Kembali Dari Kematian - Bab 569 Memberikan Cincin Nenek Yan Kepada Hara

Hara tidak menyangka cincin ini mempunyai cerita seperti ini dan juga nenek Yan meninggal tanpa ada jasad, jadi cincin ini?

"Untungnya Chunli anak ini tulus sekali, kali ini kembali dan juga sudah menemukan cincin ini!" Kakek Yan menghela nafas.

Hara mendengar demikian, keningnya berkerut "Kalau begitu kakek, aku lebih tidak boleh mengambil barang ini. Ini adalah satu-satunya bukti ikatan kamu dengan nenek!" Bagaimanapun juga, Hara tidak boleh mengambilnya.

Tapi perkataan kakek Yan ini malah membuat Hara sedikit tercengang, Chunli ini tampaknya memang hebat, pantas saja tadi kakek bisa menyuruhnya duduk di sebelah Demyuk, sekarang apa yang dilakukan kakek juga sudah jelas. Begitu menghargai Chunli juga ada hubungannya dengan cincin ini!

"Barang ini tidak bernyawa, tapi orang bernyawa. Kakek berharap kamu bisa mengerti, kakek menganggapmu sama pentingnya dengan nenekmu. Papamu sekarang masih tidak sadarkan diri, kakek juga tidak tau masih bisa hidup berapa tahun lagi, sekarang harapan kakek satu-satunya adalah kamu dengan papamu!"

"Kakek!" Hara juga mengerti maksud dari kakek, hanya saja dalam sesaat ini hubungan ini terlalu berharga, membuat Hara sedikit bingung.

"Gadis kecil, simpanlah!" Kakek Yan menghela nafas "Kakek tau, perkataan kakek kemarin sudah melukaimu. Beberapa tahun ini memang kakek membenci mamamu, dulu kalau bukan karena mamamu, mana mungkin aku bisa kehilangan seorang anak? Tapi memikirkan dia melahirkan dua orang anak untuk papamu, aku juga tidak bisa membencinya. Sudah berlalu berapa tahun, sedalam apapun kebenciannya juga bisa hilang."

Sebaliknya Hara tidak menyangka kakek Yan akan berkata demikian, dalam sekejap sedikit terharu. "Terimakasih kakek! Meskipun aku tidak tau apa yang terjadi dulu, tapi mamaku baik sekali kepadaku, meskipun hidup kami kesulitan, dia tetap saja orang yang paling baik kepadaku. Aku tidak berharap sisa hidup mamaku masih penuh kesulitan dan penderitaan."

"Kakek mengerti, kakek tidak akan mencari masalah mamamu lagi!" Kakek Yan berpikir, bagaimana juga dia adalah orang yang paling anaknya sayangi. "Tapi kakek tidak bisa menganggap hal ini tidak terjadi."

"Aku tau, kakek beri aku sedikit waktu!" Hara juga tidak ingin kakek kecewa "Kakek......" Hara terdiam "Paman keempat Yan......Maksudku papaku, dulu bukankah dia memberikan sebuah kotak perhiasaan, yang sangat cantik."

"Kamu tau?" Kakek terkejut "Mamamu memperlihatkan kepadamu barang ini?"

Hara menggeleng "Aku tidak sengaja melihatnya, hari itu melihat sepertinya mamaku sedang menangis, di dalam kotak itu ada sesuatu foto dan barang lain. Setelah aku melihatnya mamaku langsung menguncinya tidak mau memperlihatkan kepadaku, kunci itu sangat aneh, aku tidak bisa membukanya!"

"Apa katamu?" Kakek Yan terdiam "Maksudmu, mamamu masih menyimpan kotak perhiasaan itu, juga sedang menangis?"

Hara mengangguk "Kakek, kamu kenapa?"

"Maksudmu, mamamu masih ada perasaan kepada Demkim?"

Hara malah menggeleng "Aku tidak tau! Aku hanya merasa aneh sekali, kalau memang mamaku tidak pernah mencintai paman......papa, kalau begitu kenapa masih menyimpan kotak kayu itu, juga menangis? Aku tidak mengerti!

Kakek Yan mengibaskan tangannya "Barang ini harus kamu simpan, mengenai masalah mama dan papamu, umur kakek juga sudah tua, juga tidak ingin mencaritau lagi!"

Saat ini, Hara juga tau dia pasti tidak akan mendapatkan jawaban dari kakek. Sekarang harapan satu-satunya adalah berharap Siwon bisa mencari beberapa petunjuk atau dia sungguh harus bertanya kepada Ahyon?

Di bawah, setelah Hara naik, Siwon pun pergi ke taman bunga belakang di luar rumah Yan, tangannya menjepit setangkai rokok, tapi tidak dinyalakan.

Terdengar langkah kaki dan kursi roda dari belakang tubuhnya, meskipun pelan sekali, tapi indra Siwon sangat sensitif.

Dia membalikkan tubuh, melihat siapa yang datang.

Budi mendorong kursi roda sampai di sebelah Siwon, sedikit mencondongkan badannya dan pergi. Chunli tersenyum tipis sambil mengangkat kepalanya "Sudah lama tidak berjumpa, Siwon!"

Kedua mata Siwon itu melihat Chunli, tidak membuka mulutnya. Chunli tersenyum tipis "Tidak disangka kamu sudah menikah."

Siwon memegang rokok, tangannya sambil memutar rokok itu, masih tidak menjawab.

Meskipun Chunli yang hatinya kuat tapi saat menghadapi Siwon, masih sedikit malu. Meskipun ekspresinya tetap tersenyum, tapi kalau dilihat seksama bisa terlihat kecanggungan dari wajah Chunli.

"Apakah sekarang bahkan bicara denganku saja tidak mau lagi?" Chunli bercanda.

"Diantara kita berdua, apa yang mau dibicarakan?" Ucap Siwon datar, tidak ada sedikitpun perubahan emosi, tapi hati Chunli berdenyut hebat karena kalimat itu "Siwon, apakah kamu sedang menyalahkanku?"

Tatapan Siwon tetap tidak ada kehangatan, tapi melirik Chunli sekilas, sepertinya Chunli mengatakan kalimat yang tidak dimengerti orang. Dia hanya mengerutkan keningnya pelan "Kenapa harus menyalahkanmu?"

Chunli "......"

Apa yang dimaksud pembunuhan tak terlihat?

Bertahun-tahun ini, dia menahan kesulitan di luar negri, beberapa tahun ini tidak pernah sedetikpun tidak memikirkannya. Ingin sekali mengetahui semua kabar tentangnya, mengetahui dia menikah, mengetahui kalau Minglan yang merusak, mengetahui dia tidak mempunyai perasaan terhadap wanita yang dia nikahi.

Dia tidak tau seberapa senang, dia tau pria ini tidak mempunyai perasaan kepadanya, kalau begitu juga tidak ada perasaan terhadap siapapun.

Jadi beberapa tahun dia di luar negri meskipun kesulitan, tapi juga menahannya.

Juga tidak pernah berpikir, kalau hatinya bisa tergerak, malah jatuh cinta kepada istri yang tidak mempedulikannya itu?

Awalnya Chunli tidak percaya, jadi dia tidak langsung pulang, apalagi dia belum mencari waktu yang tepat untuk pulang.

Akhirnya, akhirnya sampai pada hari ini, dia sudah kembali, dia mau melihat dengan matanya sendiri istri Siwon yang dibicarakan orang itu sebenarnya seperti apa, juga mau melihat apakah Siwon sungguh sudah jatuh cinta kepada wanita itu.

Tapi kenyataannya malah begitu kejam, wanita itu rupanya adalah anak dari Demkim, orang keluarga Yan.

Dia juga orang keluarga Yan, tapi malah anak asuh keluarga Yan, dari segi status sudah ada banyak perbedaan.

Dia mengangkat tangannya, lalu menurunkannya lagi, diletakkan di atas kaki yang lumpuh itu.

"Aku mengira........"

Tatapan dingin Siwon tiba-tiba berubah hangat, tapi malah melihat ke belakang Chunli. Dia tercengang, melihat Siwon berjalan melewatinya "Sudah selesai?"

Hara mengangguk, tersenyum pudar sambil melewati tubuh Siwon melihat orang di atas kursi roda, melihat Chunli, dia sepertinya tidak terkejut, hanya sedikit tersenyum.

Chunli tercengang, dia tidak menyangka rupanya Hara adalah orang seperti ini, tidak menunjukkan dengan jelas, membuat orang sama sekali tidak bisa menyangka apa yang dia pikirkan.

Wanita ini bahaya sekali, jelas lebih berbahaya daripada Minglan si wanita tidak mengetahui kemampuannya sendiri. Kalau kamu tidak mengetahui wanita ini, lebih tidak akan mengerti lagi.

Peribahasa mengatakan kalau mengetahui diri sendiri dan pihak lawan, maka tidak akan membahayakanmu.

Dia sudah salah strategim bisa-bisanya tidak mencaritau status dan cara wanita ini. Saat ini Hara tidak perlu melakukan apapun, hanya berdiri di samping Siwon, cukup bisa membuat Chunli cemburu setengah mati, tapi dia malah tidak bisa melakukan demikian.

Dia mencubit kedua kakinya itu, membalas senyuman Hara "Ranran, sudah selesai berbicara rahasia dengan kakek?"

Hara mengangkat alisnya, sebaliknya sedikit terkejut terhadap Chunli, juga merasa menarik.

Siwon menggandeng tangan Hara tanpa suara, hanya melirik waspada kepada Chunli "Ayo pergi!"

"Baik!" Hara mengangguk, oleh karena itu Siwon menggandeng tangan Hara dan pergi. Dia bahkan tidak melirik Chunli lagi, ini adalah hal yang paling meresahkan.

Pria ini kejam sekali.

"Haha!”

Terdengar suara ejekan dari belakangnya, seterus terang itu, semengejek itu "Chunli, aku mengira kamu seberapa hebat! Rupanya hanya begini saja!"

" Sasa, kamu juga keluar mencari angin?" Chunli sepertinya sedikit terkejut Nagisa bisa muncul disini "Kenapa pakaianmu tipis sekali?"

"Heng! Chunli, disini tidak ada orang lain, kamu tidak perlu menggunakan cara ini kepadaku, meskipun kakek termakan oleh trikmu, tapi tidak berarti berguna juga untukku!" Meskipun Nagisa sombong, tapi tidak licik.

Tapi dia juga marah sekali, lalu terpikir datang ke taman bunga belakang mencari angin segar, tidak menyangka melihat kejadian tadi.

Rupanya Chunli menyukai Siwon, dulu dia tidak pernah tau. Karena Nagisa mengira Chunli menyukai Demyuk, targetnya adalah Demyuk, tidak disangka rupanya adalah Siwon.

Sedangkan Siwon tadi melihat Chunli seperti orang asing, sedangkan Chunli malah memaksa untuk berbicara dengan Siwon. Siwon itu dingin sudah sampai seperti ini, sudah menggunakan cara ini membalas Chunli, tapi Chunli malah tidak tau malu sekali.

Melihat Siwon dan Hara memperlakukan Chunli tadi, Nagisa merasa senang sekali dan juga memikirkan wajah Hara itu, kenapa dia bisa merasa sangat menyenangkan?

" Sasa, aku tau mungkin kamu salah paham kepadaku, tapi umurmu masih kecil, tunggu sudah besar nanti pasti akan berubah pandangan kepadaku!" Ucap Chunli dengan datar, sepertinya tidak terpengaruh oleh perkataan Nagisa tadi sedikitpun.

Nagisa malah mendengus dingin "Pernah bertemu dengan orang yang tidak tau malu, tapi tidak pernah bertemu yang tidak tau malu sepertimu. Kenapa? Tidak bisa mendapatkan kakakku sekarang malah mau merebut Siwon? Tapi kamu lihat apakah Siwon ada melirikmu? Dia daritadi hanya melihat istrinya seorang. Yang namanya Heiran itu, kamu tidak mungkin tidak tau bukan, dia adalah anak dari paman keempat, cucu kandung kakek, Sama denganku sama-sama kandung, sedangkan kamu hanya seekor anjing yang diasuh keluarga Yan saja. Kamu mempunyai modal apa untuk berebutan dengan Heiran? Kalau kakek tau niatmu terhadap Siwon, apakah kamu merasa bisa tetap di keluarga Yan?"

" Sasa !" Seluruh tubuh Chunli gemetaran, marah sekali sampai menggertakkan giginya " Sasa, aku memikirkan kamu masih kecil, tidak sepertimu sangat mempermasalahkan. Tapi kamu tidak boleh menuduhku seperti itu. Aku tidak mempunyai niat seperti itu terhadap Siwon, juga tidak mempunyai niat seperti itu kepada kakak. Siwon sudah menikah dengan Ranran, aku sangat senang, juga sama senangnya dengan kakek. Aku tidak berharap mendengar perkataan hasutan seperti itu lagi."

"Hehe!" Nagisa tertawa dingin "Baiklah, kamu yang mengatakan ini, kamu tidak mempunyai maksud apapun terhadap Siwon dan kakakku, mulai sekarang ini kalau kamu ada sedikit hubungan dengan mereka, kamu akan disambar tuhan, ingat saja!" Nagisa melihat Chunli dengan hinaan dan ejekan.

Meskipun bibirnya tidak sehebat Chunli, juga tidak bisa bersandiwara seperti Chunli, tapi dia ini hanya mengatakan apa adanya. "Harus diingat ya!"

Nagisa senang sekali sampai pergi dengan melompat ria. Sedangkan Chunli dibelakangnya sedang menahan erat pegangan kursi roda, wajahnya jelek sekali.

"Nona muda!"

" Budi !" Chunli menghabiskan energi yang sangat besar baru bisa membuat dirinya stabil "Menurutmu, apakah aku salah berbuat seperti ini?"

"Nona muda tidak salah!" Ucap Budi "Semua yang nona muda lakukan benar!"

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu