti suara petir yang memekik telinga.

Ditambah tindakan Siwon yang memamerkan istrinya secara heboh, membuat semua orang yang ada di jalanan besar ataupun gang kecil, pada dasarnya memiliki kesan terhadap Siwon dan Heiran. Jeje juga pernah melihat foto Siwon di berbagai situs web terkenal, memang seorang pria dewasa yang mempesona.

“Lalu, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Menyerah Atau terus melanjutkannya?”

“Aku tidak tahu!” Yesica menggeleng, dia benar-benar bimbang, sungguh tidak tahu harus bagaimana.

Jeje melihat tampang Yesica seperti ini, dia sudah tahu sekarang hatinya sedang goyah, sangat bertentangan, hanya bisa menggeleng tanpa daya, mengulurkan tangan menepuk bahu Yesica “Kamu baik-baik pikirkan sendiri, mau terus bertahan atau menyerah, tidak peduli apa pun keputusanmu, aku akan mendukungmu!”

“Terima kasih Jeje, kamu sungguh baik!”

Bagaimanapun Yesica hanya seorang gadis kecil, jelas sekali tidak terlalu mengerti harus bagaimana menyembunyikan perasaannya, bertemu sedikit masalah kecil saja sudah tidak tahu harus bagaimana. Jika masalah ini terjadi pada Hara atau Heiran, mungkin tidak akan serumit ini.

Membicarakan Hara, karena hamil, rumah utama keluarga Mu sibuk sekali. Awalnya Kakek Mu yang melarikan diri karena semua masalah merepotkan ini, setelah mendengar Hara hamil langsung bergegas pulang.

“Ayo, ayo, lebih hati-hati dan teliti, di dalam rumah asalkan ada sudut-sudut yang lebih tajam maka semua tempat itu harus dibungkus.”

“Oh iya, masih ada tangga, pegangan pada tangga ini, di atas tangga juga harus ditutupi dengan karpet, kemudian semua lantai ini atau lainnya juga harus diubah menjadi anti selip!”

Pagi-pagi, Hara sudah mendengar suara bising dari lantai bawah, walaupun Hara ingin tidur lebih siang juga tidak bisa.

Semalam Hara sudah tidur lebih awal, tapi tetap saja bangun kesiangan, mungkin karena awal kehamilan, tubuh mudah merasa lelah. Saat ini juga sudah siang sekali, Siwon pagi sekali sudah pergi bekerja, di rumah hanya ada Hara, Bona dan Pengurus Mu beberapa orang saja.

Pagi ini Hara hampir saja mengira dirinya berhalusinasi “Kakek, kamu sudah pulang?”

“Aduh, Ran Ran, kamu sudah bangun!”

Sejak pagi Songbun sudah mulai memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan hal-hal ini, sudah sibuk lama sekali, akhirnya sudah melihat sedikit hasil, tepat di saat merasa puas, langsung melihat Hara bangun.

“Bona, Bona, untuk apa masih bengong, masih tidak bergegas pergi menuntun Nyonya Muda, jika sampai terjadi sesuatu yang tidak baik dengan Nyonya Muda, apakah kamu sanggup menanggungnya?” Songbun segera memerintahkan Bona ke sana.

“Jangan, kakek, aku tidak selemah itu!” Melihat situasi ini Hara merasa canggung, melihat perubahan di rumah utama dalam semalam, lalu melihat Bona yang maju ke depan, seketika merasa pusing “Kakek, aku baru saja hamil, tidak ada masalah apa pun.”

“Apanya yang tidak ada, dengarkan aku, kakek adalah orang berpengalaman, dulu saat nenekmu mengandung beberapa bocah itu sangatlah menderita, jadi kakek tahu akan penderitaanmu, Bona, cepat tuntun Nyonya Muda untuk duduk. Ada lagi, Pengurus Mu, pergi ke dapur lihat sudah membuat sarapan apa, segera bawakan ke sini untuk Nyonya Muda!”

Melihat Songbun sibuk sana sibuk sini, Hara sungguh tidak tega menghentikan Songbun, hanya melihat Songbun memerintahkan para pembantu.

“Nyonya Muda, aku akan menuntunmu ke ruang makan!” Bona berhati-hati ke sini untuk menjaga Hara, terutama sekarang Hara sangatlah berharga, walaupun Songbun tidak memerintahkannya, Bona juga tidak berani mengabaikannya, bagaimanapun tadi pagi saat Siwon akan pergi sudah berulang kali berpesan, sedikit pun tidak ceroboh dari Kakek Mu.

Hara tidak punya pilihan selain mengikuti kehendak Kakek Mu.

“Kakek, kapan kamu pulang?”

Hara menduga karena kehamilannya Kakek Mu baru pulang, jika tidak, takutnya untuk saat ini Kakek Mu masih tidak mau pulang!

Teringat dengan masalah Siwon, secara tidak sadar Hara melirik Kakek Mu.

Songbun adalah orang yang begitu cerdik, hal besar apa pun sudah pernah dia temui, hanya melihat Hara sekali saja, secara garis besar sudah bisa menebaknya. Tapi Kakek Mu lebih berpengalaman dibandingkan anak muda ini, sebelum Hara bicara dia sudah mengalihkan topik pembicaraan “Saat Leheon memberitahuku bahwa kamu hamil aku masih tidak percaya, akhirnya sekarang bisa tenang, Ran Ran, kamu cukup baik-baik jaga kehamilan, lalu melahirkan anak ini, sementara tidak perlu pergi bekerja dulu.”

Hara merenung sejenak, hanya tersenyum tipis, tidak mengatakan apa pun.

Juru masak di dapur menyajikan sarapan pagi “Nyonya Muda, sebelum tuan muda berangkat sudah berpesan, katanya ini khusus disiapkan untuk Nyonya Muda!”

“Ini adalah?” Hara bingung.

“Bubur yang dibuat oleh tuan muda sendiri, katanya kemarin Nyonya Muda merengek ingin makan ini, bubur ayam suwir, pagi sekali tuan muda sudah bangun untuk membuatkannya!”

“Kamu mengatakan bahwa tuan muda yang membuatnya sendiri?” Secara tidak sadar Hara melirik Songbun, bagaimanapun identitas Siwon spesial, menyuruh Siwon membuatkan bubur untuk dirinya, bagaimana kalau sampai membuat Songbun merasa tidak senang?

Kenyataannya sungguh Hara yang berpikir terlalu banyak, Songbun mendengarnya hanya sedikit mengangkat kelopak mata, tampaknya merasa sedikit terkejut, namun selanjutnya dia hanya mendengus,“Bocah tengik ini, akhirnya memiliki sedikit perikemanusiaan.”

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu