Kembali Dari Kematian - Bab 58 Jangan Lupakan Identitasmu

Sungguh luar biasa melihat kata-kata bijak dan elegan Hara.

Hara benar-benar berbeda dari kepribadian sebelumnya, ini tidak hanya ditemukan oleh Siwon, bahkan Daewon juga menyadarinya, kalau tidak, ia tidak akan begitu impulsif seperti hari ini.

Hanya melihat Hara yang begitu dekat dengan Siwon, Daewon langsung merasakan perasaan jijik padanya.

Ada jejak kesepian di matanya yang lembut, darah di sudut mulutnya juga memikat, "kakak ipar? Ran Ran, apakah benar-benar ingin aku memanggil seperti itu?"

Hara tidak berpikir berlebihan, hanya merasa bahwa Daewon dan Hesong dikirim dari surga untuk menghancurkannya!

“Kalau tidak?” Hara mencibir, memegangi lengan Siwon dengan erat.

Tidak peduli, orang pertama yang dilihat sejak bangun di Seoul adalah Siwon, Siwon adalah kakak laki-laki. Antara Siwon dan Daewon, Hara dengan tegas memilih Siwon.

Hara tampaknya menatap Siwon, wajah Siwon masih muram, dia merasa kesal. Hanya bisa menggigit bibirnya, mengguncang lengan Siwon dengan sedih, "Siwon, jangan marah, ini bukan salahku!"

“Kenapa bukan salahmu?” Siwon akhirnya bicara, tapi dia sepertinya sedikit tidak peduli dengan dia.

Hara marah, juga masih harus tetap tersenyum, "Tentu saja itu bukan salahku, penculik ingin menculik kamu, kamu tidak bersalah, benar kan, bagaimana mungkin menyalahkan kamu, itu pasti kesalahan penculik. " Hara marah, menjelaskan kepada Siwon. Pada akhirnya, masih menggunakan nada menggoda, dengan kedua mata yang jernih menatap pada Siwon.

Melihat ini, mata Siwon sedikit dalam, tatapan Hara menjadi sedikit berbeda.

Daewon berdiri di hadapan mereka berdua, melihat mereka berdua tampak saling menggoda, Daewon dipenuhi ketegangan, matanya yang hangat dipenuhi dengan kemarahan, baru saja akan berbicara, dia mendengar suara Hara, "Siwon, aku sangat lelah, apakah kamu tidak mengantuk?"

“ngantuk?” Siwon menatap wajah Hara. “Hem?”

"Ya, sangat ngantuk. Setelah berbelanja selama satu hari hari ini, kakiku sakit, aku tidak mau tahu, kamu harus menggendongku ke atas!" Hara menggoyang lengan Siwon, dan meminta dengan manja.

Apa yang dia pikirkan dalam hati adalah kamu barusan menatapku dengan pandangan mata begitu, lihat aku sekarang memanfaatkan keadaan untuk membalasmu.

Hara sangat bangga, juga masih memiliki ekspresi imut di wajahnya.

Tuhan tahu betapa imutnya Hara sekarang, betapa menawan dan menggoda sambil melakukan kejahatan. Apakah itu Daewon atau Siwon, keduanya adalah pria normal, mereka berada dalam suasana hati yang sama ketika mereka melihat Hara.

"baik!"

"Ah?" Hara menatap Siwon dengan takjub. "Apa yang kamu katakan?"

“Tidakkah kamu ingin aku menggendongmu?” Siwon berkata sambil berjongkok, “naik!”

"Tapi... " Hara berpikir bahwa Siwon tidak akan setuju, bahwa dia mungkin menghabiskan waktu, atau Siwon lepaskan saja. Tanpa diduga, Siwon menyetujuinya dengan cepat, Hara tidak bereaksi untuk sementara waktu, juga Siwon mengulurkan tangan dan menarik betis Hara, lalu Hara bersandar dan jatuh tepat di punggung Siwon.

“Ah!” Hara sedikit takut, karena tidak stabil, dia mencengkeram lengan Siwon dengan erat.

Kemudian seluruh orang memeluk punggung Siwon, Siwon bangkit, tubuh Hara juga naik ke udara. Tangan Hara yang gugup melingkari leher Siwon, "Pelan-pelan, aku takut jatuh!"

Kata-kata Hara menyebabkan Siwon tertawa kecil, juga mengulurkan tangan untuk memegang paha Hara. Tangannya sangat lembut melalui betis Hara, membawa Hara di punggungnya.

Hara berbaring di punggung Siwon, merasakan rasa aman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Punggung Siwon sangat lebar, rasanya seperti seorang ayah.

Hara diadopsi oleh keluarga Shen ketika dia masih kecil, juga Tuan Shen sangat baik pada dirinya, bahkan membiarkan dirinya menunggang kuda ketika dia masih kecil. Saat itu, Hara benar-benar merasa seperti orang paling bahagia di dunia.

Hara berbaring telentang d Siwon, kepalanya jatuh di atas bahu Siwon, menundukkan kepalanya, menguburkan kepalanya di bahu dan leher Siwon, "Siwon, terima kasih!"

"Hem?"

Siwon mendekati ruang tamu dengan Hara di punggungnya, kemudian naik ke atas.

Daewon berdiri di kejauhan, mengepalkan tangannya, mata hangatnya berubah menjadi marah, semacam mata penuh kebencian, dia menatap punggung keduanya.

Melihat Hara berhubungan baik dengan Siwon, dai belkang keduanya tampak harmonis, yang membuat kemarahannya tidak satupun kata yang bisa menjelaskannya. Baru setelah dia melihat keduanya naik ke atas, tidak terlihat lagi, Daewon memukul pilar dengan keras, tangan itu segera ternoda darah.

Hara tumbuh sampai sekarang, selain digendon oleh Tuan Shen, lainnya adalah Siwon. Tetapi pada saat itu, dia masih anak-anak, sekarang dia telah dewasa, Tuan Shen dan Siwon berbeda. Kedua orang itu memberikan perasaan yang berbeda padanya.

Siwon menggendong Hara seperti ini, Siwon tidak melepaskan dia sampai mencapai kamar.

Hara baru saja melupakan dendam, masalah hidup, juga hampir melupakan hubungannya dengan Siwon.

Hanya saja ketika mata dingin Siwon memandang dirinya, Hara sangat antuias sehingga dia tidak bisa menahan untuk menelan ludah, "Maaf untuk masalah hari ini!"

“Kamu tidak perlu menjelaskan kepadaku antara kamu dan Daewon, aku tidak tertarik!” Siwon menyela kata-kata Hara, nadanya sangat buruk, “tapi kamu harus ingat, kamu sekarang adalah istriku Swion Mu, Kakak ipar Daewon Mu, aku tidak peduli apa hubunganmu sebelumnya, paling baik tidak terjadi lagi. "

Mata Siwon yang dalam dan gelap membuat Hara menegang, dia menatap mata Siwon dan merasa bahwa dia telah jatuh ke ruang bawah tanah es. "Jangan lupa identitasmu!"

"Siwon, mengapa kamu tidak mendengarkan penjelasanku?" Hara cemas. "Daewon dan aku tidak seindah yang kamu lihat!"

“Benarkah?” Siwon jelas tidak mempercayainya, “Mengapa dia mengatakan kata-kata itu kepadamu?"

"mungkin demi membuatmu kesal, hubunganmu dengan Daewon kamu sendiri apakah tidak jelas?" Hara disalahpahami oleh Siwon, nadanya tidak lebih baik. "Dia sekarang sedang bernafsu mencari masalah, buat kamu marah. Jelas kalian semua cucu keluarga Mu, karena kamu adalah cucu tertua keluarga Mu, karena kamu adalah anak dari pernikahan pertama, jadi kamu mewarisi posisi kepala keluarga Mu, bahkan kamu mengambil perusahaan Mu. Kalau aku, aku juga akan terguncang."

“Jadi ini yang kamu pikirkan!” Siwon menatap Hara dengan mengejek.

"Memang kamu pikir gimana?" Hara bingung, juga Hara benar-benar tidak menyukai mata Siwon, "Aku hanya menganalisis psikologinya. Dia pasti tidak tenang, apa yang bisa dia lakukan jika dia tidak tenang? Tentu saja buat masalah, kalian orang kaya, bukankah semua bertindak seperti ini? "Hara tidak berdaya, lanjut berbicara," Pokoknya, apakah percaya atau tidak, Daewon dan aku benar-benar tidak ada apa-apa!

"Aku tidak peduli apa hubungan kalian, juga, aku hanya bertanya padamu, ketika menjadi istriku Siwon Mu, jangan petingkah, kalau tidak Keluarga Mu akan malu, aku tidak akan mengampuni!"

Siwon meninggalkan kalimat ini dan berbalik ke ruang kerja, tidak pernah memberi Hara kesempatan untuk menjelaskan.

Tidak, bahkan jika dia menjelaskannya, Siwon tidak akan mempercayainya!

Ah! Pria ini benar-benar bingung dan egois! Bikin emosi!

Hara memperhatikan Siwon pergi, terasa da yang mengganjal di hatinya, yang sangat tidak menyenangkan.

Namun, emosi ini tidak berlangsung lama, Hara memikirkan apa yang Siwon katakan kepadanya tentang vivi sebelumnya. Hara merasa bahwa dia tidak bisa lagi sama dengan desain sebelumnya, jadi sekarang perlu untuk mengubah gaya.

“Ah, menyebalkan!” Hara menarik rambutnya, melihat pakaian yang dia rancang pada buku bergambar kali ini.

Setiap set sama dengan gaya sebelumnya, namun polanya saja tidak sama.

Hara menarik napas dalam-dalam, membuang semua gambar desain, membuka kembali buku-buku bergambar lainnya, mulai menggambar dengan tenang.

Ketika Siwon kembali ke kamar, dia melihat Hara yang sedang serius, dia berdiri di pintu dan melihat niat Hara, matanya yang jernih bersinar.

Mungkin Hara begitu fokus sehingga dia bahkan tidak memperhatikan kehadiran Siwon, dia masih sibuk dengan desainnya.

Siwon mendekat dan berdiri tidak jauh dari Hara. Mata berwarna tinta hitam memandang buku gambar Hara. Ketika dia melihat desain yang belum sepenuhnya terbentuk, mata Siwon berkedip, ada kekagetan di matanya.

Hara memang mengalami hambatan, karena gayanya sendiri selalu seperti sebelumnya, dia juga telah punya pola tetap. Sekarang Bitna telah mengambil vivi, dia tentu saja tidak bisa sama dengan sebelumnya.

Dan Siwon benar-benar mengingatkannya bahwa seorang desainer yang baik tidak terpaku satu hal, juga harus terus berubah menyesuaikan keadaan, sehingga lahirlah aliran desain dan karya-karya baru.

idenya bagus, tapi tidak mudah untuk mengubahnya.

Hara telah duduk di meja selama beberapa jam, juga dia tidak puas dengan semua rancangan desain.

Bahkan jika dia tidak puas dengan itu, maka pelanggan tentu saja tidak akan puas.

"Apa yang ingin kamu ungkapkan!"

Suara Siwon yang dalam tiba-tiba terdengar dari belakang, sehingga Hara hampir meloncat.

Dia berbalik kaget, melihat Siwon, tidak tahu kapan dia berdiri di belakangnya, juga matanya menatap desain di tangannya.

Hara memutar matanya dengan marah, "ngageti, ngageti bisa bunuh orang Tuan Mu!"

Siwon melirik Hara, "Jadi kamu orang yang begitu penakut?"

“Malas bicara denganmu!” Hara menutupi buku gambar itu dengan marah, tapi ditahan oleh jari panjang Siwon, mengambil buku gambar itu di tangan Hara.

"Heh, apa yang kamu lakukan, kembalikan padaku!" Hara melompat dan mencoba mengambil buku bergambar dari tangan Siwon, "Siwon Mu!"

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu