Kembali Dari Kematian - Bab 412 Membagikan Hal-Hal Dalam Hati

Heiran tertegun sejenak dan mengangguk “Ya, sebuah masalah besar yang berhubungan dengan identitasku bersama Hara!” Dia menghela nafas “Sebenarnya aku dan Vivi bukan putri Hamsang, seberapa banyak yang kamu tahu tentang hal ini?”

“Tidak banyak!”

Sebenarnya Leheon agak kaget, dia tidak terduga Heiran akan membagikan hal ini dengan dirinya, dia terkejut tapi pada saat yang sama juga merasa senang.

Mungkin masalah ini hanyalah tindakan Heiran secara tidak sengaja, tapi Leheon sangat senang Heiran dapat mengambil inisiatif menceritakan tentang identitasnya. "Aku hanya tahu sedikit! Awalnya, kupikir hubunganmu bersama Hamsang dan keluarga Jiang agak aneh, jadi hanya melakukan penyelidikan sederhana!"

Benar saja!

Benar saja, siapa pun yang pintar pasti dapat melihat bahwa hubungan antara dia dan Hamsang bukanlah hubungan ayah-anak yang normal, tetapi mengapa dia tidak memikirkannya selama bertahun-tahun!

“Apa lagi yang kamu tahu?”

Leheon menggelengkan kepala “Tidak tahu apa-apa lagi!”

Heiran menghela nafas kuat-kuat “Sebenarnya aku juga tidak tahu, Siwon hanya memberitahuku, mungkin dirinya tahu sedikit tentang ayah kandungku, tapi dia tidak memberitahuku dengan jelas!” Dia tertegun sejenak “Kemudian Vivi datang, Siwon menghentikan pembicaraan kami! Tapi maksudnya ingin memintaku berpikir dengan jelas sebelum pergi mencarinya meminta jawaban!”

“Jadi kamu bingung? Kamu tidak tahu apakah seharusnya pergi mencarinya atau tidak?”

Leheon mengulurkan tangan, tangannya yang agak kasar menggenggam tangan Heiran di bawah selimut.

Heiran terkejut dan ingin menarik kembali tangannya, tapi Leheon malah menggenggamnya lebih kuat “Ikuti hatimu! Kalau kamu tidak ingin tahu, cukup mengabaikan saja, berhubung kamu telah hidup begitu banyak tahun, apakah memiliki ayah kandung atau tidak, juga tidak akan lebih buruk dari saat ini dan sebelumnya, kan?”

Heiran memandang Leheon dengan sedikit kaget, dia tidak menyangka Leheon melihat hal-hal dengan begitu jelas.

“Tapi, kalau kamu ingin tahu, pergilah mencari tahu, selalu ada sebab akibat di dunia ini, tidak peduli apa jawabannya, semuanya hanyalah sekilas pikiran!”

“Terima kasih, Leheon!” Kali ini benar-benar berterima kasih!

Sudut bibir Leheon terangkat “Tidurlah!”

Heiran juga tahu tidak peduli bagaimana pun Leheon juga tidak akan bisa keluar lagi hari ini, jadi dia hanya bisa menyerah, tapi Leheon berbaring di sampingnya dan ada aura maskulin yang kuat darinya, membuat Heiran merasa sangat tidak nyaman.

Awalnya Heiran berpikir dirinya akan insomnia sepanjang malam, tetapi dia hanya bertahan sebentar, matanya langsung terpejam dan tertidur.

Leheon berbalik ke samping, memegang tangan Heiran di telapak tangannya dan menopang dagunya dengan tangan lainnya, menatap Heiran dengan senyuman cerah di bagian bawah matanya, lumayan lama kemudian baru membungkukkan tubuh mencium dahi Heiran, "Selamat malam, gadisku!"

Ketika Heiran bangun, sudah tidak ada sosok Leheon di dalam kamar, Heiran tidak dapat mengatakan apa perasaan dalam hatinya, dia merasa lega. Untungnya, Leheon telah pergi, kalau tidak, saling bertatapan pasti akan menjadi hal yang sangat canggung.

"Pagi, Nona Seohyun !"

Heiran baru saja keluar dari kamar, langsung ditakuti Kakek Mu, dia terhuyung-huyung mundur dua langkah, masih syok, "Pagi, pagi kakek Mu!"

“Hehe, apakah kamu tidur nyenyak tadi malam?” Kakek Mu mengedipkan mata pada Heiran, ekspresi di wajahnya sangat senang.

Setelah mendengar kata-kata Kakek, Heiran langsung merasa kesal. Semalam Kakek Mu yang menyebabkan situasi canggung antara dirinya dan Leheon, tapi sekarang Kakek Mu malah bertanya padanya seolah-olah tidak terjadi apapun dan pandangannya terlihat sangat mesra.

Heiran tidak menahan diri teringat adegan bersama Leheon tadi malam, tersipu dan sedikit marah, "Kakek Mu, aku tahu apa yang terjadi tadi malam adalah sesuatu yang kamu rencanakan, kan? Bagaimana kamu bisa melakukan ini! Itu tidak benar, kamu......."

“Hei, Nona Seohyun , apa yang kamu bicarakan, kakek tidak mengerti?” Melihat Heiran terlihat sangat marah, Kakek Mu mulai berpura-pura dan bertingkah bodoh “Tadi malam aku tidur terlalu nyenyak, tidak tahu apa yang telah terjadi? Nona Seohyun , aku tidak terlalu mengerti apa yang kamu katakan! Oh ya, apakah sup herbal yang aku berikan padamu berguna? Bagaimana? Apakah kamu tidur nyenyak tadi malam!"

Heiran, "......." Sekarang dia telah mengerti mengapa Leheon akan begitu licik, ternyata mewarisi Kakek Mu! "Kakek Mu, kalau begitu aku harus berterima kasih padamu."

"Sama-sama, kita adalah sekeluarga, sekeluarga!"

Heiran merasa kalau dia tidak pergi, pasti akan semakin marah, jadi dia segera turun ke lantai bawah. Kakek Mu juga ikut di belakang Heiran, " Nona Seohyun , apa yang ingin kamu makan pagi ini, kakek akan meminta dapur menyiapkannya untukmu!"

"Kakak, kakek!"

Ketika melihat Heiran dikejar oleh Kakek Mu, Hara terburu-buru keluar untuk membantu Heiran, "Kakek, kamu bangun begitu pagi?"

"Sudah siang, matahari telah keluar!" Kakek Mu sangat senang dan terlihat semangat, seluruh tubuhnya terlihat sangat segar, "Ran Ran, Nona Seohyun , apa yang ingin kalian makan pagi ini? Pengurus Mu, cepatlah beritahu dapur segera menyiapkan makanan yang disukai Nyonya muda pertama dan Nyonya muda ketiga."

Heiran, "......."

Hara segera menghentikan Heiran, menggeleng kepala dan berkata, "Kakek, masalahnya masih belum ditentukan, jangan begitu terburu-buru, hati-hati mengejutkan Seohyun , dengan begini tidak ada yang akan menginginkan Leheon lagi nanti!"

"Hei hei hei, gadis ini!" Kakek Mu tidak suka mendengar kata-kata ini. " Nona Seohyun begitu cocok dengan Leheon, benar-benar sebagai pasangan serasi!"

Heiran merasa sakit kepala, "Kakek Mu, kalau kamu terus begini, aku akan pergi hari ini!"

“Oke oke, kakek tidak mengatakannya lagi!” Kakek Mu tidak berani asal bicara lagi, kalau bercanda berlebihan, benar-benar akan menyia-nyiakan upayanya tadi malam, "Kalian sudah tidur bersama, bagaimana mungkin tidak ada hasilnya!”

Hara, "......." Dia merasa kalau dirinya tidak mengatakan sesuatu, Heiran benar-benar akan segera pergi dari sini. "Kakak, mari kita pergi ke dapur dan melihat apa yang enak!" Dia segera mengedipkan mata pada Kakek dan Kakek segera melambaikan tangannya, "Ran Ran, kalau begitu bawalah Nona Seohyun pergi mencari makanan, kita keluarga Mu memiliki banyak makanan, jangan sampai kelaparan.”

Heiran dan Hara saling tersenyum, keduanya menunjukkan ekspresi tak berdaya.

“ Vivi , apakah kamu juga berpartisipasi dalam masalah tadi malam?” Heiran menarik Hara ke pojok dan mulai mempertanyakannya.

Hara terkejut, dia hampir saja melupakan apa yang telah terjadi tadi malam dan segera berpura-pura. "Ahaha, apa yang terjadi tadi malam? Aku keluar bersama Siwon tadi malam!"

“Benarkah?” Heiran menyipitkan mata dan pandangannya tertuju pada wajah Hara “Benar-benar keluar?”

“Benar!” Hara mengangguk “Aku sumpah, semalam aku benar-benar keluar bersama Siwon!” Sepertinya takut Heiran tidak mempercayainya, dia segera menjelaskan “Semalam Siwon tiba-tiba ingin membawaku pergi melihat bintang di atas gunung, kakak, percayalah padaku, aku telah mengambil foto, kalau tidak percaya, lihatlah ini! "

Hara benar-benar keluar tadi malam, namun bukan keinginan Siwon, tapi tindakan yang direncanakan!

Semalam Kakek berulang kali membuat perintah, dengan tegas ingin mengusirnya dan Siwon keluar dari rumah, tetapi sangat anehnya Siwon tidak menolak, dia mengambil mantel untuk Hara, memeluknya dan pergi.

Jadi dalam batas tertentu, Hara dan Siwon boleh dikatakan sebagai pembantu kejahatan.

Hara memang tidak tahu apa yang terjadi tadi malam, tapi dia bisa menebaknya, jadi dia bertanya dengan ragu-ragu, "Semalam kamu tidur sekamar dengan Leheon?"

Heiran mengerutkan alisnya “Kakek Mu mematikan lampu dan mengunci pintunya!” Maksudnya adalah dia juga tidak menginginkannya.

Hara mengangguk, "Oh!"

“Apa ekspresimu!” Heiran tidak puas dan berkata “ Vivi , kamu adalah adikku, bagaimana boleh membantu orang lain menjebakku!”

“Kakak, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi!” Hara segera mengangkat tangannya menyerah “Kalau begitu….. kamu dan Leheon......”

“Tidak terjadi apapun!” Heiran terburu-buru berkata.

Tetapi menjawabnya dengan terlalu cepat, malah akan membuat orang merasa curiga, terutama Hara yang teliti! Meskipun Heiran menyangkalnya, tapi Hara bisa membayangkan sepasang pria dan wanita berada dalam sebuah ruangan gelap, pasti akan terjadi sesuatu yang tak terkatakan.

"Benar-benar tidak terjadi apapun, Leheon bukanlah orang yang tidak tahu malu, dia tidak akan sembarang bertindak!"

“Oh, aku tidak mengatakan apa yang terjadi, kakak, kamu tidak perlu begitu panik!” Hara mengangguk dan tersenyum lembut.

Meskipun Hara mengatakan demikian, tapi Heiran selalu merasa bahwa Hara sepertinya mengetahui sesuatu dan Heiran selalu merasa kebal di telapak tangannya, bagian itu digenggam oleh Leheon tadi malam.......

Ups, jangan memikirkannya lagi, kalau tidak dia benar-benar akan gila!

“Sudahlah kak, jangan membicarakan itu lagi!” Hara tahu Heiran segan, jadi tidak melanjutkannya, dia menarik Heiran ke dapur “Lihatlah makanan apa yang kamu suka!”

Di luar rumah utama, Kiho membawa Kanggae dan Hesong berdiri di depan pintu, "Katakan pada Kakek, kami memiliki sesuatu untuk didiskusikan bersama Kakek!"

Pengurus Mu menyipitkan matanya dan menatap Kiho sekeluarga bertiga, "Oke Tuan, tunggu sebentar, aku akan segera pergi dan melaporkannya!"

“Lapor apaan, langsung masuk saja!” Kanggae tidak mengingat kejadian semalam, dia dihajar di luar rumah utama kemarin sore, hari ini mulai berteriak lagi.

Pengurus Mu berhenti melangkah, mengangkat alisnya dan menatap Kiho "Tuan?"

“Diam!” Kiho memelototi Kanggae dengan marah, lalu menatap pengurus Mu “Pengurus Mu, harus merepotkanmu memberitahu Kakek, aku benar-benar memiliki hal-hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersamanya!"

"Oke Tuan, kalau begitu kamu tunggu sebentar!"

Begitu memasuki ruangan, Pengurus Mu langsung mendengar suara tawa Kakek Mu, sekeluarga sedang duduk bersarapan di meja makan, sangat jarang begitu ceria dan senyuman Kakek Mu meningkat pesat akhir-akhir ini.

Kakek Mu duduk di kursi utama, Siwon dan Hara duduk di sebelahnya dan di hadapannya ada Leheon dan Heiran, adegan ini benar-benar terlihat sangat harmonis.

Lalu pikirkan yang di luar, Haiks! "Kakek, Tuan sedang menunggu di luar, katanya ada sesuatu yang ingin didiskusikan!"

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu