Kembali Dari Kematian - Bab 318 Sikap Pria Adalah Hal Terpenting Dalam Hubungan

Demyuk hampir mati tersendak, dia melirik Siwon dengan kesal, "Bercanda, pantaskah kamu begitu!"

"Ya, aku juga hanya bercanda saja!" Siwon berkata dengan biasa saja, tetapi kemudian Siwon tidak mengizinkan Hara makan seperti ini, tidak mengizinkan Hara makan seperti itu, dan akhirnya membuat Hara hanya makan sedikit.

Tersimpan dendam tersembunyi di balik pandangan yang menatap Siwon, tetapi Siwon sama sekali tidak tergoyang, "Patuhlah, beberapa hari kemudian baru makan lagi!"

Karena aku dan Naomi yang saling bertatapan, dan sepakat bahwa Siwon adalah suami 24 jam yang terbaik.

"Tok tok"

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Hara dan Siwon saling memandang, awalnya mereka kira adalah seorang pelayan, jadi mereka pun berkata silahkan masuk, dan kemudian mereka melihat Minglan yang membuka pintu.

Minglan berpikir di sini hanya ada Siwon dan Hara, tapi tak disangka ruangan ini penuh dengan banyak orang. Dan ekspresi terkejut semua orang tentu saja dilihat olehnya.

Tiba-tiba Minglan merasa bahwa dia seharusnya tidak berada di sini, dia sudah terlalu gegabah.

Awalnya berpikir jika hanya ada dua orang, dia masih bisa berpura-pura seperti biasa dan dengan lapang dada menyapa Siwon dan Hara, mungkin dia masih bisa menyinggung Hara juga. Tetapi sepertinya sekarang dia telah melakukan sesuatu tindakan yang tidak rasional lagi.

Saat Siwon melihat Minglan, ekspresinya menjadi dingin, tetapi itu juga hanya berlangsung dalam waktu yang singkat lalu Siwon pun menarik pandangannya dan lanjut memberikan Hara sayur, dalam seluruh proses dia sama sekali tidak berbicara dengan Minglan, dan sepertinya juga tidak bermaksud ingin berbicara dengan Minglan.

Makan malam ini diadakan oleh Siwon, Siwon sebagai tuan rumah saja tidak mengucapkan apa-apa, sehingga orang lain tentu saja juga tidak akan berbicara. Sebaliknya Demyukg sepertinya berharap agar seluruh dunia dalam kekacauan lalu mengetuk meja, "Eh, bukankah ini Nona besar Ming, kebetulan sekali, apa kamu datang untuk makan?"

"Ya, ya!" Minglan menarik sudut bibirnya dengan malu, dan kemudian menatap Siwon, tetapi dia mendapati Siwon yang sama sekali tidak memandangnya, wajahnya menjadi sedikit tegang, dengan tatapan tampak sedikit sedih.

Sebenarnya Hara tidak ingin melihat Minglan, tetapi mengapa MInglan ini benar-benar tidak memiliki penglihatan, melihat Siwon yang mengabaikannya, tetapi dia masih bisa tetap berada di sini begitu lama.

"Tadi aku datang bersama teman-temanku, Perusahaan Ming sedang membahas sebuah kerja sama yang baik, jadi semua orang datang untuk merayakannya."

"Oh, itu bagus, selamat!" sambung Demyuk, mengangkat alisnya dan berkata, "Kalau begitu Nona Ming mana temanmu?"

"Oh, ada di beberapa ruangan sebelah!" Minglan tersenyum, "Tadi aku mendengar manajer berkata bahwa Siwon dan kalian juga berada di sini, jadi aku pun …." Minglan menatap Siwon lagi, dan melihat tangan Siwon terhenti sejenak, hatinya tiba-tiba terangkat, seperti sedang menanti, tetapi pada akhirnya dia tetap kecewa.

Siwon meletakkan mangkuk dan sumpitnya, mengambil tisu dari samping dan menyerahkannya kepada Hara, Hara terkejut dan mengedipkan matanya, kemudian Siwon pun langsung menyeka sudut mulutnya Hara sendiri, "Ada noda, mengapa begitu ceroboh!"

Wajah Hara memerah dan sedikit canggung, "Kamu mengurusiku!"

Siwon menyipitkan matanya, "Jangan khawatir!"

Hati Minglan yang sudah akan hancur, dia bahkan diabaikan Siwon sampai ke tahap ini. Jika dia terus berada di sini, itu sama saja mempermalukan diri sendiri, semua orang yang hadir kebanyakan mengenalnya, terutama ada dua aktor di sini.

Dia tidak menyangka jika dua aktor itu bisa mendapat percikan berkah dari Hara dan makan bersama Siwon di meja yang sama?

Minglan sedikit tidak rela, "Itu … kalau begitu aku tidak mengganggu kalian makan!" dia yang baru ingin pergi, lalu berhenti sejenak dengan tatapan penuh harap memandang Siwon, tetapi Siwon dari awal sampai akhir tidak menatap Minglan sama sekali.

Minglan akhirnya datang dan berjalan ke sisi Siwon dan Hara, "Siwon, bertemu dengan seorang kenalan lama, apa tidak menyapanya?"

Semua orang, "…."

Tingkat ini tidak memiliki muka lagi, benar-benar sudah kehilangan gaya dan kelas.

Bahkan Seohyun sendiri merasa orang sepertinya saja tidak bisa melakukan tindakan seperti ini, tetapi Nona Ming kelas tinggi ini malah menambah pengetahuannya.

Dia mengerutkan bibirnya, dengan tertarik menatap hasil yang bisa didapat tanpa perlu melakukan syuting lagi.

Siwon masih tidak berbicara, sebaliknya Hara yang tidak tahan melihatnya lagi, dia menarik lengan baju Siwon, "Kak Ming sedang berbicara denganmu!"

Siwon mendongak, "Oh, aku tidak mendengarnya!"

Minglan, "…."

Semua orang, "…."

Sungguh, jika berbuat salah pada siapa pun jangan sampai berbuat salah pada Siwon, jika tidak, kamu benar-benar tidak akan tahu apa yang akan dilakukan Siwon selanjutnya.

Bahkan jika dia tidak ingin nyawamu, setengah nyawamu juga tidak masalah.

Wajah Minglan tiba-tiba memucat, dan tiba-tiba menjadi goyah.

"Nona Ming, apa kamu masih memiliki keperluan lain?" suara Siwon dingin, dia sedikit menoleh dan melirik Minglan, "Atau mungkin kamu ingin duduk dan mencoba sisa makanan ini?"

Minglan, "…." Dia menarik nafas dalam-dalam, dia sudah dipermalukan sampai ke tahap ini, bahkan martabatnya di depan Siwon ini pun sudah tiada! "Siwon, kenapa kamu harus seperti ini! Kita tidak bisa menjadi … bagaimana pun kita juga saling berteman, benar tidak?"

Sendi tangan Siwon yang jelas mengetuk meja, "Aku pikir, aku dan Nona Ming belum cukup akrab sampai bisa saling memanggil nama lain dari pihak masing-masing."

Siwon!

Apa ini yang kamu maksud?

"Tapi kamu dulu …."

Siwon mengangkat kepalanya, matanya yang dingin itu seperti kerucut es yang menusuk tulang, dan tiba-tiba menusuk ke dalam hatinya Minglan, membuat Minglan sakit sampai wajahnya langsung memucat. "Aku ...."

"Masih ada hal lain?"

"Itu … bulan depan, bulan depan adalah hari ulang tahun Ayahku, jadi …."

"Urusan bulan depan, bulan depan baru bicarakan lagi juga tidak masalah! Apalagi ulang tahun Ayahmu seharusnya Ayahmu sendiri yang harus mengirim kartu undangan!"

Minglan pergi dengan putus asa, di babak ini, dia tidak akan kalah dari Hara, dia kalah dari kekejamannya Siwon, dan terakhir adalah martabatnya!

Dia pikir bahwa tidak peduli seberapa besar Siwon menyukai Hara, tetapi juga tidak akan mungkin sampai membuat batasan dengan semua wanita hanya karena Hara! Apalagi dia selalu merasa dirinya memiliki keberadaan yang berbeda bagi Siwon.

Tapi hari ini Siwon telah memberinya sebuah pelajaran, pelajaran yang tidak akan mudah dilupakan seumur hidupnya.

Siwon, dia benar-benar kejam sampai ke tahap ini seperti yang dikatakan orang-orang di luar sana!

"Siwon, sebenarnya kamu … tidak perlu harus seperti ini!" meskipun Hara sangat membenci Minglan, tetapi dia juga merasa sedikit kasihan ketika melihat Siwon memperlakukan Minglan seperti ini.

Meskipun terkadang perilaku Minglan ini sangat tidak sesuai dengan keinginannya. Tetapi tidak semua yang ada di dunia ini dapat sesuai dengan keinginanmu sendiri, bukan?

Tapi Siwon benar-benar tidak punya toleransi sedikit pun kepada Minglan, sebaliknya malah benar-benar kejam.

"Aku malah merasa tindakan Tuan Mu sangat baik!" kata Seohyun berdiri di sisi Siwon, "Jangan lihat aktor atau aktris seperti kami ini, sebenarnya akting seperti ini sudah banyak dilakukan, juga sudah banyak ditonton, bagiannya ini memang benar-benar tidak cukup untuk dilihat. Namun, serangga beracun mati tetapi tidak pernah jatuh. Kamu mengerti apa maksudku, meskipun kelihatannya tidak ada apa-apa, tetapi kamu tidak dapat memastikan suatu hari kamu bisa dibunuh oleh orang yang tidak terlihat ini, juga tidak bisa memastikannya!"

Hara melirik Seohyun sekilas, "Kebenaran yang kamu katakan ini sangat lah hebat!"

"Tentu saja, dibicarakan sesuai pengalaman! Jika kamu tidak tegas padanya, kamu tidak melihat tadi ketika dia masuk dari pintu, pandangannya terus tertuju pada Tuan Mu? Bagaimana pun kamu masih berada di sini, dan dia memperlakukanmu seolah-olah kamu tidak ada, bagaimana pun di sini ada begitu banyak orang, dia juga berani tidak bersembunyi dan terang-terangan. Apa maksudnya dia?"

Hara terdiam, dan Seohyun dengan pelan melanjutkan, "Jika Tuan Mu tidak berpendirian dan langsung berbicara dengannya, aku khawatir dia masih memiliki harapan di dalam hatinya dan merasa bahwa dia masih memiliki kesempatan. Orang-orang biasanya menghibur dirinya sendiri dengan pemikiran seperti ini, ketika dia memiliki pemikiran seperti itu, maka itu akan menjadi luar biasa!"

"Mungkin, ketika Tuan Mu berbicara dengannya beberapa kata adalah hal yang wajar, tetapi dia tidak berpikir begitu. Jadi sikapnya Tuan Mu itu sangat penting!" kata Seohyun pelan, "Ketika pria bergaul dengan wanita, perilaku sering kali menjadi sebab utama, jika seorang pria bahkan tidak dapat mempertahankan kedudukan wanitanya, tidak bisa memberikan perasaan aman kepada wanita itu, umumnya hubungan ini … tidak bisa bertahan, setidaknya tidak akan ada akhir yang baik."

"Kamu sepertinya sangat mengerti, apa kamu punya pacar? Sudah menikah?" Hara tidak bisa menahan senyum, meskipun dia berpikir apa yang dikatakan Seohyun juga benar.

"Apa hubungannya dengan pernikahan atau pacar, ini adalah masalah prinsip. Ini adalah standarku, jika kelak pacarku atau suamiku tidak teguh dalam bersikap dan berdiri, pria seperti ini lebih baik tidak perlu diharapkan lagi! Aku pikir karena sekarang kamu memiliki Tuan Mu, jadi kamu bisa tertawa!"

Setelah Siwon mendengar kata-kata itu, dia memandang Seohyun dengan tatapan setuju, sepertinya sangat puas dengan apa yang dikatakan Seohyun ini.

Dan Leheon tanpa sadar melirik Seohyun sekilas, berpikir wanita ini sedikit menarik.

Meskipun dia sudah beberapa kali melihatnya, tetapi kesannya Leheon terhadap Seohyun sangat tidak jelas. Itu tidak lebih dari seorang aktor saja, pada umumnya banyak orang yang menjaga integritasnya ketika berada di industri hiburan.

Tetapi ketika mendengar ucapan Seohyun barusan, pandangannya terhadap Seohyun menjadi lebih tinggi. "Yang dikatakan Nona Yin sangat benar!"

Tiba-tiba Seohyun tertegun, memandang Leheon dengan sedikit tidak percaya, ketika pandangannya bertemu dengan mata Leheon yang tersenyum, detak jantungnya terus bertambah kencang.

Dia terbatuk dua kali, "Haha, kelalaian di daerah pedesaan, mungkin … sulit untuk dihargai orang lain!" Seohyun melihat ke bawah.

"Aku malah merasa yang dikatakan Nona Yin itu sangat baik!" Siwon tersenyum sambil mengangguk, "Ran ran memiliki teman baik sepertimu ini, sangat baik!"

"Jarang sekali bisa mendengar pujian Tuan Mu, terima kasih!" Seohyun mengangkat gelasnya dengan berani, pembicaraan ini pun berlalu begitu saja.

"Benar, aku merasa Kakak tertuaku benar-benar tangguh ketika bertindak seperti itu. Kelak aku juga ingin mencari pria seperti ini, memiliki pendirian yang jelas, ya, hanya dengan target ini!" Yesica juga setuju.

"Kamu?" Erha tertawa kecil dan mengusap kepala Yesica dengan tangannya, "Aku lihat, kamu tidak akan menemukannya seumur hidupmu."

"Mengapa?" Yesica mengangkat kepalanya, menahan kegelisahan di hatinya, dan berkata dengan tidak puas, "Kakak Jing, kamu begini benar-benar sangat menyebalkan. Mana ada orang yang mengatakan seorang perempuan seperti ini!"

"Ehmm, lagipula Kakak ketigamu hanya ada satu, dan dia sudah diambil alih oleh Ipar kecil!"

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu