Kembali Dari Kematian - Bab 568 Kamu Sungguh Beruntung Menikah dengan Tuan Mu

Ada edit kesalahan nama di bab 564-566 Tanggal 12/11/20

Hara tersenyum paksa melihat ke arah Chunli, tidak berbicara.

Chunli juga sedang tersenyum "Ran Ran beruntung sekali, tuan Mu adalah pria yang baik, bisa menikah dengan tuan Mu benar-benar keberuntungan!"

Hara "......"

Siwon mengangkat tatapannya, sepertinya ini baru benar-benar melihat Chunli "Aku yang beruntung!"

Senyuman di bibir Chunli terdapat sedikit kecurigaan, tapi hanya sesaat saja, mengangguk "Siwon dan Ran Ran adalah orang yang beruntung! Tapi menurutku, orang yang paling beruntung hari ini adalah kakek! Siapa suruh kakek hari ini adalah si bintang besar, paling besar!"

"Kamu gadis ini, mulut manis sekali!" Kakek Yan mengangguk, sangat puas terhadap Chunli.

"Kakek, aku hanya mengatakan apa adanya!" Tampak sekali Chunli disukai semua orang keluarga Yan, kalau tidak hanya seorang anak angkat, kenapa bisa membuat kakek Yan sesenang ini? Dan juga melihat tatapan Demina melihat Chunli, Hara juga merasa Chunli ini hebat sekali.

Dia pribadi tentunya tidak keberatan terhadap Chunli, dia bisa membuat begitu banyak orang keluarga Yan menyukainya, bisa dilihat Chunli memang mempunyai kemampuan ini.

Tapi mungkin insting alami wanita, pokoknya Hara tidak bisa menyukai Chunli. Dia tidak keberatan terhadap Chunli, ini adalah semacam indra keenam seorang wanita.

Yang tidak menyukai Chunli tidak hanya Hara seorang, saat Heiran melihat Chunli pertama kali, rautnya langsung cemberut.

Kata "pura-pura polos' ini langsung keluar tanpa tanda-tanda. Heiran memiringkan tubuhnya, mendekat ke telinga Leheon dan berkata "Sebenarnya darimana asal si Chunli ini?"

"Ingin tau?" Tentunya Leheon suka sekali terhadap pendekatan Heiran yang mendadak ini. Dia mengangkat alisnya dan melirik Chunli, lalu tersenyum ringan berkata "Kalau kamu cium aku akan kuberitahu!"

"Brengsek!" Heiran melototi Leheon dengan galak, tau kalau pria ini mempunyai niat tidak bagus, sepertinya semuanya harus ada syaratnya.

Leheon menyipitkan matanya, melihat Heiran yang seperti ini malah merasa sangat menarik.

Dia memang suka melihat Heiran marah, lalu galak, wanita ini sepertinya menjadi segar, setidaknya meningkatkan kekuatan hidup Leheon.

Tapi membicarakan Chunli ini!

Leheon memegang dagunya, dia tidak begitu berkesan terhadap Chunli, hanya saja puluhan tahun yang lalu pernah melihat kelicikan wanita ini saja! Tapi Leheon merasa wanita harus mempunyai sedikit kelicikan, dia pribadi sungguh tidak suka wanita-wanita polos.

Asalkan semua perbuatan Chunli tidak melewati batas dan juga sepertinya tidak ada hubungan dengan Leheon, Leheon tentunya tidak peduli.

Tapi sekarang dipikirkan lagi, kalau perbuatan licik Chunli itu dipindahkan ke hadapannya, ataupun kalau melawan wanitanya, Chunli seperti itu terhadap Leheon, mungkin hanya ada satu kata, mati!

Dia mengangkat kepala, melirik Chunli dengan santai, Chunli sepertinya menyadarinya, tubuhnya langsung gemetaran. Tanpa sadar mengangkat kepala, bertubrukan dengan sepasang mata Leheon yang ceria itu.

Chunli tanpa sadar meremas kedua tangannya, meskipun ekspresi wajahnya tidak berubah, tapi tidak tau kenapa, saat melihat kedua mata Leheon itu, Chunli masih tidak bisa menghindari keterkejutan.

Pria ini!

Chunli tidak begitu akrab, tapi juga tau sekilas.

Orang yang sangat bahaya, bahkan lebih bahaya daripada Demyuk dan Siwon, tidak boleh diganggu!

Chunli melihat Leheon lalu tersenyum tipis, menarik kembali tatapannya, dalam sekejap berubah kelinci yang polos dan baik.

"Heng!" Saat ini tatapan Nagisa jatuh pada Chunli, dia sungguh bosan melihat sandiwara Chunli ini.

Wanita ini sepertinya selalu bepura-pura, sepertinya tidak mempedulikan apapun. Tapi hanya Nagisa seorang yang tau kalau wajah wanita ini tampak baik tapi sebenarnya hatinya busuk, sebenarnya hanya seorang wanita sok polos.

" Chunli, duduk di sebelah Demyuk saja!" Perkataan Kakek Yan ini membuat semua orang tau tingkat rasa suka kakek Yan terhadap Chunli.

Keluarga sebesar keluarga Yan, ada begitu banyak tempat duduk, tapi tidak banyak orang yang bisa duduk di sebelah orang kakek Yan. Demyuk duduk di sebelah kakek, sampingnya adalah Naomi, jadi tempat duduk di sebelah Demyuk adalah sebelah kakek Yan.

Sedangkan sisi lain kakek adalah Siwon dan Hara, kalau seperti ini dilihat, sepertinya Chunli dengan Siwon dan juga Demyuk setara.

Perkataan kakek ini, membuat semua orang di tempat terkejut sekali, kakek malah seperti tidak terjadi apa-apa, tersenyum ramah kepada Chunli, lalu melihat Demyuk lagi "Demyuk, aku ingat dulu kamu masih kecil dekat sekali dengan Chunli, kenapa asing sekali ketika sudah besar?"

Demyuk menyipitkan matanya, tatapannya melihat Chunli. Dalam hati Chunli takut, tapi wajahnya tidak boleh berbuah dan tersenyum lebar "Kakak!"

Demyuk melewati Chunli, melihat kakek Yan, tersenyum tanpa mengubah ekspresi.

Mudah sekali menebak apa yang ingin kakek lakukan, dia barusan berpikir, kenapa kakek menyuruh Chunli duduk disini.

Harus diketahui meskipun Chunli bermarga Yan, tapi tidak mempunyai hubungan apapun dengan keluarga Yan, melainkan Demina ambil dari panti asuhan demi kesejahteraan Nagisa, kata-kata lebih enak didengarnya adalah mengasuh, kalau lebih kasarnya adalah pengubah takdir buruk untuk mengasuh Nagisa.

Sebenarnya status Chunli di keluarga Yan tidaklah tinggi, bahkan kemungkinan untuk duduk di meja utama pun tidak ada. Tapi seiring tumbuhnya Chunli, malah semakin mengerti, sedangkan orang keluarga Yan juga semakin baik kepada Chunli.

Demyuk biasanya tidak suka mengurusi hal yang hal yang sepele ini, melihat Chunli yang termasuk baik, terkadang masih bisa diurusi. Tapi beberapa tahun lalu Chunli pergi, Demyuk juga tidak peduli, sekarang wanita ini kembali lagi, kakek malah menyuruhnya duduk di sebelahnya?

Demyuk mengetuk meja, meskipun sedang tersenyum, tapi maksud dari senyuman itu sedikit tidak jelas.

Chunli duduk di sebelah Demyuk, paling bisa merasakan perubahan emosi Demyuk. Dia menggigit bibirnya, ekspresinya tiba-tiba berubah buruk, tapi tidak mengatakan apapun.

"Sudahlah, hari ini adalah ulang tahunku, kalian bisa datang aku senang sekali, juga sudah waktunya, pelayan, antar sayur datang!"

Cepat sekali, ruang pejamuan menjadi ramai lagi, sedangkan kakek sepertinya hari ini sungguh senang sekali, sama sekali tidak berbicara dengan Hara, hanya dengan Chunli, sesekali juga berbicara dengan Heiran.

Semuanya adalah orang pintar, baik terhadap wanita Siwon, mungkin karena hubungan dengan Siwon? Lalu bagaimana dengan Chunli ? Bukankah itu berarti hal baik Chunli dan Demyuk juga sudah dekat?

Semua orang sedang menebak apa yang direncanakan kakek dan juga ada Demina yang sedang menebak.

Dia hari ini awalnya ingin menjilat kakek menggunakan Hara si pion ini, tidak disangka Siwon malah datang bersama Demyuk, jelas sekali Siwon sudah memilih Demyuk.

Yang membuat Demina tidak menyangka adalah yang awalnya anak buangan yang tidak berguna, bisa-bisanya mendapatkan kepedulian kakek seperti itu.

Bola mata Demina berputar, menarik tangan suaminya, suami Demina bergulir, cepat sekali mengerti maksud istrinya, lalu mengangguk dalam diam.

Tidak apa-apa tidak bisa menarik Siwon, kalau Chunli dan Demyuk bersama, bagi Demina juga sebuah hal baik.

Sepasang mata rubah Demyuk itu melihat sisi Demina sini, cepat sekali langsung mengerti. Sepasang mata yang senyum seperti tidak senyum itu melihat Chunli, Chunli sepertinya mempunyai insting, lalu tercengang sekejap, tanpa sadar meremas sumpitnya. Malah mengangkat tatapannya, melihat Siwon dan Hara di sebrangnya.

Dia menggigit bibirnya, Siwon sepertinya terus meletakkan perhatiannya kepada Hara, orang lain sepertinya tidak ada. Selain tadi melihat Chunli sekali, selebihnya tidak lagi melihatnya, ini membuat Chunli sedikit kecewa tanpa alasan.

Sedangkan melihat Siwon yang mengambilkan sayur untuk Hara, mengupas tulang, detik itu dalam hati Chunli sedih sekali.

Dia tidak pernah melihat Siwon selembut ini kepada wanita manapun, awalnya dia mengira pria ini berhati dingin, selalu begitu kepada semua orang.

Sepertinya Siwon tidak pernah mempedulikan wanita diluar sana dan juga Minglan si wanita tak tau malu yang menyebut dirinya sebagai kekasih kecil Siwon.

Chunli mengira tidak ada wanita yang dikecualikan.

Tapi sekarang wanita ini muncul, juga membuatnya melihat gambaran ini. Mata Chunli panas sekali, tangannya semakin erat menggenggam sumpit.

Acara makan ini berlangsung sedikit luar biasa, ada yang senang, ada yang sedih.

Siwon dan Hara malah tidak ada apa-apa, setelah makan adalah waktu anak muda, semua orang juga sudah mengucapkan selamat kepada kakek. Umur kakek juga sudah tua, tentunya tidak begitu menyukai kegiatan anak muda, jadi menyuruh pelayan membawanya naik ke atas, tapi sebelum ke atas malah memanggil Hara "Ran Ran, tidak keberatan bukan ikut kakek ke atas berbincang sebentar?"

Hara melirik Siwon, kakek Yan langsung mendengus "Bocah keluarga Mu, aku hanya berbicara sebentar dengan Ran Ran, begini juga tidak boleh?"

Siwon mengangkat alisnya, menepuk pundak Hara "Pergilah, aku tunggu kamu!"

Melihat demikian, Hara juga mengangguk, membantu kakek naik ke atas.

Sesampainya di ruang buku di atas, kakek Yan menyuruh pelayan pergi "Ran Ran, kamu sudah hamil, jangan berdiri, cepat duduk!"

Hara menggigit bibirnya, sedikit tidak enak "Kakek Yan, kamu...."

"Anak gadis, disini tidak ada orang lain, apakah kamu tidak bisa memanggilku kakek?"

Hara tercengang, mencubit tangannya "Kakek!"

"Hm!" Mata Kakek Yan basah "Anak baik, mendekatlah pada kakek!"

Hara sedikit ragu, tapi tidak tega menolak Kakek Yan. Berjalan kesana, melihat kakek Yan malah mengeluarkan sebuah kotak dan menyodorkan kepada Hara, Hara tertegun "Kakek, apa yang kamu lakukan?"

"Cucuku, tidak ada yang bisa kakek berikan kepadamu, ini untukmu!"

"Ini?"

"Ini adalah mahar nenekmu dulu!" Ucap Kakek Yan, setelah membuka kotak itu, itu adalah cincin yang barusan Chunli berikan kepada kakek.

Hara tidak tau sejarah dan seberapa pentingnya cincin ini, tapi mendengar ini adalah barang Nenek Yan, langsung terkejut "Kakek, ini terlalu berharga, aku tidak bisa menerimanya!"

"Ambillah gadis kecil!" Kakek menghela nafas "Nenekmu pergi terlalu cepat, dulu waktu pergi, papamu masih..… Masih bayi, jasadnya sampai sekarang masih belum ditemui, cincin ini......"

"Kakek?"

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu