Kembali Dari Kematian - Bab 442 Satu Keluarga Ming

Minglan melihat raut wajah Ming Juan tidak terlalu bagus, dia sedikit ragu, "Ayah, aku harus keluar untuk mencari kakak sekarang, lebih baik jangan sampai keluarga Mu tahu tentang ini, setidaknya tidak sekarang!"

"Pergilah!" Ming Juan melambaikan tangannya, "Bicara baik-baik dengan kakakmu, dia bukan orang yang tidak masuk akal, kamu harus mengatakannya dengan baik, ajari kakakmu dengan baik, dia bisa mengerti!"

"Baik!"

Minglan mencibir di dalam hatinya, ini adalah ayahnya, selalu mengutamakan kepentingan.

Karena dia telah menyelamatkan Siwon sebelumnya, jadi Siwon sangat baik padanya dan juga membantu Keluarga Ming.

Sebelumnya, meskipun Keluarga Ming mereka juga bisa akur dengan keluarga Mu, tetapi seberapa jauh mereka akan menjalin hubungan itu?

Setelah dia menyelamatkan Siwon pada tahun itu, keluarga Mu membantu Keluarga Ming sebagai gantinya, dan sejak saat itu Keluarga Ming bisa berjalan dengan lancar di Kota Seoul. Dan dia juga mengira karena kesempatan ini dia bisa menjadi tamu kehormatan keluarga Mu, bahkan dia mengira dirinya akan menikah dengan keluarga Mu, lagipula, orang-orang dari keluarga Mu memperlakukannya dengan baik.

Ketika Minglan menemukan Ming Sheng, Ming Sheng sudah agak mabuk, seorang wanita berbaring di pelukannya dan memanfaatkan keuntungan, dan Ming Sheng tampak tidak menyadarinya. Saat Minglan melihatnya, dia langsung mengencangkan alisnya, melangkah maju dan langsung menarik wanita yang bersandar di atas tubuh Ming Sheng itu.

"Ah!"

Wanita itu tidak pernah menyangka akan ada seseorang tiba-tiba muncul dan menariknya dengan sangat kasar. "Kamu, siapa kamu? Tahukah kamu di mana ini? Beraninya kamu melakukan ini padaku?"

"Aku siapa?" Minglan mencibir, mengangkat tangannya dan menampar wanita itu, "Aku tidak hanya menarik kamu, aku juga memukulmu!"

“Kamu!”

Wajah wanita itu mendapatkan tamparan dari Minglan, langsung memerah, dia mengangkat tangannya untuk melawan Minglan, tetapi dia didorong ke samping oleh Minglan, "Kamu bukan apa-apa, masih berani memukulku?"

Semua orang yang hadir adalah teman-teman Ming Sheng, jadi tentu saja mereka mengenal Minglan, dan mereka juga tahu temperamen Minglan, jadi mereka tidak berani berbicara.

Minglan mendengus dingin dan berjalan ke depan Ming Sheng, "Bangun!"

“Apa yang kamu lakukan?” Ming Sheng sangat mabuk sehingga dia melihat sesosok tubuh mendekatinya, dia langsung mengulurkan lengan panjangnya dan menarik Minglan ke dalam pelukannya “Sini, sayang, cium!” Kemudian mulut Ming Sheng semakin mendekat.

Wajah Minglan sudah sangat gelap dan buruk, dia menampar wajahnya dengan jijik dan berkata, "Ming Sheng, apakah kamu gila?"

"Kamu berani memukulku, tahukah kamu . . . . . Minglan? " Ming Sheng akhirnya sedikit sadar, melihat sepasang mata yang penuh amarah, dia mengerutkan alis dengan tidak sabar, "Kenapa kamu disini? "

"Kenapa aku disini? Aku juga ingin Bertanya, pada malam pernikahan, kamu tidak tinggal di rumah, dan malah keluar bersenang-senang dengan wanita lain, kamu benar-benar gila!" Minglan memandang Ming Sheng yang tidak tanggung jawab ini, sama sekali tidak tahu situasi dan langsung marah, "Apakah kamu tahu bahwa Hesong sedang menunggumu di rumah? Dia tadi tidak bisa menemukanmu, dan secara peribadi datang mencariku untuk menanyakan kamu, kamu . . . . "

"Cukup! Dia suka menunggu, biarkan saja dia menunggu, bukankah dia menyukai Minho? Bukankah pengantin prianya adalah Minho? Tunggu aku buat apa!" Ming Sheng sangat kesal ketika memikirkan pesta pernikahan siang hari ini. Sekarang Minglan datang mencarinya lagi, Ming Sheng semakin marah, "Huh, dia benar-benar mengira aku Ming Sheng sangat menginginkannya?"

"Ming Sheng, sekarang bukan waktunya untuk marah!" Minglan sangat cemas. "Tahukah kamu, apa yang harus Keluarga Ming kita hadapi jika kelakuan kamu hari ini dipotret oleh media?

"Kenapa? Apakah kamu takut?" Ming Sheng mencibir, "Apa yang kamu takuti! Lagi pula, Hesong tidak memiliki kedudukan di keluarga Mu, apakah kamu benar-benar berpikir bahwa keluarga Mu akan beraksi terhadap keluarga kita saat ini?" Ming Sheng tidak peduli, "Minglan, aku tahu kamu sangat peduli dengan Siwon, tapi kamu harus tahu, orang tidak peduli sama sekali. . . . . "

Minglan menamparnya lagi, kali ini dia benar-benar membangunkan Ming Sheng. Ming Sheng menutupi wajahnya dan menatap Minglan dengan sepasang mata yang marah, dia mengertakkan gigi dan mengangkat tangannya, "Kamu sialan. . . . ."

"Pukullah, kalau kamu memiliki kemampuan!" Minglan mencibir, "Ming Sheng, kamu hanya bisa memukul wanita, kan! Kamu sangat pandai menindas keluargamu sendiri! Aku beritahu kamu, Ming Sheng, kamu pikir kamu apa? Bahkan jika Hesong tidak disukai di keluarga Mu, dia tetap orang keluarga Mu, selama dia adalah anggota keluarga Mu, kamu sama sekali tidak bisa menyakiti perasaannya sekarang! Aku peringatkan kamu bahwa jika kamu melakukan sesuatu yang salah hari ini, itu akan diberitakan di koran besok, dan semuanya tidak akan sesederhana sekarang! "

"Aku . . . . ."

"Pergi atau tidak?" Minglan melirik orang-orang di dalam kamar dan matanya dingin. "Aku menyarankan kalian semua, lebih baik mencari aman terlebih dahulu, kalian sebaiknya jangan mengajak kakakku keluar lagi. Jika keluarga Mu tersinggung, maka tidak ada dari kita yang akan memiliki akhiran yang baik!"

Setelah berkata, Minglan langsung menarik Ming Sheng keluar, dan otak Ming Sheng masih kacau, dia dimasukkan ke dalam mobil oleh Minglan begitu saja, dan kemudian mobil terus melaju.

Yang tidak diketahui Minglan adalah sejak Ming Sheng dan dia melangkah ke bar, seseorang telah mengikuti perjalanan mereka secara diam-diam dan memotret semua detailnya.

Malam ini ditakdirkan untuk tidak akan menjadi malam yang damai.

Ming Sheng kembali ke Keluarga Ming dengan penuh bau alkohol, dikemas oleh Minglan dan dikirim ke kamar pernikahan mereka. Dan Hesong sudah menunggu di kamar, melihat para pelayan datang membawa Ming Sheng masuk, Hesong buru-buru bangun, “Kakak Ming Sheng, ada apa denganmu?” Lalu dia bergegas membantu Ming Sheng, “Kakak Ming Sheng, kamu minum alkohol? "

"Hesong?" Ming Sheng menyipitkan matanya dan melihat wajah Hesong dalam keadaan mabuk, melihatnya sampai hatinya merasa gatal, menendang pelayan itu pergi, dan bergegas menuju Hesong.

"Ah . . . . . Kakak Ming Sheng, kamu mabuk, kamu . . . . ."

Tampaknya ada suatu cuplikan yang melintas di benak Hesong, dan dia tidak bisa menangkapnya dengan cepat, dia langsung melihat wajah Ming Sheng yang besar menekan dirinya, dan kemudian seluruh tubuhnya juga ditekan.

Pikiran Hesong kosong, intuisi memberitahunya bahwa dia sangat takut, harus mendorong Ming Sheng pergi, tetapi hatinya juga tahu bahwa Ming Sheng adalah suaminya dan pria yang paling dia cintai. Dan sekarang mereka akhirnya menikah, dia harus menerimanya.

Tapi Hesong belum sempat berpikir, dia merasakan kedinginan di tubuhnya, sedetik berikutnya dia merasakan semburan rasa sakit, rasa sakit itu datang terlalu cepat, tanpa pendahuluan dan persiapan apa pun, dan terus datang dengan paksa.

"Ah . . . . ."

Wajah Hesong pucat karena kesakitan, dan tangannya mencengkeram lengan dan punggung Ming Sheng dengan kuat, "Kakak Ming Sheng, aku sangat sakit, tolong jangan!"

Tapi Ming Sheng sekarang sangat mabuk dan tidak sadar, dia tidak peduli begitu banyak. Dia sama sekali tidak peduli dengan perasaan Hesong, dia hanya melampiaskan amarahnya dengan keras, sambil menekan tubuh Hesong, dia meraih tangan Hesong yang gelisah dan meletakkannya di atas kepalanya, melihat Hesong masih ingin melawan, dia mengangkat tangannya dan menampar wajah Hesong dengan keras., "Wanita jalang, apakah kamu sangat menyukainya? Aku adalah suamimu, lihat dengan jelas, aku!"

"Jangan, Kakak Ming Sheng, tolong jangan, ah . . . . ."

Malam ini, kamar pernikahan Ming Sheng dan Hesong penuh dengan tangisan melengking, tetapi tidak ada yang datang untuk memeriksa, dan Ming Sheng juga lumpuh karena alkohol, sama sekali tidak tahu apa yang dia lakukan, ketika dia kembali sadar, Hesong sudah pingsan.

Ruangan itu dipenuhi dengan bau darah, Ming Sheng mundur dari tubuh Hesong dengan Lelah, melihat wajah Hesong yang sangat pucat, dia jatuh ke lantai dengan ketakutan, "To . . . . . tolong!"

"Tolong!"

"Apa yang terjadi!"

Orang pertama yang membuka pintu dan masuk adalah Minglan, dia tidak berani tidur seharian ini, apalagi saat mendengar teriakan dari kamar Ming Sheng, dia langsung bergegas ke kamar dan melihat Hesong yang pingsan di ranjang, Minglan gemetar karena marah, dan bergegas menamparnya dengan kasar, "Ming Sheng, apakah kamu gila? Tahukah kamu bahwa ini adalah perkosaan dalam pernikahan"

"Aku . . . . . aku . . . . ."

"Pakai bajumu sekarang!" Minglan melemparkan pakaian ke Ming Sheng, berlari dan mencermati napas Hesong, kemudian dia merasa lega, "Apa yang kamu lakukan? Bawa ke rumah sakit!"

"Tidak, tidak boleh bawa ke rumah sakit!" Minglan kembali sadar dan mondar-mandir di dalam kamar, melihat Ming Sheng terbengong disana, dia sangat marah. "Ming Sheng, kamu bengong disana buat apa? Bukankah kamu punya seorang teman dokter? Suruh dia datang ke sini secepatnya, sekarang adalah keadaan darurat, tidak boleh pergi ke rumah sakit!"

"Kenapa?"

Ming Juan dan Ibu Ming juga bergegas datang, , ketika mereka melihat keadaan Hesong, Ming Juan masih terkejut telah melihat pemandangan sebesar itu, "Bajingan, apa yang kamu lakukan? "

Meskipun Ming Juan tidak puas dengan penampilan Hesong, namun bagaimanapun, Hesong adalah orang dari keluarga Mu dan masih seorang perempuan, dia tidak menyangka Ming Sheng akan melakukan hal gila seperti itu di hari pertama.

"Aku . . . . ."

"Sudah, buat apa kamu memukul putramu?" Ibu Ming membela putranya, ditambah dia juga tidak puas dengan Hesong, jadi dia tidak bereaksi ketika melihat Hesong seperti ini. "Mereka adalah suami dan istri, bukankah normal untuk melakukan hal-hal semacam ini? Siapa tahu dia begitu tidak bisa tahan sakit!"

"Kamu berhenti bicara!" Ming Juan memelototi Ibu Ming dengan ganas, "Apakah kamu berani mengatakan ini di depan keluarga Mu?"

"Aku . . . . ." Ibu Ming tidak bisa berkata, "Tapi sekarang dia adalah menantu dari Keluarga Ming, berarti dia adalah orang Keluarga Ming kita, buat apa kamu peduli tentang keluarga Mu!"

"Sudah, kalian jangan bising lagi!" Minglan sakit kepala, "Sekarang bukan waktunya untuk bertengkar, aku sudah meminta orang menelepon, dokter akan segera datang, hal ini tidak boleh diketahui oleh keluarga Mu."

Jika keluarga Mu tahu bahwa Hesong baru saja datang ke Keluarga Ming dan langsung menjadi seperti ini di hari pertama, bisakah Keluarga Ming terus berbaur di Kota Seoul?

"Kalau begitu sekarang. . . . ."

"Sekarang berdoalah agar Hesong selamat dan sehat." Minglan memandang Ming Sheng dengan marah lagi, "Kakak, sekarang adalah keadaan darurat, aku harap kamu bisa mengerti, bahwa keluarga Mu bukanlah keluarga yang dapat dengan mudah kita singgung."

"Aku tahu!" Ming Sheng tadi sangat marah sehingga dia tidak memedulikannya. Sekarang dia sudah tahu dia salah, "Dia adalah istriku, aku juga merasa sedih! Siapa tahu dia begitu tidak bisa menahan . . . . ."

“Masih berani bilang!” Ming Juan menampar kepala Ming Sheng, “Aku beritahu kamu, mulai sekarang kamu sebaiknya menjaga sikapmu. Jika kamu masih melakukan hal semacam ini lagi, jangan salahkan aku bertindak kejam!"

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu