Kembali Dari Kematian - Bab 11 Pemakaman Hara

Hara memesan tiket pesawat yang paling awal ke Kota Jeju, hari ini adalah hari ia dikebumikan, Seho dan Bitna sungguh baik, acara pemakamannya sangat menghebohkan.

Hara merasa sangat sedih, setelah turun dari pesawat ia hanya diam saja. Cuaca di kota Jeju seperti suasana hatinya, baru saja ia keluar dari bandara, diluar hujan lebat, perlahan-lahan, seperti sedang menghapuskan sesuatu.

Hara mengenakan gaun hitam, dari kaki hingga kepalanya tertutup, ia tidak sempat meletakkan kopernya ke hotel, ia langsung naik taksi ke tempat pemakaman Gunung Shan.

Hujan semakin deras, saat Hara turun dari taksi, setengah dari badannya menjadi basah langsung. Supir taksinya melihat kondisi Hara, buru-buru ia memberikan payung, “

nyonya muda, hujan deras sekali, apa yang kamu lakukan di tempat pemakaman ? cepat ambil payung ini !”

“Terima kasih, bolehkah kamu tungguin aku sebentar ?” Hara mengeluarkan beberapa lembaran uang merah dan memberikan ke supir, “aku datang mengunjungi teman, ia… baru saja meninggal !”

“Iya, hati-hatilah, jalan di atas gunung sangat licin”

Hara mengambil payung itu, dan berjalan sepanjang jalan ke atas gunung.

Seluruh badannya terbungkus, dan saat di berada disana, ia melihat orang yang ia kenal semua hampir datang semua. Namun banyak yang ia tidak kenal juga.

Seho dan Bitna berdiri di tengah-tengah batu nisan, keduanya tampak sangat sedih, satunya adalah calon suami Hara, satunya lagi adalah sahabat baikknya, serangkaian drama ini sangat lengkap.

Hara bersembunyi di belakang pohon yang tidak jauh, melihat Seho memeluk Bitna dan menangis bersama, Seho bahkan sempat menepuk punggung Bitna untuk menenangkannya.

Hara melihat ke semua orang yang hadir, akhirnya pandangannya berhenti di sebuah sudut. Rok hitam dengan Bunga putih, wanita itu terlihat sangat lemah, dan semua orang memayungi, kecuali ia sendiri yang berdiri sendirian ditengah hujan, membiarkan air hujan membahasi badannya.

Naomi Ye!

Hara mengempalkan tangan, dan melihat bayangan yang ia kenal.

Setelah acara pemakaman, Seho dan Bitna dengan sandiwara ia menghampiri orang-orang yang pulang, kemudian berhenti sekitar 10 menit, mereka saring merangkul turun ke bawah gunung. Melihat Bitna yang bersandiwara dipelukan Seho, “Seho, apakah didunia ini ada surga ? Hara seseorang yang sangat baik, ia pasti akan pergi ke surga setelah ia meninggal !”

“iya“ Seho menjawabnya dengan nada yang rendah, pasti bisa!

“Seho, aku akan merawat hadiah terakhir yang dikasih Hara !” Bitna sambil berkata ia memegang perutnya.

Seho melihat kondisi seperti ini, tatapannya menjadi hanggat. Ia langsung memegang tangan Bitna, “Um, Bitna, Hara selalu bersama kita !”

“Hei !”

Hara mengepalkan tangan, jika ini bukan waktu yang tidak tepat, ia sudah merobek pasangan yang tidak tau malu ini.

Kuku yang tajam menusuk ke dalam daging tanpa sadar, Hara menahan emosi, baru saja ia mengendalikan emosinya, setelah Seho dan Bitna menghilang di dalam air hujan, ia perlahan-lahan keluar dari belakang pohon besar itu.

Ia sudah membuang payung itu, air hujan yang membasahinya, membuat ia terlihat menyedihkan.

Dengan matanya yang sudah merah, ia jalan ke depan kuburannya, melihat namanya terukir diatas batu nisan, Hara akhirnya tidak bisa lagi menahan air matanya,

Tidak tau berapa lama ia menangis, ia mengangkat kepala, tidak bisa bedakan lagi antara air hujan dan air mata. Ia mengelap air matanya, kemudian ia menyentuh foto yang di batu nisan, badannya gemetar.

“Kamu siapa ? “

Hara kaget, tubuhnya ditarik kuat oleh seseorang. Hara belum seimbang, ia hampir jatuh, kain yang melilit kepalanya dibuka.

Hara ketakutan dan mendorong orang itu, ia langsung lari ke kaki gunung, akan tetapi orang yang didorong Hara mengikutinya terus, “Berhenti, Siapakah kamu ?”

Naomi awalnya ia sudah pergi, saat ia melihat Seho dan Bitna bersandiwara, dia pergi, kemudian Naomi kembali lagi, ingin mengatakan beberapa kata dengan Hara sebentar, tidak menyangka ia akan bertemu dengan orang asing di depan kuburan Hara.

Bukan karena Naomi curiga, tetapi benar-benar merasa bayangan wanita asing itu sangat mirip dengan Hara, terlalu mirip dengan Hara membuat Naomi curiga, “ Hara, apakah itu kamu ? benarkah ? kamu masih hidup ?”

Kata-kata Naomi membuat Hara menjadi panik, dan ia tergelincir. Kemudian ia jatuh kebelakang, dan berguling beberapa kali diatas tanah, hingga akhir ia jatuh ke dalam semak-semak.

Karena hujan lebat, tanahnya berlumpur, dan Hara terlihat sangat menyedihkan.

Naomi bergegas membantu Hara, Hara ketakutan dan mendorong Naomi sekali lagi, tetapi Naomi memegang tangan Hara dengan kuat, saking kuatnya Hara menolehkan kepalanya. Seperti cetakkan wajah Hara menarik perhatian.

“Naomi”, mata Naomi membesar, ia tidak percaya orang yang berdiri di depan mata, “Kamu… “ Naomi menelan air ludahnya, tidak tau itu tandanya takut atau gembira, matanya merah, ia memeluk Hara dengan kuat, “ Hara, aku tau ini kamu, kamu adalah Hara !”

“ Hara, mereka bilang kamu sudah meninggal, tetapi aku tidak percaya. Kamu tau-kah Hara ? beberapa hari ini aku tidak bisa tidur. Setiap hari aku selalu berpikir bahwa, apabila kamu belum meninggal, apakah kamu akan mencari aku, Hara, kamu kejam sekali !”

Naomi memeluk Hara dengan kuat sepertinya ingin memasukan badan Hara kedalamnya. Badannya yang gemetar menandakan suasana hatinya yang betapa senangnya.

Hara sesak nafas karena dipeluk terlalu kuat oleh Naomi, ia buru-buru menepuk tangan Naomi, “ jangan terlalu kuat, aku tidak bisa bernafas !”

Naomi langsung melepaskan Hara. Tetapi ia masih tidak berani melepaskan Hara, kedua tangannya memegang tangan Hara, “ Hara, kamu tidak ada apa-apa kah ?”

Hara mengelengkan kepala, “Hesong, sangat senang bisa melihatmu lagi !”

“Iya sangat bagus !”

Ia tidak bermaksud ingin bertemu dengan Naomi, tetapi apa daya ia dilihat oleh Naomi.

“Tidakkah kamu cacat akibat kecelakaan ? aku pernah sekali menjenguk kamu di rumah sakit, wajahmu… “ walaupun Naomi adalah teman baik diantaranya, mereka tidak pernah kehabisan topik.

Karena Naomi adalah seorang artis, maka mereka jarang bertemu.

Saat Hara terjadi kecelakaan, kebetulan Naomi sedang syuting dilapangan, saat ia mengetahui kondisi Hara, Hara sudah cacat, “apakah itu ulah Bitna ?”

“Kamu… kenapa bisa tau ?” Hara menatap Naomi.

Naomi dengan nada rendah, “kenapa aku tidak tau ? aku sudah ingatkan sebelumnya, Bitna ini adalah wanita berhati buruk. Saat aku tidak bersamamu, kamu selalu kena hal buruk saat bersamanya ?”

Hara dengan senyuman yang memaksa, “ternyata kamu sudah tau !!” bahkan Naomi saja tau, kenapa ia sendiri saja yang tidak tau, dan hingga Bitna dan Seho membunuhnya.

“Jangan bahas ini dulu, Hara, kita cari tempat yang nyaman dulu, Ayo kita bicara ! “

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu