Kembali Dari Kematian - Bab 185 Demyuk Dibuat Marah Oleh Naomi

Kedua wanita itu pun akhirnya keluar dari toko pakaian dengan membawa kantong belanja besar dan kecil. Begitu melihat Siwon dan Demyuk yang berdiri di luar, Hara jadi merasa sedikit tidak enak dan malu, “Maaf ya, aku dan Naomi sampai lupa waktu dan lupa kalau pria seperti kalian tidak suka menemani wanita berbelanja!”

“Tidak kok.” Jawa Siwon sambil mengelus rambut Hara, “Apa mau lanjut lagi?”

Hara menggelengkan kepala. Walaupun Siwon merasa tidak apa-apa tapi bagaimana pun kali ini ada Demyuk di sini! awalnya sudah merasa tidak enak ketika meminta Demyuk untuk membantu mereka, eh sekarang malah meminta Demyuk untuk menunggu mereka, “Tuan muda Demyuk, maaf ya!”

“Kakak ipar kamu tidak usah sungkan begitu!” Demyuk tersenyum melengkungkan bibirnya, “Setelah ini, Kakak ipar teraktir aku makan yang lezat saja sudah cukup!” Demyuk bicara lalu memandang ke Naomi, sedikit mengerutkan kening, “Naomi, apa kamu bisa membawa kantong-kantong itu?”

Dia bicara sambil menghampiri Naomi berniat membantunya. Naomi terkejut dan langsung mundur, “Tidak, tidak apa kok Tuan Muda Demyuk. Tidak masalah, aku sendiri yang bawa saja!”

Sejak merasakan sikap dan tingkah Demyuk yang khusus kepadanya, Naomi pun berusaha untuk menjaga jarak dengan Demyuk. Dengan begini, dia baru bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Melihat ini, Wajah Demyuk langsung muram dan langsung merebut kantong belanja dari tangan Naomi, “Bagaimana pun kamu sekarang ini adalah pacarku walau palsu. Apalagi, aku seorang pria, ya sudah seharusnya membantumu membawakan hal kecil seperti ini!” Demyuk tidak suka sikap Naomi yang jaga jarak dan menjauh darinya.

Hara dan Siwon hanya saling memandang saja. Di mata Hara tampak kekhawatiran dan Siwon pun menggelengkan kepala mengisyaratkan ke Hara tidak usah khawatir.

“Kalau begitu karena ini sudah siang, kita pergi makan saja yuk!” Hara pun langsung mencoba memecahkan kecanggungan. Sekalian memberikan kantong belanjaannya ke tangan Siwon, “Tuan muda Demyuk yang pacar boong-boongan saja begitu perhatian. Kamu yang benar-benar sudah jadi suamiku malah tidak peka sama sekali!”

Siwon mengerutkan kening lalu melirik Demyuk. Tersenyum dan berkata, “Istriku yang kamu bicara ini...iya ya salahku.”

Demyuk membuka mulutnya tapi ada akhirnya tidak mengatakan apapun dan hanya memandang Siwon dengan tatapan merendahkan.

Hara dulunya adalah orang Kota Jeju. Jadi dia cukup mengerti dan tahu tempat makan mana yang lezat. Dia diskusi sebentar dengan Naomi lalu akhirnya memutuskan pergi ke tempat makan hotpot yang sering mereka datangi.

Siwon tidak keberatan sama sekali tapi Demyuk, wajahnya tampak sekali tidak baik, “Makan hotpot lagi?”

“Tuan muda Demyuk, kali ini beda. Aku jamin deh!” Hara tersenyum, menaikkan alisnya lalu berjalan ke depan menggandeng Naomi. Demyuk tak berdaya melirik Siwon lalu hanya bisa mengikuti Siwon dan menerima takdir hidup ini.

Sebenarnya tempat makan Hotpot yang akan didatangi Naomi dan Hara tidak begitu besar. Jika dibandingkan dengan Sea Bay Kota Seoul. Tempat ini lebih kecil. Kelihatannya lingkungannya tidak terlalu baik. Tapi Hara tetap bertekad untuk merekomendasikan tempat ini dan mengatakan kalau makanan di tempat itu sangat sangat sangat enak. Dan juga sangat rasa Jeju sekali.

Tidak ada ruang privasi di tempat makan Hotpot ini. Semuanya berada dan duduk di satu ruang besar. Ketika Hara dan yang lainnya tiba, tempat duduknya hampir penuh. Ketika Demyuk melihat ini, dia tidak mau masuk sedangkan Siwon tanpa ragu langsung menggandeng tangan Hara dan masuk ke dalam begitu saja.

“Bos, ada berapa tempat dudukkah?” tanya Siwon ke pelayan

“Kemungkinan harus menunggu sebentar deh, berapa orang?” jawab pelayan.

“Empat orang!” Hara tersenyum dan melirik ke belakangnya. Lalu, melihat Naomi berdiri di samping Demyuk kebetulan sedang mengobrol dengan Demyuk. Hara menarik lengan baju Siwon, “Tuan Muda Demyuk, apa tidak suka tempat semacam ini ya!”

“Tidak apa. Jika tidak suka, dia boleh pergi cari tempat sendiri yang lain untuk makan!” kata Siwon cuek. Lalu bertanya ke pelayan, “Kapan kira-kira ada tempat duduk kosong?”

“Sudah ada, sudah ada. Di sini, orang di meja ini baru saja pergi. Kami segera akan membersihkan dan membereskan meja dan tempat duduknya!”

Hara sebenarnya cukup tersentuh karena bagaimana pun Siwon tempat makan mana coba yang tidak pernah dia kunjungi. Tapi semua tempat itu pasti tempat yang mewah dan megah. Tempat kecil seperti ini kelihatannya Siwon tidak pernah mengunjunginya. Tentu saja, selain gang kecil dimana Siwon membara Hara pegi terakhir kali.

“Tertawa kenapa?” Siwon menggandeng tangan Hara pergi ke tempat duduk yang kosong barusan tadi.

”Tunggu dulu!” ketika melihat Siwon mau duduk, Hara buru-buru menghentikan Siwon. Lalu, dia mengambil tisu dan mau mengelap tempat duduknya. Siwon langsung meraih tangan Hara dan menggelengkan kepalanya, “Aku sendiri saja yang melakukannya!”

Hara tersenyum bodoh melihat Siwon yang mengelap dua tempat duduk kosong sampai bersih. Senyum tampak jelas di wajahnya, “Maaf ya sudah menyusahkanmu karena mengajakmu menemaniku makan di tempat seperti ini!”

“Tidak kok, bukannya kamu bilang makanan di sini lezat!” Siwon tersenyum menoleh melihat Naomi dan Demyuk.

Entah apa yang dikatakan Naomi kepada Demyuk sampai Demyuk mau masuk, kedua orang itu pun berjalan masuk ke dalam tempat makan.

Naomi mengambil tisu dan mengelap tempat duduk Demyuk. Demyuk tidak merasa ada yang salah dengan hal ini, setelah dia duduk baru dia berkata, “Kakak ipar, jika makanan di sini tidak lezat, ini tidak termasuk loh ya!”

“Iya!” Hara tersenyum.

Hara dan Naomi adalah orang yang sangat suka sekali makanan pedas. Tapi Siwon tidak terlalu bisa makan pedas jadi Hara pun memesan bebek goreng dan minta untuk tidak terlalu pedas. Siwon memandangnya dan mengisyaratkan tidak usah memedulikannya tapi Hara merasa semua kalau mau makan bersama-sama, semuanya juga harus makan dengan senang dan lahap.

Ketika makanan yang dipesan satu persatu dihidangkan, baunya memang sangat enak dan terlihat lezat. Siwon pada dasarnya tidak terlalu tertarik dengan semua ini tapi karena Hara suka, dia pun dengan senang hati mencoba semua.

Di waktu ini, Hara terus saja rajin sekali memasakkan macam-macam hidangan ke hotpot lalu menyuapkannya ke Siwon, mulai daging sapi, usus bebek, apa saja. Pokoknya apa yang menurutnya lezat maka akan disuapkan dan dicicipkan ke Siwon. Siwon juga tidak akan menoleh semua itu, tidak peduli Hara menyuapinya apa saja, dia pasti akan makan dan setiap kali juga pasti akan mengomentari makanannya.

Di sisi lain, suasana hati Demyuk tampaknya tidak terlalu baik. Dia melihat Siwon dan Hara saja rasanya sudah kenyang sendiri. Apalagi wajah Siwon yang bahagia bagaikan cahaya matahari di musim semi itu. Ketika Demyuk mau membuka mulut dan mencibir mereka, dia melirik dulu ke wanita yang sedang makan dengan bahagianya.

Demyuk memicingkan matanya melihat ke wajah Naomi.

Naomi makan cukup bahagia sekali. tapi ketika makan dia merasakan ada sebuah tatapan tajam yang sedang memandang dan jatuh di dirinya. Naomi mengangkat kepala dan melihat ke Demyuk dengan sedikit canggung, dia tersenyum sejenak. Siapa juga yang tahu tiba-tiba Demyuk memajukan mangkoknya ke Naomi.

Naomi terkejut dan menatap Demyuk dengan tidak mengerti. Demyuk malah menatap dengan serius dan angkuh ke Naomi. Naomi pun menelan makanannya dulu lalu menunjuk ke dirinya, kemudian menunjuk ke mangkok Demyuk, “Tuan muda Demyuk ini, mau makan makanan yang baru saja aku makan tadi?”

Demyuk tidak menjawab, hanya saja tatapan matanya jelas mengatakan iya.

“Oh, sudah tidak ada. Aku barusan telah menghabiskannya.” Kata Naomi sambil merasakan suasana tiba-tiba jadi aneh dan canggung.

Mendengar ini, Hara dan Siwon mengangkat kepalanya lalu Hara mau tertawa hanya saja ditarik Siwon mengisyaratkan jangan tertawa. Jadi Hara pun batuk sejenak, “Ini loh masih ada kok!”

Demyuk mengangguk, Naomi tiba-tiba menyadari, “Oh, Tuan muda Demyuk mau aku memasakan makanan ini untukmu?”

Demyuk, “.....”

Demyuk tidak pernah bertemu wanita yang IQ nya sangat rendah seperti ini. Bisa-bisanya wanita ini langsung mengatakannya begitu saja. Akhirnya tidak hanya Hara yang tertawa, bahkan Siwon tidak bisa menahan tawa dan akhirnya tertawa terbahak-bahak. Siwon menepuk pundak Demyuk, “Sahabat baikku, kalau mau makan kamu ambil sendiri saja!” selesai bicara dia menatap penuh kasihan ke Demyuk.

Demyuk kesal dan marah sekali, tapi dia juga tidak bisa menghadapi mereka yang bagaimana. Dia hanya bisa memelototi Naomi kesal, “Bukannya kamu bilang aku ini penyelamatmu ya? bukannya dulu bilang mau membalas kebaikanku? Kenapa? Memintamu memasakkan beberapa makanan untuk membantu penyelamatmu ini, apa kamu tidak bersedia!”

“Tuan muda Demyuk, Ini makanlah!” Mendengar ini, Naomi pun dengan cepat memasak usus bebek lalu memasukkannya ke mangkok Demyuk. Lalu tersenyum ke Demyuk, “Tuan muda Denyuk, mau apa lagi!”

Ucapan Demyuk langsung terhalang oleh sikap dan tingkah laku Naomi. Dan akhirnya ucapannya turun lagi ke dalam perut dan tidak jadi diungkapkan. Dia saat ini benar-benar kasihan sekali. Tapi orang di sampingnya dengan polosnya memandangnya bahkan bertanya dia mau apa.

“Aku mau semuanya!”

“Oh, kalau begitu segera aku akan memasakkan untuk Tuan muda Demyuk ya!” sehingga Naomi pun menundukkan kepala dan lanjut memasakkan beberapa masakan untuk Demyuk. Saat ini tiba-tiba Naomi jadi sangat pandai. Setiap siklus dilakukan satu kali, Demyuk hanya bisa membelalakkan matanya menatap Naomi.

Di sisi lain, Naomi benar-benar seperti orang yang tidak merasa bersalah. Dia sepenuhnya tidak mengerti kenapa Demyuk marah.

Hara dan Siwon hanya pandang-memandang dan berkomunikasi menggunakan tatapan mata.

Siwon: Sekarang sudah bisa tenang dengan mereka!

Hara: Iya benar. Dengan IQ yang dipunya Naomi ini, aku merasa kalau Tuan muda Demyuk sungguh mau pacaran dengannya, yang ada Tuan muda Demyuk kesal sampai muntah darah!

Siwon: benar sekali. Sekarang Demyuk saja sudah muntah darah kelihatannya. Aku dari dulu tidak pernah melihat wanita manapun membuat Demyuk kesal dan marah seperti ini, apalagi wanitanya tidak merasa bersalah sama sekali. Sahabat baikmu ini benar-benar unik ya.

Hara: Kalau begitu apa harusnya aku merasa senang?

Demyuk: Jangan kira aku tidak tahu percakapan bahagia kalian berdua ya.

“vivi, apakah kamu vivi? vivi ya!”

Dari belakang terdengar suara yang sangat tidak asing. Hara seketika itu pun ditarik oleh seseorang.

Hara menegang, dan rasanya seolah darah membeku di mana-mana. Lengannya dipegang dengan kuat, dan wajah yang menghadapnya sangat tidak asing untuk Hara.

Orang itu menatap Hara dengan gembira pada saat itu dan wajahnya sangat terkejut bahagia, "vivi, apakah itu kamu? Apakah itu benar-benar kamu? Baguslah, mereka semua bilang kamu sudah mati, tapi aku tidak percaya hal itu. Aku tahu kalau kamu selalu ada dan masih hidup!”

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu