Kembali Dari Kematian - Bab 392 Hati Dan Pemikiran Kakek Mu

"Tetapi...." Heiran masihlah merasa bahwa barang ini terlalu mahal, terlebih lagi dirinya bukanlah orang yang mendambakan barang seperti ini.

"Karena kakek yang memberikannya kepadamu, maka kamu ambil saja! Bagaimanapun juga dia memiliki banyak uang, dia juga memiliki banyak hal yang semacam ini!" Leheon pun merebut benda tersebut dari kakek, kemudian menyumpalkannya ke dalam tangan Heiran "Selain itu hari ini kakek telah kalah begitu banyak, dia juga belum memberikan uang kepadamu, anggap saja ini sebagai jaminan untukmu!"

Heiran," ...." Dia merasa sedikit kehabisan kata-kata, namun menghadapi keluarga Mu ini, khususnya tatapan kedua mata dari Hara itu, Heiran benar-benar tidak memiliki cara untuk menolaknya, hanya dapat menganggukkan kepalanya "Kalau begitu baiklah, maka aku akan menerimanya, terima kasih Kakek Mu!"

"Aiii, kamu menyukainya itu sudah baik, kamu menyukainya itu sudah baik!" Kakek Mu melihat Heiran sungguh semakin dilihat semakin merasa suka, ia merasa semua yang ada pada Heiran sangatlah baik, kemudian ia melihat Hara, juga merasa semuanya yang ada pada dirinya sangatlah baik! Tak heran bahwa orang-orang ini adalah orang yang dipandang oleh Kakek, segala sesuatunya sangat baik!

Kemudian ia beralih melihat kedua anak nakal ini, yang satunya telah berhasil, kemudian ia melihat yang satunya lagi! Aiyoooo, kelihatannya cintanya bertepuk sebelah tangan, wanita ini terlihat sangat jelas belum memiliki perasaan apa pun terhadap anak nakal ini.

"Ran Ran ya, kemarilah, papahku yang seorang kakek tua ini untuk naik ke atas!"

"Emm, Baiklah!" Hara melihat Kakek Mu yang mengedipkan mata kepada dirinya, maka ia pun telah mengetahui bahwa Kakek Mu memiliki perkataan yang ingin disampaikan kepada dirinya, kemudian dengan segera ia bangkit berdiri "Itu, aku akan mengantarkan kakek ke atas untuk istirahat terlebih dahulu!"

Setelah Hara mendengar hal tersebut, ia tidak dapat menahan tawanya, kemudian memapah kakek untuk naik ke atas.

Baru saja naik ke atas, kakek pun sudah tidak dapat menahan diri, dengan terburu-buru ia menepuk-tepuk bahu Hara "Hara Hara, anak nakal Leheon ini apakah menyukai temanmu itu?"

"Kakek sungguh memiliki kepekaan mata yang luar biasa!" Hara tersenyum tipis "Leheon memang memiliki perasaan terhadap Seohyun."

"Ohh, jadi kamu dan Siwon pun dapat melihatnya ya, ini sedang mempererat mereka?" Sepasang mata Kakek Mu pun berbinar-binar, Hara yang mendapatkan tatapan begitu tulus dan serius dari Kakek Mu, ia hanya dapat menganggukkan kepalanya "Termasuk seperti itu!"

"Aiii, sebenarnya aku yang kakek tua ini pun juga dapat melihatnya, anak perempuan bernama Seohyun itu saat ini masih tidak menyukai dia bukan! Anak nakal itu, tindakan wajah tebal tak tahu malunya masihlah cukup baik! Hmm, aku sebenarnya tidak khawatir dengan dirinya, tetapi temanmu itu, akankah dia merasa bahwa aku kakek tua ini sangatlah menyebalkan?"

"Tidak mungkin!" Untuk hal ini Hara dapat menjaminnya.

Karena sebelumnya saat ia terlahir kembali di tubuh Heiran, Heiran terhadap siapa pun juga tidak memiliki kesan yang baik, satu-satunya ia hanya memiliki kesan yang baik terhadap Kakek Mu, Hara pun mengetahuinya, sebelumnya mungkin ditakutkan bahwa Kakek Mu adalah satu-satunya harapan Heiran saat berada di Keluarga Mu!

Sementara itu baru saja, tatapan mata Heiran terhadap Kakek Mu benar-benar sangat hormat, oleh karena itu hal ini Hara sangatlah yakin. "Aku dapat melihatnya, Seohyun sepertinya sangat menyukaimu!"

"Benarkah?" Sorot Mata kakek pun berbinar-binar "Ran Ran, kamu jangan katakan lagi, sejujurnya aku terhadap Seohyun anak perempuan ini, juga sangat menyukainya, selalu terasa sangat akrab, ini baru saja pertama kali berjumpa, namun sudah terasa sangat akrab!"

"Kalau begitu itu berarti kakek dan Seohyun sangatlah berjodoh!" Hara pun memapah kakek masuk ke dalam kamar "Kakek, aku katakan terlebih dahulu kepadamu, keluarga Seohyun sangatlah biasa-biasa saja, sama sekali bukanlah keluarga kaya. Orang tuanya sudah lama meninggal, saat ini di rumah hanya tersisa Seohyun seorang diri, maka dari itu ...."

"Haishhh, lihat yang kamu katakan ini, apakah kakek mu ini adalah orang yang begitu kaku dan tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan jaman sekarang?" Kakek Mu berpura-pura terlihat marah "Kamu lihat dirimu, apakah pada saat itu kakek menolakmu?"

"Hehe, kakek, ini semua adalah kesalahanku ! aku tidak seharusnya berkata demikian!" Hara juga menyadari bahwa perkataannya ini sedikit tidak benar! Kakek Mu memang bukanlah orang yang memandang seseorang dari kedudukan keluarganya, kalau tidak pada saat itu dia juga tidak akan memandang Heiran yang mengalami begitu banyak kepahitan dan kesulitan serta yang memiliki banyak hal merepotkan.

"Hanya saja ini bukankah aku hanya mengatakannya terlebih dahulu kepadamu!"

"Aiii, memang seorang anak yang kasihan, sejak kecil tidak ada orang untuk bersandar! Tetapi saat ini sudah membaik, ada kasih sayang dari ibumu dan juga masih ada adik perempuan sepertimu yang menemaninya! Ran Ran, karena telah mengetahui secara mendalam dan asal usul dari Seohyun, maka aku juga dapat merasa tenang. Kamu dan Siwon telah menikah, di dalam hati kakek pun merasa senang, melihat kalian hari demi hari semakin membaik, kakek juga merasa sangat terhibur, namun Leheon anak itu, sejak kecil .... Aiiii!" Kakek Mu pun menggelengkan kepalanya "Permasalahan yang mengkhawatirkan sangatlah banyak, aku awalnya mengira ia seumur hidup ini tidak akan ada perempuan yang sesuai dengan hatinya! Tak disangka anak ini pandangannya sangatlah tidak buruk, Seohyun anak perempuan ini sungguh cukup baik. Ran Ran, kamu sebagai kakak ipar, harus membantu Leheon ya!"

"Ada apa dengan Leheon?" Hara hanya mengetahui bahwa saat ini Leheon tinggal bersama ayahnya, mengenai Hesong nya Leheon telah pergi kemana, Hara benar-benar tidak mengetahuinya, terlebih lagi Leheon sepertinya terhadap permasalahannya sendiri tidak begitu menyukainya.

"Aiiii, itu sudah merupakan masalah yang berlalu lama, tidak pantas untuk diungkit kembali, tidak membahasnya lagi!" Kakek Mu terlihat seperti teringat akan hal yang tidak baik, kemudian ia pun terdiam dan tidak mengobrol lagi.

Hara yang melihat situasi seperti ini hanya tersenyum sejenak dan menganggukkan kepalanya dan juga tidak bertanya lebih lanjut lagi mengenai hal ini. "Kakek, mengenai permasalahan Leheon, aku dan Siwon pun sangat setuju dia mengejar Seohyun, akan tetapi mengenai bagaimana perkembangan kedua orang itu dikemudian hari, aku juga tidak berani untuk memberi jaminan kepada kakek!"

"Aiii, Ran Ran, kakek mendengar perkataanmu yang ini juga sudah merasa cukup. Kakek tahu kamu pasti akan sepenuh hati dan sekuat tenaga melakukan hal ini!" Kakek Mu dalam sekejap pun menaruh harapan yang begitu besar kepada Hara, Hara walaupun ingin merendah dengan mengatakan sepatah dua patah kata namun hal itu sudahlah tidak mungkin, hanya dapat menyetujuinya dengan tersenyum pahit.

Akhirnya setelah Hara menenangkan Kakek Mu, pada saat ia turun ke bawah dan melihat meja mahjong yang tersisa disana hanyalah Leheon seorang diri, kemudian ia berkata dengan curiga "Dimana yang lain?"

Leheon pun mengangkat-angkat bahunya "Seohyun pergi ke toilet, mengenai suamimu ..... dia telah naik ke atas!"

Hara pun menaikkan alisnya, kemudian ia menatap Leheon, ia pun terkekeh, lalu mendekat kepada Leheon, ia pun menekuk-nekuk jarinya "Leheon ya, kemari, mari kita mengobrol!"

Bulu kuduk Leheon dengan segera pun berdiri, sepasang mata rubahnya itu pun bersinar. Dia dengan waspada memandang Hara, bagaimanapun juga ia benar-benar waspada kepada Hara.

Hara yang melihat situasi seperti ini tidak dapat menahan diri untuk memutarkan bola matanya "Mendekatlah lebih dekat kemari!"

"Jangan, aku tidak berani!" Leheon pun menjaga jarak dengan Hara "Perlu diketahui suamimu itu jika melihat kita yang berdekatan seperti ini, pasti akan memalingkan wajah dan tidak mengakuiku lagi!"

"Mengakuiku saja juga sudah boleh!" Hara pun tertawa hehe, tawa yang terasa ambigu ini, ekspresi wajah yang sedikit terangkat itu, alis mata yang bergoyang itu, membuat Leheon merasa bahwa ini tidaklah begitu baik "Apa yang ingin kamu katakan?"

"Kamu tahukan aku siapa!" Hara pun berbicara sambil tersenyum.

Leheon malah mengerutkan alisnya, memandang Hara dari atas hingga bawah, tatapan matanya penuh dengan penyelidikan.

Hara pun saling bertatapan dengan Leheon "Kamu menyukai kakak perempuanku ?"

Leheon "....." ia pun tertegun "Kamu sejak kapan mengetahuinya?"

"Pada malam itu, saat aku dibuat pingsan oleh seseorang! Kalian sendirilah yang mengatakannya!" Bagaimana pun juga telah dikatakan keluar, saat ini yang ditakutkan yaitu hanyalah Heiran yang mengira bahwa dirinya tidak mengetahui apa pun!

Leheon mengerutkan alisnya terlebih dulu, kemudian tertawa ringan, kemudian ia menggelengkan kepalanya, seolah-olah merasa tak berdaya "Seperti yang aku katakan, kamu adalah orang yang begitu pandai!"

"Kamu juga sangat pandai!" Hara pun tersenyum memandang Leheon "Bukankah kamu sedari awal juga telah mengetahui aku ?" Setelah tertegun sesaat "Sudahlah, sementara ini bukanlah saat yang tepat untuk membicarakan hal ini, aku ingin bertanya kepadamu, apakah kamu benar-benar menyukai kakak perempuanku ?"

"Apakah tidak kelihatan?"

Hara menganggukkan kepalanya "Terlihat! Hanya saja aku tidak tahu rasa suka mu ini mencapai tingkatan yang seperti apa, kemudian apakah kamu serius terhadap kakak perempuanku !" Hara pun bersusah payah untuk menatap Leheon dengan serius.

Sementara itu Leheon juga menatap kembali sepasang mata Hara itu, kedua orang tersebut pun saling bertatap-tatapan, setelah beberapa lama kemudian, Leheon pun tertawa "Sifat mu dan dia sebenarnya sangatlah mirip!"

Hara pun mengangkat-angkat bahunya, Leheon pun dengan tersenyum tipis menggelengkan kepalanya "Pantas saja dahulu aku sulit untuk membedakan kalian! Sedari awal, aku memang pernah meragukan, dikemudian hari aku bahkan masih merasa bahwa kamu adalah dia."

"Terima kasih atas pujianmu!" Hara pun mengetuk-ketuk meja "Kamu belum benar-benar menjawab pertanyaanku !"

"Aku mengira bahwa aku sudah begitu berterus terang seperti ini, maka seharusnya kamu memahaminya!" Dalam sekejap Leheon pun menatap Hara "Aku mencintai dia, sangat mencintainya!" Dia pun mengatupkan bibirnya, kemudian terdiam selama beberapa saat "Dimulai sejak tiga tahun lalu!"

Hara pun merasa terkejut, dia pernah memikirkan mengapa Leheon memperlakukan Heiran dengan begitu familiar, bahkan perasaan semacam itu pun begitu kuat! Namun Hara sama sekali tidak terpikirkan, bahwa perasaan Leheon terhadap Heiran memiliki latar belakang yang seperti itu? "Akan Tetapi tiga tahun yang lalu, kalian bukankah baru saja bertemu beberapa kali!"

Leheon pun tersenyum "Hal mengenai perasaan, tidak dapat diukur dengan sederhana menggunakan waktu, baiklah, apa lagi yang masih ingin kamu ketahui?"

Hara pun menggelengkan kepala "Sudah memastikan perasaanmu terhadap kakak perempuanku, aku sudah tidak memiliki pertanyaan apa pun lagi!" Hara sambil berbicara sambil bangkit berdiri, dengan serius dan sungguh-sungguh ia berjalan ke sisi Leheon, kemudian menjulurkan tangannya untuk menepuk bahu Leheon "Anak muda, bersemangatlah! Terlihat sangat jelas kakak perempuanku saat ini masih tidak memiliki perasaan apa pun terhadap dirimu!"

Leheon "...." Dia pun melirik cakar yang ada di atas bahunya itu, mengukurnya sesaat, kemudian ia pun memutuskan untuk menyingkirkannya "Berdekatan dengan orang jahat membuat orang lain menjadi jahat pula!"

Hara "...." Dia pun mengedip-kedipkan matanya "Kamu percaya tidak bahwa sekarang juga aku akan melaporkannya kepada kakakmu, hmmm huhhh?"

Leheon pun mengatupkan bibirnya dan menaikkan ujung bibirnya "Kamu sudah berusia berapa, apakah masih perlu mengadu seperti ini?"

"Asalkan caranya dapat digunakan maka akan aku lakukan, tidak peduli berusia berapa, atau cara apa pun! Bukankah kamu yang mengatakan bahwa aku mendekatimu untuk membuatmu menjadi jahat? Lihat saja, semua ini adalah hal yang aku pelajari dari kakak mu!"

"Leheon "...." Dia benar-benar merasa bahwa saat ini mulut Hara sangatlah tajam, malah banyak semua perkataannya sangatlah menyakitkan, bahkan dirinya sendiri terlihat sangat senang!

"Baiklah, saat ini sudah larut, aku perkirakan juga kakak perempuanku pasti sudah tidak ingin berjumpa dengan dirimu! Kamu pulanglah, malam ini dia akan tidur disini!"

"Ohh!" Leheon pun menganggukkan kepalanya, kemudian dia pun mengelilingi Hara dan bersiap untuk naik ke atas.

Hara pun mengedip-kedipkan matanya, kemudian menahan kerah baju Leheon "Kamu tunggu sebentar, pintu keluarnya disana!" Hara menunjuk-nunjuk arah pintu keluar "Kamu salah jalan!"

"Tidak salah jalan!" Leheon dengan datar melepaskan tangan Hara "Kakak ipar, pria dan wanita yang tidak memiliki hubungan khusus tidak boleh bersentuhan!"

Hara "...."

"Ohh, oh iya, pada saat kamu naik ke atas loteng menemani kakek, aku sudah meminta kepada pengurus rumah keluarga Mu untuk membereskan sebuah kamar, malam ini aku akan tinggal disini! Kakak ipar seharusnya tidak akan begitu tak berperasaan mengusirku bukan!"

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu