Kembali Dari Kematian - Bab 513 Merasa ini adalah cinta yang sudah terlalu terlambat

Setelah menjawabnya Yesica menyesal, ia tadi menjawabnya terlalu cepat, bahkan membuatnya melupakan niat awalnya.

Menggigit bibirnya dan dengan dilema melihat kearah Erha “Ehm Kak Erha, hari ini sudahlah, aku benar-benar masih memiliki urusan lain di sekolah!”

Erha yang mulanya tersenyum lebar perlahan-lahan memudar, salah satu tangannya berada di setir mobil, menolehkan kepalanya dan menyipitkan matanya perlahan menatap Yesica, sorotan matanya itu tidak terdapat rasa tidak senang tetapi membuat Yesica merasakan sesuatu yang berbeda.

Yesica mulanya saat berada didepan Erha akan memiliki perasaan lebih rendah darinya, karena itu ia pun sama sekali tidak berani melihat langsung mata Erha, hanya takut seketika ia langsung lupa akan segala kewaspadaannya kemudian masuk terlalu dalam.

“Kak Erha, tolong antarkan aku kembali ke sekolah saja!”

Erha sedikit menyipitkan matanya, menatap wajah Yesica yang polos itu beberapa saat kemudian baru berkata “ Yesica, apakah Kak Erha akhir-akhir ini melakukan sesuatu yang salah?”

“Tidak!” Yesica dengan segera menjawabnya.

Ia mana ada melakukan kesalahan, jelas-jelas dia yang melakukan sesuatu yang salah. Ia yang diam-diam menyukai Erha seperti ini, awalnya memang cukup bagus, bagaimanapun juga suka adalah hal dirinya sendiri. Tetapi ia akhir-akhir ini ia malah merasa dirinya semakin lama semakin serakah.

Sejak sebelumnya Erha datang kesekolah mencarinya, kemudian kembali datang lagi, karena itu hati Yesica mulai mendidih, keinginannya untuk memiliki Erha semakin lama semakin besar. Tetapi Yesica juga mengetahui bahwa Erha terus-menerus menganggapnya sebagai adik saja. Jika diketahui oleh Erha bahwa ia memiliki maksud lain terhadapnya, yang ditakutkan nantinya mereka berdua tidak bisa seperti saat ini lagi!

Yesica sekuat tenaga mencubit tangannya, menggeleng-gelengkan kepalanya dan dengan serius menatap Erha, dengan ini mengekspresikan perasaannya “Kak Erha, aku benar-benar ada sesuatu yang harus aku lakukan.”

“Iyakah?” Erha terlihat tidak terlalu percaya “Kamu sekarang bukankah juga akan segera lulus, thesismu juga seharusnya beberapa waktu yang lalu sudah selesai. Bibi Qin akhir-akhir ini seharusnya juga tidak memberikan pekerjaan rumah tambahan untukmu kan!”

Yesica “……” ia bahkan mengecek pekerjaan rumah dengan begitu jelasnya? Tetapi kenapa? “Kak Erha, aku, guru sekolah kami memiliki pekerjaan rumah tambahan dan juga teman-teman kelasku, kita……”

“Apakah yang bernama Jeje itu?” Erha balik bertanya.

Yesica tercengang, sama sekali tidak tahu Erha sebenarnya ingin melakukan apa, hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala “Iyaa, didalam asrama kami adalah beberapa orang yang memiliki hubungan cukup baik, akan tetapi yang hubungannya paling baik adalah Jeje, kenapa?”

Erha tersenyum “Aku dengar dari dia, kamu akhir-akhir ini cukup menganggur!”

“Tidak, tidak ada, Kak Erha.” Yesica menggigit bibirnya, dalam hatinya berpikir berpikir Jeje telah mengkhianati dirinya, jelas-jelas beberapa waktu ini ia benar-benar menyembunyikan dengan begitu susahnya, ia ternyata memberitahukannya kepada Erha.

“ Yesica.”

Erha mendekat kemari, mendongakkan kepala Yesica, tetapi ia juga takut mengagetkan Yesica, tetapi dalam hati ia menghela nafas, sebisa mungkin menjaga jarak aman dengan Yesica, kemudian menatap kepala Yesica “Apakah Kak Erha akhir-akhir ini melakukan kesalahan?”

“Tidak ada!”

“Kalau begitu kamu kenapa bersembunyi dariku?”

Yesica “……” ia disana bersembunyi dari Erha, ia terlihat jelas sedang berusaha untuk menghindarinya.

Ia harus bagaimana mengatakannya kepada Erha? “Kak Erha, bukankah kamu berkata ingin mentraktirku makan hot pot? Kalau begitu sekarang kita segera pergi saja, aku juga sudah lama tidak makan hot pot, Hehehe!”

Melihat perkataan Yesica yang tidak sesuai dengan hatinya, akan tetapi ia tetap tidak ingin mengatakannya, Erha juga tidak berencana untuk memaksanya. Lagipula hari esok masih sangat panjang, jika sebelumnya saat ia tidak mengetahui perasaannya sendiri maka tidak masalah, tetapi sekarang disaat ia sudah mengerti isi hatinya sendiri dan mereka berdua sekarang pun sedang single, ia rasa ia tidak perlu menekan perasaannya sendiri.

Akan tetapi sekarang untuk saat ini ia tidak bisa langsung begitu saja, bisa-bisa ia akan membuat Yesica terkejut, satu-satunya cara adalah masuk secara perlahan-lahan, masuk kedalam kehidupannya dan pembelajarannya, dengan begini, lama-kelamaan Yesica pasti bia menerimanya kan!

Isi hati keduanya sangat berbeda dan ditengah-tengah mereka sedikit berbicara, akhirnya Erha membawa Yesica datang ke sebuah mall didekat sekolahnya, saat ini sebenarnya orang yang datang untuk makan hot pot tidak banyak.

Nama restaurant hot pot ini sangat unik, bernama Mekar Hot.

Saat dalam perjalanan kemari Erha sudah memesan tempat ini, karena itu baru saja ia menghentikan mobilnya dan masuk kedalam, dengan segera langsung ada orang yang datang untuk membawa mereka masuk kedalam ruangan khusus.

“Apakah Tuan Jing?”

“Benar.” Erha berada didepannya, sedangkan Yesica seperti seorang istri mengekor dibelakang Erha, melihat-lihat sekelilingnya.

Ia biasanya jika tidak makan dengan keluarga Qin ia pergi makan diluar bersama teman-temannya, akan tetapi hanyalah makanan jalanan biasa, jalan melihat Yesica yang adalah seorang putri keluarga Qin, tetapi Yesica sejak kecil sudah mandiri, sangat jarang menggunakan nama keluarga Qin ini.

Rumah makan hot pot ini Yesica benar-benar baru pertama kali datang, ia sama sekali tidak tahu ternyata didekat sekolahnya ada restaurant hot pot yang seperti ini, matanya pun seketika bersinar terang, kemudian Erha yang tidak tahu sejak kapan sudah menghentikan langkahnya, sedangkan Yesica tidak perhatian dan tetap berjalan terus hingga akhirnya menabrak punggung Erha.

Keras, keras seperti sebuah batu. Menabrak dan membuat Yesica kesakitan, rasa sakit itu benar-benar rasa sakit yang membuat orang mengalirkan air mata dan beringusan.

“Kena dimananya?” Erha juga merasakan suara duk yang berasal dari punggungnya, tubuhnya yang sangat kuat itu bahkan merasakan sakit, apalagi Yesica.

Erha dengan segera memutar balikkan badannya dan langsung melihat Yesica yang menutupi hidungnya dan menundukkan kepala.

“ Yesica, angkat kepalamu!”

“Aku, aku tidak apa-apa!” Benar-benar sakitttt.

Erha yang melihatnya, dengan jari telunjuknya mendongakkan dagu Yesica, matanya langsung menangkap wajah Yesica yang sedih itu. Ia melihat salah satu tangan Yesica menutupi hidung dan mulutnya, kedua mata besarnya yang berair itu seolah-olah membawa sebuah rasa komplain menatapnya.

Seketika, hati Erha serasa seperti ditembak oleh sesuatu, seketika menatap Yesica dan membungkukkan badannya.

Jantung Yesica seketika berdegup kencang, tepat disaat Erha membungkukkan badannya itu, ia dengan segera pun mendorong Erha.

“ Yesica, kamu……”

Erha tidak menyangka Yesica akan melakukan pergerakan yang seperti ini, tepat disaat itu hatinya sangat kacau.

Yesica ternyata begitu menolak untuk dekat dengannya kah?

Ataukah mungkin ia terlalu tiba-tiba dan membuat Yesica terkejut?

Tetapi ia tadi sedikit tidak dapat mengendalikan dirinya, terutama disaat ia melihat kedua mata besar yang berkilap Yesica itu, Erha seketika ingin menjadi lebih dekat kepada Yesica, karena itu tubuhnya seketika bereaksi seperti itu.

Tetapi karena melihat rekasi Yesica yang seperti itu, Erha secara tidak langsung cukup tersakiti. Ia sebenarnya telah membuatnya terkejut.

Yesica memang benar dibuat kaget oleh Erha, tetapi tidak seperti pemikiran Erha yang seperti itu, bukan karena menolak dekat dengannya.

Malah sebaliknya, karena tiba-tiba Erha mendekat kemari, otaknya menjadi kekurangan oksigen dan disaat itu ia takut dirinya tidak dapat menahan emosinya dan menuju kepadanya, karena itu, sebelum itu semua terjadi, ia terlebih dahulu mendorong Erha,

“Maaf Kak Erha!”

“Tidak apa-apa!” Ei! Erha tersenyum pahit “Sakitkah? Kenapa jalan tidak lihat-lihat.”

“Aku, aku juga bukannya sengaja!” Yesica merasa disalahkan, ia menabrak dan merasakan sakit, kenapa Erha tidak sedikitpun ingin berusaha untuk menghiburnya, malah menyalahkannya!

Erha yang melihat wajah bersalah Yesica seperti ini, menggeleng-gelengkan kepalanya “Sudahlah, Kak Erha yang tidak benar, masuklah, hari ini apapun yang kamu ingin makan, Kak Erha akan melayanimu sepuasnya!”

“Benarkah?” Mata Yesica seketika bersinar terang, hanya membicarakan makanan enak, Yesica seketika lansung lupa akan rasa sakitnya, sambil menutupi hidungnya sambil melompat-lompat ringan kearahnya “Kalau begitu aku ingin makan rawit, kemudian daging sapi daging kambing dan juga mie pedas, kemudian……”

“Baiklah baiklah, kamu bisa memesan apapun yang kamu nanti, apakah kamu takut Kak Erha tidak dapat memuaskan perutmu yang kecil itu!” Melihat Yesica yang seperti ini, Erha tidak dapat menahan dirinya untuk tidak tertawa, dengan lembut membelai kepala Yesica, telapak tangannya yang besar turun kebahu Yesica dan memeluknya masuk kedalam.

Sedangkan Yesica menatap kearah tubuh yang dipeluk oleh Erha, jantungnya berdegup-degup kencang, seperti sebuah kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebentar saja, sebentar!

Yesica didalam hati tidak hentinya berusaha untuk menghibur diri, biarkan dirinya serakah untuk kebahagiaan disaat ini! Bagaimanapun juga suasana hati Erha hari ini cukup bagus, ia seharusnya tidak mungkin mengetahui isi hatinya!

Dengan menyimpan rasa hati-hatinya ini, mengikuti Erha masuk kedalam.

Tidak dapat dipungkiri dekorasi di Mekar Hot sini cukup bagus, benar-benar berdasarkan gaya retro, setelah beberapa saat, setelah masuk ia benar-benar memiliki sebuah perasaan seperti pergi ke Si Chuan bertahun-tahun yang lampau, Yesica seketika menyukai tempat ini “Kak Erha, tempat ini cantik sekali, jauh lebih cantik dari Hanji.”

“Kamu suka?”

Yesica mengangguk-anggukkan kepalanya, Erha pun tersenyum “Jika kamu menyukainya, aku akan sering-sering membawamu kemari!”

“Ah?” Yesica mengedip-ngedipkan matanya, tidak menyangka Yesica akan berkata seperti ini “Nanti? Maksudmu kita berdua kah?”

“Kalau tidak?” Erha tertawa sambil berkata, kemudian menarik kursi dan mendudukan Yesica, kemudian duduk disebelah Yesica.

Juga tidak tahu sengaja atau tidak, jelas-jelas ruangan itu begitu besar, begitu banyaknya kursi kosong, tetapi Erha malah duduk berdempetan dengan Yesica dan juga tidak tahu kakinya yang dibungkus dengan celana setelan jas itu sengaja atau tidak, itu bergesekan dengan kaki Yesica yang kecil.

Meskipun sekarang sudah musim dingin, Yesica juga mengenakan baju yang cukup tebal, akan tetapi saat Erha mendekat kemari, Yesica tetap merasakan sedikit tekanan. Terutama saat Erha menyentuhnya itu, sekujur tubuh Yesica seketika mati rasa seperti tersengat listrik.

“Yesica?”

“Apa?” Yesica kembali tersadarkan, wajahnya yang mungil itu tiba-tiba menjadi merah, kedua tangannya menggenggam erat bajunya, pandangan matanya menatap Erha.

Erha tidak dapat menahan tawanya “Keluar denganku, kamu sepertinya sangat mudah menjadi tidak fokus? Apakah sangat membosankan?”

“Tidak tidak!” Yesica menggeleng-gelengkan kepalanya “Sama sekali tidak!”

Kepala Yesica yang kecil itu bergerak kekana-kiri seperti sebuah drum, sangat menyenangkan Erha “Baiklah kalau begitu, aku masih mengira Yesica kamu tidak ingin bertemu dengan Kak Erha!”

“Bagaimana mungkin, aku ingin bertemu dengan Kak Erha.” Baru saja Yesica mengucapkannya, tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, dengan segera mengibas-ngibaskan tangannya “Tidak, Kak Erha maksudku bukan seperti itu, aku……”

Erha tertawa “Kalau begitu maksudmu kamu tidak ingin bertemu denganku?”

“Tidak!” Yesica menggigit bibirnya “Kak Erha, kamu membullyku!”

“Baiklah, pesan makanan dahulu, kamu tadi bukankah berkata ingin makan banyak? Akan tetapi perutmu yang kecil ini, apakah bisa memakan semua ini?”

“Hmm, aku pasti bisa, Kak Erha kamu bersiap-siap untuk membayar saja!” Yesica menggigit bibirnya dan kedua tangannya mengepalkan tinju, dengan lebih serius melihat menu beberapa saat, kemudian memesan beberapa kesukaannya, kemudian kembali teringat hari ini Erha yang akan membayarnya, ia pun bertanya apa yang ingin dimakan oleh Erha.

Erha terus-menerus menatap wajah kecil Yesica itu, dengan lembut berkata “Aku makan apa yang kamu makan saja!”

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu