Kembali Dari Kematian - Bab 579 Mengajariku Bagaimana Melawanmu

“Benar-benar gadis bodoh.”

“Jangan memanggilku bodoh.” Yesica mencibir, “Emangnya kamu membullyku, dan tidak mengizinkanku menangis?” Yesica berkata dengan sedih.

“Gadis bodoh, tidak berguna kamu melakukan ini. Kalau aku benar membullymu, kamu harus mengumumkan rekaman suara ini, agar semua orang tahu.”

“Ahh.” Yesica terkejut, “Kakak Jing, apakah kamu sedang mengajariku bagaimana melawanmu?” Yesica tidak tahu harus menangis atau tertawa.

“Ya.” Erha mengangguk, “Melawan pria brengsek harus seperti ini, tapi Yesica, kamu seharusnya tidak akan memiliki kesempatan untuk melawanku.”

“Ya, meskipun kamu sebagai pria brengsek, aku juga enggan melawanmu.” Yesica mencibir dan berkata dengan kesal.

“Apa yang kamu pikirkan?” Erha mengetuk kepala Yesica dengan tak berdaya, “Maksudku, aku tidak akan mengkhianatimu, juga tidak akan membullymu. Begitu aku membullymu, kamu harus mengambil rekaman ini mengancamku, tahukah?”

Selesai berkata, Erha benar-benar mulai merekam, “Aku Erha Jing bersumpah, dalam hidup ini hanya mencintai Yesica seorang, dan tidak akan membullynya, apa yang disukai Yesica, aku juga akan menyukainya, aku tidak akan menyinggung Yesica dan juga tidak akan mengkhianatinya. Kalau aku mengingkari janji, Yesica bisa menghukumku sesuka hati, bahkan bisa mengumumkannya ke seluruh orang dalam negri dan membiarkannya tahu bahwa aku adalah seorang pria brengsek.”

“Hey, kamu benar-benar merekamnya, aku hanya bercanda.” Yesica mengambil ponselnya, ingin menghapus rekanannya, tapi Erha malah memegang tangannya, dan menggelengkan kepala, “Gadis bodoh, ini adalah senjataku, mengapa kamu begitu imut.”

“Kamulah bodoh, aku tidak bodoh, ibuku bilang aku sangat pintar.” Yesica berkata dengan tidak puas.

“Oke, Yesica-ku paling pintar, oke?” Erha memeluk Yesica, merasakan kehangatan dalam pelukannya, Erha benar-benar merasa bahagia dalam hatinya. “Yesica, ibuku memberitahuku sesuatu hari ini.”

“Apa?” Yesica agak segan mendengar Erha mengatakan Leona, karena sejak mengetahui Erha bersama Sisi, Yesica langsung jarang pergi ke tempat Leona, kemudian langsung tidak pergi.

Awalnya dia memiliki tujuan tertentu, kemudian Erha bersama Sisi, dia tahu dirinya tidak memiliki harapan lagi. Dan juga tidak berharap dirinya menjadi gadis licik, dan khawatir Erha akan salah paham. Tentu saja, dia juga khawatir dirinya menimbulkan pikiran yang tidak seharusnya muncul dan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Sehingga Yesica tidak pergi ke tempat Leona lagi, sekarang mendengar Erha mengatakan ini, Yesica merasa dirinya agak keterlaluan.

“Kakak Jing, apakah Bibi Leona marah?”

“Tidak, gadis bodoh.” Erha tidak menahan diri tersenyum berkata, dia memeluk Yesica, masuk ke dalam mobil, dan menyalakan pemanas dalam mobil.

Tapi Yesica agak gugup, “Apa benar tidak marah?”

“Tidak, ibuku hanya merasa sayang.”

“Apa?” Yesica tidak mengerti, “Sayang apaan?”

“Sayang aku tidak memperhatikanmu, tidak menyadari kebaikanmu, dan merasa kehilanganmu adalah kerugianku.”

Yesica tertegun, “Kakak Jing, kamu…. telah mengetahui semuanya?”

Apakah Erha tahu dirinya telah lama menyukainya, tahu dirinya telah melakukan begitu banyak hal untuk mendekatinya, kalau begitu apa reaksinya? Apakah dia akan merasa dirinya adalah gadis yang licik?

“Ya, aku sudah tahu.”Melihat Yesica begitu hati-hati, Erha teringat setiap kali ketika mereka bertemu di kedai teh, Yesica sepertinya selalu terlihat takut tapi juga ingin bertemu dengannya. Sayangnya saat itu, dirinya tidak menyadarinya. “Yesica, ini salahku, aku tidak mengetahui perasaanmu sejak awal, membuatmu sedih.”

“Ahh.” Yesica kaget, “Tidak, menyukaimu adalah urusanku. Tidak ada yang menentukan bahwa kamu harus menyukai siapapun yang menyukaimu.” Yesica memiringkan kepalanya, “Meskipun saat itu benar-benar sangat sakit hati, tapi begitu terpikir kakak Jing dapat bersama orang yang kamu cintai, aku benar-benar merasa senang untukmu.”

“Kamu si gadis bodoh, kamu seharusnya memberitahuku.” Erha berkata, dia berpikir gadis imut seperti Yesica, seharusnya banyak yang menyukainya.

“Tapi, bagaimana kalau aku memberitahumu, dan kamu tidak menyukaiku? Kamu selalu menganggapku sebagai adik, aku tidak ingin karena ungkapan cintaku membuat kita bahkan tidak bisa menjadi kakak beradik.” Yesica juga memiliki pikirannya sendiri.

“Oke, jangan bicarakan ini lagi.” Mumpung sekarang Yesica telah menjadi pacarnya, “Aku mendengar suatu hal, ini membuatku semangat dan sangat senang, jadi ingin sekali datang menemuimu, aku menyangka kamu juga sangat ingin bertemu denganku, jadi aku datang.”

“Sebenarnya aku juga ingin bertemu denganmu.” Yesica menggerakkan bibirnya, suaranya sangat kecil, tapi tetap didengar oleh Erha. Erha memeluk Yesica dengan gembira, menempelkan bibir padanya, Yesica kaget dan kedua tangannya memegang baju Erha.

Ciuman Yesica sangat canggung, tapi tetap menyenangkan Erha. Dia mencoba memperdalam ciumannya, pada malam yang gelap ini, keduanya berciuman dengan mesra, suasana berangsur-angsur meningkat. Sampai Erha secara paksa menghentikan pikiran di dalam hatinya, barulah melepaskan Yesica dengan lembut, tapi memeluk Yesica ke dalam pelukannya.

Untuk pertama kalinya, Yesica merasa detak jantungnya berdebar begitu cepat, hampir melompat ke luar. Sampai sekarang bibirnya masih terasa kebal, perasaan kesemutan membuat Yesica sedikit linglung.

Lumayan lama kemudian, ekspresi Erha kembali normal, jarinya yang panjang menyentuh pipi dan rambutnya yang lembut, “Oke, cepatlah kembali.”

Yesica menggigit bibirnya, mendekatinya dan mencium pipi Erha, lalu tersenyum membuka pintu mobil, “Kakak Jing, selamat malam.”

“Selamat malam.”

Melihat gadisnya bergegas masuk ke vila keluarga Qin, Erha duduk sebentar di dalam mobil, setelah kehangatan di tubuhnya menghilang, barulah mengendarai mobil dan pergi.

“Tuan muda, ini adalah jadwal untuk akhir tahun, serta susunan yang direncanakan untuk awal tahun depan.” Zalka membawa satu per satu dokumen ke Bomsangmin dan menyerahkannya pada Demyuk.

Beberapa saat ini, Demyuk selalu berada di Bomsangmin, sama sekali tidak berniat pergi ke perusahaan. Meskipun ada banyak keributan di pihak perusahaan, dan banyak direktur yang telah menyampaikan keluhan, tapi Demyuk menganggapnya seolah-olah tidak terjadi apapun.

Demyuk melirik Zalka, dan melihat dokumen yang diserahkan olehnya. Melihat Zalka sepertinya ingin mengatakan sesuatu, jari-jarinya yang ramping mengetuk meja dan berkata, "Katakan."

“Tuan muda, Chunli telah memasuki Perusahaan.”

“Oh.” Demyuk mengangkat alisnya, “Siapa yang menyuruhnya datang?”

“Atas perintah Tuan tua.” Zalka diam-diam mengamati ekspresi Demyuk, dan menemukan Demyuk sepertinya tidak memiliki reaksi, dia agak tertegun, “Tuan muda, kamu sepertinya tidak merasa kaget.”

“Kaget?” Demyuk mengangkat sudut bibirnya, “Tidak, dibandingkan dengan kecepatan mereka sudah temasuk lambat.” Demyuk mengambil pena dan menandatangani namanya di atas, “Chunli berada di bagian mana?”

“Di bagian manajemen.”

Tangan Demyuk berhenti bergerak, kemudian tersenyum dingin, “Tangannya semakin panjang, bagus.”

Zalka tidak mengerti maksud Demyuk. Mengapa dia merasa sepertinya akan ada seseorang yang akan terjadi sesuatu.

“Kalau begitu Tuan muda, maksudmu?”

“Karena mereka ingin memasukkan orang ke dalam, kita tentu tidak boleh mengecewakan harapan mereka. Bukankah terakhir kali kamu mengatakan bibi kedua mencari Leheon? Serahkan kasus ini pada Chunli.”

“Tuan muda, Chunli baru saja masuk ke perusahaan, kamu langsung menyerahkan kasus yang begitu besar padanya, bagaimana kalau…..” Zalka segera menutup mulutnya, “Ya, aku akan melakukannya.”

“Masih ada urusan lain?”

“Tuan muda, agen Nona Ye menelepon bertanya tentang keadaannya, dia ingin datang mengunjungi Nona Ye.” Zalka melihat Demyuk, dia hanya akan menunjukkan sedikit emosi ketika membicarakan urusan Naomi.

“Bagaimana dengan filmnya?”

"Tahap selanjutnya sedang dalam persiapan, masih kurang beberapa adegan, orang-orang di kru sedang menunggu kabar. Tetapi Tuan muda belum memberikan perintah, jadi orang-orang di sana tidak berani mengambil alih." Zalka berkata, "Kondisi Nona Ye masih belum pulih sepenuhnya, jadi aku sudah menolak pihak kru. Sedangkan agen Nona Ye, aku berpikir Agen Nona Ye saat ini bukan dari Grup Yan, sebelumnya kamu campur tangan tentang masalahnya, sepertinya sudah menimbulkan cukup banyak kritik dari sana."

"Banyak kritik?" Demyuk tersenyum dingin, "Kalau begini, tarik saja kontrak Naomi."

“Tapi Tuan muda, apa perlu memberitahu Nona Ye?” Zalka berkata, “Bagaimanapun, ini adalah pekerjaan Nona Ye, kalau kamu membuat keputusan tanpa mendapatkan izin dari Nona Ye, aku khawatir……”

"Sudahlah, kamu persiapkan dulu, aku akan memberitahumu lagi kalau waktunya tiba. Masih ada urusan lain?"

“Tidak ada.” Zalka hampir keringatan, bagaimana mungkin dia berani mengatakan hal lain lagi?

Demyuk jelas sedang mengusir orang, ini benar-benar seperti yang disebut dengan istilah “menemani raja bagaikan menemani harimau”. Penyakit Demyuk sepertinya hanya dapat diobati oleh Naomi.

Benar saja, begitu berpikir, Naomi langsung datang, dia datang membawa nampan, tidak tahu apa yang ada di dalam mangkuk, pokoknya tercium bau seperti obat Cina.

"Asisten Jiang, kapan kamu datang?"

“Nona Ye.” Zalka tidak berani menatap wajah Naomi, dia sudah merasakan suatu pandangan yang kuat, seperti sinar-X, pokoknya membuat Zalka merasakan bahaya, “Aku datang mencari Tuan muda menandatangani dokumen dan membahas masalah kerja. Baru saja selesai, kalau begitu aku tidak mengganggu Tuan Muda dan Nona Ye bersama.” Selesai berkata, Zalka segera bergegas keluar, membawa dokumen yang telah ditandatangani, dia terlihat seperti seseorang yang melarikan diri.

"Bersama?" Naomi tertegun, dan menunjuk ke punggung Zalka, "Ada apa dengannya?"

Demyuk tidak ingin melihat Naomi peduli dengan urusan orang lain, melihat mangkuk obat di tangan Naomi, Demyuk mengerutkan kening, "Bolehkah aku tidak meminumnya?"

"Tidak boleh." Naomi menggelengkan kepalanya. "Ini adalah obat yang aku minta pada Minho, katanya sangat mempan, bukannya kamu menolak untuk pergi ke rumah sakit, kalau begitu segera meminum obat ini." Naomi menyerahkan obat itu kepada Demyuk dan menatap fokus padanya.

Demyuk mengerutkan alisnya, “Sebenarnya aku sudah sembuh.” Dia hanya pilek, tidak begitu serius. Dia tidak ingin pergi ke rumah sakit karena repot, dan tidak suka meminum obat. Tapi Naomi malah meminta Minho meresepkan obat herbal.

Demyuk merasa meminum obat herbal lebih baik meminum obat dokter, tapi sepertinya sudah terlambat.

Dia telah menggali sebuah lubang untuk dirinya.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu