Kembali Dari Kematian - Bab 420 Masih Tidak Menyerah

“Omong kosong, kalau tuan tidak serius apakah sedang bermain-main?”Hihon melototinya, tapi Limu malah mengerutkan kening, “Tapi wanita itu, dia……”

“Tsst, aku sarankan padamu untuk tidak membicarakan masalah ini di hadapan tuan, lagipula masalah ini sudah berlalu, sekarang tuan sangat mencintai nyonya, jadi masalah tidak membahagiakan ini aku sarankan padamu jangan dikatakan lagi!”

Melihat raut misterius Hihon, Limu sedikit tidak senang, terutama karena “Heiran”yang dulu benar-benar tidak baik, selain itu tidak peduli seberapa dermawan Siwon bagi Limu , Limu merasa tidak ada seorang pun yang sepadan dengan Siwon, apalagi wanita dengan perbuatan buruk!

Limu belum pernah bertemu Hara yang sekarang, tentu saja tidak tahu apa yang terjadi, oleh karena itu Limu selalu bersikap curiga kepada Hara, meskipun belum pernah bertatap muka langsung kepada Heiran, tapi sebelumnya dia telah memberikan kesan buruk yang membuat Limu tidak bisa menerima tuan muda sendiri bersama dengannya.

Melihat ekspresi enggan Limu , Hihon tahu dia tidak mendengarnya, “Sudahlah sekarang nyonya sudah berbeda dengan yang dulu, kalau kata-kata ini kamu dengar dari orang lain pasti tidak akan percaya, tunggu setelah kamu bertemu dengannya, kamu akan mengetahuinya! Sekarang aku akan mengantarmu pulang dulu! Ayo naik!”

“ Hmm!” Limu menggangguk naik ke mobil.

Mobil keduanya keluar dari rumah keluarga Mu dan kebetulan mobil Minglan datang dari luar, mobil mereka saling berpapasan.

Minglan melihat Hihon mengemudikan mobil dan matanya berbinar, dia baru saja ingin berhenti, tapi mobil Hihon sudah melaju pergi.

Hihon dan Limu melihat ekspresi kesal Minglan. Limu menyipitkan mata dan berkata, “Wanita ini masih belum menyerah mengejar tuan muda?”

“Ehhhm!”Hihon menganggukkan kepala, “Bagaimana mungkin menyerah begitu saja, kalau kamu menjadi dirinya yang sudah payah bertemu tuan muda kaya raya……Eh salah sekarang sudah menjadi suami orang! Bagaimana pun juga tuan muda kita kaya! Benar kan! Minglan ini, ckck!”

Hihon, Limu dan Hirion mereka bertiga dari kecil berada di sisi Siwon, ada beberapa dari mereka dipilih oleh Songbun menjadi tangan kanan Siwon, ada beberapa diselamatkan oleh Siwon dan Limu adalah orang yang diselamatan Siwon dari perdagangan manusia. Siwon tidak hanya menyelamatkan mereka bahkan mendidik dan mengajari mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah tamat SMA Limu memilih mempelajari ilmu kedokteran.

Kemudian Limu dikirim Siwon keluar negeri untuk menuntut ilmu, meskipun keluar negeri adalah sebuah kehormatan besar, tapi bagi Limu bisa berada di sisi Siwon membantunya melakukan sesuatu merupakan hal terbaik.

Minglan meninggalkan beberapa kesan kepada Limu , kala itu Limu masih kecil, tapi dirinya sudah bisa membaca hati orang dengan jelas. Minglan adalah orang yang tidak berpendirian. Limu yakin Siwon tidak akan menyukai wanita ini, sudah cukup menjaga keluarga Ming selama bertahun-tahun,“Apalagi yang ingin dilakukan wanita ini?”

“Apakah kamu tidak melihatnya? Sekarang Ming Sheng ingin mempersunting Hesong!”

Limu yang mendengarnya segera menyipitkan mata, “Dasar sampah yang tidak tahu diri!”

“Heheh!” Hihon merasa menarik berbicara dengan Limu , jangan lihat wajah Limu yang terlihat baik, sebenarnya dia orang yang kejam dalam melakukan sesuatu sama seperti Siwon, seolah tidak memiliki belas kasihan sama sekali.

“Kamu benar-benar menghapus ingatan Hesong?”

“Menurutmu?”Limu mengangkat kacamatanya dan berkata, “Membiarkan dia bahagia, bukankah itu akan membuat tuan muda menderita? Menurutmu apakah aku akan melakukan hal seperti ini?”

“Ckckc, ternyata memang benar yang dikatakan orang-orang, psikolog itu sangat menakutkan, bahkan lebih menakutkan dari mereka yang menderita penyakit mental dan yang aku maksud itu kamu!”

“Hihon, kamu cari mati ya?”Limu berkata dengan tatapan yang mempesona, “Atau kamu ingin melihat ilmu kedokteranku selain hipnotisme? Meskipun spesialisasiku di psikologi, tapi sewaktu belajar aku mengambil mata kuliah umum.”

“No no no, daripada begitu lebih baik jangan pernah menyinggung dokter, mereka langsung beraksi tanpa basa basi!”Hihon menghela nafas, Tapi, bagus juga kamu kembali, daripada tuan muda selalu merindukan kalian?”

“Tuan muda merindukan kami?”Limu sedikit terkejut, Hihon menepuk pundaknya, “Kenapa? Senang setengah mati?”

“Sh*t!” Limu menyingkirkan Hihon, “Apakah kamu juga bersikap semena-mena begini di depan tuan muda dalam mengerjakan sesuatu?”

Hihon mengangkat kedua bahunya, Limu merasa pusing, “Apa rencana tuan muda? Setelah Hesong menikah dengan Minghsheng, apakah dia masih bisa lepas dari keluaga Ming?”

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan ini, pasti ada alasan lain tuan muda melakukan ini! Oh iya ngomong-ngomong, minggu depan adalah pesta pernikahan Hesong dan Ming Sheng, kamu harus menyembuhkan penyakitnya dengan baik!”

Minglan mengemudikan mobilnya ke dalam rumah keluarga Mu, setelah memarkirkan mobil, tatapannya tertuju pada rumah utama, dia sudah lama ingin pergi ke sana, tapi tidak pernah pergi.

“Nona Minglan, tuan, nyonya dan nona muda sudah menunggu lama!” Saat ini, pelayan dari Paviliun Nanying datang untuk melapor.

Minglan dengan enggan melirik ke arah rumah utama lagi, “Sii……maksudku Si-won……ada di rumah?”

Pelayan itu melirik Minglan dengan curiga, matanya menunjukkan ekspresi aneh, “Kami pelayan dari Paviliun Nanying. Tanpa izin dari rumah utama, jangankan kami, tuan dan nona juga tidak diperbolehkan pergi ke sana, bagaimana mungkin kami tahu tuan muda ada atau tidak!”

“Apa katamu?”

Minglan sedikit terkejut, dia tidak menyangka Keluarga Mu memiliki peraturan seperti ini.

Jelas-jelas dulu tidak seperti ini, meskipun Siwon dan Kiho tidak akur, tapi Siwon tetap akan memandang wajah Kakek Mu , jadi Kiho dan lainnya cepat atau lambat akan makan di rumah utama.

Dan karena alasan inilah Minglan dengan sengaja mendekati Kanggae dan Hesong, tapi sekarang dia tidak bisa masuk?

Apa artinya ini?

Apakah dia salah langkah?

Sekarang Siwon mengabaikan Kiho dan lainnya, bahkan mungkin akan membalasnya, tapi Minglan sekarang malah bersama dengan orang Kiho dan bahkan mau menjalin hubungan pernikahan?

Ekspresi Minglan berubah menjadi suram, seolah-olah dia sedang mabuk, pikirannya kacau, dia tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya.

“Kak Minglan, akhirnya kamu datang!”

Hesong sudah lama menunggu Minglan, mondar-mandir di luar cukup lama dan akhirnya melihat Minglan datang juga, Hesong tidak sabar menyapanya, “Kak Minglan!”

Minglan tersadar dengan panggilan Hesong yang membuatnya kesal menatap Hesong, “Kamu panggil aku……kak Minglan?”

“Iya, ada apa?”Hesong curiga, dia meraih tangan Minglan dengan gembira, “Bukankah aku selalu memanggilmu seperti itu sebelumnya!”

“Ee,i-iya! Sebelumnya iya!”Meskipun Minglan tidak begitu mengerti mengapa Hesong berubah drastis.

Karena Hesong tidak mengusirnya, dia juga berhenti berkata kasar, Minglan merasa semuanya baik-baik saja dan berkembang ke arah yang baik, “Hesong, apakah kamu sudah siap?”

“Sudah, peristiwa terpenting dalam hidup tentu saja harus bersama dengan orang terdekat, kak Minglan, terima kasih hari ini datang menemaniku memilih gaun pengantin, aku pikir aku akan menjadi pengantin yang paling cantik dan bahagia!”

Minglan merasa ada yang salah dengan perkataan Hesong, tapi dia tetap tidak tahu apa penyebab perubahan sikap Hesong.

Bukankah dia menolak menikahi Mingsheng beberapa waktu lalu? Kenapa sekarang mengatakan akan menjadi yang paling bahagia?

“Kak Minglan, apa yang sedang kamu pikirkan?”Hesong memandang Minglan dengan curiga, “Apakah ada masalah?”

“Ahh? Ti-tidak ada!” kalaupun ada, dia juga tidak akan memberitahu Hesong, “Hesong, sudah tidak awallagi, apakah kita keluar sekarang?”

“Tunggu!”Hesong melepaskan tangan Minglan berlari ke kamar, “Ibu dan Ayah, Kak Minglan sudah datang, aku pergi dengannya ya?”

“Hhmm!”Kiho dan Kanggae saling menatap dan saat ini kebetulan Minglan berjalan masuk, “Paman Kiho, bibi Kanggae!”Dalam hal etiket, Minglan melakukannya dengan sempurna.

Kiho menyipitkan matanya membuat orang tidak bisa membaca apa yang sedang dipikirkan, sedangkan Kanggae masih marah, jadi ketika bertemu dengan Minglan dia tidak menunjukkan sikap yang ramah, malah terdengar suara mengendus dari hidungnya, gaya berjalannya yang sombong membuat Minglan tidak senang dan hanya bisa tersenyum pahit.

“Ehn, sudah datang ya! Putriku Hesong akan merepotkan nona Minglan hari ini!”

“Tidak!” Minglan tersenyum paksa, merasakan wajahnya sedikt sakit, lalu merasa tidak senang kepada Hesong. “Kalau begitu paman, bibi, aku bawa Hesong pergi dulu ya! Kalian tenang saja, setelah mencoba gaun pengantin kami akan segera pulang dan tidak akan membuang waktu!”

“Ayo Kak Minglan, kamu tidak perlu menjelaskan ini kepada ayah dan ibuku. Mereka sudah terbiasa melihatku pergi bersama denganmu, mereka juga tidak akan mengatakan apa-apa.”

“Eee……Hesong, etika tetap perlu!”ucap Minglan, setelah pamit dengan Kiho. Minglan segera membawa Hesong masuk ke mobil, “Hesong, bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?”

“Aku? Baik-baik saja, tapi ayah dan ibu mengkhawatirkan kondisi kesehatanku dan mencari dokter untuk merawatku, sejujurnya aku tidak merasa ada masalah serius pada tubuhku dan sama sekali tidak membutuhkan ini semua!”Hesong mengeluh memeluk Minglan, “Kak Minglan, sebenarnya terkadang aku sangat iri padamu!”

“Hmm? Iri karena apa?”tanya Minglan curiga, “Apa yang perlu diirikan dari diriku!”

“Kamu sangat mandiri dan mempunyai pemikiran sendiri, aku merasa orang sepertimu ini pasti akan melakukan pekerjaan dengan baik!”

Minglan tersenyum, sudut bibirnya menyeringai, tapi tidak ada kehangatan di matanya, “Kalau begitu aku akan meminjamkan keberuntunganku!”

“Oh iya Hesong, kamu yang mencoba gaun pengantin, apakah perlu memanggil kakakku?”ucap Minglan tiba-tiba dan Hesong sedikit tertegun, seolah otaknya bereaksi secara otomatis, ketika mendengar Minglan menyebut nama ini, dia tiba-tiba melompat dan bahkan memiliki perasaan takut dari lubuk hatinya.

Wajah Hesong tiba-tiba menjadi pucat, dia sedikit membungkuk dan pernapasannya juga terputus-putus.

Minglan yang menyadari ada yang salah dengan Hesong segera menghentikan mobil, “Hesong, ada apa denganmu?”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu