Kembali Dari Kematian - Bab 542 Kencan Pertama Erha Dan Yesica

Ya Tuhan, apakah ini adalah perkataan yang diucapkan Erha?

Yesica tidak berani mempercayainya, dia sebelumnya tidak pernah membayangkan adegan seperti ini.

Bahkan memikirkannya saja, Yesica merasa itu adalah hal yang sangat mewah. Tapi, siapa yang tahu, dia sekarang benar-benar berpacaran dengan Erha!

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Kak Erha, aku ingin pergi ke taman hiburan!"

"Baik!"

Erha kebetulan juga memikirkan tempat ini, jadi dia tentu saja membawa Yesica pergi ke sana.

Sebelumnya dia mungkin bukan pacar yang baik, dan tidak melakukan banyak hal.

Mungkin benar-benar seperti apa yang dikatakan Yesica, Sisi ingin berselingkuh, mungkin juga karena dia tidak cukup menghargainya?

Lupakan saja, itu merupakan hal-hal masa lalu, dan dia sekarang sudah hampir lupa mengapa dia pada awalnya akan jatuh cinta pada Sisi.

Dia bukan orang yang tidak punya belas kasihan, tapi dia juga bukan orang yang penuh dengan cinta kasih.

Dia sampai sekarang bahkan tidak tahu mengapa dirinya bisa jatuh cinta pada Yesica, tetapi karena dia telah jatuh cinta pada Yesica, maka dia pasti tidak akan mengecewakan Yesica.

Erha dan Yesica segera tiba di taman hiburan, sebelumnya Erha tidak pernah datang ke taman hiburan, dan dia tidak suka datang ke tempat seperti ini, dan juga tidak pernah datang ketika dia masih kecil, dia selalu merasa bahwa hanya anak-anak yang akan bermain di taman hiburan.

Tanpa diduga, pada suatu hari, dia akan membawa anak yang besar datang untuk bermain.

Sebelum memasuki taman hiburan, Yesica berlari ke depan dengan bahagia. Erha mengikuti Yesica dan melihat sisi kekanak-kanakan Yesica, dia tersenyum dengan puas.

"Jangan buru-buru, Yesica!"

"Kak Erha, kamu cepat datang!"

Yesica sangat bersemangat, dia hanya datang ke taman hiburan beberapa kali ketika dia masih kecil, dan tidak pernah datang lagi setelah dia sudah dewasa.

Bukan Yeongi tidak menyayanginya, sebaliknya, Yeongi benar-benar sangat menyayanginya. Pada dasarnya, tidak peduli apa yang diinginkan Yesica, Yeongi akan memuaskannya.

Hanya saja Yeongi adalah wanita yang kuat, waktu kerjanya terlalu panjang dan waktu istirahatnya terlalu sedikit. Ketika ada waktu istirahat, Yesica tidak ingin Yeongi terlalu lelah.

Meskipun Yeongi sangat baik terhadap Yesica, tetapi Yesica bukanlah orang yang manja dan sombong, dia tahu bahwa dia bisa memiliki kehidupan seperti sekarang ini, semua ini dikarenakan Yeongi.

Jadi setelah tumbuh dewasa, Yesica belajar dengan giat, meskipun hal-hal di perusahaan bukanlah hal yang dia sukai. Tetapi Yesica belajar dengan giat, dan Yesica mencoba untuk tidak melakukan hal-hal yang bertujuan untuk bersenang-senang.

Hari ini dia sedikit mengabaikan prinsipnya, tetapi bersama Erha membuat Yesica melupakan banyak kekhawatiran dan hanya ingin bersama Erha dengan bahagia.

"Kak Erha, aku ingin main kapal bajak laut!"

Erha mendongak dan melihatnya, wajahnya sedikit canggung "Yesica, bagaimana jika kita main permainan yang lain saja?"

Yesica memiringkan kepala dan menatap Erha untuk waktu yang lama, kemudian dia berkata "Kalau begitu, bagaimana dengan roller coaster?"

Erha "..." Dia menarik napas dalam-dalam "Bagaimana jika kita main bom bom kar saja?"

Bom bom kar?

Yesica tercengang dan tidak begitu mengerti, dia melihat Erha menunjuk ke tempat yang tidak jauh dari sini "Bagaimana dengan pesawat terbang putar?"

“Apakah namanya ini benar?" Erha tidak mengerti ini, dan Yesica sepertinya tidak tertarik dengan permainan tersebut "Bagaimana dengan komidi putar?"

Yesica "..." Dia menjilat bibir dan berkata dengan ragu-ragu "Kak Erha, apakah kamu takut?"

Takut?

“Tidak mungkin!” Erha menyangkal, wajahnya tidak memerah, dan tidak terlihat seperti sedang berbohong.

Yesica berpikir sejenak, lalu mengulurkan tangan untuk menarik lengan baju Erha, dan memohon seperti anak kecil "Kak Erha, Kak Erha, ayo, ayo kita main kapal bajak laut, ayo kita main roller coaster!"

Wajah Erha tidak ada fluktuasi sama sekali, tapi dia menarik napas dalam-dalam di dalam hatinya "Baik!"

Gadis kecil ini sangat jarang memohonnya, Erha tidak mungkin bisa menolaknya, dia dengan lembut membelai rambut Yesica, dan wajahnya tampak sangat tenang.

Ketika mereka berdua duduk di kapal bajak laut, Yesica duduk di sebelah Erha, dia menatap Erha dengan gembira dan berkata "Kak Erha, aku sangat bahagia! Aku sebelumnya ingin bermain, tetapi ibuku berkata bahwa aku masih kecil dan tidak membiarkanku untuk bermain. Kemudian, setelah aku dewasa, Ibu selalu sibuk bekerja dan aku tidak pernah datang lagi! "

Ketika Erha mendengar perkataan ini, hatinya sedikit menegang.

Erha melihat wajah Yesica, meskipun Yesica masih terlihat sangat muda, polos dan bersemangat. Tetapi Erha tahu bahwa kadang-kadang Yesica juga akan merasa sangat lelah, dan matanya akan menunjukkan kesedihan yang tidak seharusnya dimiliki oleh usianya sekarang ini.

"Gadis bodoh, kedepannya selama kamu ingin datang, aku akan membawamu datang!"

“Benarkah?” Yesica mengedipkan mata, matanya bersinar.

"Benar!"

“Terima kasih, Kak Erha!” Yesica berkata, dia tampak sangat bahagia, dan Erha melihat Yesica seperti ini, hatinya melembut.

Hanya saja kelembutan ini tidak bertahan lama, kenaikan gravitasi yang tiba-tiba membuat hati Erha tiba-tiba menegang, matanya yang biasanya tampak sangat tenang, sekarang penuh dengan ketakutan yang tidak pernah ada sebelumnya.

Angin yang menderu-deru di telinganya terdengar sangat angkuh, dan cuaca dingin di musim dingin, membuat Erha semakin takut.

"Ah ... ah ... seru sekali!"

Seiring dengan naik turunnya kapal bajak laut, Yesica merasa sangat menarik.

Dia sangat menyukai kenikmatan di bawah percepatan gravitasi, benar-benar ada sejenis perasaan puas yang tidak terkendali, yang jarang ditemui dalam kehidupan biasa.

Yesica memegang pegangan dengan kedua tangan, dan seluruh orangnya tampak sangat bersemangat.

Sebuah tangan tiba-tiba menutupi punggung tangannya, Yesica memiringkan kepala dan melihat Erha yang duduk dengan tegak dan tidak bergerak, rambutnya berantakan, sehingga terlihat sedikit jahat. Tapi yang menarik perhatian Yesica adalah wajah Erha, sangat pucat, bahkan bibirnya juga sangat pucat.

"Kak Erha ..."

Suara Yesica tenggelam di dalam angin kencang, Erha hanya merasa sepertinya ada sesuatu yang bertiup di telinganya, tetapi dia tidak mendengar teriakan Yesica.

Tidak tahu berapa lama kemudian, kapal bajak laut akhirnya perlahan berhenti.

Yesica buru-buru melepaskan sabuk pengaman dan berkata "Kak Erha, apakah kamu baik-baik saja!"

Erha duduk dengan linglung dan tidak bergerak sama sekali.

Orang-orang di sebelah mereka sudah turun, tetapi Yesica dan Erha masih duduk di tempat.

"Kak Erha?"

Yesica sangat takut, ini adalah pertama kalinya dia begitu takut, melihat Erha yang tidak memiliki reaksi sama sekali, Yesica berkata "Kak Erha, ada apa denganmu? Jawab aku! Jangan menakutiku!"

Yesica berteriak dan air matanya mengalir.

"Kak Erha!"

"Jangan menangis!"

Suara Erha terdengar sangat lemah, tetapi suara tersebut seperti obat mujarab, membiarkan Yesica segera berhenti menangis.

“Kak Erha, kamu membuatku takut.” Yesica benar-benar merasa takut, “Wuwuwu, kamu tidak bisa bermain, mengapa kamu tidak memberitahuku? Aku bukan anak yang bandel dan tidak patuh, jika kamu beritahu aku, maka kita tidak akan bermain!"

"Gadis konyol, aku baik-baik saja!"

Erha tidak tahu bahwa ketakutannya terhadap ketinggian akan begitu serius. Dia belum pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya, jadi dia berpikir bahwa tingkat ketakutannya hanya tingkat biasa saja, dan dia hanya perlu mengatasinya, tetapi dia tidak menduga akan begitu serius, dan ternyata akan membuat Yesica ketakutan.

Ketika melihat wajah Yesica yang penuh dengan air mata, hati Erha menegang "Jangan menangis lagi, aku baik-baik saja!"

"Kamu benar-benar membuatku terkejut, kita tidak akan main ini lagi, kami tidak akan main ini lagi!"

"Hahaha!"

Kondisi Erha perlahan pulih, dan Yesica menemani Erha untuk beristirahat di bangku di sana.

Erha sekarang baik-baik saja, tetapi ketika dia mendengar perkataan kekanak-kanakan Yesica, dia merasa hatinya penuh dengan kebahagiaan. Dia mengulurkan tangan dan mencubit hidung Yesica, kemudian berkata dengan lembut "Aku baik-baik saja, jika kamu masih ingin bermain, aku akan menemani ..."

“Tidak mau” Yesica sudah ketakutan, dia memutuskan bahwa dia tidak akan bermain ini lagi. Dia lebih peduli Erha daripada memainkan permainan ini. "Sebenarnya permainan ini tidak terlalu menyenangkan, aku sudah tidak ingin bermain lagi!"

Gadis ini!

Ada cahaya melintas di bawah mata Erha.

Bagaimana mungkin Erha tidak bisa melihat bahwa Yesica sebenarnya suka bermain? Hanya saja Yesica mengkhawatirkan dirinya sendiri, sehingga Yesica berpura-pura tidak ingin bermain lagi.

"Sudahlah, Kak Erha, aku tidak ingin main lagi, ayo kita pulang, kita ..."

“Kamu tidak ingin main permainan yang lain?” Erha mengangkat alisnya, dia tidak ingin kencan pertama mereka berakhir begitu saja.

Yesica menggigit bibirnya dan dia sedikit ragu-ragu.

Bagaimanapun juga, ini adalah kencan pertamanya dengan Erha, dia tentu saja ingin meninggalkan momen yang indah. Tapi ketika melihat wajah Erha yang pucat, Yesica memutuskan untuk tidak bermain lagi "Ayo kita pualng!"

“Ayo kita duduk kincir ria!” Erha tidak mungkin mau melewatkan kencan ini dengan begitu mudah.

“Tapi Kak Erha, apakah kamu benar-benar ... baik-baik saja?” Kincir ria juga akan naik, dan dia sangat takut Erha tidak bisa tahan.

“Tidak apa-apa!” Erha tersenyum, “Selama tidak naik dan turun dengan cepat, aku tidak ada masalah!” Yesica mendengar Erha berkata seperti itu, jadi dia tentu saja tidak menolak, “Kak Erha, kalau begitu kamu tunggu di sini, aku pergi membeli tiket!"

“Aku yang pergi membeli tiket!” Erha memegang tangan Yesica, tetapi Yesica menolak, “Aku yang pergi saja!”

Erha merasa sedikit lucu, mengapa dia merasa peran dia dan Yesica terbalik sekarang? Ketika berkencan, bukankah pria yang seharusnya melakukan hal-hal ini?

Tapi ketika Erha melihat adegan Yesica sibuk untuknya, dia tiba-tiba merasa hatinya terisi penuh, ini adalah perasaan yang tidak pernah dia rasakan saat bersama Sisi sebelumnya.

Erha tidak bisa menahan tawa, dia tidak menyangka dia akan begitu kekanak-kanakan di usia seperti ini.

Yesica kembali dari membeli tiket dan berlari terengah-engah, ketika dia melihat Erha memegang dua permen kapas di tangannya, matanya langsung memancarkan cahaya, dia menggosok telapak tangannya, dan hampir meneteskan air liur "Kak Erha, apakah permen kapas ini untukku?"

“Ya.” Erha mengangguk, dia tadi melihat ada pasangan muda yang lewat, gadis tersebut menarik pergelangan tangan anak laki-laki, dan meminta anak laki-laki tersebut untuk membelikan permen kapas.

Anak laki-laki berkata bahwa ini adalah makanan yang dimakan anak-anak, tetapi gadis tersebut merasa bahwa anak laki-laki harus memperlakukan pacar sebagai anak-anak, dan itulah cinta sejati.

Pada akhirnya, mereka berdua bertengkar, anak laki-laki tersebut tidak tahan dan membeli dua permen kapas untuk gadis tersebut.

Erha melihat gadis tersebut memakan permen kapas dengan bahagia, dan selalu memberi anak laki-laki tersebut mencobanya, meskipun anak laki-laki itu tampak jijik, tetapi dia tetap memakannya.

Erha menyipitkan mata, dia menatap bibir Yesica yang berwarna pink "Apakah rasanya manis?"

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu