Kembali Dari Kematian - Bab 274 Pemikiran Demyuk Yan

Demyuk menjadi lebih dekat lagi, sekali menunduk dia bisa melihat dengan jelas wajah kecil Naomi, dan bulu mata tebalnya terlihat dengan jelas.

Detak jantung Naomi sangat cepat, terutama Demyuk yang semakin lama semakin dekat, yang membuat Naomi merasa tidak aman.

Kedua tangannya mendorong dada Demyuk, tetapi dorongan itu lembut dan kurang bertenaga. "Tuan Yan, tolong kamu beri tahu aku di mana kamar!" Tidak bisa terus seperti ini lagi, kalau tidak Naomi akan tahu bahwa dia bakal kalah telak.

Di depan seorang ahli seperti Demyuk, Naomi hanyalah seorang murid biasa, pangkatnya tidak setinggi dia.

Demyuk setengah menyipit dan melihat wajah merah Naomi. Suasana hatinya menjadi sangat senang.

Dia sebenarnya tidak tahu mengapa, pastinya dia ingin melihat Naomi, ketika melihat si lucu ini menghindar saat bertemu dengannya, dia ingin untuk menggodanya.

Mengenai penampilan yang tidak biasanya akhir-akhir ini, Demyuk bukan tidak sadar, tetapi yang diinginkan Demyuk sejak kecil hingga dewasa apa yang tidak ada? Baginya, selama sesuai dengan seleranya, dia ingin mendapatkannya. Jika ada masalah setelah itu, itu tidak ada dalam pertimbangannya.

Naomi menelan-nelan ludah "Tuan Yan?"

Demyuk terkekeh, jari-jarinya yang ramping mengambil rambut Naomi, membungkuk dan berkata sambil tersenyum, "sepertinya kamu benar-benar takut padaku!"

"Tuan Yan, mohon kamu perhatikan sopan santun!" Naomi sedikit marah, dia mendorong Demyuk dan ingin pergi.

Demyuk meraih pergelangan tangan Naomi, sedikit menarik, Naomi kembali ke kejauhan. Dia hanya bisa menatap Demyuk dengan jengkel. Dia tidak berbicara, tetapi ekspresi wajahnya menunjukkan suasana hatinya saat ini.

"Apakah kamu marah? Menarik!" Demyuk sama sekali tidak memperdulikan amarah Naomi.

"Tuan Yan ..."

"Ssst!" Jari telunjuk Demyuk diletakkan di bibir Naomi, membuat gerakan menyuruhnya diam.

Jari-jari yang dingin baru saja menyentuh bibir Naomi, keduanya membeku. Tampaknya ada arus listrik kecil yang lewat. Keduanya tidak bisa menahan dan sedikit gemetar.

Demyuk menyimpan tangannya dan mundur selangkah. Naomi juga tidak tahu harus lega atau malah merasa kehilangan. Sentuhan di bibirnya tidak lagi terasa, Naomi mengerutkan bibirnya dan mencoba menahan emosinya. Namun, pada saat dia menundukkan kepalanya, cahaya yang tidak jelas melintas. Terlalu cepat baginya untuk menangkapnya.

Demyuk memasukkan tangannya ke saku celana, dan matanya menjadi sedikit gelap. Dia menatap Naomi tidak lagi dnegan tatapan bercanda, tetapi dengan sedikit pertimbangan.

Ada banyak wanita di sekitarnya, mereka semua cantik, tetapi mereka juga yang terbaik dari yang terbaik, ada beberapa juga yang cerdas. Tetapi tidak banyak yang tertinggal di sisinya, setelah lewat masa kontraknya mereka juga berakhir.

Tapi Naomi tidak sama, dia bukan yang paling cantik yang Demyuk kenal, atau yang paling cerdas. Bahkan untuk menyenangkan laki-laki, dia tidak lolos.

Tapi Demyuk sudah tertarik padanya, perasaan seperti menginginkannya itu sudah lama ada di benaknya.

Sebenarnya, dia tidak harus mendapatkan Naomi, beberapa hari yang lalu karena Hara dan Siwon, Demyuk sudah berencana untuk menyerah. Tetapi ketika dia melihatnya lagi, Demyuk harus mengakui bahwa dia masih ingin mendapatkannya.

Dia melakukan sesuatu selalu mengikuti keinginannya, tanpa banyak berpikir, dia akan melanjutkan.

"Apakah kamu tidak ingin tahu di mana kamarmu?"

Naomi di dalam hatinya marah dan kesal, tetapi menghadapi Demyuk, Naomi tidak bisa berbuat apa-apa selain melihatnya dengan mengerutkan alisnya.

Sepasang mata indah itu menunjukkan ketidakpuasannya, Demyuk dengan lembut mengangangkat sudut bibirnya, kedua tangan di saku celananya, berbalik dan pergi.

Naomi ragu-ragu sejenak dan tetap mengikutinya tanpa daya, "Tuan Yan, sudah merepotkan anda!!"

Demyuk mengedip-ngedipkan mata dan membawa Naomi ke depan pintu kamar. Dia membuka pintu lalu berkata, "masuk!"

Naomi tidak meragukannya, tetapi setelah masuk dia baru merasa aneh, Kamar ini tidak terlihat seperti kamar tamu. Seluruh tata letak dan dekorasi memiliki warna pribadi yang kuat. Ini adalah……

Naomi hendak berbalik dan pergi, tapi Demyuk mengangkat kakinya dan menutup pintu secara langsung.

Naomi menelan ludah, kedua tangannya mengepal, mengetuk disamping badannya. Dia menyemangati dirinya sendiri, "Tuan Yan, apakah kamu salah? Ini bukan ..."

"Ada tidak adanya kesalahan, apakah kamu tidak tahu?" Demyuk meraih tangan Naomi dan menekannya ke dinding. Begitu Demyuk siap untuk menciumnya, Naomi menoleh menghindari bibir Demyuk. Bibirnya Demyuk mengenai pipi Naomi, dan perasaan menggigil itu menyerang mereka lagi.

Naomi mendorong Demyuk ke samping secara refleks, dan sedikit bingung, "Tuan Yan, aku tidak tahu kamu sebenarnya bermaksud apa, tapi aku bukan orang sembarangan seperti yang kamu pikirkan!"

"Oh?" jari telunjuknya menggosok perut baru mengusap pipi Naomi. Dia tertawa sedikit sinis, "aku pikir kamu sudah melakukan terlalu jelas, jika aku tidak melakukannya lagi, aku mungkin bisa mengecewakanmu!"

"Tuan Yan, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan!" Naomi tidak bisa tidak marah. Jelas-jelas Demyuk memiliki niat yang buruk, tetapi pada akhirnya malah menjadi salahnya?

"Apa kamu tidak tahu?" Demyuk mengaitkan bibirnya, "tidak masalah jika kamu tidak tahu, kamu akan tahu nanti!" Demyuk mendekat lagi, Naomi sudah ketakutan. " Demyuk, aku teman baik Heiran. Kamu memiliki hubungan yang baik dengan Siwon. Apakah kamu tidak peduli sama sekali dengan Heiran dan Siwon?"

Naomi berpikir jika dia sudah mengeluarkan senjata untuk menyerang, berpikir Demyuk mungkin masih akan mempertimbangkannya. Namun, jelas bahwa Naomi tidak mengenal Demyuk. Meskipun dia bisa mempertimbangkan Siwon, tetapi itu juga tidak mutlak. Terlebih lagi, pada saat Naomi menyebutkan tentang Siwon dan Heiran, bagi Demyuk itu tidak berpengaruh besar.

Demyuk mengaitkan bibirnya, "terkadang mengira kamu cukup naif!" Dia mengusap dagunya. "Cukup naif sampai membuat orang merasa harus mencintai!"

Alis Naomi sudah bisa menusuk mati lalat yang terbang "Demyuk, kupikir kamu mungkin salah paham denganku. Lagipula, bukannya kamu dengan Seohyun ..."

"Apakah itu kesalahpahaman?" Demyuk memandang Naomi dan berkata, "ayahmu beberapa hari yang lalu menelpon untuk mencariku. Menurutmu ..."

"Hajon mencarimu?" Naomi tertegun, "dia, dia mencarimu untuk apa?" Ketika Naomi berbicara tentang Hajon, dia terasa kosong dan ketakutan.

Hajon orang ini dia kenal dengan baik, telah menjadi putri Hajon selama bertahun-tahun, dia tahu sifat Hajon terhadap orang. Jika bukan karena bantuan Demyuk waktu itu, dia mungkin sudah berantakan sekarang. "Sebenarnya, kamu bisa mengabaikannya, Tuan Yan!"

Di depan Demyuk, Naomi selalu merasa dirinya adalah orang yang rendah. Salah satunya adalah karena dia minder, lainnya adalah karena keberadaan Hajon. Masalah Hajon membuat Naomi merasa dirugikan didepan Demyuk.

Dia mengeram-eram bibirnya, menyadari bahwa Demyuk tidak membuka mulut untuk berbicara. Sebaliknya Demyuk malah menatapnya, yang membuat hati Naomi berdetak, "Hajon, dia, dia tidak memintamu melakukan apa pun kan? Tuan Yan, kamu juga tahu hubunganku dengan Hajon. Sebenarnya kamu benar-benar tidak perlu menghiraukannya. Jika dia mencari kamu lain kali, kamu bisa ... "

"Bisa apa?" Demyuk menyipitkan mata, "kamu bisa memberitahunya secara langsung, sebenarnya diantara kita tidak ada hubungan sama sekali? Masalah saat itu, hanya dibuat untuk membohonginya?"

"Kamu ..." Naomi tersedak. "Aku juga demi kebaikanmu, Hajon adalah orang yang rakus. Ditambah identitasmu, dia pasti ingin mendapat keuntungan darimu. Lebih baik kamu menjauhiku, atau ..." Naomi tersenyum mengejek diri sendiri, "menyentuhku tidak ada hal yang baik! "

Demyuk mengerutkan kening, dia belum pernah bertemu seseorang yang lebih buruk daripada Naomi. Tapi itu hanya orang asing bagi Demyuk, yang tidak bisa mengaduk terlalu banyak air bunga di hatinya. Tapi baru saja mendengar nada kesepian Naomi, Demyuk untuk pertama kalinya merasa tidak puas, karena Naomi, juga karena Hajon.

Demyuk tidak bisa menahan kegelisahannya. Dia melonggarkan kerahnya dan memijat alisnya. "Jika kamu tahu, mengapa kamu tidak memeluk paha ku dengan erat?"

"Apa?" Naomi mendongak dalam ketakutan. Dia tidak paham maksud dari perkataan Demyuk, "aku tidak mengerti maksud anda tuan Yan!"

"Karena ayahmu menuntut kepadaku, mengapa kamu tidak memeluk pahaku dengan erat, selama kamu bersandar padaku, kamu tidak perlu khawatir tentang makanan dan pakaianmu, dan ayahmu tidak akan menyusahkanmu secara pribadi, kan?" Demyuk menempatkan satu pilihan yang cerah di depan Naomi.

Naomi mendengar perkataan itu, ada keterkejutan dimatanya, tetapi sesaat setelah itu dia tertawa, "Tuan Yan sedang bercanda?"

"Kamu pikir aku bercanda?" Demyuk mengangkat alisnya.

"Baik, Tuan Yan katakan padaku berapa lama kamu bisa melindungiku? Dengan kata lain, kesan baik dan perasaan suka mu terhadap aku, bisa bertahan berapa lama? Waktu untuk aku memeluk erat paha emasmu ini berapa lama?" Naomi menatap mata Demyuk serius.

Demyuk terdiam saat Naomi bertanya beberapa pertanyaan ini. Dia sedikit bingung, sedikit tidak paham…. Juga merasa sedikit kacau sambil melihat Naomi "bagaimana? Apakah kamu ingin tinggal bersamaku selamanya? Apakah kamu jatuh cinta padaku?"

Naomi mengeram- eram bibir, mendengar nada Demyuk, dia sudah tahu jawaban Demyuk.

Tidak bisa mengatakan perasaan seperti apa di dalam hati, ada sedikit berat, tetapi juga sedikit lega? Tetapi mengapa hatinya masih bisa merasa sedih? Jelas-jelas sejak awal dia sudah tahu bahwa laki-laki ini tidak dapat disentuh. Dia juga selalu mengatakan ini pada dirinya sendiri, juga selalu berbuat seperti ini.

Mengatur moodnya, Naomi tersenyum, "Kamu lihat, kamu hanya sebentar saja merasa senang, merasa aku masih enak dipandang saja. Kamu mungkin hanya ingin bersamaku untuk sementara waktu, seperti yang kamu lakukan terhadap para perempuan sebelumnya, kan? Tapi berapa lama tingkah seperti itu bisa bertahan? Berapa lama kamu bisa melindungiku? Tunggu ketika kamu bosan denganku, aku mungkin lebih buruk daripada sekarang. Karena Hajon telah merasakan manisnya, dia tidak akan berhenti untuk meminta, ini adalah sifat manusia! "

Naomi menatap langsung Demyuk, dan berkata, "Mungkin aku akan mengganggu tuan Yan, juga bisa saja untuk memenuhi persyaratan Hajon….. berubah menjadi tidak ada lagi diri sendiri. Tapi aku tidak ingin menjalani hidup yang seperti itu."

"Jadi?" Demyuk menatap Naomi.

"Jadi, percaya orang lain, lebih baik percaya pada diriku sendiri! Lagipula, tidak ada orang yang bisa menemanimu sampai akhir. Orang yang tidak akan mengkhianati kamu hanyalah kamu sendiri”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu