Kembali Dari Kematian - Bab 511 Naomi, Kamu Khawatir Kepada Aku?

Demyuk sangat marah, tetapi hal ini benar-benar harus Demyuk sendiri yang melaksanakan. Kalau mengikuti cara bertindak Siwon, keluarga Yan bisa jadi akan mengalami hukuman yang berat. Sementara Demyuk juga tidak ingin melihat masalah seperti ini terjadi "Tenang saja, aku akan melaksanakannya sendiri"

Setelah mendapat jawaban yang pasti, Siwon pun membawa Hara pulang.

Setelah Siwon dan Hara mereka pulang, ruangan yang luas menjadi hening lagi. Naomi bisa merasakan Demyuk sepertinya sangat marah. Tetapi setelah berpikir tentang masalah ini berhubungan dengan Hara, Naomi pun menjilat bibirnya dan berkata "Kalian keluarga Yan...."

"Apa?"

Demyuk jarang-jarang mendengar Naomi berbicara duluan. Melihat Naomi tidak berani lanjut berkata, Demyuk tertawa dan berkata "Asal kamu mau tahu, aku pasti akan mengatakannya semua"

Naomi menggembangkan bibirnya, dia benar-benar sudah tidak bisa bertahan dengan gaya berbicara Demyuk lagi. Tetapi setelah teringat dengan Hara, dia mengangguk dan berkata "Aku mau bertanya kamu hal mengenai Vivi, kalian keluarga Yan pasti mau mengenal Vivi balik?"

"Tentu saja!" Ini adalah masalah yang pasti, tidak hanya Kakek Yan merasa begitu, Demyuk juga merasa hal ini harus dilakukan. Mau bagaimanapun, Hara adalah keturunan satu-satunya Demkim. Demyuk tidak akan membiarkan keturunan keluarga Yan sendirian di luar.

"Aku mengerti Vivi, dia adalah anak yang sangat mandiri. Meskipun di keluarga Shen kemarin, Vivi pun tidak pernah berpikir mau mengandalkan mereka. Kamu lihat, meskipun sekarang dia sudah menjadi istri Siwon, dia tetap berpikir mau memiliki karier sendiri. Vivi terlihat sangat mudah dibujuk secara penampilan, tetapi keputusan yang dia sudah buat itu jarang bisa diubah lagi oleh siapa pun.

Setelah kebersamaan bersama Hara dalam baru-baru ini, Demyuk juga mengerti temparemen Hara "Semuanya bisa diatur"

Naomi menggelengkan kepalaya "Aku berharap kamu jangan memaksa Vivi, dia adalah orang yang menurut terhadap sikap lembut dan membantah sikap keras. Kalau kamu bersikap memaksa, hasilnya hanya akan menjadi semakin buruk!"

"Kamu sedang khawatir kepadaku?" Jarang-jarang mendengar Naomi berkata seperti ini, Demyuk tentu saja merasa sangat senang. Siapa tahu Naomi malah memasang ekspersi tidak peduli "Aku khawatir kepada Vivi, khawatir keluarga Yan akan melakukan sesuatu kepada Vivi "

"Kamu begitu tidak percaya kepadaku?" Demyuk tidak percaya dengan kata-kata Naomi, meskipun setiap kata-kata dia membahas tentang Hara, tetapi setelah berpikir kembali, Demyuk bisa merasakan Naomi sebenarnya peduli kepada dia, Naomi bahkan mengajar dia bagaimana bersama dengan Hara.

Naomi menggembangkan bibirnya, merasa dirinya tidak bisa komunikasi lagi dengan Demyuk. Setelah diam sejenak, dia pun berkata "Yang penting kalian jangan melakukan hal yang membuat Vivi tidak senang, dia sekarang hamil, tidak boleh bersikap terlalu emosional. Kalau Vivi sampai terluka, aku tidak akan memaafkan kamu!"

"Baik, kalau begitu, bagaimana kamu bermaksud mau membalas dendam kepadaku?" Mau bagaimana Naomi menjelaskan, Demyuk sudah menanamkan pemikiran Naomi masih mempedulikannya ke dalam hati.

"Aku malas mempedulikan kamu, aku sudah ngantuk!"

Naomi bersikap seperti kura-kura dengan kepala menciut lagi, menyusut di dalam cangkangnya dan tidak berani menghadapi kenyataan.

Demyuk menyipitkan matanya, merasa tidak berdaya melihat penampilan Naomi. Tetapi dia tetap menghampiri Naomi dan menarik selimutnya dengan lembut "Naomi, kamu belum mencuci muka"

"Tidak mau cuci lagi!"

"Naomi, aku pergi mengambil air panas untukmu!"

Naomi yang bersembunyi di dalam selimut mendengar suara langkah kaki Demyuk dan suara air mengalir dari kamar mandi. Tatapannya memancarkan perasaan yang sangat kacau.

Bagaimana?

Naomi terus memberi tahu dirinya harus menjauhi Demyuk, mau apa pun yang Demyuk buat, dia harus menganggap tidak ada apa pun yang terjadi dan tidak boleh merasa tersentuh.

Tetapi mengapa dia sudah merasa tersentuh ketika Demyuk baru melakukan hal kecil? Apakah... dia memang dilahirkan untuk bersikap murahan seperti ini?

Handuk yang hangat menyentuh wajah Naomi, perasaan yang hangat itu membuat tubuh Naomi bergetar. Dia menjauhi handuk tersebut dari wajahnya dan secara tidak sengaja menatap ke mata Demyuk yang hitam itu. Mulut Naomi terbuka, tetapi sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Demyuk sudah membersikan wajahnya dengan gerakan yang lembut.

Naomi menahan tubuhnya yang kaku, sampai Demyuk selesai membersihkan wajahnya pun dia masih melamun.

Waktu Demyuk kembal, dia melihat Naomi sedang melamun di atas tempat tidur dengan kedua matanya menatap ke dinding langit.

Demyuk mendekat, Naomi menarik kembali tatapannya dan berkata "Demyuk, kita tidak boleh begitu!"

Demyuk menjilat bibirnya dan berkata "Oh? Jadi kita harus bagaimana?"

"Saling tidak peduli!" Naomi berkata dengan suara lembut, berusaha untuk menekan tekanan di dalam hatinya.

Demyuk menyipitkan matanya "Saling tidak peduli?" Kemudian dia tertawa dengan dingin "Naomi, aku tahu kamu masih sedang marah. Aku bisa tunggu, tunggu sampai kamu tidak marah, sampai kamu memaafkan aku, kita baru bersama kembali. Tetapi aku tidak ingin mendengar kata-kata seperti berpisah lagi, kamu tidak akan bisa meninggalkan aku dalam kehidupan ini!"

Naomi melamun sejenak, sudut bibirnya terasa pahit "Mengapa kamu harus begitu? Kita memang tidak bisa bersama, kita adalah orang yang berasal dari dunia berbeda!"

"Dunia berbeda apa? Semua itu hanya omong kosong, hanya alasan. Kamu itu manusia, aku juga manusia. Kamu harus makan kalau lapar, aku juga harus makan ketika lapar. Dimana perbedaan kita? Oh, selain satu poin. Kamu itu wanita, aku itu pria, benar?"

Naomi mengerutkan alisnya "Mengapa kamu begitu keras kepala?"

"Yang keras kepala itu kamu!" Demyuk sudah marah, tetapi dia menahan kemarahannya. Dia menasehati dirinya jangan sembarang marah, karena wanita di hadapannya sekarang adalah wanita miliknya, wanita yang akan menjadi istrinya nanti, jadi tidak boleh memarahinya "Kita sudah ditakdirkan akan bersama, pada kehidupan ini aku adalah orang milikmu"

Naomi merasa kaget.

Demyuk tiba-tiba tertawa dan mendekati Naomi secara perlahan. Jarak mereka semakin dekat sampai mereka bisa melihat pori-pori sesama dengan jelas.

Jantung Naomi berdebar semakin kencang. Dia masih tidak bisa bersikap tenang ketika menghadapi Demyuk. Berbanding ketenangan dengan Demyuk itu sama dengan melemparkan telur ke batu. Naomi mendorong Demyuk dan menoleh ke samping untuk menghindar tatapan Demyuk yang mempesona itu.

"Naomi, kamu lihat, sebenarnya kamu itu sama seperti aku, kita tidak bisa meninggalkan sesama!"

"Sembarang berkata, di dunia ini tidak ada orang yang tidak bisa meninggalkan siapa pun!"

Demyuk duduk dan memegang tangan Naomi dengan lembut "Naomi, semalam aku berjumpa dengan Hajon"

Naomi merasa kaget, dia tidak menyangka Demyuk akan pergi mencari Hajon "Buat apa kamu menjumpai dia?" Tatapan Naomi memancarkan kebencian dia terhadap Hajon dengan jelas "Kamu mau buat apa?"

Tetapi, Naomi berpikir kembali. Masalah dia mengalami insiden terus disiarkan oleh para media terkenal dalam beberapa hari ini, sama sekali tidak ada tanda-tanda diturunkan. Naomi juga tidak tahu siapa yang melakukan semua itu, yang penting sepertinya setiap hari akan ada berita Naomi.

Sebenarnya, Naomi juga tidak pernah berpikir mau mengadakan pers untuk klarifikasi. Secara logika, berita yang sebesar apa pun pasti akan hilang setelah melewati masa panas-panasnya dan tidak akan ada yang membahas tentang itu lagi. Lagian sekarang banyak netizen yang menganggur, setiap hari ada begitu banyak hal terjadi, sementara artis seperti Naomi hanya merupakan peran kecil di dalam industri, masa kegilaan berita dia seharusnya tidak akan berlangsung begitu lama.

Berita Seohyun mengundurkan diri dari lingkaran industri saja tidak berlangsung begitu lama.

Berarti, di belakang semua ini pasti ada seseorang yang mengontrol semuanya dan orang itu adalah pria yang berada di depan Naomi sekarang.

"Alasan kamu tidak menurunkan beritaku adalah karena kamu mau menarik Hajon keluar?"

Demyuk mengangkat alisnya "Tidak semua karena dia!" Alasan Demyuk melakukan hal itu pada awalnya memang karena Hajon, dia mau melihat posisi Naomi di dalam hati Hajon itu seperti apa, atau lebih tepatnya, dia mau melihat seberapa tinggi nilai pemanfaatan Naomi bagi Hajon.

Orang Demyuk telah mencari tahu senagat lama, tetapi tetap belum bisa menemukan ibu Naomi. Demyuk dari kemarin sudah meragukan antara Hajon, Naomi dan ibu Naomi pasti ada rahasia tersembunyi, hanya saja Naomi tidak tahu tentang hal itu, sementara Demyuk juga tidak bisa menemukan ibu Naomi, jadi solusi satu-satunya adalah mencari tahu dari Hajon sana.

Hajon adalah orang yang sangat serakah, tingkah laku dia juga sangat kejam. Tetapi kemampuan berbisnis dia juga hanya termasuk menengah, perusahaan dia bisa berkembang sampai tingkat ini sudah merupaka batasnya. Hanya saja orang ini sangat ambisius dan nafsu makannya sangat besar.

Semua orang itu memiliki kelemahan, sementara kelemahan Hajon adalah keserakahan. Kalau begitu, Demyuk akan mulai menyerang dari penyakit serakahnya.

"Apakah kamu tidak ingin menyelamatkan ibumu?"

Naomi mengangguk "Mana mungkin tidak ingin?" Waktu mimpi saja Naomi akan memikirkan tentang hal itu, hanya saja Naomi tidak bisa melakukan apa pun kepada Hajon, dia tidak tahu harus bagaimana.

"Apakah kamu tidak ingin menyelesaikannya dari akar untuk mencegah masalah yang sama terjadi lagi di masa depan?"

Jantung Naomi mengerat, meskipun dia tidak menjawab, kedua tangannya yang membentuk tinju erat sudah menjelaskan pemikirannya.

Tatapan Demyuk tenggelam, dia segera memegang tangan Naomi. Naomi yang bergemetaran ingin menarik kembali tangannya, tetapi Demyuk malah mengeratkan pegangannya "Aku akan membantu kamu!"

Di dunia ini tidak ada hal yang gratis, Naomi menatap ke Demyuk dengan dingin "Kamu mau menelan keluarga Ye, tidak perlu menggunakan alasan melebihkan seperti ini"

"Kamu merasa keluarga Ye yang kecil itu pantas membuat aku membuang waktu dan tenaga?" Demyuk tertawa dengan dingin "Naomi, kamu terlalu memandang tinggi Hajon"

"Aku..." Naomi menoleh ke samping, merasa sedikti malu.

Demyuk sama sekali tidak menganggap orang-orang itu dan Naomi merasa tidak berdaya.

Demyuk merasa dirinya salah berkata lagi. Dia menggaruk kepalanya dan menatap ke Naomi dengan ekspresi yang agak panik "Naomi, maksudku adalah serahkan masalah ini kepada aku. Aku akan menyelamatkan bibi dan menegakkan keadilan untuk kamu. Itu... waktu sudah malam juga, kamu cepat tidur, besok pagi masih harus melakukan pemeriksaan!"

Naomi menggembangkan bibirnya, jarang-jarang bisa melihat Demyuk bersikap seperti ini. Demyuk mengakui kesalahnnya adalah hal yang sangat jarang dan aneh. Hanya saja, Naomi tetap memejamkan matanya dan tidak melihat Demyuk lagi.

Setelah menjaga Naomi beberapa saat, memastikan dia telah ketiduran, Demyuk baru menghela nafas panjang dan mendekatinya, kemudian mencium dahinya dengan gerakan yang sangat hati-hati seolah-olah sedang mencium harta karunnya "Selamat malam, Naomi!"

Demyuk kembali ke ruang sebelah pada saat tengah malam. Tempat ini sudah menjadi kantor kedua bagi Demyuk. Biasaya pada jam segini Demyuk sudah memakai baju tidur dan tertidur, tetapi hari ini dia merasa sangat sadar.

Setelah membaca dokumen sejenak, Demyuk teringat dengan masalah yang dikatakan Hara dan Siwon tadi. Demyuk memiliki kesan terhadap kotak kayu itu, waktu itu kakek sangat menyayangi kotak kayu itu.

Ada satu hal yang Demyuk tidak memberi tahu Hara, yaitu seharusnya kotak kayu ini diberikan oleh nenek kepada Ahyon, hal itu bisa membukti seberapa pentingnya keluarga Yan menganggap Ahyon.

Tetai Ahyon malah mengkhianati Demkim, hal ini adalah penghinaan terbesar bagi keluarga Yan.

Demyuk mengeluarkan sebatang rokok dan mulai berpikir kembali kepada masa kecilnya.

Waktu kecil, Demyuk lebih sering mengikuti di sisi Demkim. Orang tua Demyuk sangat saling mencintai, ayah Demyuk juga tidak memiliki niat untuk mengurus karier keluarga Yan, jadi dia sering membawa ibu liburan ke berbagai negara dan Demyuk sudah dilempar ke generasi tua keluarga Yan pada usia yang kecil.

Meskipun Demina adalah seorang wanita, dia memiliki keinginan berkarier yang berat. Jadi tentu saja dia tidak mau menjaga Demyuk. Paman ketiga Demyuk, yaitu Demora juga suka bermain, dia jarang berada di rumah.

Jadi pada akhirnya Demyuk pun mengikuti Demkim. Tempat yang paling sering dia pergi adalah kantor atau kota Jeju, mengikuti Demkim pergi menjenguk Ahyon.

Karena waktu sudah berlalu terlalu lama, ada banyak hal Demyuk sudah tidak ingat, tetapi tidak berarti hal-hal itu tidak pernah terjadi.

Waktu itu, Demkim dan Ahyon benar-benar sangat saling mencintai sesama, jadi... antara semua ini terjadi apa saja, Demyuk memang harus mencari tahu dengan jelas. Demyuk merasa masalah ini tidak sesederhana yang dilihat!

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu