Kembali Dari Kematian - Bab 377 Teruslah Berpura-pura

"Kapan ini terjadi?!" Siwon menatap Heiran, Heiran merasa tegang karena dilihat Siwon seperti itu, terkekeh beberapa kali, "Beberapa waktu yang lalu! Anu ... adik ipar, bisakah kamu melihatku dengan tatapan tidak membunuh?"

Siwon mengerutkan kening, dia tidak terbiasa dipanggil adik ipar, akan tetapi setelah dipikir-pikir, sepertinya tidak ada yang salah, dia hanya mengangguk kepala, "Kenapa kamu bisa menjadi Seohyun?"

"Panjang cerita, sebenarnya aku sendiri juga tidak mengerti kenapa!" Heiran merentangkan kedua tangannya, seperti membayangkan sesuatu, "Ah, sekarang bukan saatnya bahas hal ini, adik ipar jika kamu ingin tahu lebih dalam soal ini, tunggu aku ada waktu akan aku ceritakan ya?"

"Kamu masih ada urusan?" Siwon mencurigakan, Heiran tidak berdaya, dia mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya kepada Siwon, "Huh, inilah yang barusan kudengar tanpa sengaja."

Setelah Siwon mendengarkan, kerutan alisnya seakan-akan bisa mengapit lalat. Matanya yang hitam tertuju pada ponsel Heiran, jika ponsel Heiran adalah Hesong atau Ming Lan, dari dia pasti sudah dibunuh oleh tatapan Siwon!

"Anu adik ipar .... aku mengatakan terlebih dahulu, dulu aku sering berbuat jahat di rumah Mu, itu kesalahanku! Akan tetapi perbuatan bodoh seperti bunuh diri, aku tidak akan melakukannya!"

Siwon menyipitkan matanya, tampaknya meragukan maksud sebenarnya dari kata-kata Heiran, tapi melihat Heiran begitu nekat, dia menganggukkan kepalanya, "Baik!" lagipula dia tidak peduli bagaimana tingkah Heiran.

Melihat Siwon yang begitu santai, tidak mempedulikannya, Heiran sudah tahu bahwa dirinya bukan apa-apa dimata Siwon. Tapi dia sudah melepaskan Siwon sekarang, dia tidak merasakan sedikit tidak kesedihan.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan, maksud dari bunuh diri, umumnya berawal dari orang kepercayaan adik ipar!"

Siwon, "....." Matanya yang hitam menatap Heiran, "Apa yang ingin kamu katakan?"

"Tidak ada yang ingin aku katakan, aku hanya berpikir adik ipar seharusnya bisa membantuku!" Heiran berkedip licik, "Baiklah, sekarang bukan saatnya membahas hal ini, dari pemahaman aku terhadap Hesong, otaknya tidak begitu bagus, sekiranya tidak memiliki trik yang merugikan orang lain! Dia biasanya suka hal yang sederhana dan langsung!"

Siwon melirik Heiran, sepertinya tidak ada yang bisa dilakukan Heiran, "Katakan!"

"Dia yakin jika dia melakukan hal ini, kamu tidak akan mempercayai Vivi, kamu bahkan tidak menginginkan Vivi, menurutmu masalah apa ini?"

"Apapun yang dia lakukan, aku tetap menginginkan Vivi!" Jadi asumsi ini tidak valid!

Siwon sangat tidak menyukai asumsi Heiran ini.

Heiran mengangkat bahu, "Meskipun kamu tidak mengakuinya, tapi ini adalah kelemahan setiap pria. Hesong bukan kamu, pastinya tidak tahu keberadaan Vivi dihatimu, dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memutuskan hubungan kalian, jadi apa cara yang paling mudah untuk masalah ini?"

"Kehilangan kehormatan!" Heiran berkata, "Betapa pentingnya reputasi seorang wanita, menurutku adik ipar tidak mungkin tidak tahu! Dan hari ini adalah hari ulang tahun kakek Ming, semuanya pada disini, jika Vivi terjadi sedikit masalah, apalagi masalah yang merusak reputasi, bagaimana reaksi orang pada umumnya terhadap Vivi?"

Heiran berkata, melihat wajah Siwon yang sudah hitam menjadi tinta. Dia mengambil ponselnya dari tangan Siwon, "Jadi adik ipar, apa yang ingin kamu lakukan sekarang?"

Siwon menyipitkan matanya, "Bukannya Ming Sheng jatuh cinta pada Hesong?"

"Betul!" Heiran tersenyum, "Benar tidak melihat salah orang!" Siwon memang kejam dan berdarah dingin.

Semua kasih sayang dan cinta hanya diberikan kepada Hara, orang lain dimata Siwon, tidak penting.

Akan tetapi Siwon yang begini, bagi Heiran adalah sebuah kenyamanan, setidaknya menandakan Siwon tulus kepada Hara.

"Kamu pergi duluan, aku yang urus masalah ini!" Sambil berkata, Siwon melewati Heiran dan pergi.

Heiran menatap punggung Siwon sejenak baru pergi, saat ini Hara sedang berbicara dengan Leheon, keduanya suka berdebat setiap saat, dan berdebat dengan menyenangkan.

Lihat Heiran sudah kembali, Hara tidak melanjuti perdebatan dengan Leheon, "Kamu pergi kemana, aku pikir kamu sesat!"

"Pergi ke kamar kecil, sekalian jalan-jalan!" Heiran berkata, matanya mengenai Leheon, lalu mengahlikan pandangan ke Hara, "Dimana Tuan Mu?"

"Oh, katanya ada sedikit urusan, biarkan saja!" Hara tertawa kecil dan mengobrol dengan Heiran. Tapi Leheon benar-benar diabaikan oleh kedua wanita itu, Leheon memegang segelas anggur dan menggoyang, matanya tertuju pada Heiran, setelah beberapa saat dia berpaling, mengambil ponsel, menyipitkan matanya, "Ipar Seohyun, aku akan pergi keluar dan segera kembali!"

"Baik!" Heiran mengangguk, tidak membawa Leheon kedalam hati.

Sesudah Leheon pergi, Hara menggandeng tangan Heiran, "Seohyun, bagaimana menurutmu?"

"Apa?" Heiran linglung, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Siwon. Sekarang sudah tahu hal ini, Heiran seorang wanita tidak mudah untuk ikut campur hal ini, hanya bisa serahkan kepada Siwon. Tapi sekarang Leheon juga pergi, jadi .... "Apa yang kamu katakan tadi?"

Hara menghela nafas, melihat tampang Heiran, dia mengira Heiran linglung karena Leheon. "Aku bilang, posisi Leheon didalam hatimu?"

Heiran mengerutkan alis, memikirkan muka Leheon, keingat Leheon pernah mengancam dirinya sebelumnya, dan Leheon adalah orang pertama yang mengenal dirinya. Dia memiliki perasaan aneh dihatinya, yang susah diungkapkan.

"Seohyun, kalau kamu merasa keberatan, kamu tidak perlu menjawab!" Hara tidak ingin memaksanya, masalah perasaan, hanya diri sendiri yang memahami.

Jika Heiran tidak berarti bagi Leheon, dia akan membiarkan Leheon ahlikan hati sesegera mungkin, dan jangan menganggu Heiran.

"Tidak, tidak keberatan! Tapi kenapa kamu mendadak menanyakan hal ini? aku tidak dapat menjawab dengan benar soal perasaan. aku hanya bisa mengatakan, bahwa perasaan aku terhadap Tuan Leheon sekarang ini tidak seperti perasaan seorang pria terhadap wanita!"

"Tapi kamu tidak menolak berhubungan dengannya?" Hara mengatakan intinya.

Ketika Heiran mendengarkan ini, dia hanya mengerutkan kening, ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

Dan disisi Leheon, dia menjawab panggilan Siwon, pergi ketempat yang kosong dan tersembunyi seperti yang sudah dijanjikan, "Disana begitu ramai, abang tidak menemani kakak ipar, malah nyuruh aku kesini untuk digigit nyamuk?"

Siwon melirik sekilas kearah Leheon, "Seberapa dalam kamu memahami Heiran?"

Jantung Leheon berdebar kencang, "Abang, kamu sedang bercandakah? Abang cemburu hanya karena aku hanya berbicara sepatah dua kata dengan kakak ipar! aku berkata dengan jujur, aku dengan kakak ipar hanya ....."

"Seohyun adalah Heiran!" Siwon memotong omongan Leheon, dan Leheon hanya membeku sejenak, tidak menyangka Siwon mengetahui hal ini. Tapi hanya sesaat, dia merenung, "Abang kamu sedang mencurigai apa?"

"Yang kamu suka bukan Seohyun, tapi Heiran!" Siwon berkata dengan yakin, Leheon hanya diam mendengarkan kata-kata itu.

"Sejak kapan terjadi?"

Apanya sejak kapan terjadi?

Leheon sebenarnya tahu, dia mengerutkan bibirnya, "Seandainya aku bilang, saat aku pertama kali pulang kerumah, apakah abang ingin meninju aku sampai mati?"

"Jadi tahun kemarin setelah kamu kembali, kamu mengajukan permohonan untuk ke luar negeri, karena Heiran?" jari Siwon mengapit rokok, namun tidak tidak menyala.

Dia termenung sesaat, “Aku tahu disamping aku sekarang adalah Hara bukan Heiran!"

Lagi-lagi Leheon terkejut, "Abang, kamu langsung saja mengatakan, masih ada hal apa yang tidak kamu ketahui!" sepertinya dia mengetahui semuanya, akan tetapi dia tidak mengatakan apapun? "Kakak ipar tahu kalau kamu mengetahui hal ini?"

Siwon menggelengkan kepala, keingat Hara, seketika tatapannya melembut, jarinya yang ramping memegang rokok sambil memutar-mutarnya, "Sekarang dia merasa masih menyembunyikan hal ini denganku, tidak merasa bersalah!"

Leheon, "....." Siwonlah orang yang berpura-pura!

Sebenarnya dia mengetahui semuanya, malah membuat orang lain mengira dia tidak tahu apa-apa. "Kamu begini, sepertinya tidak tahu malu?"

"Kita sama saja!" Siwon mengerutkan bibir, "Aku tidak mau tahu perasaanmu terhadap Heiran, kalau kamu bisa mendapatkan hatinya, aku tidak peduli!"

Leheon mendengarkan kata-katanya, tanpa sadar merasa lega, "Begini juga bagus!" dijeda lagi, "Kamu menyuruhku keluar, karena hal ini?"

Siwon menggelengkan kepala, "Bantu aku melakukan sesuatu! aku tidak akan mengurus masalah kamu dengan Heiran!"

Leheon, "...." ada hal yang tidak tahu harus dikatakan atau tidak! menarik napas dalam-dalam, membawa senyuman melihat kearah Siwon, "Kamu lanjut saja aku mendengarkan!"

Siwon mengeluarkan kata-kata yang direkam Heiran tadi, dia baru saja mengirim ke ponselnya. Sekali Leheon mendengar, ekspresi wajahnya berubah tanpa sadar, "Gawat, sekarang hanya kakak ipar dengan Heiran bersama, dia ....."

"Seperti ini!" Siwon menyimpan ponselnya, "Yang harus kamu lakukan sekarang adalah membawa Ming Sheng kemari, oke?"

Leheon berkata dengan keras, "Kamu begitu tidak tahu malu, kakak ipar tahukah?" hal yang mencelakai orang lain tanpa gerak tangan sendiri, hanya mengarahkan orang lain untuk melakukannya, benar-benar luar biasa! Mengapa kamu tidak menjadi dewa saja!

Siwon melirik Leheon dengan tenang, "Kenapa? Kelihatannya kamu tidak ingin bersama dengan Heiran?"

Leheon, "....." mengeram, "Apakah kamu kakak kandungku!" tidak ada abang yang mengancam adiknya seperti itu.

"Abang kandung atau bukan, bukannya kamu tahu?" Siwon sambil memutar rokok, lalu simpan kembali, "Heiran mengatakan bahwa tempo hari dia tidak sengaja untuk bunuh diri!"

"Apakah kamu percaya?" Leheon bertanya balik.

"Aku percaya atau tidak itu tidak penting." Siwon dengan bingung melihat Leheon, "K depan bukannya dia menjadi wanitamu! Kenapa? Wanitamu dicelakai orang lain, sekarat, apakah kamu tidak beraksi?" Siwon mengerutkan bibirnya dan menaikkan alisnya, "Aku akan mematikan orang yang mencelakai istriku bukan?"

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu