Kembali Dari Kematian - Bab 565 Chunli Yan

“Cepat bilang cepat bilang!” Hara tahu Siwon pasti mengetahui sesuatu, dengan sedikit tidak sabar. Tetapi Siwon malah tidak dengan segera berkata, “Hal ini untuk sementara belum aku cari tahu dengan jelas, untuk sementara tidak memberitahukannya kepadamu. Akan tetapi keluarga Yan aku sarankan kamu untuk pergi!”

“En en!” Hara menganggukkan kepalanya, “Kalau begitu aku pergi, kapan kamu akan memberitahukannya kepadaku?”

“Dasar gadis ini, tadi masih penuh dengan wajah kusut, sekarang kenapa begitu relaks?”

“Bukankah kamu menyarankanku untuk pergi!” Hara mengerutkan alisnya, ia hanya saja tidak memutuskan, ia tidak dapat memutuskan pemikirannya sendiri, karena itu berkonsultasi dengan Siwon. Tidak peduli Siwon memberikan saran yang seperti apa, Hara pasti akan mendengarkannya, ia sekarang kekurangan seseorang untuk mengambil keputusan.

Tepat dihari kedua setelah Hara dan Siwon memberikan keputusan, orang Demina langsung datang mencarinya, datang sendiri untuk mengantarkan undangan untuk mengundang Hara dan Siwon.

Tiga hari kemudian, Hara dan Siwon muncul diacara ulang tahun Kakek Mu keluarga Yan.

Sedangkan keluarga Yan hari ini memang cukup ramai, Demina telah seorang diri mengatur acara ulang tahun ini, Demina seperti memang sengaja mengadakannya secara besar-besaran, karena itu kurang lebih semua orang yang dapat terhitung sebagai keluarga ternama ikut datang untuk merayakan ulang tahun Kakek Mu.

Hari ini bukan panggung Demyuk, ia pun dengan sadar diri tidak mencuri kerja keras Demina, bahkan mengibaskan tangannya dalam mengambil kendali, dan juga setelah setengah jam acara ulang tahun dimulai, Demyuk masih belum juga muncul.

Demina hari ini berdandan dengan sangat pas, memberikan kesan seorang wanita kuat bagi orang-orang yang melihatnya, bahkan perasaan seolah-olah adalah tuan rumah.

Tidak ada satupun orang disini yang bukanlah orang elite, melihat Demina yang seperti ini, tiap-tiap dari mereka sudah menebak-nebak. Ditambah lagi beberapa waktu ini Demyuk tidak begitu sering terlihat didalam perusahaan, semua orang sedang menebak-nebak apakah terjadi sesuatu kepada Demyuk, atau mungkin sudah digantung oleh Kakek Mu atau seperti itu. Bagaimanapun juga berbagai macam pendapat orang-orang, mereka pun tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi.

Demina benar-benar sibuk, tetapi tetap kesana kemari diantara kerumunan orang, tidak hentinya berbicara dengan orang-orang, terlihat sangat alami dan leluasa.

“Ibu!”

Nagisa akhirnya dengan tidak mudah mendapatkan kesempatan, menggunakan kesempatan yang ada menangkap tangan Demina, “Kamu benar-benar mengundang wanita murahan itu kah?”

“Diam!” Demina dengan emosi menatap tajam Nagisa, merasa putrinya ini benar-benar tidak punya otak. Hari ini adalah acara yang seperti apa? Berbicara dengan begitu kasar nya. “Aku sebelumnya berkata seperti apa kepadamu? Hari ini jangan berbicara sembarangan, dan lagi, jika kamu ada waktu kosong, temanilah kakek!” Demina terus-menerus meminta Nagisa untuk memanggil Kakek Yan sebagai kakek, bukannya kakek luar (kakek dari ibu).

Demina juga tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang luar, ia selalu merasa dirinya adalah orang keluarga Yan, meskipun telah menikah, ia juga tidak meninggalkan statusnya sebagai orang dari keluarga Yan. Sedangkan suaminya tentu saja secara alami mengikuti Demina masuk kedalam keluarga Yan.

Bukan karena suami Demina tidak berkompeten, sebenarnya kemampuan pria ini cukup ada, juga tidak lebih buruk dibandingkan Demina.

Tetapi ia bersedia mengikuti Demina tinggal dikeluarga Yan. Tidak sedikit orang membicarakannya secara diam-diam, pria ini ternyata dapat menahannya hingga saat ini, pasti benar-benar mencintai Demina.

Nagisa juga selama ini terus-menerus menganggap dirinya adalah keluarga Yan, karena itu saat mendengar ayah dan ibunya berkata bahwa Kakek keempat ternyata memiliki seorang anak perempuan, bahkan kakek ingin menjemput orang ini kembali, Nagisa dengan berat merasakan kedudukannya mendapatkan ancaman.

Sekarang tidak hanya kakek, kakak, bahkan orang tuanya sendiri sepertinya sangat menantikan putri kakek keempat ini. Dan juga kata Muklis, Demina sebelumnya bahkan secara khusus memohon kepada wanita itu untuk kembali. Nagisa benar-benar emosi, ia benar-benar tidak menyukai Hara wanita itu, sangat tidak menyukainya.

Wanita ini merebut pria Minglan sudah tidak perlu diungkit, sekarang ia masih ingin merebut barang keluarga Yan kah?

“Sudahlah, jangan ribut, jika kakek mendengarnya akan menjadi tidak senang!”

“Ibu, apanya kakek senang tidak senang, wanita rendahan itu sebenarnya orang keluarga Yan kita atau tidak tidak perlu dibahas, kalian kenapa menjadi tidak masuk akal!” Nagisa teringat akan Demyuk yang sebelumnya menyuruh para pengawal untuk memukulinya, hatinya menjadi tidak senang. “Apakah kalian semua menyukai wanita itu? Kalau begitu aku dan kakak bagaimana?”

“Kamu……”

“Ibu!”

Sebuah suara yang jelas tetapi lembut terdengar dari belakang, tubuh Nagisa seketika menjadi tegang, matanya terkilat rasa benci. Demina yang melihatnya malah tersenyum dan menganggukkan kepalanya, “Wah Chunli, kamu kapan kembali?”

“Ibu!” Chunli tersenyum datar.

Ia hari ini mengenakan gaun berwarna putih, diluarnya ia mengenakan mantel berbulu berwarna putih, tidak ada riasan wajah berlebihan diwajahnya yang polos, tetapi tetap memberikan orang kesan yang segar dan cantik. Ini adalah Chunli, putri yang Deminasangat puas dengan, juga adalah putri yang diadopsi oleh Demina.

Hanya melihat Chunli duduk diatas kursi roda, dibelakangnya berdiri seorang pria dengan setelan jas berwarna hitam, memberi kesan yang serius dan lurus bagi orang yang melihatnya. Ia mendorong kursi roda Chunli, saat melihat Demina sedikit menganggukkan kepalanya.

Demina melihat Chunli, dengan senang hati, “Baik baik baik, baguslah jika sudah kembali!”

Chunli tersenyum tipis, pandangan matanya jatuh keatas Nagisa, “Lama tidak berjumpa, Nagisa!”

“Huh, siapa yang ingin bertemu denganmu!” Nagisa mendengus dingin, seakan-akan sangat tidak menyukai Chunli.

Wajah Chunli sekilas menunjukkan rasa tertegun dan malu, ada beberapa saat juga menjadi canggung. Demina baru saja ingin membuka mulut untuk melepaskan keadaan ini, Chunli langsung tersenyum, senyumannya itu begitu tipis, tetapi membuat orang tidak dapat membantah. Kedua tangannya memapah sandaran kursi roda, dengan datar berkata, “Bertahun-tahun tidak bertemu, Nagisa masih saja begitu terbuka!”

Sorotan mata Demina menjadi tajam, sekilas menatap Nagisa, “Kenapa berbicara seperti itu kepada kakakmu, minta maaf!”

“Aku tidak mempunyai kakak!” Mata Nagisa menjadi merah, bagaimanapun juga ia tidak pernah memberikan wajah yang baik untuk Chunli.

Ia memang adalah nona besar dikeluarga Yan, setiap orang dikeluarga Yan sangat memanjakannya. Tetapi Nagisa tahu, yang sebenarnya paling disukai oleh mereka adalah Chunli, meskipun setiap kali ia mendapatkan yang terbaik, tetapi Chunli? Kedatangan Chunli membuat Nagisa pertama kalinya memiliki perasaan krisis, seorang Chunli dapat membuat Nagisa membenci dengan sangat, hasilnya sekarang masih bertambah lagi 1 orang, karena itu Nagisa sekarang benar-benar membenci Hara, tentu saja, lebih lagi membenci Chunli ini.

“Kamu baik-baik saja diluar, keluarga Yan kekurangan memberimu pakaian dan makanan? Siapa yang menyuruhmu kembali?”

“Nagisa.” Demina dengan suara tajam berkata, “Diam, bagaimana sikapmu saat berbicara dengan kakakmu itu?”

“Ibu, jangan menyalahkan Nagisa, ia mungkin masih memiliki kesalahpahaman denganku!” Chunli menghela nafas, terlihat jelas tidak perhitungan dengan Nagisa.

“Akan tetapi keluarga Yan membesarkanku dan mendidikku, aku berhutang besar kepadanya, ulang tahun kakek, tentu saja aku harus datang!” dari awal hingga akhir, Chunli berbicara dengan datar, “Ibu, bagaimana dengan kakek?”

“Oh, kakekmu berada diatas, kamu baru datang kan!” Demina melihat rupa Chunli yang seperti ini, berpikir Chunli pasti juga datang tidak lama yang lalu, “Pergilah untuk melihat kakekmu, melihatmu, kakek pasti sangat senang!”

“Baiklah!” Chunli menganggukkan kepalanya, kemudian melihat kearah pria yang mendorong kursi roda, “Budi, antarkan aku pergi melihat kakek!”

“Baiklah, nona besar!”

Budi mendorong Chunli naik keatas, sedangkan Nagisa malah menatap tubuh Chunli dan Budi sambil menggertakkan giginya.

Nona besar, nona besar!

Panggilan ini disaat Nagisa berumur 4 tahun masih adalah panggilan untuknya, tetapi dengan kedatangan Chunli, Nagisa berubah menjadi nona kedua keluarga Yan, ini adalah alasan Nagisa terus-menerus membenci Chunli.

Ia begitu membenci Chunli, tetapi Chunli tidak menunjukkan reaksi apapun, ini adalah hal yang paling dibenci oleh Nagisa. Sepertinya ia selamanya dihadapan Chunli hanyalah seorang badut saja.

“Nagisa, tidak boleh membuat keributan lagi!” Demina dengan pusing menatap Nagisa, ini adalah putri yang paling disukainya, akan tetapi juga adalah putri yang paling membuatnya sakit kepala.

“Ibu, kenapa kalian selalu merasa aku sedang membuat keributan, aku……”

“Sudahlah, aku masih ada urusan, kamu juga naiklah melihat kakekmu!”

Melihat Demina melambai-lambaikan tangannya, terlihat jelas tidak ingin berbicara dengannya, hati Nagisa merasa tidak puas, tetapi sekarang juga bukanlah waktu untuk egois, menendangkan kakinya, kemudian ikut naik keatas.

Meskipun hari ini Kakek Mu berulang tahun, tetapi bagaimanapun juga ia sudah berumur, juga tidak ingin menghadapi sekelompok orang dibawah itu. Menyetujui dan membiarkan Demina mengadakan pesta ulang tahun ini, murni karena alasan Hara.

Apa yang dikatakan oleh Demina benar, Hara tidak peduli bagaimanapun juga adalah anak keluarga Yan, satu-satunya anak dari Demkim Yan. Anak lakinya itu sekarang tidak tahu kapan akan sadar, ia sekarang pun tidak memiliki permintaan apapun, hanya berharap disisa hari-harinya Hara dapat kembali, jika putranya dapat karena hal ini menjadi siuman, maka itu benar-benar baik.

Ia merasa dirinya tidak pernah melakukan sesuatu yang salah sesuatu yang salah, jika ada sesuatu yang salah, itu adalah saat 20 tahun yang lalu saat hatinya berubah, karena itu menjadi kesalahan menjadi seperti ini.

“Kakek!”

“Siapa?”

Ditangan Kakek Mu masih memegang foto Demkim saat masih muda, mata orang tua itu menjadi basah. Mendengar suara dari luar, agak sedikit kebingungan, “Masuk!”

Budi mendorong dan membuka pintu, “Kakek!”

“Chunli?” Kakek Mu melihat Chunli dengan sedikit terkejut, “Kamu bagaimana bisa kembali?”

“Ulang tahun kakek, aku bagaimana bisa tidak kembali!” Chunli tersenyum, memberikan signal kepada Budi untuk mendorong dirinya masuk, “Kakek, selamat ulang tahun!”

Budi mengeluarkan sebuah kotak kecil dan memberikannya kepada Kakek Mu, Kakek Mu ragu-ragu, kemudian menerima dan membukanya, dan menjadi sedikit terkejut, “Ini……”

“Kakek sebelumnya bukankah pernah berkata cincin ini sangat penting?” Chunli dengan suara datar berkata, “Beberapa tahun ini aku diluar juga tidak memiliki kegiatan apapun, secara tidak sengaja saat berada di lelang Perancis menemukan cincin ini, aku berpikir sepertinya aku pernah melihat cincin seperti ini didalam buku yang kakek simpan, karena itu ……”

“Ai, anak baik, anak baik!” Kakek Mu dengan bersemangat membawa cincin itu, kemudian kembali tidak dapat menahannya dan meneteskan air mata.

Mata Chunli yang datar tiba-tiba menunjukkan sedikit rasa terkejut, akan tetapi dengan cepat menutupinya, “Kakek, ini bagimu, begitu penting kah?”

“Sangat penting!” Kakek Mu menganggukkan kepalanya, dengan berhati-hati mengangkatnya diatas tanah beberapa saat, “Anak baik, kamu melakukannya dengan baik!”

“Ini memang yang seharusnya, dapat berbagai kekuatiran bersama dengan kakek, adalah keberuntungan untuk Chunli!” Chunli tersenyum, “Oh iya kakek, hari ini ada hal besar yang terjadikah?”

“Apa?” Kakek Mu terdiam sejenak.

“Tidak ada, hanya saja saat aku baru kembali, aku melihat sepertinya ibu terlihat begitu bahagia, dan juga Nagisa sepertinya sedang membicarakan tentang seseorang! Hari ini ada orang penting yang mau datang kah?”

“Oh, maksudmu ini!” Wajah Kakek Mu menunjukkan senyuman bahagia, “Bukan apa-apa, hanya saja kakek berhasil menemukan putri kakek keempat!”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu