Kembali Dari Kematian - Bab 277 Sudah Gilakah Kamu Seho?

“Kamu bilang apa?”

Terdengar dua suara, semua dengan rasa ketakutan dan tidak percaya. Dibandingkan dengan ketenangan Berta, Seho sudah tidak tahan, dia mendorong Berta dan menimpa Bitna ditembok. Satu tangan mencekik leher Bitna, dan satu tangannya lagi memegang tangan Bitna, “apa yang barusan kamu katakana, katakana sekali lagi!”

Seho sekarang sudah hampir gila, dia mencekik lehernya Bitna bukan hanya bermain-main, tetapi dengan sekuat tenaga. Seluruh wajah Bitna merah, dia memandangi Berta dengan kesusahan, “ka, kak……tolong aku!” dia merasa dia sudah hampir mati, tidak berhenti melambaikan tangannya, air mata pun keluar dari sudut mata.

“Seho, sudah gila kamu, cepat lepaskan dia!”

Berta melihat Bitna sudah hampir mati dicekik Seho, terburu-buru menarik Seho, “aku sudah gila, seharusnya aku tahu dari awal dia jahat, harusnya aku tahu dari awal!”

“walaupun jasadnya Hara sudah tiada, tetapi dia……dia sudah lama meninggal. Kalau kamu sekarang membunuh Bitna, kamu tahu resikonya?”

“Vivi sudah mati, masih peduli apa aku sama resikonya?”

Sudah mati, kali ini benar-benar sudah mati!

Sebelumnya jasad Hara masih ada, dia masih bisa membohongi dirinya sendiri bahwa Hara masih menemaninya. Dia mendengar kata-kata orang asing itu sebagai penyelamat diri, tidak berhenti menghibur diri sendiri. Asalkan jasad Hara masih ada, dia selamanya tidak akan mati, mana tahu suatu hari dia akan kembali?

Dia membawa pikiran seperti ini baru bisa hidup hingga sekarang, tetapi sekarang malah memberitahu dia, jasad Hara sudah dibakar, sudah tidak ada apa-apa. Vivi dia selamanya tidak akan kembali, tidak akan kembali!

“ karena Vivi sudah tidak bisa kembali, kalau begitu kamu pergi membayarnya!” Seho dengan mata merah dan sekali lagi mendekati Bitna, tapi Bitna sangat ketakutan. Dia belum pernah melihat Seho yang seperti ini.

Kalaupun saat itu Seho bangun dari tempat tidurnya, dia juga tidak takut seperti sekarang, bahkan jika pada saat itu Seho pun sangat membenci dia. Tetapi sekarang Bitna benar-benar merasakan ketakutan pada kematian.

“kakak, tolong aku!” Bitna menggenggam tangan Berta, dia takut mati, benar-benar sangat takut!

Berta mengencangkan alisnya, “jika tahu bisa begini sekarang, kenapa pada saat itu masih melakukannya?”

Tetapi sekarang Bitna adalah adiknya, “Seho, orang yang sudah mati tidak bisa hidup kembali, aku juga percaya, dia tidak ingin kamu melakukan hal yang membuatmu menyesal seumur hidupmu hanya demi dia!”

“hehe, dia sudah mati, sudah mati!” tidak bisa kembali lagi, tidak bisa kembali lagi!

“tetapi dia sudah mati, dan dia malah hidup baik-baik!” mata Seho memerah, dan penuh amarah, “aku ingin dia membayarnya pada Vivi!”

“Seho, sudah gila kamu? Bunuh orang melanggar hukum, lagipula Hara belum benar-benar mati, bukan dia masih ada jantung dan rahim yang masih diberikan pada Bitma Xu?apa kamu ingin menghabisi barang satu-satunya peninggalannya?”

Perkataan Berta membuat Seho berhenti, dia menatapi Bitna dengan mata yang berapi-api, dan membuat Bitna semakin takut, “kakak……”

“Seho, berpikir jernihlah, kalau kamu membunuh Bitna , maka satu-satunya barang peninggalan Hara juga hilang, kamu juga akan dipenjara, paman dan bibi masih keluar dari kesedihan atas kehilangan putrinya, apa kamu masih ingin membuat mereka tambah sedih? Juga kehilangan satu-satunya putra mereka?

Seho terhuyung dan mundur dua langkah, matanya menjadi kabur.

Berta kali ini baru merasa lega, “jika kamu benar-benar menyayangi Hara, kamu seharusnya mengerti, apa harapan besar Hara saat masih hidup, kamu tahu bagaimana sifatnya. Dia adalah gadis yang memiliki cita-cita dan impian. Apa kamu pikir dia ingin melihatmu yang seperti sekarang?”

Seho mengerutkan bibir, mengangkat kepalanya dan melihat Berta, “kamu juga mencintai Vivi bukan!”

Berta mengerutkan kening sedikit lama baru berkata dengan lembut, “dihatiku Vivi adalah keberadaan yang sangat unik, aku menyukai Vivi, aku berharap dia bisa mendapat kebahagiaan!” dia menatapi Seho, “aku tahu, walaupun Vivi masih hidup, orang yang bisa memberikan kebahagiaan kepada Vivi bukan aku, tetapi juga bukan kamu!”

Selesai berkata Bitna membawa Berta pergi, Seho duduk di dalam kamar, dikamar ini tidak ada apa-apa hanya ada warna merah saja.

Tempat ini dia beli khusus untuk Hara, rumah baru mereka, rumah kelak setelah mereka menikah.

Hara dulu pernah berkata, jika mereka menikah, kamar pengantin harus sesuai dengan keinginannya, bagusnya dia sendiri yang menghiasnya, pastikan tidak ada orang lain yang campur tangan.

Dia masih ingat senyuman Hara saat itu, sangat cemerlang, sangat bahagia. Saat mengatakan ini sedikit ada kekanak-kanakan.

Vivi……harusnya sangat membencinya! Walaupun Vivi tidak tahu, tapi dia benar-benar sudah mengkhianati Hara, dia berhubungan dengan Bitna, bahkan sampai punya anak!

Seho merasa sakit hingga memejamkan matanya, jika saat itu tidak salah langkah, dia dan Hara mungkin sudah menikah, mungkin tidak ada masalah seperti ini.

Mungkin Hara tidak akan mengalami kecelakaan dan meninggal!

Tetapi semua ini sudah terlambat, sudah terlambat! Kesempatan untuk membalaskan dendamnya pun sudah tidak ada!

Berta dengan secepatnya membawa Bitna keluar dari villa itu, Bitna kaget hingga enam inderanyapun tidak terkendali, baru saja naik kemobil langsung jatuh ketanah, seluruh tubuhnya merasa lemes, kemudian tidak tahan dan menangis.

Berta benar-benar tidak bisa menyukai adiknya yang satu ini, bukan hanya karena pertentangan keluarga mereka berdua tetapi juga karna kepribadiannya dan emosinya, benar-benar membuat Berta sangat tidak menyukainya.

Sebaliknya, Berta malah lebih ramah kepada Hara. Rasa saat melihat Hara dia ingin mendekatinya, kemudian dia berpikir, mungkin bukan perasaan cinta tetapi hanya menyukai kepribadiannya.

“sudahlah, jangan menangis lagi!” Berta ada rasa tidak tahan dan mengambil tissue untuk Bitna, “nangis apa kamu?”

“aku……kakak, apakah kamu juga merasa aku salah berbuat seperti ini?” Bitna tersedak, melihat Berta tidak bebicara, tetapi dari ekspresi wajah Berta sudah menjelaskan semuanya. Dia tidak hanya menahan tawa pahit, sedikit menyinggung, “aku tahu kalian semua menyukai Hara, tidak peduli apa yang dilakukan Hara semuanya adalah benar, semuanya baik, lagipula kalian semua menyukai Hara. Tapi pernah kalian berpikir tentang aku? Aku juga adikmu, aku juga menyukai Seho, tapi kenapa dimata kalian hanya ada Hara? Kalau dimata kalian ada sedikit aku, aku tidak akan……”

“tidak akan apa?” Berta memotong pembicaraan Bitna, “suka atau tidak, ini tidak bisa dipaksa. Masalah perasaan paling susah dijelaskan, lagipula, kami juga bukan tidak suka padamu, hanya saja suka diantara orang-orang itu berbeda. Ini bukan alasan untuk apa yang telah kamu buat!” Berta berkata dengan dingin.

Bitna malah tertawa dingin, “pada akhirnya, sebenarnya kalian menyukai Hara, tidak peduli apa yang dilakukan Hara itu semuanya baik. Dan aku berbuat apapun tetap salah! Hara sudah meninggal, sudah meninggal lama, hari itu aku sudah melihat Seho membakar jasad Hara, tetapi kenapa masih bisa muncul? Kakak, aku tahu kamu tidak akan menyetujui perbuatanku, tetapi bagaimana dengan Seho? Saat Hara masih hidup, dia mengkhianati Hara bersama aku, sekarang dia sudah mati dan dia mulai berpura-pura? Aku terhitung apa?”

“jadi kamu menyuruh orang mencuri jasad Hara kemudian kamu musnahkan?” Berta mengencangkan kening, “beritahu aku, apakah jasad Hara benar-benar sudah kamu musnahkan?”

Berta menggenggam lengan Bitna, seperti tidak percaya. Bitna malah tertawa, “kakak, kamu tidak perlu tanya lagi, aku benaran sudah menyuruh orang musnahkan, saat mencuri jasad Hara, aku sudah menyuruh orang musnahkan hari itu. Seho bukannya dia sangat peduli pada Hara? Sekarang Hara sudah tidak ada lagi, aku mau lihat bagaimana dia masih mempedulikan Hara!”

“kamu…… Bitna, adakah otakmu saat melakukan sesuatu? Hara meninggal, Seho hanya sesaat tidak bisa melupakannya, mana tahu lewat beberapa waktu dia akan lupa. Kamu sekarang malah menghilangkan jasadnya Hara sendirian, kamu berbuat seperti ini malah membuat Seho makin benci padamu, meninggalkanmu semakin jauh! Kamu harusnya merasa beruntung karena kamu masih punya chip, dan merasa beruntung karena waktu itu Hara menyumbangkan jantungnya dan rahimnya untukmu!” kalau tidak berasarkan temperamennya hari ini, dia akan membunuh Bitna.

“tapi……” Bitna tertegun, dan tiba-tiba tertawa, “benar, mengapa aku lupa, asalkan jantungku ini masih berdetak, Seho tidak akan meninggalkanku, tidak akan!” bukannya Seho mencintai Hara sampai ketulang-tulang? Namun ditubuhnya sekarang ada jantungnya Hara, dia tidak percaya Seho bisa membunuhnya, rela meninggalkannya.

“kamu……”

Berta menghadapi pemikiran Bitna yang begini, merasa sangat terkejut, “ini terakhir kalinya aku membantumu, kamu harus ingat, mulai sekarang tidak peduli apa yang terjadi padamu, aku tidak akan membantumu lagi!”

Mengenai jasad “Hara” sudah sampai sini, karena Seho sudah memastikan ini perbuatan Btina Xu dan Bitna sendiri sudah mengakui bahwa dia yang melakukannya.

Hara mendengar dari Siwon saat Seho tahu kabar ini, dia ingin sekali membunuh Bitna, tapi terakhir tidak jadi melakukannya.

Hara tidak merasa aneh, “bagaimanapun mereka adalah cinta sejati!”

Siwon mengedip-ngedipkan mata, sambil bersandar, “apa kamu tidak ingin tahu mengapa Seho tidak membunuh Bitna?”

“tidak perlu!” Hara berhenti sejenak, “Seho harusnya bukan orang yang bodoh, demi seseorang yang sudah meninggal dan menyakiti tunangannya sendiri. Dalam masalah ini, palingan dia merasa bersalah, dan ingin menebus pada adiknya itu. Mengenai perbuatan Bitna, itu karena dia merasa iri? Tetapi dia tetap tunangannya Seho, kurasa walaupun dia marah, itu hanya untuk sementara, merasa Bitna sudah menantang otoritasnya! Membunuhnya, namun Seho akan masuk penjara, jual-beli ini sangat tidak cocok!”

Hara sambil berkata sambil mendorong Siwon, “kamu mengapa bersandar ditubuhku, susah bernafas!” dia menundukkan kepala dan melihat gambar yang ditangannya, “kamu jangan menggangguku bekerja!”

“Vivi, sekarang waktunya istirahat, suamimu aku sudah lama digantung olehmu disini!” Siwon berkata dengan sedikit rugi, dia bersandar dan mendekati Hara, bibir yang hangat melekat pada telinga Hara, membuat Hara gemetar, wajahny memerah, “Siwon, kamu jangan menggangguku……”

“kamu apa?” Siwon mengerutkan kening, menghisap cuping telinganya Hara. Hara tiba-tiba gemetar membuang gambarnya, berbalik badan langsung menimpa ketubuh Siwon, “aku akan langsung memakanmu!”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu