Kembali Dari Kematian - Bab 24 Karena Tidak Ada Kerjaan, Kerjain Hesong (2)

Dia melihat ekspresi Hesong, menyapu tubuhnya dengan dingin, dan kemudian bertatapan mata dengan Daewon. Daewon seperti pria gentleman, dengan senyum kecil di wajahnya. “Kakak ipar, Jangan masukin ke hati. Hesong terlalu dimanja sejak kecil. “

“Oh“, Hara mencibir, alasan ini bisa digunakan selama seratus tahun. “Tapi Hesong, aku khawatir kamu hanya tersisa tulang putih saja setelah seratus tahun. Jika kamu masih menggunakan alasan bahwa kamu masih muda atau masih bayi, apakah kamu ini bayi raksasa dari kecil sampai mati?“

“Kamu....... “ Hesong tiba-tiba melotot pada Hara, “luar biasa. Tidak pernah menyangka mulut Heiran akan sangat beracun. Heiran, kamu jalang, kamu malah menyumpahi aku mati!“

Bahkan Daewon terkejut. Hara begitu tak terduga.

Tetapi ketika mendengar kata-kata Hesong, Daewon tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan keningnya. “Hesong, perhatikan kata-katamu!“

Hara menatap Hesong perlahan, tersenyum dan berbicara tentang aturan. “Aku ingat bahwa pengurus rumah tangga keluarga Mu pernah berkata bahwa aturan keluarga ini sangat rumit, ada jam malam dan jika makanan sudah dihidangkan, tidak ada yang akan menunggu kamu. Bahkan jika kamu adalah putri satu-satunya keluarga Mu, tidak ada alasan seperti itu, benar tidak, pengurus rumah tangga keluarga Mu?“

Hara lalu mengarahkan pandangannya pada pengurus rumah tangga keluarga Mu yang berdiri tidak jauh. Ketika pengurus rumah tangga keluarga Mu mendengar kata-katanya, matanya bersinar dan akhirnya mengangguk. “apa yang nyonya muda bilang semuanya benar!“

“Oh“, Hara mengangguk dan tiba-tiba menyadari bahwa ini adalah masalahnya. “Makanya aku heran kenapa aku tidak bisa sarapan setiap hari sebelumnya. Ternyata aku yang tidak mematuhi aturan. Tapi lihat deh, pengurus rumah tangga, sekarang aku sudah sangat mematuhi aturan. Aku ingat waktunya sarapan adalah jam... Ya, Hesong dan Daewon sepertinya terlambat hari ini. Jadi, kamu harus mematuhi aturan keluarga Mu, ingat, tidak ada yang bisa menantang aturan dan otoritas keluarga Mu. “

“Benar!“ Apa yang bisa dilakukan oleh pengurus rumah tangga Mu? Kemudian dia langsung memberi tahu dapur bahwa makanan sudah selesai dihidangkan hari ini. “nyonya muda Hesong dan Tuan Daewon tidak datang tepat waktu untuk makan. Sarapan tidak disajikan lagi hari ini. “

Hesong sangat marah ketika mendengar kata-katanya, dia lalu menarik kursi dan bersiap bertarung dengannya. “Heiran, kamu keterlaluan ya. “

“Aku mana berani sama kamu, aku hanya mengikuti aturan keluarga Mu saja. Hesong, emangnya kamu mau menentang otoritas keluarga Mu?“ Nada bicara Hara lembut, tapi terdengar dingin di suaranya yang lembut.

Entah bagaimana, Hesong malah melihat bayangan Siwon di wajah Hara. Pada saat itu, Hesong merasa takut. Dia menelan ludah. Tanpa sadar, dia memandang Daewon, “kakak Kedua!“

Daewon juga sedang melihat Hara. Sejak di pesta ulang tahun Siwon, Daewon juga merasakan perubahan Hara.

Sikapnya terhadap dirinya sama sekali berbeda dari sebelumnya, dan bahkan dia tidak melihat ada cinta di matanya.

Adapun Daewon, tangannya di bawah meja tidak bergerak, dan malah minta Hesong untuk minta maaf kepada kakak iparnya.

“Kakak kedua! “ Hesong memandang Daewon dengan kaget. “Kamu bela siapa?“

Hara juga memandang Daewon, tersenyum dengan tatapan ingin tahu. Dia juga ingin tahu Daewon sebenarnya bela siapa.

“Aku bela kebenaran tidak bela kerabat. Hari ini kamu salah. kamu menentang kakak ipar kamu sendiri. Kamu tidak mematuhi aturan. Minta maaf!“

Hesong menggigit bibirnya dan terlihat masih keras kepala dan pantang menyerah.

Hara masih bersemangat, tetapi sekarang dia tidak tertarik untuk memprovokasi Hesong, meletakkan sumpitnya, dan dengan anggun mengusap sudut mulutnya. “Tidak usah. Itu bukan permintaan maaf yang tulus. Kalau dipaksakan juga tidak nyaman!“

“Kamu tahu itu! Hesong mau tak mau mengatakan, karena kamu sudah tahu, kenapa masih memaksakan hidup bersama dengan kakak tertua aku!“

“He.. he.. ! “ Hara menggelengkan kepalanya dan tertawa, “Hesong. Jika kamu melakukan ini lagi, aku akan berpikir kamu memiliki perasaan yang tidak normal terhadap Siwon. Kalau sudah begitu... dimana posisi Siwon dihatimu? di mana posisi keluarga Mu?“

“Cukup! “ Daewon memotong Hara dengan alis terangkat. “ Kakak ipar, Hesong, masih muda dan tidak tahu apa-apa. Dengan beban sebesar itu yang dilimpahkan semua kearahnya, Hesong tidak akan bisa mendapatkan pijakan di keluarga Mu kelak. “

“Ha ha! “ Hara memandang Daewon dengan dingin dan acuh tak acuh, “kakak kedua lebih bijaksana. Karena Hesong masih muda dan tidak tahu aturan, mohon kakak kedua mengajarinya lebih banyak dan lebih baik. “

“Keluarga dapat memanjakannya dan mentolerirnya lagi dan lagi, tetapi ketika dia terjun di luar masyarakat, dia akan tahu dunia tidak hanya di sekitarnya. Terlepas dari gelar putri keluarga Mu, jika kamu menempatkannya di tengah orang banyak, orang biasa dapat menenggelamkannya. Apakah kamu masih mengharapkan orang lain untuk menoleransi dia?“ Hara berbicara dengan jujur, tanpa memberi muka kepada Hesong maupun Daewon.

“Jika kamu tidak bisa mengajarinya, masyarakat bisa mengajarinya bagaimana menjadi orang!“

Setelah Hara menarik kursinya, dia bersiap naik ke atas. Ketika Hesong mendengar ucapan Hara yang sangat menyindir dia, dia mana bisa tahan. Dia bergegas dan memegang tangan Hara. “Kamu jangan pergi dulu. Jangan pikir aku tidak bisa menangkap maksudmu. Kamu hanya menyindir aku. Heiran, siapa yang memberimu keberanian, berani memarahiku. Aku tidak peduli dengan keluarga Jiang yang kecil, selain itu, kamu disini termasuk tidak begitu dianggap. Mengangkat sepatuku saja kamu tidak pantas!“

“Kenapa ungkit soal mengangkat sepatu lagi, tampaknya kamu sangat suka mengangkat sepatu orang. Maaf, aku tidak punya hobi itu. Jika kamu suka, pergi saja. Oh, ngomong-ngomong, di luar dipenuhi orang-orang yang menyemir sepatu, kamu bisa mencobanya dulu. !“ Hara menepis tangan Hesong.

“Ah, Heiran, kamu sialan!“ Punggung tangan Hesong yang ditepis oleh Hara langsung merah. Ini menunjukkan betapa kerasnya Hara menepis tangannya tadi.

“Mulutmu bau sekali. Apakah kamu tidak menyikat gigi pagi ini?“ Muka Hara berubah menjadi dingin, “kamu mengumpat terus dari tadi. Kalau aku tidak ngamuk, kamu ngoceh kaya alarm?“

Hara mengangkat tangannya dan menampar wajah Hesong sebelum dia merespon.

Tiba-tiba, terdengar suara plak yang keras, Hara berkata dengan dingin, “tamparan ini adalah hadiah untuk kamu sebelum kamu terjun ke masyarakat, aku mengajarkan kamu sebuah kebenaran dengan gratis tentunya!“

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu