Kembali Dari Kematian - Bab 326 Dikhianati

“Kamu….” Naomi dengan satu tepukan menyingkirkan tangan Demyuk, “Siapa yang main tarik ulur denganmu? Demyuk, kamu kira kamu siapa? Apa asal wanita pasti bisa ada maksud dengan kamu? Aku beritahu kamu, masalah kali ini kita anggap saja tidak terjadi apa-apa, aku tidak ingin ada hubungan apa-apa denganmu!”

Naomi dengan susah payah merangkak berdiri dari ranjang, namun karena terlalu sakit terduduk diam lagi di atas ranjang, badan bagian atasnya tidak mengenakan pakaian, saat terjatuh hampir semuanya terpanjan di depan Demyuk.

Demyuk adalah seorang pria biasa, kelihatan situasi seperti ini, sepasang mata pria itu mengandung seuntaian sinar terang. Sepasang tangan menekan Naomi, “Masih bilang tidak? Menggodaku seperti ini, masih ingin langsung menelantarkanku begitu saja?”

“Kamu minggir!” Naomi kusut, “Demyuk, kamu lepaskan aku!”

“Lepaskan? Kamu rasa kamu bisa sama sekali memutuskan hubungan denganku? Em? Kamu lihat badanmu sekarang penuh dengan bekat dariku, kamu rasa kamu bisa menganggap tidak terjadi apa-apa pun, em?”

“Tutup mulut!” Naomi marah sekali sampai badan tergetar, “Aku tahu kamu ini orang yang angkuh, mau wanita seperti apa tidak ada? Jadi di matamu, aku juga tidak ada bedanya dengan wanita-wanita itu benar tidak?” Naomi agak sedih melihat Demyuk.

Saat wanita itu menemukan dirinya kehilangan kesucian, tak disangka wanita itu ada suatu waktu merasa lega.

Tidak salah, benar merasa lega. Wanita itu juga bukannya menjunjung tinggi nama baik, sudah kehilangan bisa mau hidup mau mati. Tapi kalau berhubungan dengan orang asing, wanita itu juga bisa gila. Untungnya, untungnya itu Demyuk, setidaknya…. Di dalam hatinya sebenarnya masih ada sesuatu yang bisa didapatkan, setidaknya wanita itu agak tertarik dengan pria itu.

Hanya saja meski dia merasa beruntung bukan berhubungan dengan orang lain, juga tidak berarti wanita itu pasti mau menerima Demyuk.

Demyuk pria seperti ini tampan dan banyak uang, memang adalah pasangan idaman banyak wanita, tapi pria ini juga tidak akan berhenti demi kamu seorang. Pria yang diam au tidak mengharapkan seberapa kaya, pasti mau cukup mencintainya, meski seumur hidup biasa-biasa saja, dia juga rela. Sayangnya jelas Demyuk bukan orang seperti itu, dan wanita itu juga tidak mampu bermain mainan orang kaya seperti Demyuk ini, cara yang terbaik adalah menjaga jarak dengan Demyuk.

Demyuk setengah menyipitkan mata, berhadapan dengan perkataan Naomi, tak disangka pria itu tidak bisa menjawab. Melihat sepasang mata wanita itu yang bersinar, kepala pria itu langsung tidak tega.

Di antara begitu banyak wanita, hanya Naomi seorang yang membuat pria itu kesulitan mengatasi, merasa repot.

Semalam dari awal, pria itu tahu begitu berhubungan dengan Naomi, kalau benar demikian akan menjadi masalah terbesarnya, dan pria itu dari dulu juga adalah orang yang tidak suka repot. Sekarang ini malah karena sebuah masalah dan berinisiatif berhubungan dengan wanita itu.

Naomi tidak mendapatkan jawaban Demyuk, hati wanita itu langsung agak mengerti, menyingkirkan tangan Demyuk, Naomi tersenyum, “Kai ini anggap tidak pernah terjadi apa-apa! Tuan Yan!”

Naomi merangkak, dengan susah payah mengenakan pakaian yang dari awal Demyuk suruh orang siapkan, wanita itu masuk ke kamar mandi dan mandi, saat keluar matanya merah, sekali lihat tahu sudah menangis.

Aku menghirup nafas yang dalam, berjalan ke dean Demyuk, “Harap Tuan Yan melupakan masalah kemarin!”

“Melupakan?” Demyuk melihat Naomi tak disangka mengatakan yang sebenarnya, pria itu mengelus dagu, “Naomi, aku pernah bilang, kamu bermain tarik ulur denganku juga agak terlalu tidak berpengalaman!” Pria itu mengambil keluar ponsel, menggoyangkan, “Kamu tebak siapa yang baru menelponku tadi?”

Naomi melototi ponsel Demyuk, sama sekali tidak di luar dugaan di layar terlihat nomor yang dikenal akrab itu.

Sepasang mata wanita itu yang memerah berniat merampas ponsel Demyuk, namun Demyuk langsung saja menyingkirkan Naomi, tidak membiarkan wanita itu mendekati lagi. Namun Naomi seperti gila saja, mencoba meraung, “Mengapa?”

Demyuk setengah menyipitkan mata, “Aku rasa transaksi yang sangat menguntungkan, pria itu mau projek bangunan Gyamsong, dan aku… mau kamu!”

“Demyuk, kamu hina!” Sekujur tubuh Naomi gemetar, “Hina!”

“Oh yah?” Di mata panjang Demyuk mengandung seuntaian nafas jahat, pria itu mencubit dagu Naomi, mencemooh ringan, “Aku adalah orang yang berdagang, tidak pernah melakukan jual beli yang rugi!”

“Kamu dengan pria itu juga tidak ada bedanya!” Hati Naomi sudah perlahan jadi dingin.

Tadi dia sedang menebak sebenarnya siapa yang memberinya obat, apa mungkin investor-investor di perjamuan makan itu? Tapi kalau dilihat tidak mirip, mereka kemarin sepenuhnya tidak menampilkan niat seperti ini. Sebaliknya makelar berusaha keras mecekoki dia minuman beralkohol, awalnya Naomi mengira makelar hanya khawatir dia tidak bisa mendapatkan kerjaan membintangi iklan, jadi menyuruhnya berinisiatif makan dengan investor-investor itu.

Tapi kalau dilihat sekarang, juga bukan.

Kelihatannya makelar sudah dibeli oleh Hajon, dan semalam makelar mengantar dia ke atas ranjang Demyuk.

Tujuan Hajon sangat sederhana, hanya mau projek bangunan Gyamsong, dan Demyuk malah menggunakan hal ini, mendapatkannya.

Naomi merapatkan mulut, matanya sedih, wanita itu tidak memberontak lagi, tapi juga bisa kelihatan suasana hati wanita itu sekarang ini.

Demyuk tiba-tiba tidak tertarik, melepaskan dagu Naomi, “Pulang pikirkan dengan baik, kamu itu mau ikut denganku, menyelamatkan keluar ibumu, atau lanjut bertentangan dengan Hajon, ibumu dia….”

“Tidak perlu kamu urus!” Naomi tiba-tiba melengking, melototi marah, Demyuk menginjak titik kepedihannya Naomi yang terdalam, wanita itu dengan ganas melototi Demyuk, “Mengingat kamu ingin mendapatkan aku, kalau benar demikian kamu sudah mendapatkan yang kamu inginkan. Projek bangunan Gyamsong kamu kasih ke Hajon atau tidak aku tidak ada pendapat, mulai hari ini dan kemudian hari aku tidak ingin kelihatan kamu lagi!” Hari ini, anggap aku digigit anjing saja!

Naomi pergi dengan marah, sebelum pergi juga dengan ganas menghempas pintu, kamar yang bergoyang ini seakan bersuara dengan keras.

Demyuk mengeluarkan nafas meremehkan, namun pandangan mata kelihatan bekas darah yang berwarna merah tua di atas spray itu, pandangan mata jadi lebih dalam lagi.

Naomi keluar dari hotel, merasaka sekujur tubuh menjadi dingin. Dia tidak bisa tahan gemetar, tidak hanya tubuhnya yang dingin, hatinya lebih dingin.

Di satu sisi itu karena dia dipermalukan oleh Demyuk, di sisi lainnya karena Hajon.

Dia sangat membenci Hajon, tapi Hajon malah adalah orang yang tidak bisa diputuskan hubungannya.

Hajon orang semacam itu, mana pantas menjadi ayahnya? Tapi wanita itu malah tidak bisa memilih.

Wanita itu secara bersamaan juga sangat membenci dirinya sendiri, wanita itu tidak punya kemampuan, juga tidak ada cara bertarung dengan Hajon, di hadapan uang dan kekuasaan, wanita itu bisa dibilang sangat lemah tidak bisa menahan satu pukulan pun. Dan ibunya… juga karena Hajon tidak tahu dimana keberadaannya.

Terkadang Naomi sungguh tidak ingin memikirkan apapun, ingin kabur, kabur dari dunia ini, kabur dari segerombolan orang ini, pergi ke suatu tempat yang tidak ada orang kenal, ingin melewati hidupnya sendiri. Dia tidak ingin mengurus apapun, tidak ingin peduli apapun.

Tapi pemikiran yang seperti ini juga hanya lah sebuah pemikiran saja, wanita itu tidak tenang dengan semua hal di sini, tidak tenang dengan ibunya sendiri.

“Naomi, naik mobil!”

Makelar Naomi kelihatan Naomi berjalan keluar dari dalam hotel dengan jiwa yang kacau, karena sekarang masih sangat pagi, jadi di luar hampir tidak ada banyak orang.

Wanita itu kemarin setelah mengantar Naomi ke hotel kamar presiden tempat Demyuk berada terus tidak pegi. Wanita itu khawatir Demyuk akan menerima, jadi menunggu di bawah, kalau saja Demyuk tidak menyentuh Naomi, wanita itu juga hanya bisa membawa Naomi pergi.

Tapi Naomi semalaman tidak turun, wanita itu juga tahu hal itu berhasil.

Saat itu, tidak disangka wanita itu tidak tahu bagaimana seharusnya menggambarkan suasana hatinya, di satu sisi wanita itu merasa gembira, di sisi lain wanita itu malah jadi khawatir.

“Naomi?”

Naomi membalikkan badan, sepasang mata dingin seperti sebuah pisau tajam, membuat makelar yang melihat jadi terkejut, “Naomi, kamu… tidak apa-apa!”

“Tidak apa-apa? Kamu lihat apa kamu seperti orang yang ada masalah?” Hati Naomi sedih, wanita itu memikirkan masalah kemarin, sangat menyalahkan dan membenci makelar, “Mengapa? Kenapa mau berbuat seperti ini? Apa aku tidak baik terhadapmu? Atau aku…”

“Naomi, kalau ada apa-apa naik mobil baru bahas.” Meski sekarang sangat pagi, tidak ada banyak orang. Tapi Naomi gimana pun juga adalah orang dunia hiburan, kalau orang tahu sepagi ini keluar dari hotel, sulit dihindari bisa membuat suatu masalah.

Naomi diam sebentar, “Kamu pergi saja, aku sekarang tidak ingin kelihatan kamu!”

“Naomi, kamu jangan keras kepala. Hal ini aku bisa jelaskan, kamu tahu, semejak kamu jadi artis aku yang selalu bawa kamu, hatiku ingin apa apa mungkin kamu tidak tahu?” Makelar menggenggam tangan Naomi, menepuk ringan, “Naik mobil, kalau kamu ada pertanyaan atau dalam hati tidak senang mau dikeluarkan, aku terserah kamu saja!”

Naomi terakhir tetap naik mobil, makelar kelihatan ekspresi muka Naomi tidak bagus, sebenarnya dalam hati juga sangat kacau sekali. Wanita itu memberikan tisue dan air, “Aku antar kamu pulang dulu saja!”

“Aku ingin tahu kenapa? Hajon kasih kamu keuntungan apa?” Mereka teman kerja dan teman baik bertahun-tahun, tidak disangka dia bisa mengkhianati dirinya.

Makelar mengerutkan dahi, “2 milyar!” Dia memberikan cek ke Naomi, Naomi malah mencemooh dan melihat wanita itu, “Karena 2 milyar kamu jual aku? Ada apa? Mengingat ini uang dari kamu menjualku, kamu ambil saja! Berbuat sesuatu untukku!”

“Naomi, dengarkan aku!” Makelar menggeleng, menghela nafas, “Sebenarnya aku juga sangat serba salah, semalam aku bimbang lama sekali, tapi apa kamu tahu mengapa aku menyetujui Hajon?”

“Bisa karena apa lagi? bukannya dia janji memberimu 2 milyar?” Naomi mencemooh, “Kamu tidak perlu pamer semua ini di hadapanku! Tidak disangka di mata Hajon, aku lumayan berharga!”

“Naomi, hal ini memang aku yang bersalah ke kamu. Tapi aku melakukan ini juga bukan karena Hajon memberiku 2 milyar ini, tapi demi kamu!”

“Aku? Kamu jangan bercanda, demi aku? Apa kamu rasa aku bisa percaya kamu?” Naomi dengan benci melihat sekilas makelar, “Atu kamu rasa aku Naomi memang adalah orang bodoh? Lelucon seperti ini juga bisa percaya?”

“Tidak peduli kamu percaya atau tidak, aku berbuat seperti ini memang demi kamu!” Makelar menghentikan mobil di sisi jalan, “Masalahmu dengan Hajon, aku juga tahu. Apa yang dipikirkan Hajon dalam hati, aku juga jelas. Bergantung dengan kemampuanmu sekarang ini, kamu sama sekali tidak bisa setara bertarung dengannya, Naomi!”

“Aku tahu, tidak perlu kamu ingatkan!”

“Aku bukan mengingatkan kamu, tapi memberitahumu satu kenyataan. Dengan kekuataan kamu sekarang yang seperti ini, takutnya mau dipersulit seumur hidup oleh Hajon! Kamu bisa melayaninya, tapi apa bibi mampu? Kamu sudah berapa lama tidak bertemu dengan bibi?”

Sekali hati Naomi tergetar, menggenggam erat kepalan, “Itu juga bukan alasan yang kamu untuk menjualku!”

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu