Kembali Dari Kematian - Bab 493 Naomi Akan Baik-Baik Saja

Pagi hari berikutnya, Hara dan Siwon mengetahui kabar ini, Hara tidak menyangka Naomi akan jatuh dari tebing di saat syuting dan bahkan sekarat, Hara ketakutan dan hampir jatuh, dia memegang tangan Siwon dengan penuh khawatir “Siwon, mari kita pergi ke rumah sakit, pergi ke rumah sakit!”

" Vivi, tenanglah!" Siwon juga tidak menyangka Naomi akan terjadi hal seperti ini, tapi dia lebih peduli dengan keselamatan Hara "Tenanglah, ganti pakaianmu dulu, aku akan mengatur mobil!"

Hara menelan ludah, menenangkan diri dan buru-buru mengganti pakaian, tapi masih ada ekspresi khawatir di wajahnya "Siwon, Naomi akan baik-baik saja, kan? Pasti tidak akan terjadi apapun!"

“Ya, dia akan baik-baik saja!” Siwon hanya bisa menghibur Hara dengan cara ini, dia juga belum mengetahui situasi spesifiknya “Kecelakaannya terjadi semalam, Erha baru menelepon sekarang, operasinya pasti telah berhasil. Vivi, kamu harus percaya pada Erha dan juga Demyuk!”

"Tapi…...." Meskipun dia tahu Erha hebat, juga tahu kemampuan Demyuk. Tapi begitu memikirkan sesuatu terjadi pada Naomi, dia menjadi takut, memegang tangan Siwon dengan erat "Kamu tidak tahu, aku dan Naomi telah mengenal begitu lama, kami tidak hanya sebagai teman, tapi juga saudara, disaat aku paling tidak berdaya dan putus asa, Naomi selalu menemaniku, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan!"

“Oke, aku tahu!” Siwon memeluk Hara “Erha dan Demyuk juga teman-temanku, mereka pasti tahu bagaimana menanganinya. Kamu harus percaya mereka tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Naomi, sekarang kita pergi dan melihatnya, tapi kamu harus berjanji padaku harus tenang!”

Hara mengangguk, tapi air matanya tak tertahankan.

Siwon juga tak berdaya, hanya bisa menghela nafas dalam hati, menyeka air matanya, memeluk Hara dengan erat, memberikan kehangatan dan kekuatan pada Hara.

Untuk sementara waktu, Naomi sudah lepas dari bahaya, tetapi Erha tidak yakin kapan Naomi akan bangun, semuanya tergantung situasi beberapa hari ini. Dan Naomi berada di ICU saat ini, mengenakan masker oksigen, terlihat sangat damai.

Hara melihatnya melalui kaca, sebelumnya seluruh tubuhnya juga dipenuhi dengan pipa seperti ini dan merasa tidak berdaya, saat itu dia merasa sangat putus asa dan selalu merasakan kematian. Bisa dibayangkan betapa tidak berdayanya Naomi saat ini.

"Apa yang terjadi? Mengapa Naomi bisa terjadi hal seperti ini saat syuting?" Sampai sekarang Hara masih tidak percaya semua ini, dia menatap fokus pada Demyuk "Tolong beritahu aku!"

“Ini semua salahku!” Demyuk memejamkan mata, muncul adegan seluruh tubuh Naomi dipenuhi luka dalam pikirannya dan memikirkan kata-kata tajam yang dia katakan pada Naomi malam itu, saat itu Naomi juga terlihat sangat putus asa.

Semua salah dirinya, kalau bukan karena dia, Naomi tidak akan mengalami kecelakaan hari ini.

Meskipun bukan bunuh diri, juga dipengaruhi kata-kata yang dia katakan semalam, membuatnya tidak konsen dan dalam keadaan buruk.

"Apa yang kamu lakukan pada Naomi? Demyuk, Naomi bukanlah wanita luar yang bisa kamu mainkan sesuka hati, kalau kamu tidak mencintainya, pergilah menjauh darinya. Kalau kamu berani menyakitinya, aku tidak akan melepaskanmu!"

“Tidak mungkin!” Demyuk mengangkat kepalanya dan menatap Hara dengan tegas “Lepaskan dia kecuali aku mati!”

Hara terkejut "Kamu…..." Dia menatap Demyuk dengan tatapan tidak berani percaya.

Orang-orang disekitarnya juga merasa kaget dengan perkataan Demyuk, siapa itu Demyuk? Dia telah berada di dunia hiburan selama bertahun-tahun dan tidak pernah tertarik pada siapapun. Berapa banyak wanita yang ingin berhubungan dengan Demyuk dan ingin menjadi istrinya? Tapi tidak ada satupun yang berhasil.

Jadi perkataan yang dikatakan Demyuk saat ini tentu mengejutkan orang di sekitarnya.

“Kamu mati atau tidak, tidak ada hubungannya denganku, tapi kalau kamu berani menyakiti Naomi, aku tidak akan melepaskanmu!” Hara selalu memihak Naomi, meskipun sekarang memiliki hubungan persaudaraan dengan Demyuk, Hara tetap tidak begitu akrab dengannya.

Alasan utamanya adalah pengalaman masa lalu Demyuk benar-benar tidak bisa diterima Hara.

“ Vivi, duduk dulu, apa yang kamu janjikan padaku tadi?” Siwon merasa sedikit tidak berdaya, dia tidak ingin istrinya marah karena ini, tapi dia juga terkejut dengan sikap Demyuk, kelihatannya Naomi benar-benar memiliki posisi tertentu di hati Demyuk.

Ini juga merupakan hal baik. Bagaimanapun juga, Demyuk tidak akan lajang seumur hidup, daripada menikahi wanita yang hanya statusnya sesuai, lebih baik mencari seseorang yang dia sukai. Lagipula Naomi adalah sahabat baik Hara, dia adalah seorang wanita yang baik.

Pandangan Siwon yang penuh makna membuat Demyuk mengerutkan kening "Jaga adikku baik-baik."

Meskipun mengkhawatirkan Naomi, tapi Demyuk tidak lupa Hara sebagai adiknya. Dan apa yang dikatakan Hara juga tidak salah, meskipun salah, Demyuk juga tidak akan membantahnya, siapa suruh Hara adalah adiknya!

Tapi meskipun Demyuk melakukan ini, Hara juga tidak akan menghargainya, sekarang Hara hanya mempedulikan keselamatan Naomi, melihat Erha datang, dia bergegas ke depan dan bertanya pada Erha "Erha, bagaimana situasi Naomi?"

“Saat ini telah lepas dari bahaya, tapi untuk memastikan kondisi selanjutnya, harus merawat di sini untuk sementara waktu!” Erha tertegun sejenak dan memandang Hara “Kakak ipar, aku ingin mengatakan sesuatu untuk Demyuk.”

"Situasi semalam sangat kritis, sudah hampir enam jam sejak Naomi jatuh dari tebing, Demyuk tidak berhenti mencari Naomi. Tidak hanya kamu khawatir tentang Naomi, tapi Demyuk juga. Percayalah padaku, semalam aku melihat sisi Demyuk yang belum pernah kulihat sebelumnya, seluruh tubuhnya tidak bernyawa, seolah-olah langit telah runtuh."

“Diam!” Wajah Demyuk menjadi pucat dan memelototi Erha dengan ganas.

Bagaimana mungkin Erha akan melepaskan Demyuk dengan begitu mudah? Dia dengan tidak mudah menemukan kesempatan ini. "Kakak ipar, kamu harus tahu, pada saat itu, suhu sangat rendah, Demyuk hanya mengenakan pakaian tipis, dia memberikan semua pakaiannya yang hangat pada Naomi dan di saat melakukan penyelamatan di helikopter, Demyuk mengatakan hanya ingin dia hidup baik-baik. Jadi kakak ipar, mengenai keselamatan Naomi, Demyuk tidak kalah khawatirnya denganmu!"

Hara sedikit terkejut, dia tidak begitu percaya dengan jaminan Demyuk, tapi setelah mendengar kata-kata yang dikatakan Erha, Hara baru percaya.

Tapi Hara tidak menyangka Demyuk begitu menyukai Naomi?

Hara membuka mulutnya, tapi menemukan bahwa dirinya tidak bisa mengatakan apapun.

Siwon menyipitkan matanya, memeluk Hara dan menepuk bahunya dengan lembut "Sekarang sudah merasa lega? Aku telah memberitahumu ahli medis Erha sangat bagus, Naomi akan baik-baik saja."

“Ya!” Hara menggigit bibirnya “Aku khawatir tentang Naomi!”

“Siwon, antar Vivi pulang dulu!” Demyuk berkata dengan suara serak “Masih belum tahu kapan Naomi akan bangun, sekarang Vivi sedang hamil, cuacanya sangat dingin, tidak cocok terlalu lama berada di luar!”

“Oke!” Siwon juga berpikir seperti ini, tapi Hara jelas tidak ingin pergi.

Melihat situasi ini, Erha berkata "Kakak ipar, meskipun kamu menunggu di sini juga tidak berguna, Nona Ye tidak akan bangun untuk sementara waktu, kalau kamu menunggu di sini, tidak hanya mengkhawatirkan Nona Ye, tapi juga mengkhawatirkanmu, bagaimana menurutmu? "

Apa yang Erha katakan benar, Hara benar-benar tidak bisa membantahnya.

Dia melirik Siwon, ketika melihat tatapan Siwon yang penuh khawatir, Hara tiba-tiba merasa dirinya keterlaluan dan merasa bersalah pada Siwon dan bayi dalam perutnya. Dia memegang erat tangan Siwon "Baiklah, aku dan Siwon akan pulang dulu, kalau terjadi sesuatu pada Naomi, harus memberitahuku secepatnya!"

Erha terus menjamin, Hara baru setuju untuk pergi bersama Siwon.

Demyuk duduk di bangku, lumayan lama kemudian berkata "Sediakan satu kamar di sebelah bangsal Naomi untukku!"

“Apakah kamu menganggap ini hotel!” Erha sangat kesal “Sumber daya rumah sakit begitu ketat, kamu malah memintaku sediakan kamar untukmu?”

Demyuk melirik Erha “Tidak ada?” Pandangan itu penuh dengan ancaman.

Erha menelan ludah "Jangan mengancamku, nyawa Naomi masih di tanganku!"

Tatapan Demyuk menjadi suram dan dingin, Erha segera mengangkat tangannya menyerah “Oke, oke, aku siapkan untukmu!” Dia tidak bisa menahan diri mengomel “Aku benar-benar berhutang pada kalian, kalian semua hanya tahu membullyku, membullyku tidak mewarisi perusahaan dan tidak sekaya kalian!"

Erha mengoceh "Kamu dan kakak ketiga benar-benar terlalu jahat, aku beritahu kamu sikap seperti ini terlalu buruk!"

“Kamu terlalu berisik!” Demyuk memelototi Erha dengan kesal “Segera mengaturnya untukku!”

Karena situasi Naomi saat ini belum stabil, Demyuk tidak berani pergi dari sini dan sekarang Naomi diisolasi, dia juga tidak bisa masuk, jadi hanya bisa tinggal di ruang VIP sebelah. Demyuk tinggal di rumah sakit selama ini, dia hampir menganggap rumah sakit sebagai rumah dan kantornya.

Dia telah mempersiapkan pakaian ganti untuk sebulan, komputer serta dokumen yang perlu diproses juga dipindahkan ke sini.

Zalka bertugas untuk membawakan informasi ke sini setiap hari dan Demyuk tinggal di sini selama tujuh hari, tidak peduli apa yang terjadi di luar, Demyuk tetap menjaga di sini.

"Tuan muda, sekarang di luar terus melaporkan tentang kecelakaan Nona Ye, bagaimana menurutmu?"

Zalka memberi tahu Demyuk tentang berita terbaru "Apakah benar-benar tidak perlu menekannya?"

Setelah Demyuk menandatangani dokumen terakhir, dia menatap Zalka dan berkata "Untuk saat ini tidak perlu!"

Zalka tiba-tiba tidak mengerti maksud Demyuk, saat ini, seharusnya menekan beritanya, tapi Demyuk tidak melakukannya. Harus mengetahui bahwa seorang artis wanita mengalami kecelakaan seperti ini, dunia luar bisa-bisa menjadi kacau, semua orang membuat berbagai spekulasi tentang kejadian Naomi.

Meskipun Naomi bukan artis terpanas saat ini, tapi juga tidak dapat diremehkan. Sekarang Demyuk menekan perusahaan Naomi untuk tidak membuat pemberitahuan, jadi publik hanya dapat berspekulasi dan sebagian besar merupakan komentar yang kurang baik bagi Naomi.

"Tapi ini akan merusak kepentingan Nona Ye."

"Aku bilang tidak, apakah kamu tidak mempercayaiku?"