Kembali Dari Kematian - Bab 367 Kamu Masih Ingin Tahu Apa Lagi

“Kamu masih ingin tahu apa lagi?” Heiran menatap Leheon, lagi pula yang seharusnya dia beritahu, dan yang seharusnya tidak dia beritahu, semuanya sudah dia beritahu kepada Leheon, juga tidak masalah untuk membicarakan yang lain.

Leheon meremas alisnya, semua hal yang dia ketahui hari ini benar-benar jauh melebihi dari yang bisa dia terima, sehingga sekarang dia membutuhkan waktu untuk merapikannya "Kamu benar-benar tidak tahu siapa yang ingin mencelakaimu?”

Heiran bergeleng "Tidak tahu!” Dia tertegun "Tetapi pada dasarnya sudah bisa ditargetkan!”

“Minglan!” kata Leheon. Heiran termangu "Bagaimana kamu tahu?”

Leheon bergeleng sambil tersenyum "Setidaknya aku juga adalah orang keluarga Mu, ada hal yang aku paham juga!” Tidak ada beberapa wanita yang bisa mendekat ke sisi kakak dia, Siwon, dua yang mungkin, satu adalah Minglan, dan satunya adalah Yesica.

Yesica adalah adik, meskipun tidak ada hubungan darah, namun tetap juga adalah adik. Meskipun tidak banyak bertemu, tetapi sebenarnya Siwon lumayan baik terhadap Yesica! Sementara Minglan, berkat dia pernah menyelamati Siwon sekali di waktu itu, maka Siwon pun sedikit berbaik padanya.

Tetapi baik yang seperti, bukanlah baik antara pria dan wanita!

Jelas Minglan tidak berpikir seperti itu, dia selalu merasa dirinya adalah istimewa bagi Siwon, selalu merasa dirinya berkesempatan!

Namun, Minglan tidak berharap akan muncul Hara di petengahan. Meskipun Siwon juga tidak begitu bersikap baik terhadap Hara, tetapi setidaknya Siwon tidak membantah pernikahan itu, bahkan menikah dengan Hara. Bagaimana bisa Minglan menerima hal ini?

Meskipun Leheon bukanlah wanita, tetapi masalah ini pun bisa dimengerti setelah dipikir-pikir.

“Kakak besar menunda-nunda tidak mengumumkan kabar pernikahan kalian, ini membuat Minglan yakin bahwa tidak akan ada hasil antara kamu dan Kakak besar. Dia tidak sedikit menyusahkanmu, dan membicarakan yang tidak-tidak di depanmu bukan!” kata Leheon dengan yakin.

Heiran mengangguk "Karena kamu pun bisa tahu, kelihatannya Siwon juga tidak mungkin tahu!” Seketika Heiran tersenyum pahit, juga semakin paham akan kedudukan dia di dalam hati Siwon, Siwon benar-benar tidak mencintainya!

“Sudah yakin itu adalah perbuatan Minglan, bagaimana pemikiranmu?” Leheon menatap Heiran, tetapi Heiran justru bergeleng "Tidak ada pemikiran, jangan-jangan kamu ingin aku pergi balas dendam?”

Leheon mengangkat alis "Mengapa tidak?” Jika benar adalah perbuatan Minglan, maka ini adalah masalah nyawa seseorang, taktiknya ini sama dengan Bitna.

Hanya saja Bitna lebih gila lagi, sedangkan Minglan mungkin hanya ingin menakuti Heiran, tetapi tak disangka justru menyebabkan korban jiwa.

Tidak benar, Minglan sama sekali tidak tahu Heiran sudah mati, kalau tidak, tidak akan seperti itu reaksinya.

Tetapi meskipun begitu, juga tidak bisa mengubah kesalahan yang pernah diperbuat oleh Minglan.

Heiran menekan bibir "Masalah ini bahas nanti saja, sekarang aku tidak ada suasana hati untuk itu!” Jika dia ingin balas dendam, sejak awal dia akan menyerang Minglan seperti menyerang Bitna, tetapi sekarang dia tidak ada suasana hati untuk menyerang peran kecil seperti Minglan.

Terlebih lagi, sekarang sasaran Minglan bukanlah dia, melainkan adiknya, Hara. Minglan sudah banyak menerima kegagalan dari Hara, ini pernah dilihat oleh Heiran ketika menjadi arwah sebelumnya, sehingga sebenarnya tidak ada yang hebat dari Minglan.

“Mengkhawatirkan Hara?”

Heiran mendongak menatap Leheon "Hal ini, aku beritahu kamu, tidak berarti apa-apa! Aku hanya tidak ingin kamu terus berkutat denganku mengenai masalah itu!”

Leheon mengangguk "Aku senang sekali, kamu bersedia untuk membagi rahasia ini bersamaku!” Dia bisa jamin, masalah Heiran yang menjadi Seohyun, hanya dia yang tahu. Rahasia seperti ini yang hanya diketahui oleh mereka berdua, Leheon merasa sangat memicu adrenalin.

Tetapi Heiran tidak tahu dengan pikiran kecil di dalam hati Leheon, dia hanya dengan polosnya tidak ingin terus diganggu Leheon seperti itu "Karena kamu tahu siapa aku, maka tolonglah kamu jangan lagi mencoba aku ke depannya!”

“Tentu saja!” Leheon tersenyum ringan, di saat Heiran tidak memperhatikan, dia sekali lagi memeluknya dengan erat "Ran Ran, aku tahu!”

“Leheon, lepaskan!” Heiran selalu merasa pikiran dia dan Leheon tidak berada pada satu frekuensi yang sama, dia mendorong Leheon dan berkata menggertak gigi "Lalu, ke depannya jangan panggil aku Ran Ran! Menyebalkan sekali!”

“Baik, kalau begitu aku panggil kamu sayang?”

“Panggil aku Seohyun!” Heiran menggertak gigi "Kamu sengaja bukan?”

“Baik, baik, baik, Seohyun!” Leheon menatap Heiran dengan memanjakan, dalam matanya membawa rasa senyum, dan begitu lembut "Seohyun, kalau begitu apa rencanamu ke depannya?”

“Ini sepertinya bukan masalah yang seharusnya kamu pikirkan!”Heiran mendorong Leheon "Sudah malam, Tuan muda Leheon!”

Dalam mata Leheon membawa rasa senyum "Iya, sudah malam, Seohyun!” Sekarang dia menatap Heiran, hatinya pun terasa senang, rasa senang yang tak tertahankan.

Melihat tampang Leheon seperti itu, dalam hati Heiran berpikir jangan-jangan orang ini bodoh!

“Kalau begitu hati-hati jalan!” Sambil berkata, Heiran ingin pergi, tetapi Leheon mengikutinya "Seohyun, kamu lihat, sekarang juga sudah malam, jalanan malam tidak aman, menurutmu….”

“Leheon, kamu benar-benar sudah cukup, tidak waras kamu?” Heiran tidak tahan untuk meneriaki Leheon, dia merasa pelipis kepalanya berkedut sakit, perasaan itu benar-benar tidak enak sekali. Heiran menggertak gigi "Jangan kira kamu sudah mengetahui rahasiaku, maka kamu bisa mengancamku, aku berani memberitahumu, maka aku pun tidak takut kamu membeberkan rahasia ini! Lagi pula kamu mengatakannya, juga tidak ada orang yang akan percaya!”

Leheon meremas sudut keningnya "Seohyun, mengapa kamu bisa berpikir seperti itu? Kamu tidak berpikir aku ini menyukaimu?”

“Kamu suka atau tidak suka, adalah masalahmu sendiri, aku tidak tertarik untuk tahu!”

“Seohyun!” Leheon memanggil Heiran "Beberapa hari lagi Kakek Ming ulang tahun, Kakak besar akan membawa Hara pergi ke sana, mungkin kamu sudah tahu dengan undangan itu! Minglan masih belum menyerah, kamu tidak khawatir dengan Hara?”

Heiran menghentikan langkah kakinya, dan menarik napas dalam-dalam "Kamu ingin lakukan apa?”

“Kamu tidak ingin pergi lihat?” Leheon mendekat perlahan-lahan, lalu melemparkan umpannya "Kalaupun kamu tidak ingin balas dendam, tetapi kamu harus tahu, selama Minglan menyerah terhadap Kakak besar, maka adikmu Hara tidak ada hari tenangnya! Sebelumnya ada Bitna, sekarang ada Minglan! Minglan pun sudah berulang kali melancarkan aksi terhadapmu, tidak bisa dijamin dia tidak akan melancarkan aksi terhadap Hara, menurutmu benar tidak?”

….

Hara tak berhentinya bergumam di sepanjang jalan, sangat bersemangat.

Bunga mawar yang dibawakan Siwon tadi, sekali lagi dibawa ke atas mobil oleh Hara untuk dibawa pulang. Dia memegangi bunga mawar dengan senang, wajahnya cerah memikat, membawa senyuman yang bahagia, menularkannya pada orang yang menyetir.

Siwon melirik ke samping, di tengah menunggu lampu lalu lintas, tangannya yang ramping mengusap di belakang kepala Hara, dan bergosok pelan "Senang sekali?”

Hara mengangguk dengan kuat "Hhmm!” Karena ini adalah ulang tahun pertama yang berarti dalam kehidupannya, dan dilalui bersama dengan orang terpenting! “Siwon, terima kasih!” Terima kasih kamu datang di sisiku, terima kasih kamu memberikan yang aku kehilangan sebelumnya, terima kasih kamu menemani di sisiku di masa kehidupanku yang paling terpuruk!

“Bodoh!” Siwon menggosok belakang kepala Hara, dan mengusap pelan pada rambutnya "Antara suami istri, terima kasih apa!”

Hara menekan bibir "Baik, kalau begitu tidak aku katakan lagi!” Dia memegangi bunga mawar, dan meletakkannya di bawah hidung "Harum sekali!”

“Jika kamu suka, ke depannya aku beri setiap hari!”

“Tidak perlu setiap hari, kejutan kadang-kadang pun sudah cukup!” Hara berkata dengan girang, seperti teringat akan sesuatu, dia menoleh menatap Siwon "Siwon, menurutmu, apakah Leheon serius dengan Seohyun?”

Siwon menyipitkan mata "Hal ini kamu perlu tanyakan pada orang yang bersangkutan!”

“Huh!” Hara mendesah "Bukankah aku khawatir! Aku tidak tahu tentang riwayat percintaan dari Leheon, dia seharusnya sama dengan Demyuk bukan!” Membicarakan Demyuk, Hara pun merasa sakit kepala "Aku selalu merasa ada yang aneh antara Demyuk dan Naomi!”

“Sudah, mak comblang!” Siwon tak berdaya "Masalah orang lain, untuk apa kamu pikirkan, hhmm?”

“Aduh, itu temanku. Lagi pula, Leheon dan Demyuk juga adalah adik dan temanmu, kamu tidak perhatian dengan mereka!” Hara mengerutkan bibir "Sebenarnya aku lebih memandang baik terhadap Leheon dan Seohyun.”

“Benarkah?” Siwon tidak berpendapat, mengenai masalah orang lain, dia tidak tertarik. Tetapi karena istrinya begitu perhatian, dia juga mestinya amati baik-baik.

“Leheon lebih bisa diandalkan dibanding Demyuk, hal ini kamu bisa tenang! Kehidupan pribadinya tidak begitu berantakan, sepengetahuanku, selain satu orang yang pernah dia kencani beberapa tahun yang lalu, sampai sekarang juga tidak ada wanita di sisinya!” Siwon tertegun "Selama bertahun-tahun ini di luar negeri, aku tidak berani memastikan!”

“Oh!” Hara mengangguk, dan menghitung jari "Kalau begitu Leheon termasuk masih bagus! Kalau Seohyun, selain berhati ulititas, berhati karir, dan berhati ikhtiar sedikit, sebenarnya Seohyun juga ada unggulnya.” Membicarakan ini, Hara seperti teringat akan sesuatu, dan menatap ke arah Siwon "Menurutmu seseorang yang awalnya berhati karir, tiba-tiba memberitahu kamu, dia tidak ingin bekerja lagi, ingin menggantikan suasana, bisa disebabkan karena apa?”

“Seohyun?” tanya Siwon.

Hara membelalak "Bagaimana kamu tahu?”

Siwon tersenyum "Kamu yang beritahu aku!” Dia berpikir sejenak "Setiap orang memiliki pemikiran sendiri, sementara pemikiran dan keputusan ini juga akan berubah beriring dengan jalannya waktu, tidak ada orang atau hal yang tidak berubah sama sekali!”

“Aku paham dengan yang kamu katakan ini, hanya merasa terlalu mendadak saja!” Hara mengerutkan bibir "Aku menghargai pilihan Seohyun.”

“Hhmm!” Tetapi Siwon justru menyipitkan mata karena perkataan Hara ini, dan ada sinar yang terlintas dalam matanya. Dia mengetuk pelan pada kemudi, dan mengangkat sudut bibir "Mengenai Leheon dan Seohyun, kamu tidak perlu khawatir, jika Leheon hanya main-main saja, aku akan menghentikannya.”

“Baik!” Hara tersenyum "Bagaimanapun juga sekarang Seohyun adalah kakakku, dia dan ibu begitu akrab ketika bertemu pertama kali, maka aku mengambil keputusan sendiri, meminta Ibu untuk menjadikannya sebagai putri angkat!”

“Hhmm!” Siwon menatap Hara dengan lembut, dan tersenyum. “Bagus seperti itu, bertambah satu orang lagi untuk merawat Ibu, juga bertambah satu orang lagi untuk curahkan isi hati, pandangannya pun akan menjadi jauh lebih luas!”

“Benar bukan, kamu juga berpikir seperti itu!”

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu