Kembali Dari Kematian - Bab 488 Naomi, Apakah Aku Terlalu Memanjakanmu Akhir-Akhir Ini?

Hara menatap jarinya dan menatap Siwon dengan tatapan penuh harapan.

Sedangkan mata Siwon bersinar terang, dia mengangguk dan berkata dengan suara lembut "Dengan hati tulus pasti akan mencapai tujuan!"

Hara menyipitkan matanya, memeluk leher Siwon dan mengelus Siwon dengan mesra “Yah, dengan hati tulus pasti akan mencapai tujuan!” Meskipun dia tahu Siwon mengatakan ini hanya untuk menghiburnya, tapi dia juga senang mendengarnya.

Siwon tersenyum, melihat penampilan Hara yang puas, tatapannya menjadi semakin lembut.

Kalau sebelumnya ada yang bertanya padanya apakah dia akan mengubah dirinya demi seorang wanita, jawabannya pasti tidak, tapi sekarang dia bersedia, karena orang ini adalah Hara, jadi semuanya menjadi begitu indah.

……

Urusan keluarga Yan memang tidak sulit ditangani, tapi juga tidak mudah, semuanya tergantung pada kata-kata Tuan Yan.

Demyuk kembali memberitahu Kakek Yan tentang sikap Hara, setelah mendengar, Kakek Yan menghela nafas "Apakah gadis kecil ini masih menolak untuk mengenali leluhur?"

Kakek Yan sudah tua, keinginan terbesarnya saat ini adalah sekeluarga dapat berkumpul, dia bahkan berpikir mungkinkah setelah Hara kembali, putranya yang sudah lama berada di ranjang akan bangun kembali?

Tapi tanpa terduga, apa yang Kakek Yan harapkan berbeda dengan pikiran Hara, tapi justru karena tindakan Hara seperti ini, membuat Kakek Yan semakin menyukainya.

Memiliki dukungan yang kuat di belakangnya, sangat bahaya bagi Hara dan Hara tidak memilih untuk segera kembali.

Sebenarnya Kakek dapat menebak alasan Hara melakukan ini, semua karena wanita itu!

Ngomong-ngomong, Kakek Yan sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan Ahyon, mengenai Ahyon, suasana hati Kakek Yan sangat rumit, dari satu sisi, wanita yang merupakan mantan menantunya ini dipilih olehnya, sebelumnya dia juga sangat puas dengan Ahyon.

Namun kemudian seiring situasi berkembang dan kemudian lagi pengkhianatan Ahyon terhadap Demkim dan Demkim mengalami kecelakaan mobil.

Tapi meskipun begitu, dia juga tidak menyerang keluarga Xu, karena putranya masih memikirkan Ahyon sampai detik terakhir.

Walaupun begitu, Kakek Yan tetap belum bisa melepaskan dendamnya terhadap Ahyon, bahkan setelah Ahyon melahirkan dua putri untuk putranya. Dia dapat bersikap baik pada cucunya, tapi tidak bisa melupakan dendamnya terhadap Ahyon.

"Kakek, masalah ini tidak bisa terburu-buru!" Kali ini Demyuk lebih memihak Hara dan Siwon "Pernahkah kamu berpikir mengapa Heiran menolak untuk kembali?"

Mata Kakek Yan berkedip, dia terdiam untuk beberapa saat. Demyuk juga mengerti "Kakek, kamu seharusnya tahu bahwa ayahku tidak tertarik dengan Grup Yan, sebenarnya aku juga, tapi karena kakek telah menyerahkan keluarga Yan padaku, ini berarti kakek mempercayaiku! "

"Kamu si bocah, mengapa pembicaraanmu hari ini selalu berputar sana-sini? Katakan saja apa yang ingin kamu katakan!"

Demyuk mengangkat alisnya "Heiran harus menggunakan identitas seperti apa untuk kembali? Paman keempat masih belum sadar dan juga tidak tahu kapan dia akan sadar. Dapatkah kamu menjamin keluarga Yan akan memperlakukan Heiran dengan baik? Dan bagaimana perasaan paman setelah sadar, apakah dia akan merasa senang dan ingin melindungi putrinya ini?" Demyuk berhenti "Sekarang Hara adalah istrinya Siwon dan tidak kekurangan apapun, tapi semua ini di mata orang luar, bagaimana dengan keluarga Yan? Tiba-tiba muncul seseorang yang tidak jelas dan mungkin akan merebut properti keluarga kapan saja…..."

"Demyuk!" Kakek Yan memotong pembicaraan Demyuk "Aku akan melindungi anak ini, apa lagi yang membuatmu tidak puas? Keharmonisan keluarga adalah hal yang paling penting, aku tidak ingin mendengar hal seperti ini lagi di masa depan."

Demyuk mengerutkan kening, tapi tidak melanjutkannya lagi. "Aku akan membicarakannya lagi dengan Siwon dan Heiran tentang masalah ini. Tapi kakek, daripada membuang-buang waktu di sisi Heiran, kamu sebaiknya menenangkan keluarga Yan dulu. Setahuku, mereka sudah mengetahui keberadaan Heiran."

Mendengar ini, Kakek Yan mengerutkan kening, memang benar, apa yang dikhawatirkan Demyuk tidak salah.

Harus menyalahkan dirinya!

Sebelumnya, dia hanya berpikir ingin meminta Hara mengenali leluhur, dengan begini bisa membuat putranya sadar, tapi sekarang kelihatannya keluarga Yan memiliki terlalu banyak masalah yang merepotkan, dia benar-benar tidak dapat menjamin apa pun.

Setelah keluar dari tempat Kakek, wajah Demyuk tidak memiliki banyak perubahan, tapi semua orang yang mengenalnya tahu, dia sangat marah saat ini, dia hanya tidak menunjukkannya.

Asisten pribadi Demyuk membukakan pintu mobil untuknya dan berdiri dengan hormat di depan pintu "Tuan muda, ingin ke mana sekarang?"

Demyuk memijat keningnya, terlihat sedikit lelah.

Mengangkat kepalanya dan melihat ke luar jendela, dia mengerutkan alisnya "Pergilah ke manor Suhai."

“Tapi disana……” Suara Zalka tiba-tiba berhenti, dia terburu-buru masuk ke dalam mobil, menyalakan mobil dan langsung menghilang dari manor yang dingin ini.

Ketika menerima panggilan telepon dari Demyuk, Naomi baru saja selesai syuting, langit sudah gelap saat ini, lokasi syuting berada di daerah pegunungan, baru-baru ini terus mengalami curah hujan, sekarang masih hujan di luar dan sinyalnya kurang bagus.

Naomi memegang ponsel sambil melihat ke luar jendela, karena kondisi tidak mendukung, jadi mereka tidak tinggal di hotel dan akhir-akhir ini selalu syuting adegan malam, jadi tidak bisa bolak-balik ke kota. Selama ini, Naomi tinggal bersama kru, di rumah penduduk desa di pegunungan terpencil dan sinyalnya sangat buruk.

Setelah menunggu lumayan lama, Naomi tidak mendengar suara dari dalam telepon, dia tidak menahan diri mengerutkan kening "Tuan muda Yan?"

Dia dan Demyuk sudah lumayan lama tidak bertemu, sejak terakhir kali mengetahui Hara hamil, dia bergegas kembali dan merayakannya, malam itu disiksa oleh Demyuk hingga tidak bisa turun dari ranjang, tentu juga menunda kemajuan kru.

Tidak tahu hembusan angin apa yang terjadi hari itu, Demyuk bertindak kejam padanya dan tidak tahu berapa lama, setelah Demyuk selesai melampiaskan nafsunya, Naomi merasa dirinya seolah-olah baru keluar dari neraka. Dia menggigit bibirnya, bangkit dari ranjang dan pergi ke kamar mandi, ketika keluar, Demyuk sudah pergi, hanya tersisa sekumpulan uang kertas di atas ranjang.

Demyuk merasa terhina, tapi ini juga membuat Naomi merasa puas, selalu mengingatkannya bahwa Demyuk dan dia hanyalah sebuah kesepakatan.

Naomi tiba-tiba teringat ibunya yang masih berada di tangan Hajon. Demyuk berjanji akan membantu dan menemukan ibunya, tapi Hajon adalah orang yang sangat licik, dia sangat sulit bisa bertemu dengan ibunya.

Beberapa tahun ini, sebelum memasuki industri hiburan, terkadang dia masih bisa bertemu dengan ibunya, tetapi dalam setahun ini, Naomi sangat jarang bertemu dengannya. Dia pernah mencoba menyelidiki tempat dia bertemu dengan ibunya, tapi tempat itu sudah kosong. Sebenarnya, terkadang Naomi juga tidak mengerti mengapa Hajon melakukan ini, Ibunya dan dirinya bukan apa-apa bagi Hajon. Saat itu dia juga belum bertemu dengan Demyuk, Hajon tentu juga tidak bisa mempergunakannya, tapi mengapa Hajon melakukan ini?

"Tuan muda Yan?"

Melihat Demyuk tidak merespon, Naomi memanggilnya lagi.

Intuisi memberitahu Naomi bahwa kondisi Demyuk hari ini agak aneh, dia sangat berbeda dengan biasanya, biasanya Demyuk sangat sombong, tidak akan diam seperti ini.

Demyuk meneleponnya, tapi tidak berbicara, ini membuat Naomi merasa sangat aneh.

Naomi menarik napas dalam-dalam, memegang ponsel dan berkata "Tuan muda Yan? Ada apa denganmu?"

"Datang dan temui aku!"

Di dalam telepon, terdengar suara pria yang rendah dan seksi, membuat seluruh tubuh Naomi tanpa sadar bergetar.

Dia benar kelihatan berbeda hari ini. Dia…... "Tuan muda Yan, aku berada di pegunungan saat ini dan beberapa hari ini sedang mengejar kemajuan kru dan sekarang juga sedang hujan."

“Naomi!” Demyuk berkata dan tiba-tiba tersenyum “Apakah aku terlalu memanjakanmu akhir-akhir ini!”

Wajah Naomi menjadi pucat, dia memegang erat ponselnya "Maaf, Tuan Muda Yan, aku benar-benar tidak bisa pergi hari ini, bagaimana kalau aku pergi besok pagi?"

“Haha!” Demyuk tersenyum dan bersikap acuh tak acuh “Apakah kamu pernah peduli pada seseorang?”

Naomi tiba-tiba berdiri, tapi karena terlalu ceroboh, dia mengenai sudut meja di depannya, dia kesakitan dan tidak bisa berkata untuk waktu yang lama dan matanya juga berlinang air mata, tetapi tidak mengalir keluar.

Dia menarik napas dan tangannya yang memegang ponsel semakin erat "Tuan muda Yan, aku tidak bermaksud ingin menolakmu, tapi hujan turun deras saat ini dan tidak ada mobil yang pergi ke kota, aku mohon padamu."

"Kamu menangis?"

Demyuk bertanya, dia memegang sebatang rokok di tangannya, mengibaskan abunya, kemudian memadamkannya di asbak. Dan asbak di sebelahnya sudah penuh dengan puntung rokok, ini menunjukkan betapa kesal dirinya saat ini.

Dia mengangkat kepala, memandang ke luar dan bergumam "Hujan?"

Sepertinya tidak mendapat jawaban dari Naomi, dia berkata lagi "Apakah itu turun pisau?"

"Erhh…..." rasa sakitnya perlahan-lahan berkurang, tapi begitu mendengar kata-kata Demyuk, dia tetap terkejut "Tuan muda Yan?"

"Itu tidak akan mati!"

Naomi tidak berkata.

"Naomi, kamu tahu, aku merindukanmu, jadi…... meskipun turun pisau, kamu juga harus merangkak ke sini!"

Naomi tidak hanya kaget, tangannya yang memegang ponsel juga bergetar. Meskipun di luar sedang hujan deras, dengan suhu yang begitu dingin, tetap tidak sebanding dengan kedinginan yang diberikan Demyuk padanya.

Pria ini lebih dingin dari yang dia pikirkan.

Demyuk sepertinya tidak pernah meletakkannya di hati, apalagi mempedulikan suasana hatinya.

Naomi tidak menahan diri tersenyum pahit, dia mengulurkan tangan, membuka jendela, hujan lebat mengalir deras tanpa henti dan hembusan angin yang kuat memukuli jendela dan juga memukuli hatinya.

Wajah Naomi semakin pucat, berturut-turut beberapa adegan malam sudah cukup lelah dan sekarang mendengar suara Demyuk yang kejam, benar-benar membuatnya merasa putus asa.

Dia tidak memiliki banyak orang yang perlu dia khawatirkan dalam dunia ini, selain ibu yang melahirkannya, hanya Hara. Dan saat ini Hara sangat bahagia, tapi keberadaan ibunya tidak diketahui, dia merasa hidupnya bagaikan mayat berjalan.

Terkadang dia bahkan merasa apakah hidupnya telah berakhir, dia berkata dengan lembut "Demyuk Yan, tahukah kamu ada gunung tak berujung di tempat aku tinggal saat ini?"

Demyuk mengerutkan kening "Apa maksudmu?"

“Tidak apa-apa, aku hanya berpikir…… Jalan begitu licin di malam yang gelap, mungkinkah aku mati di tengah jalan dan dimakan serigala ataupun macan?”

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu