Kembali Dari Kematian - Bab 276 Hara Masih Hidup

Seho mencari jasad Hara seperti orang gila, tetapi masih belum bisa menemukannya. Pada akhirnya Seho menemukan mantan dokter keluarga Bitna, barulah dia mengeahui ternyata selama ini Bitna mengalami gangguan mental, Seho yang sudah kehabisan akal hanya bisa membiarkan Bitna dibawa pergi oleh orang lain.

Bitna merasa sangat bahagia karena Seho mencarinya, namun dia terluka setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Seho setalah menemuinya.

“Apakah kamu yang membawa pergi jasad Vivi?” Seho menatap Bitna dengan dingin. Dia mencekik leher Bitna dan bertanya “apakah kamu sebelumnya pernah berkonsultasi dengan psikiater?”

“tidak, aku tidak mengeti apa yang kau bicarakan.” Bitna menyangkal, tetapi matanya memancarkan ketakutannya. Seho mencekiknya lagi dengan lebih keras, “aku sudah menemukan catatan medical check up-mu, dan dengan siapa saja kamu melakukan kontak selama ini?”

Seho melemparkan sebuah dokumen dengan keras ke wajah Bitna, kertas yang tajam telah melukai wajah Bitna, wajahnya segera berdarah.

Bitna kesakitan, tetapi sudah terlambat untuk itu, karena dia sudah melihat apa yang ada di dokumen.

Tangannya gemetaran mengambil dokumen yang berserakan, dengan sedikit ketakutan dia berkata, "Seho, dengarkan aku, bukan aku, ini semua bukan aku yang melakukannya!"

"Bukan kamu? mencari penyelidik swasta untuk mengikutiku, bukan perbuatanmu?" Seho memandang BitnaXu dengan serius. "Apakah kau pikir aku masih akan percaya dengan apa yang kamu katakan sekarang?"

“Tapi Seho, itu benar-benar bukan aku!” Bitna benar-benar tidak menyangka, dia telah melakukan semuanya dengan sangat hati-hati, awalnya berpikir bahwa semua ini sangat mudah, karna orang-orang yang dia cari adalah orang-orang terkemuka didunia internasional. Mereka semua adalah pembunuhan bayaran kelas dunia. Kali ini hanyalah tugas kecil. Bitna merasa berdsasrkan dengan kemampuan orang-orang itu, Seho seharusnya tidak dapat menemukan mereka.

Alasan mengapa Bitna mampu melakukan hal sekeji itu adalah karena ia merasa Seho tidak mungkin bisa mengetahui keterlibatan dirinya. Bahkan jika Seho mengira itu adalah dia, tetapi Seho tidak memiliki bukti, dia tidak akan datang secara langsung untuk suatu pertikaian tanpa bukti.

Tapi Bitna masih tidak mengerti mengapa Seho bisa mengetahui hal ini.

Karena Siwon memutuskan untuk menyalahkan Bitna, dia pasti akan meninggalkan beberapa petunjuk. Bitna berpikir tidak akan ada yang tahu mengenai masalah ini, apalagi saat ini jasad Hara sudah habis terbakar, Seho takkan bisa menemukannya lagi, dengan demikian semua menjadi sia-sia.

Bitna berpikir bahwa begitu waktu berlalu, ketika masalah kematian " Hara " sudah berlalu , Seho akan tertarik dengan dirinya. Dia berpikir semua ini sangat sempurna, dia sudah bisa melihat kebahagiaannya bersama dengan Seho.

Tapi sekarang semuanya sudah berakhir!

“Asalkan kamu memberitahukan kepadaku dimana keberadaan jasad Vivi, dan mengembalikan jasadnya kepadaku, aku tidak akan mempermasalahkan masalah pencurian jasad Vivi!”

Seho mundur selangkah, tak disangka setelah mendengar semua itu Bitna masih bisa tertawa, “Seho, kau memang luar biasa.”

Seho menatap dengan serius, “Bitna, kuberikan satu kesempatan terakhir, jangan dikasih hati minta jantung.” Dia tidak ingin lagi berurusan lagi dengan Bitna, sekarang Seho hanya berusaha untuk menemukan jasad Hara.

Entah kenapa hatinya begitu tidak tenang, sama seperti kejadian setengah tahun lalu, hatinya juga begitu tidak tenang, hingga Hara mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Akhir-akhir ini, Seho mengalami mimpi buruk, dia bermimpi bahwa Hara menyalahkannya, mengapa dia ingin membunuhnya, dan mengapa dia bekerja sama dengan Bitna untuk membunuhnya.

Setiap kali Seho terbangun dari mimpinya, dia benar-benar bisa merasakan betapa nyatanya mimpinya itu. Perasaan yang begitu mendesak itu telah memenuhi pikirannya saat ini.

Dia tidak berhasil menemukan Hara malah kehilangan Hara sepenuhnya. Tidak ada hal yang lebih sulit diterimanya di dunia ini selain kejadian ini.

Belakangan ini, orang tuanya sangat khawatir tentang dia, dan sering memberi tahu dia bahwa Hara telah meninggal dan tidak ada lagi.

Apa yang dikatakan mereka hanyalah mong kosong, jelas-jelas dia memimpikan Hara setiap malam, memimpikan senyumannya, dia berkata bahwa dia masih hidup, dia ingin melihat Seho dan Bitna mendapatkan karma mereka.

Dia tidak mengerti apa maksud perkataan Hara. Namun setiap kali dia bertanya, mimpi itu menghilang, dan akhirnya dia terbangun dari mimpi buruknya.

"Katakan padaku, di mana jasad Vivi!" Seho mencekik leher Bitna lagi. Dia mengerahkan seluruh tenaganya. Menghadapi Bitna, dia sama sekali sudah tidak memiliki kesabaran lagi.

Bitna menampar tangan Seho sambil menatapnya dengan ganas, dia cemburu kepada Hara dan kecemburuanya telah membuatnya gila.

Ketika Hara masih hidup, dia tidak lebih baik darinya, sekarang Hara telah meninggal, kenapa dalam hati Seho masih saja milik Hara. Mengapa? Apa bagusnya Hara itu?

Baik latar belakang kelaurga atau kedudukan, Hara bukanlah tandingannya. Dia jelas-jelas adalah wanita yang pantas berdiri di sebelah Seho, dan dia adalah satu-satunya wanita yang layak baginya.

"Aku tidak tahu!" Mata Bitna memerah, dia memukul Seho sambil bersikeras, "Bahkan jika aku tahu, aku tidak bisa memberitahumu. Hahaha…!"

“Kau cari mati ya!” Seho menatap dengan tajam, dia mencekik leher Bitna dengan keras, “Bitna, kamu tidak pantas berteman dengan Vivi.”

“Teman? Siapa yang mau berteman dengannya?” Dia telah merebut pujaan hatiku, aku berteman dengannya?” Berhentilah bermimpi, Seho jika kau berani cekiklah aku sampai mati, setelah aku mati, kau takkan pernah menemukan keberadan Hara lagi.

“Kau…..”

“Seho, berhenti!”

Tiba-tiba pintu kamar didobrak seseorang, ketika pintu terbuka Berta berdiri didepan pintu, matanya menatap Seho dengan tajam, kemudian dia memalingkan pandangannya kepada Bitna yang kelihatan kesakitan.

“Kakak, kakak…..tolong aku!”

Bitna telah melihat penyelamatnya dan buru-buru meminta bantuan Berta, "kakak, dia ingin membunuhku!"

Berta sangat marah “Seho, apa yang ingin kamu lakukan?”

Dia melangkah masuk kedalam, menggenggam tangan Bitna, dan menarik Bitna dari tangan Seho, "Bitna, kau baik-baik sajakan!"

Bitna terbatuk-batuk, lalu bersandar pada tubuh Berta dan menggelengkan kepalanya, sambil menangis, "kakak, aku, aku baik-baik saja!"

“Berta, ini bukanlah urusanmu, minggir!” Seho mengatakannya dengan keras, bahkan Bitna sampai ketakutan. Dia tanpa sadar menggenggam lengan Berta.

Untuk sesaat Berta mengerutkan alisnya dan menatap dengan tajam, dia kemudian menyembunyikan Bitna kebelakang tubuhnya, “emangnya kenapa jika aku ingin terlibat?”

“kalau begitu jangan salahkan aku karena tidak memperhatikan ikatan persaudaraan kita selama ini.” Seho sudah tidak ingin berdiskusi lagi. “Apakah kamu tidak ingin mengetahui dimana keberadaan jasad Vivi?”

“Jasad Vivi?” Berta tertegun, “Bukankah Vivi sudah lama dimakamkan?”

“Tidak, aku ingin mengembalikan jasad Vivi, karena kemarin aku menemui seseorang, dia berkata asalkan aku merawat jasad Vivi, asalkan jasad Vivi masih ada, maka Vivi tidak akan mati.”

“Seho, kamu sudah gila!” seru Berta, dia tidak pernah kepikiran Seho menginginkan jasad Hara untuk hal demikian. “kau benar-benar sudah terbutakan, Hara sudah meninggal, meninggal, bagaimana mungkin dia bisa hidup kembali!”

“Vivi belum meninggal, tidak, aku masih bisa merasakan keberadaanya, dia belum mati!” Seho bersikeras, dia menatap Bitna dengan matanya yang memerah, "Di mana kamu menyembunyikan jasad Vivi?”

“Aku tidak tahu!”

“Bitna?” Berta memalingkan badannya dan menatap Bitna dengan curiga, dia mengerutkan keningnya “Apakah kamu menyembunyikan jasad Hara?”

Mendengar pertanyaan dari Berta, bukannya merasa malu, Bitna malah menatap balik wajah Berta, “kakak, kau adalah kakak pertamaku, apakah kau tidak mempercayaiku?”

Berta mengerutkan keningnya, “ini adalah masalah Hara, bukankah kau adalah teamannya? Jika kamu bernar-benar menyembunyikan jasad Hara, beritahu kepada kami, tak peduli apakah Hara masih hidup atau tidak, biarkanlah dia tenang disana.” Berta berusaha membujuknya.

Namun, Bitna tidak ingin mengakui semua ini. Dia melepaskan tangan Berta, "aku sudah mengatakannya, aku tidak mengerti, aku tidak tahu, bukan akuyang melakukannya!"

“Seho, kamu sudah mendengarkannya, Bitna bilang tidak tahu!” Berta akan membawa Bitna pergi.

Pintu kamar ini langsung dikelilingi oleh sekelompok orang yang terlihat sangat menyeramkan, mereka menghalangi jalan keluar Berta dan Bitna, “Seho, apa yang kamu lakukan?”

“jika kau ingin pergi silahkan, tapi Bitna tidak boleh pergi dari sini! Kecuali dia mengatakan kepadaku dimana jasad Vivi berada, kalau tidak jangan berharap dia beranjak setengah langkah pun dari sini!” Seho memberikan isyarat mata, sekelompok orang berpakaian hitam itu pun kangsung mengelilingi Berta dan Bitna.

“Seho, jangan kelewatan, Keluarga Shen memang hebat, tetapi keluarga Xu juag tidak lemah.” Hari ini kau melakukan hal ini kepada kami, apakah tidak takut akan pemablasan keluarga Xu?” Berta melindungi Bitna dibelakang tubuhnya, “Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan?”

“Berta, setelah semua ini, kalau kamu masih merasa aku ini sengaja, aku sudah tidak bisa mengatakan apapun lagi!” Seho memberikan hasil penyelidikannya kepada Berta, setelah Berta membacanya, ia melihat Bitna, “Bitna, kamu….memanfaatkanku?”

“Aku…..kakak, aku…”

“kamu memanfaatkan aku keluar dari rumah Xu, untuk membawa jasad Hara?” Berta menatap Bitna dengan marah, “bukankah kamu sahabat Hara?”

“kakak, aku…..”

“Jangan panggil aku!” Berta mendorong Bitna. “sebenarnya dimana jasad Hara berada?” Dia menatap dengan penuh kekecewaan. “beritahukan kepada Seho, Kembalikanlah Jasad Hara, dan kita kelurga Xu tidak akan berhubungan lagi dengan Seho ataupun keluarga Shen ” “katakan, dimana jasad Hara berada!”

“Sudah aku katakan, aku tidak……”

Seho memegang dagu Bitna “masih tidak tahu?”

“Aku….”

“Bitna, apakah kamu berpikir dengan mengambil jasad Hara, aku akan menyukaimu? Jangan mimpi, jangan bilang dulu aku tidak mencintaimu, bahkan ketika kamu mengandung anakku, bukankah aku tetap tidak mencintaimu? Wanita seperti dirimu,bahkan jika aku tidak menikah selamanya, aku juga tidak akan pernah jatuh cinta padamu, apalagi menikahimu!”

“Seho, Hara sudah meninggal, kamu tidak akan pernah mendapatkannya, hahaha…, kamu pikir aku mengambil jasadnya untuk apa? Apakah kamu pikir jasadnya akan tetap utuh hingga sekarang? Jangan bermimpi, kuberitahukan kepadamu, jasadnya telah aku bakar, lalu kuhanyutkan kelaut, tidak ada lagi yang tersisa! ”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu