Kembali Dari Kematian - Bab 533 Kamu Suka Pada Tuan Muda Leheon ?

Ini bukan sebuah alasan, namun saat ini juga tidak ada yang memedulikan ketepatan jawaban tersebut lagi.

Sementara Naomi juga tidak menyangka kalau Demyuk akan memberikan jawaban demikian, awalnya dia mengira Demyuk akan melontarkan jawabannya lainnya, contohnya seperti siapa wanita pertamanya, atau bahkan tidak mengenal siapa wanita tersebut.

Naomi mengerut bibir, dia tidak tahu bagaimana merespons Demyuk, atau apakah harus memberikan respons kepada Demyuk.

Namun Demyuk malahan mengambil bir dan meneguk semuanya, “Hukuman !”

Luis sangat kaget, tatapannya terus berkeliaran di antara tubuh Demyuk dan Naomi, “Kak Naomi jangan emosi ya, aku menanyakan ini bukan sengaja menyinggung kamu !”

Naomi sedikit memejamkan mata, “Tidak !” Meskipun berkata demikian, namun hati Naomi tetap saja merasa tidak nyaman, bagaimanapun saat ini hubungan dirinya dan Demyuk masih begitu canggung, sebelumnya Demyuk juga sudah mengutarakan perasaan terhadap dirinya, dia tentu saja juga mengetahui masa lalu Demyuk dan selalu menyimpan masalah tersebut di lubuk hatinya sendiri, dia merasa seharusnya dirinya tidak memedulikan hal ini, namun dari pertanyaan Luis pada saat ini dia baru mengetahuinya, sebenarnya dia peduli, sangat peduli.

Namun Demyuk malahan balik menggenggam tangan Naomi, dia tidak berbicara dan hanya terus menggenggam tangannya.

Pertanyaan permulaan saja sudah begitu heboh, semua orang juga tahu kalau pertanyaan seterusnya pasti tidak akan gampang.

Kali ini giliran Demyuk yang memutarkan botol, botol di atas meja akhirnya berhenti di hadapan Heiran. Demyuk sedikit memejamkan mata, matanya yang menggoda menampakkan kesan bermain.

Demyuk meraba dagu sendiri dan bersiap-siap untuk bertanya, namun Naomi malahan menarik tangannya dan memberikan isyarat mata kepada Demyuk, “Aku boleh mewakili kamu untuk menanyakan pertanyaan ini ?”

Mata Demyuk muncul tatapan kaget, dia tidak berbicara dan terus menatap tangannya yang sedang dipegang oleh Naomi, setelah itu tersenyum dan berkata, “Boleh !”

Naomi melihat Heiran telah menghela nafas lega, namun dirinya malahan hanya tersenyum sekilas dan bertanya, “Seohyun, apakah kamu suka pada tuan muda Leheon ?”

Heiran sangat terkejut dan langsung menoleh ke arah Leheon, sedangkan tatapan Leheon juga melekat pada tubuhnya. Heiran menelan air ludah, awalnya dia mengira kalau Naomi bermaksud membantunya, namun ternyata bukan memihak pada dirinya pula.

Mata Leheon muncul jejak tatapan harapan, satu tangannya sedang menopang dagu dan terus menatap Heiran, seolah-olah juga sedang menanti jawaban Heiran.

Setelah melihat tatapan semua orang yang melekat pada tubuhnya, dalam hati Heiran merasa sedikit tegang.

Apakah suka ?

Sebenarnya Heiran sendiri juga tidak tahu jawabannya, bagaimanapun proses perkenalan antara dirinya Leheon terlalu kacau dan rumit, lagi pula mereka selalu bertengkar pada setiap kali pertemuan, sepertinya tidak pernah damai.

Sebenarnya dia juga tidak mengerti sejak kapan Leheon mulai menyukai dirinya, namun ketika Heiran menyadari hal ini, sepertinya Leheon telah lama menyukai dirinya.

“Ya, kak Seohyun, kalau tidak jawab tandanya tidak suka ya !”

Setelah mendengar kata-kata Luis, jawaban Heiran tersedak di dalam mulut, dia mengerut bibir dan menjawab, “Aku minum bir !”

Namun Leheon malahan menangkap tangannya dan terus menatapnya, Heiran bahkan merasa sedikit berdosa.

Kamu benaran tidak menyukaiku ?” Leheon menghampiri tubuhnya dan mengedipkan matanya kepada Heiran.

Heiran juga tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Leheon, dia hanya merasakan tubuh Leheon semakin dekat dengan tubuh dirinya, sehingga dirinya hampir saja tidak dapat bernafas lagi, “Suka, suka !”

Leheon tersenyum sekilas, “Iya, aku juga suka padamu !” Dia mengecup ringan pada bibir Heiran, “Reaksimu yang sedang mengutarakan perasaan memang imut sekali !” Leheon tersenyum lagi, setelah itu dia mendekati telinga Heiran dan berkata dengan suara yang hanya dapat didengar oleh mereka berdua, “Ran Ran, sebenarnya aku lebih suka mendengar kamu bilang mencintaiku !”

Pipi Heiran memerah dalam seketika, dia langsung mendorong Leheon dan melototnya dengan tatapan emosi.

“Hihi !” Luis menutup mulut sendiri dengan telapak tangan, kemudian terus menilai Heiran dan Leheon, dia merasa mereka berdua memang serasi sekali.

“Sudahlah, Seohyun, giliran kamu lagi !” Naomi melihat Heiran yang sudah malu dan segan, sehingga buru-buru mengalihkan topik dan menyelamatkan Heiran dari keadaan canggung. Akhirnya Heiran baru menghela nafas lega dan memutarkan botol.

Beberapa ronde selanjutnya pada dasarnya tidak berhubungan lagi dengan Naomi dan Heiran, malahan berhubungan dengan Minho dan Erha.

Saat ini Heiran baru menyadari kembali maksud dari kata-kata Leheon pada barusan, ternyata dia memang datang untuk membantu Erha dan Minho.

Bagaimanapun pertanyaan selanjutnya sangat menantang, pada dasarnya seolah-olah beberapa pertanyaan tersebut memang sengaja tertuju pada Erha dan Minho.

Pertanyaannya mengenai keperawanan Erha atau sejenis ciuman pertama Jeje.

Setelah melalui masa heboh bersama, hujan mulai merintis di luar rumah. Hujan musim dingin dan semi sedikit berbeda, hujan musim dingin seolah-olah membawa jejak kedinginan yang merasuk tulang.

Beberapa orang mengelilingi tungku dan mulai hilang semangat.

Tubuh Naomi sedikit merinding, dia mendengar suara di luar jendela yang sepertinya sedang hujan, sehingga mengedipkan mata dan bertanya, “Sedang hujan ya ?”

Semua orang yang mendengar demikian mulai berdiri dan keluar rumah, hari senja semakin gelap dan tidak dapat melihat apapun. Keadaan di luar sangat gelap, namun dapat mendengar suara hujan yang sudah semakin deras.

Rancangan pembangunan Taman Blue Sea hampir mirip dengan kota air, sehingga apabila hujan pada saat ini, sebenarnya di pertengahan Taman Blue Sea tetap dapat melihat langit, apabila melihat dari posisi mereka saat ini, hujan yang deras akan semakin jelas terlihat dengan jelas.

Naomi pertama kalinya melihat pemandangan seperti ini, sehingga menarik sudut bibir, suasana hatinya juga lumayan baik.

Serombongan orang tidak ada yang berbicara, keadaan saat ini kesannya sangat sunyi.

Yesica yang tidak terlalu banyak berbicara pada sepanjang malam dan bahkan sangat diam, saat ini malahan sedikit murung, apalagi ketika melihat Erha yang berdiri di sampingnya, setelah berpikir kembali tentang jawaban Erha pada barusan, tatapannya menjadi sedikit suram.

Erha bilang dirinya sedang menyukai seorang wanita !

Yesica hanya bisa tersenyum pahit, meskipun Sisi sudah menjadi masa lalu, namun dirinya juga bukan masa depannya Erha.

Erha menyukai wanita lainnya lagi. Lagi pula dari gambaran Erha yang barusan, rasa tertarik Erha terhadap wanita itu sudah melebihi Sisi.

Pada saat Erha menggambarkan wanita itu, matanya memiliki tatapan kagum yang tidak pernah dilihat oleh Yesica.

“Yesica, Yesica ?”

Jeje menyadari kejanggalan Yesica, sehingga langsung menyeret lengannya.

“Apa ?”

Saat ini Yesica baru sadar kembali, ternyata orang yang berkumpul pada barusan telah bubar dengan perlahan-lahan, saat ini hanya menyisakan Jeje dan Luis saja. “Orangnya ke mana ?”

“Sudah bubar !” Luis menjawab dan melirik Yesica, “Yesica, kamu aneh sekali ya !”

Yesica menarik sudut bibir, “Mana ada, aku baik sekali !”

“Ayo kita pergi, sudah malam juga, kita tidur saja !”

Dikarenakan tiga gadis tersebut adalah sahabat dekat, dan juga pasti banyak rahasia kecil yang akan dibahas, sehingga pada saat mengatur kamar tidur, pengurus keluarga Li yang sangat perhatian sengaja memilih kamar tidur yang paling besar untuk tiga gadis tersebut.

Oleh sebab itu malam ini tiga gadis tersebut tidur bersama, setelah masuk ke dalam kamar, Luis langsung menutup pintu kamar, kemudian menarik tangan Yesica dan Jeje ke atas kasur, setelah itu bertanya dengan reaksi semangat, “Yesica, Yesica, kamu barusan sudah dengar ? Abang Jing kamu itu sedang jatuh cinta !”

“Luis !” Jeje melotot Luis dengan tatapan peringatan, namun Luis seolah-olah tidak menyadari peringatan dirinya, malahan tertawa senang dan berlari ke hadapan Yesica, “Kalau begitu harus bagaimana ya, Yesica kita harus bagaimana ?”

“Apanya yang bagaimana ?” Yesica mengangkat kepala dan berusaha menyembunyikan kesedihan di dalam hatinya, setelah itu dia meringkuk di atas kasur dan menjawab, “Abang Jing sedang suka sama seseorang, bukannya wajar sekali ya.”

“Apanya yang wajar, Yesica, kamu jangan lupa, Abang Jing itu milikmu. Sekarang dia malah menyukai wanita lain, apanya yang wajar !”

“Kamu jangan sembarangan pula, abang Jing bukan milikku !” Yesica buru-buru berkata, namun nada bicaranya malahan sedikit tinggi. Setelah selesai berbicara dia langsung menyadari kejanggalan, sehingga berkata lagi, “Intinya kamu jangan asal bicara, terus ada lagi, kejadian seperti hari ini, kamu ke depannya tidak boleh buat lagi. Kamu begitu degil, ke depannya bagaimana aku berteman lagi dengan abang Jing ?”

Apabila memikirkan kata-kata Erha pada hari ini, hati Yesica merasa sangat sedih.

Pada saat membahas wanita tersebut, tatapan mata Erha begitu lembut, lagi pula katanya usia wanita itu hampir setara dengan dirinya, dan juga adalah gadis yang disenangi oleh semua orang !

Pada detik itu Yesica ingin sekali bertanya pada Erha, bukannya kamu tidak menyukai wanita yang berusia lebih muda dari dirimu ya ? Bukannya kamu hanya menganggap wanita yang sebesar aku sebagai adikmu saja ya ?

Namun akhirnya Yesica tetap saja tidak bertanya, dia takut apabila dirinya melontarkan pertanyaan ini, hasilnya dia bahkan tidak dapat berteman lagi dengan Erha.

Jeje mengerut alis, “Yesica, sebenarnya kamu pernah berpikir tidak, mungkin saja wanita yang disukai oleh abang Jing adalah kamu ?”

“Mana mungkin, tidak mungkin !” Yesica langsung mengelak kemungkinan ini dalam waktu pertama, dia tersenyum pahit dan berkata, “Abang Jing tidak mungkin menyukaiku !”

“Kamu tahu dari mana ?” Luis tidak dapat menahan kegelisahan hatinya, “Menurutku kata-kata Jeje masuk akal juga, wanita itu kemungkinan besar adalah kamu !”

Luis lanjut berkata lagi, “Ei Yesica, kamu dulunya juga bukan orang yang begitu bertele-tele, dulu kamu ….”

Jeje menggeleng kepala dan mengisyaratkan Luis agar jangan berkata lagi. “Yesica, sebenarnya dokter Jing suka pada siapa, kamu coba pikir baik-baik. Bukannya beberapa waktu ini dokter Jing sering keluar bersamamu ya ?”

Yesica mengangkat kepala dan melirik Jeje dengan tatapan bimbang, kemudian melihat reaksi Luis yang begitu buru-buru, sehingga mengangguk dan menjawab, “Sepertinya iya !”

“Apanya yang sepertinya, memang iya kan !” Bahkan Luis yang sensitif pada biasanya juga merasakan kejanggalan hal ini, “Kamu tidak menyadari ya ? Dalam beberapa waktu ini abang Jing sepertinya semakin sering mencari kamu kan ?”

Yesica menggeleng kepala, “Lumayan saja, dia selalu menganggap aku sebagai adiknya, sepertinya tidak ada yang aneh juga kalau dia datang menjengukku !”

“Kamu ya, aku hampir mati emosi karenamu !” Luis yang melihat demikian hampir saja mati emosi, “Jeje, kamu yang urus saja, kamu lanjut analisis lagi, aku tidak percaya pula kalau tidak ada !”

Jeje tersenyum sekilas dan menjawab, “Yesica, sebenarnya sejak dulu aku sudah ingin kasih tahu kamu, sepertinya dokter Jing memang menyukaimu.”

Yesica mengedipkan mata, dia menyadari kalau Jeje bukan bercanda padanya, “Serius ?” Tetapi mengapa dirinya tidak dapat merasakannya ?

“Serius, jangan bahas dulu kalau dokter Jing sering mencarimu, kamu pikir sendiri saja, hari ini dia bilang kalau dia suka pada seorang wanita yang berusia setara denganmu ! Wanita itu suka tertawa, mengikat rambut ke belakang kepala, suka makan, suka ……” Jeje memberikan serangkaian penjelasannya dan bertanya, “Aku tanya kamu saja, dokter Jing sering ajak kamu ke mana ?”

Yesica terbengong sejenak, lalu mengedipkan mata dan menjawab, “Makan.” Beberapa waktu ini Erha memang sering mengajak dirinya makan bersama, kadang kalanya bahkan membawa dirinya ke taman hiburan.

“Benarkah kalau begitu ! Seandainya dia suka pada orang lain, kenapa dia tidak makan bersama orang itu dan malahan makan bersamamu ?”

Yesica, “……”

Tidak tahu apa yang terjadi, saat ini seluruh tubuh Yesica sangat bersemangat, dia sedikit tidak berani percaya, namun juga merasa sedikit …. senang !

Dia buru-buru menangkap tangan Jeje,, “Jeje, serius katamu ? Iya kan ? Abang Jing …. Benaran suka padaku ?”

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu