Kembali Dari Kematian - Bab 278 Paris Fashion Week

Hara sudah tidak tertarik lagi dengan hasil tindak lanjut dari insiden itu. Dia akhir-akhir ini memusatkan perhatiannya kedalam pekerjaannya, karena sebentar lagi kantornya akan mengikuti Pekan mode di Paris.

Pada awalnya Hara tidak banyak peluang. Bagaimanapun dia adalah bintang yang sedang naik daun, nama Hara belum dilingkaran ini belum tenar. Tetapi Hara memiliki seorang guru yang hebat, orang ini adalah Andi.

Andi kali ini langsung merekomendasikan Hara. Satu-satunya syarat adalah Hara tinggal di Paris untuk menemaninya .

Sebenarnya Andi sudah lama tidak muncul, kali ini juga tidak tahu kenapa, bisa tiba-tiba menerima undangan dari pihak lain, selain itu Andi juga berkata bahwa dia akan memperkenalkan Hara kepada semua orang.

Seperti yang kita semua tahu, Andi sepanjang hidupnya hanya baru mengakui 2 orang muridnya, dapat dianggap sebagai murid terakhir. Yang pertama tidak ada yang tahu siapa, yang kedua ini Andi sudah mengatakan itu dalam kompetisi desain saat itu.

Namun ini juga hanya sedikit orang yang tahu tentang nama Hara, bagi masyarakat internasional terhadap masih asing dengan yang namanya Hara. Jadi kali ini Andi memberitahu semua orang tentang kerjasamanya, yang tentunya merupakan sesuatu yang besar bagi Hara.

Hara dalam beberapa waktu ini sedang sibuk dengan pekan mode, bagi orang baru seperti dia, pekerjaannya adalah yang paling penting. Jadi akhir-akhir ini, Hara keluar lebih awal dan kembali terlambat, mengurung diri dikantor atau ruang belajar di rumah untuk berlatih.

Siwon sangat menghargai kerja keras Hara baru-baru ini, dan secara khusus memerintahkan para pelayan dan karyawan kantor untuk tidak mengganggu Hara.

Hara sangat sibuk akhir-akhir ini, tetapi terhadap beberapa pekerjaan bajunya dia masih tidak puas. Saat dia merasa dia gagal, keluar dari ruang belajar jadi sangat lesu .

Siwon memberikan ruang belajarnya kepada Hara selama dua hari ini. Dia pindah bekerja di kamarnya. Melihat wajah murung Hara, dia melambaikan tangan, "sini!"

Mulut Hara Mengeram-eram,” bisa tidak kamu memanggilku tidak seperti memanggil seekor anak anjing!”

Siwon mengedipkan matanya, "seandainya kamu seekor anak anjing, setidaknya anak anjing itu tahu bagaimana cara harus taat!" Kata Siwon, dengan lengan yang panjang, menarik Hara kedalam pelukkannya.

Hara kaget hingga berteriak, kedua tangan memegang baju Siwon, "apa yang kamu lakukan?" mengagetkan dia!

"Duduk dengan baik!” Siwon memeluk pinggang Hara dan membenarkan posisi duduk Hara. Lalu dia mengulurkan tangannya dan dengan lembut mengusap wajah Hara," ada apa? Apakah ada hambatan? "

Hara mengangguk, "Aku selalu merasa ada sesuatu yang salah, tapi tidak bisa melihat di mana yang bermasalah!"

Dia orang yang sangat pasif, sekarang dia berada dijalan buntuh. Dia telah menghabiskan waktu yang lama untuk mencari tahu apa yang salah, dan dia tetap tidak berhasil.

"Tenang dulu, masih banyak waktu, bubu-buru apa kamu!" Siwon menghibur Hara, tapi Hara menggelengkan kepalanya. "Sudah tidak keburu lagi, cuman ada sebulan sebelum pekan mode. Waktu ini tidak terhitung aku tutup dan revisi, kita masih mau pergi ke Paris!"

Hara sekarang berpikir lalu merasa pusing. "Aku terkadang menjadi ragu, apakah guru terlalu mempercayaiku? Sebenarnya, aku ...." Dia selalu berpikir dirinya masih tidak memenuhi syarat!

"Jangan meremehkan dirimu sendiri, kamu sudah sangat baik!" Siwon merasa kasian dan mengelus-elus wajah Hara, "beberapa hal tidak dapat dilakukan dengan terburu-buru, kan?"

Hara mengerutkan bibirnya, "Aku juga tahu, tapi......"

"Tidak ada tapi, aku percaya padamu!" Siwon berkata sambil menepuk-nepuk pundak Hara, "bangun."

"Mengapa?" Hara curiga, tetapi Siwon sudah terlebih dahulu menggendong Hara. Hara Shen tidak bisa menahan diri untuk berteriak, tangannya melingkari leher Siwon, "Siwon, hati-hati sedikit!"

"Jangan khawatir, tidak akan menjatuhkanmu!" Siwon tidak bisa menahan tawa, "ganti baju , kita keluar!"

"tengah malam begini, keluar apanya ?" Hara tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Siwon, tapi dia ditarik ke ruang ganti dan mengganti baju.

Mereka berdua hanya mengenakan pakaian rumah sederhana, Siwon tidak memberikan penjelasan apapun tetapi langsung menggenggam tangan Hara dan dibawa ke garasi bawah tanah.

"Tuan muda, nyonya muda, sudah begitu malam apa kalian masih ingin keluar?" Pelayan Keluarga Mu dari ruang tamu ikut keluar, tanpa sadar berkata, "ada masalah apa, apa tidak bisa dilakukan besok?"

"Pelayan, malam ini aku dan nyonya tidak akan kembali, jadi kuncilah pintunya!" Siwon memasangkan sabuk pengaman kepada Hara, "Jika mengantuk pejamkan matamu dan tidur sebentar!"

Hara dalam hati mengeluh terhadap Siwon, tapi dia tetap menutup matanya. "Sebenarnya kamu mau membawaku kemana?"

"Satu tempat yang sangat kamu sukai!"

Siwon sangat misterius, dan tidak mau memberi tahu Hara.

Kira-kira lebih dari satu jam, Siwon membuka pintu mobil, "Sudah sampai!”

“Ya… mengapa kamu membawaku kesini?” tidak salah, itu adalah taman Blue, Hara tidak terpikir Siwon bisa membawanya ke taman Blue.

"Bukankah waktu itu kamu bilang kamu suka tempat ini?" Siwon menggandeng tangan Hara, saat ini taman blue telah diselimuti dalam kegelapan. Mungkin Siwon sudah menelepon sebelumnya. Sehingga pelayan Li di villa membuka pintu, Vila di gunung ini penuh dengan lampu. Dari kejauhan, seperti sebuah kastil yang dikelilingi oleh cahaya. Hara berkedip, "Sangat indah!"

Siwon melirik dengan sebelah mata, melihat wajah Hara dengan senyum, hatinya tiba-tiba menjadi lunak, "waktu itu bukannya kamu bilang sangat suka?"

"Iya!" Hara mengangguk, "memang sangat menyukainya!"

"Ayo pergi. Pelayan Li sudah menunggu."

"Baik!"

Pelayan Li memang sudah menunggu Siwon dan Hara. Melihat Siwon dan Hara datang dari jauh, dia bergegas menyambut mereka, "tuan muda, nyonya muda, kalian sudah datang!"

"Ya!" Siwon mengangguk, tetapi tidak ada ekspresi di wajahnya.

Hara merasa sedikit tidak enak, "Pelayan Li, aku minta maaf, sudah begitu malam masih datang mengganggu kalian. Tidak mengganggu istirahat kalian bukan."

"Tidak masalah. Nyonya muda anda tidak harus seperti ini. Tidak peduli anda dan tuan muda kapan datang, kami semua memiliki waktu kosong!" Pelayan Li membuka pintu dan membiarkan Hara dan Siwon masuk. "Tuan muda, tehnya sudah siap. Apakah Anda ingin tinggal di sini malam ini?"

"Ya!" Siwon mengangguk lagi, mencubit-cubit tangan Hara, dan kemudian melihat Pelayan Li, "Kamu pergi istirahatla, kami sendiri bisa menjaga diri sendiri dengan baik!"

"Ini ..." Pelayan Li masih sedikit ragu-ragu, tetapi ketika dia melihat Siwon dan Hara yang saling berpegangan tangan, pelayan Li dengan cepat mengerti dan dengan cepat mengangguk, "baiklah, aku akan turun dan beristirahat. Jika tuan muda dan nyonya muda ada perintah, langsung saja telepon aku!"

"Paman Li, anda pergi beristirahatlah." Hara sudah tidak tahan dan tersenyum, berpikir pelayan Li ini terlalu kompeten!

Setelah Pelayan Li pergi, Hara menatap tajam Siwon "kamu ini, tengah malam menyiksa orang untuk apa? Pelayan Li sudah sangat berumur!”

"Ini adalah tugas mereka!" Siwon tidak berpikiran lain, tetapi dia berhenti, "hanya kali ini saja, lain kali aku tidak akan melakukannya!" Dia mengengam tangan Hara. "Ayo pergi."

"Ke mana?" Hara ragu, "Apakah kita datang kesini bukan untuk beristirahat?"

"Pergi jalan-jalan!" Siwon menggandeng tangan Hara, "bukankah terakhir kali kamu mengatakan kamu menyukai Paviliun Baiyun? Paman Li beberapa hari yang lalu memberitahuku, bahwa tempat itu telah direnovasi. Sekarang pergi kesana, Ketika berbaring di tempat tidur kamu dapat melihat bintang-bintang di langit! "

"Betulkah?" Mata Hara menjadi bersinar, ada kegembiraan dan ada sedikit tidak sabar, dan langsung meraih tangan Siwon, "kalau begitu kamu cepat bawa aku kesana, lebih cepat!"

Siwon tak berdaya, "kamu ini!" Meskipun dia berkata begitu, nada suaranya penuh dengan kelembutan, kemudian pasangan ini, berpegangan tangan, pergi ke Paviliun Baiyun.

Villa ini direnovasi sangat besar, tempatnya juga berliku-liku. Jika Hara datang sendiri, khawatir dia bisa tersesat.

Namun ada Siwon di sini yang menjadi GPS hidup, Hara tidak khawatir sama sekali. Dia membiarkan Siwon menggandeng tangannya, dan mengikuti di belakangnya. Kepala kecilnya bersandar di lengan Siwon dan perlahan menatap langit, "Siwon, Hari ini benar ada bintang!"

"Ya!" Siwon mencubit-cubit Hara, menarik Hara lebih dekat ke dirinya, "dingin tidak?" Musim ini, malam hari masih agak dingin.

Hara menggelengkan kepalanya dan berkata, "tidak dingin!" Tapi baru saja dia selesai berbicara, dia menguap. Siwon tidak tahan dan tertawa melihat Hara, Hara sedikit tidak enak dan memegang hidungnya, "kalau dikatakan kamu mungkin tidak percaya, sebenarnya adalah angin yang membawa tangannya!"

Siwon, "..."

Dia menatap Hara dengan tidak berdaya. Hara merasa sedikit tidak enak dan menarik tangan Siwon dengan sedikit malu-malu, "ai ya, jangan lihat aku seperti itu! Kamu jangan melihatku seperti ini, itu akan membuatku sedikit……"

"Ya?" Siwon sangat ragu, "membuatmu sedikit apa?"

"Sedikit…. Sedikit tidak tahan mau jadi jahatl!"

Siwon sedikit terpana, lalu tertawa dengan besar "haha, Vivi, kamu bisa ..."

"Jangan katakan!" Hara tiba-tiba menutup mulut Siwon menutupinya dengan kedua tangan. Sepasang mata menatap tajam Siwon, dia memelototi Siwon, dan menghentakkan kakinya, merasa sedikit malu, "jangan lihat aku."

Siwon dalam cahaya matanya diwarnai dengan senyuman, sedikit menertawai Hara. Bibirnya melekat dengan telapak tangan Hara, Ketika Hara tidak memperhatikan lidahnya menjilat telapak tangan Hara.

Perasaan lembab dari telapak tangannya membuat tubuh Hara tiba-tiba menjadi kaku. Dia memandang Siwon dengan tak percaya, seolah-olah dia tidak percaya bahwa tindakan ini sebenarnya adalah sesuatu yang dilakukan oleh Siwon. "Kamu, apa yang kamu lakukan?"

"Nyonya, kamu tidak berprilaku tidak senonoh pada suamimu." Siwon dengan sedih memandang Hara, "jadi lebih baik biarkan suami yang melakukan berprilaku tidak senonoh terhadapmu!"

"Kamu ..." Hara terdiam menatap Siwon, "kamu, genit!"

Siwon tertawa, dia menggenggam tangan Hara, meletakkan tangan Hara di pipinya, menggosok-gosok, "hanya genit terhadapmu!"

"Siwon, Apakah kamu tidak malu! Kamu, cepat lepaskan aku!” Wajah Hara sudah memerah. Untungnya, itu di malam hari. Untungnya, tidak ada orang di sini. Kalau tidak, Hara akan merasa lebih malu!

"Vivi!" Siwon serius memandang Hara, saat ini, matanya hanya ada Hara.

Hara juga mengangkat kepalanya karena panggilan Siwon. Matanya penuh dengan rasa malu, dengan sedikit berharap.

Dia juga tidak tahu dia sedang mengharapkan apa, tetapi memandang Siwon dengan cara ini, Hara bisa merasakan hawa gairah dan merasa dia mungkin adalah orang paling bahagia di dunia!

"Vivi!" Siwon memanggil Hara lagi.

Hara mengedipkan matanya, "Ya!" Dia tersenyum dan menatap Siwon.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu