Kembali Dari Kematian - Bab 472 Kakek Yan, Kamu Akan Menjadi Kakek Buyut

“Kabar baik? Kabar baik apa?” Kakek Yan berhenti, buru-buru menarik Erha dan tidak melepaskannya “Hei anak nakal, sebenarnya apa yang kau sembunyikan dariku, cepat katakan padaku!”

“Heihei, Kakek Yan, bukankah kamu baru saja memukulku dengan sangat senangnya!” Erha mengelus bagian tubuhnya yang dipukul oleh Kakek Yan tadi, lalu tersenyum menyeringai seperti rubah licik. Sampai membuat kakek semakin marah dan bersiap mengambil tongkatnya memukul ke Erha lagi. Namun, Erha berhasil menghindarinya “Dasar bocah nakal, jangan kira karena bukan kakekmu, aku tidak bisa menyembuhkan kenakalanmu ini ya! cepat katakan kok!”

“Kakek Yan, selamat! Selamat!”

“Oh? Ada kabar baik apa?” Kakek Yan benar-benar tidak tahu hal apa yang membahagiakan. Karena bagaimana pun Hara juga tidak mengiyakan untuk kembali lagi ke keluarga.

“Kamu masih belum tahu kan, adik ipar hamil. Sudah satu bulan setengah! Kakek Yan, kamu akan segera jadi kakek buyut!”

“Apa yang kamu katakan?” Kakek Yan terkejut. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang dikatakan Erha. Lalu, tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak “Ini benar-benar adalah hal yang sangat baik, Hahahaha! Bagus sekali bagus sekali! keluarga Yan kita ini punya keturunan punya keturunan! Demkim oh Demkim, apa kamu dengar? Anakmu Ran Ran sudah menikah dan sekarang hamil! Apa kamu mendengarnya?”

Hara dan Demyuk pergi ke bangsal Demkim. Sebenarnya emosi Hara tidak terlalu tenang dan masih ragu-ragu. Heiran mengikuti Hara karena dia merasa khawatir melihat Hara. Di perjalanan menuju ke sana, Hara terus memegang tangan Heiran dan tak sedikitpun melepaskannya. Heiran juga sangat gugup. Dia juga balik memegang erat tangan Hara “Jika kamu tidak ingin, kamu juga boleh tidak perlu sampai memaksakan diri begini.”

“Tidak apa-apa, aku tidak apa-apa kok kakak!” Sudah sampai kesini. Apalagi yang berbaring di dalam adalah ayah kandungnya sendiri. Walaupun dia tidak pernah bertemu sekalipun dengan ayah kandungnya selama bertahun-tahun ini, tapi dia dari awal juga sudah mengikhlaskan sosok ayah ini. Tapi, orang di dalam ini bagaimana pun tetap adalah ayah kandungnya. Orang yang punya hubungan darah dengannya, perasaan ini sedikit berbeda.

Hara berdiri cukup lama di luar, lalu melihat ke Demyuk. Baru setelah itu, dia membuka pintunya dan masuk ke dalam.

Ruang bangsal ini kelihatannya memang khusus ditempati oleh Demkim semata. Semua yang dibutuhkan sudah ada di dalamnya dan benar-benar tidak terlihat seperti bangsal rumah sakit. Ini malah seperti sebuah rumah. Apalagi dekorasi dan riasan di dalam sangat hangat, kelihatannya ini semua karena Keluarga Yan yang menjaga Demkim dengan sangat baik.

Walaupun Demkim sudah berbaring di sini selama dua puluh tahunan lebih. Ototnya terlihat tidak mengendur sama sekali. Wajahnya juga tidak menujukkan wajah tua sedikitpun. Hara menatap wajah tampan itu cukup lama. Dia merasa alis dan matanya cukup familiar. Setelah mencoba berpikir cukup lama, dia baru ingat kalau mata dan alis itu seperti mata dan alisnya.

Dia dan Herian walaupun mirip Ahyon. Tapi alis dan mata mereka mirip Demkim. Kelihatannya walaupun tidak ada tes DNA, dia dan Demkin juga sudah mempunyai bagian tubuh yang mirip.

“Paman sudah berbaring di sini dua puluhan tahun lebih. Saat itu aku masih sangat kecil. Aku juga tidak terlalu ingat jelas tentang kejadian waktu itu. Namun, jika diingat-ingat sekarang, ternyata saat itu aku juga pernah bertemu dengan ibumu!”

Juga tidak tahu kapan Demyuk tiba-tiba masuk ke dalam dan berdiri di samping Hara, dia melihat wajah tampan di depannya yang begitu hangat. Lalu mengatakan ini semua.

Hara mengangkat pandangan matanya, lalu mengerutkan kening “Mengenai ibuku dan ay....Paman Demkim, seberapa banyak yang kamu ketahui?” Dia benar-benar masih sulit mengucapkan panggilan ayah ini.

Demyuk mengerutkan kening ketika mendengar ini, dia menunjuk ke bangku yag ada di samping “Ayo bicara sambil duduk!”

Hara mengangguk, setelah dia duduk, dia melihat ke arah Demyuk “Seberapa banyak yang kamu tahu?”

“Tidak terlalu banyak. Walaupun aku saat itu di umur yang sudah bisa mengingat sesuatu. Tapi, kejadian waktu itu benar-benar membuat keluarga Yan ribut dan tidak senang sama sekali. Jadi setelah paman koma tidak siuman sama sekali, Seluruh anggota keluarga Yan dari yang muda sampai yang tua diam dan tidak mengatakan tentang hal ini lagi, siapapun tidak ada yang mau mengungkitnya lagi.

Hara diam, saat ini dia tidak tahu baiknya harus berkata apa pada Demyuk “Ibuku, orang yang seperti apa?”

“Dia?” Demyuk berpikir sejenak “Hangat, lembut, baik hati, bicara maupun melakukan sesuatu dengan sangat serius dan sangat masuk akal. Pamanku sangat mencintainya.”

Jari tangan Hara bergetar “Kalau memang seperti itu, lalu kenapa ibuku bisa, bisa saling mencintai dengan Hamsang?” Hara benar-benar tidak mengerti jalan pikiran ibunya. Karena bagaimana pun Ahyon tidak akan begitu bodoh.

Tidak peduli dulu ataupun sekarang, Hamsang jika dibandingkan dengan Demkim itu seperti langit dan bumi. Ahyon tidak punya alasan untuk tidak menyukai Demkim dan malah menyukai pria seperti Hamsang.

“Mengenai ini, aku juga tidak tahu. Mengenai hati manusia bukankah hal yang paling sulit ditebak?” Demyuk mengangkat bahunya “Kamu masih ingin tahu apa lagi? Jika mengenai ibumu dan paman, aku khawatir diriku juga tidak bisa memberikanmu jejak ataupun petunjuk apapun yang berguna. Daripada bertanya kepadaku, lebih baik kamu langsung tanya ke ibumu saja, orang yang berhubungan langsung dengan ini!”

“Baiklah!” Hara menyela ucapan Demyuk “Karena sudah menemuinya sekarang. Kalau begitu aku akan pergi dulu!”

“Hara!”

Setelah Hara berdiri, Demyuk memanggilnya “Aku harap kamu bisa mengerti dan memaafkan kakek. Karena bagaimanapun kamu adalah anak satu-satunya pamanku. Tidak peduli apa saja yang terjadi waktu itu, kakek tidak salah sama sekali. Sekarang dia sudah sangat tua, harapan terbesarnya adalah paman bisa siuman dan juga berharap kamu bisa pulang ke keluarga kami!”

Tubuh Hara bergetar, dia meremas ujung bajunya dengan erat dan cukup lama tidak membuka mulutnya dan bicara.

Heiran membuka pintu dan di waktu yang tepat ini memecahkan suasana canggung di sana “ Vivi adik ipar baru saja telepon, dia tanya malam ini kamu mau makan dimana!” Heiran mengedipkan-kedipkan matanya, lalu mengalihkan pandangan matanya menatap ke arah Demyuk “Tuan muda Demyuk, apa ada urusan lain?”

Demyuk juga tahu kalau masalah ini tidak boleh diburu-buru “Ayo pergi. Aku akan mengantar kalian pulang!”

“Tidak usah. Sopir tadi sudah mengendarai mobilnya kesini. Aku dan Vivi pergi dulu ya!”

Heiran pun membawa Hara pergi dari sana. Demyuk menatap diam ke dua punggung wanita itu yang semakin lama semakin menjauh.

Sebenarnya manusia adalah makhluk yang cukup aneh. Yang memiliki pemikiran dan memiliki perasaan. Ketika dia masih belum tahu kalau dia dan Hara serta Heiran punya hubungan darah, dia sepenuhnya tidak punya perasaan atau emosi apapun. Tapi sekarang begitu tahu kalau Hara dan Heiran adalah adiknya sendiri, hati kecilnya tiba-tiba penuh emosi yang tak terlukiskan. Perasaan dan emosi yang sangat bahagia. Tidak ada apapun yang bisa menggantikannya.

Demyuk tiba-tiba menarik sudut bibirnya. Dia sendiri juga tidak bisa mengerti emosi dan suasana hati apa yang dirasakannya saat ini. Sejak kapan dia jadi mulai begitu emosional seperti ini?

" Vivi, kamu baik-baik saja kan?"

Heiran memapah Hara keluar dan melihat ekspresi Hara ada yang salah “Jangan memaksakan dirimu sendiri. Selama kamu tidak bersedia, tidak akan ada orang yang akan memaksamu untuk melakukan apapun!”

Hara merapatkan bibirnya, lalu menggelengkan kepalanya “Kakak, aku tidak apa-apa! hanya saja, guncangan ini agak cukup besar dan datang terlalu tiba-tiba." Dia tidak ingin Heiran terlalu khawatir padanya "Aku hanya sedang memikirkan sebuah masalah saja kok!”

“Apa?”

“Ibu!” Kata Hara “Mengenai masalah ibu dan Dem...Demkim.”

Heiran juga ikut diam. Setelah memapah Hara naik ke mobil, dia pun berpikir sejenak “Apa kamu khawatir kamu tidak tahu bagaimana menjelaskan ini kepada ibu?”

Masalah ini Heiran juga bukannya tidak pernah memikirkannya. Sejak Hara mengiyakan akan mulai melakukan tes DNA dengan Demkim, Heiran pun juga sudah pernah memikirkan masalah ini. Begitu sudah dipastikan hubungan ayah dan anak antara Hara dan Demkim, maka itu semua pasti akan mengikuti keluarga Yan. Dan juga mengikuti situasi Demkim saat ini.

Keluarga Yan tidak mungkin tidak bertindak apapun. Mereka pasti tidak akan membiarkan Hara berkeliaran sendiri di luar. Mereka pasti akan membuat Hara kembali ke keluarga mereka.

Hanya saja, hubungan Ahyon dan Demkim waktu itu terlalu rumit. Dua orang yang berkaitan itu yang satu menjadi pasien vegetatif dan belum siuman sampai sekarang. Sedangkan yang satunya benar-benar menyembunyikan kejadian waktu itu, diam dan tak pernah membahasnya sekalipun.

Hara dan Heiran tidak ingin berselisih dengan Ahyon karena kejadian ini, jadi mereka akhirnya berada dalam situasi yang seperti sekarang ini.

"Ibuku telah sangat menderita di keluarga Jiang. Dan keluarga Xu juga sering melukai ibuku juga. Sekarang akhirnya dengan tidak mudah ibuku bisa merelakan dan perlahan melupakan semua ini. Aku tidak ingin memunculkan satu lagi masalah untuknya, kalau tidak ibu pasti akan terluka dan tersakiti lagi!” Walaupun Hara dan Ahyon tidak tinggal bersama sejak kecil Tapi setelah melewati beberapa waktu ini bersama, Hara sudah mengubah pola pikirnya. Dia sudah menetapkan pola pikirnya kalau dia dan Ahyon adalah anak dan ibu sejati. Jadi wajar sekali kalau dia tidak ingin Ahyon terluka.

“Tapi sekarang masalah ini sangat penting dan sedang terjadi. Daripada memikirkan ini, kamu harus memikirkan bagaimana meminimalkan luka akibat masalah ini!"

Tidak bisa dipungkiri kalau mereka berdua memang adik dan kakak, jadi mereka berdua ingin bersama-sama pergi kesana.

“Aku juga bermaksud seperti ini. Masalah ini pasti tidak akan bisa disembunyikan dari ibu. Daripada begitu, lebih baik untuk mengaku dan mengatakan semuanya pada ibu. Tapi, aku sekarang ingin memastikan dan tahu dengan jelas dulu apa yang terjadi dengan ibu dan Demkin waktu itu.”

“Kalau begitu, masalah ini harusnya kamu serahkan saja pada adik ipar. Biarkan suamimu saja yang menangani ini!” Kata Heiran sambil melambaikan tangannya. Hara baru sadar kalau di tangan Heiran sekarang entah sejak kapan sudah ada ponsel yang sedang terhubung menelepon seseorang. Dan di sisi lain telepon adalah Siwon.

“Kakak, kapan kamu meneleponnya, kamu....”

“Sudah jangan banyak omong kosong!” Kata Heiran. Lalu berkata ke arah telepon itu “ Vivi sedang mengkhawatirkan apa, harusnya kamu sudah tahu kan adik ipar?”

"Em!” Siwon mengerutkan keningnya. Satu tangannya memegang ponsel dan satu tangannya lagi mengetuk dekstopnya. Dia sudah cukup lama diam, lalu akhirnya dia berkata “Tolong berikan teleponnya ke Vivi !”

"Hei! Ini dia mencarimu!"

Hara memegang ponselnya "Siwon, ini aku!"

" Vivi, kamu tidak perlu memikirkan ini untuk saat ini. Aku yang akan bicara dengan Keluarga Yan. Selama kamu tidak mau, Keluarga Yan tidak akan mungkin bisa mempengaruhimu, oke?"

“Oke!” Entah kenapa, saat mendengar Siwon bicara, hati Hara yang melayang tidak tenang akhirnya jadi tenang. Dan saat mendengar suara Siwon, Hara merasa lega.

"Sayang, aku masih kerja ini. Kamu pergi jalan-jalan atau belanja dulu saja dengan Heiran, atau cari tempat istirahat dulu. Pikirkan saja apa yang ingin kamu makan malam hari? Mau makan di rumah atau di luar?"

“Aku mau makan di luar!” Kata Hara lembut dan malu-malu setelah berpikir sejenak.

Senyuman muncul di mata Siwon "Baiklah, sekarang kamu coba pikirkan saja ingin makan apa. Nanti aku akan menyuruh Hilton untuk membuat reservasi restoran!”

"Siwon, bolehkah aku makan hot pot pedas?"

"Tidak boleh, kamu masih ..."

“Tapi aku sangat ingin memakannya sekarang dan dokter tidak mengatakan tidak boleh makan kan? Aku hanya akan makan sedikit saja kok, gak papa ya!” Hara tiba-tiba bersikap manja. Heiran yang duduk di sampingnya tidak bisa menahan diri untuk tidak merinding mendengar semua ucapan itu, dia tidak bisa menahan diri mengulurkan tangan, lalu buru-buru berkata “Sudahlah, sudahlah, kalian berdua mau sampai kapan bermesra-mesraan di telepon hah? Cepat tutup teleponnya, apa kalian ingin terus ingin membayar biaya telepon?"

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu