Kembali Dari Kematian - Bab 391 Kakek Mu Yang Humoris

Dalam sekejap tatapan mata Kakek Mu pun tertuju kepada Heiran, dia menatap secara keseluruhan, ia takut bahwa Heiran gadis kecil ini berubah seperti yang ia katakan, yaitu Heiran akan menghilang dalam sekejap.

Heiran yang mendapatkan tatapan seperti itu dari Kakek Mu, seluruh tubuhnya benar-benar terasa sangat tidak nyaman. Hanya saja Heiran saat berada di rumah Keluarga Mu yang begitu besar ini, satu-satunya kesan baik untuknya dan satu-satunya orang yang berperasaan hanyalah Kakek Mu.

Walaupun dapat dikatakan pada saat itu Heiran juga pernah merasa benci, nasib dirinya mengapa harus dikendalikan di tangan mereka. Namun sebenarnya juga hanya demi menghadapi Hamsang dan anggota Keluarga Jiang, sungguhnya terhadap Kakek Mu, Heiran malah tidak ada kebencian sedikit pun.

Saat ini melihat Kakek Mu yang muncul dihadapannya, Heiran seketika juga tidak bergerak dan menatap Kakek Mu, lalu membiarkan Kakek Mu untuk menilai dirinya. Di dalam hatinya sedikit terasa menggebu-gebu, ada semacam perasaan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Kakek Mu menatap Heiran, kemudian ia menganggukkan kepalanya dengan puas, setelah ketiga kalinya memastikan bahwa Heiran adalah manusia sungguhan, sama sekali bukan perubahan dari Leheon, dia pun menganggukkan kepalanya dengan puas "Lumayan lumayan, penampilannya sangat cantik! Postur tubuhnya juga baik, selain itu bokong ini juga begitu besar, sangat baik untuk melahirkan anak!"

"Kakek!" Leheon awalnya mengira bahwa dirinya sendiri sudah cukup tidak memiliki martabat, akhirnya kakek tua ini diluar dugaan mengatakan hal yang mengejutkan orang.

"Ada apa!" Kakek Mu sedang memuji Heiran, namun diteriaki oleh Leheon, membuatnya terkejut hingga jantungnya berdebar kencang, dengan gemetaran, tangannya pun memegangi jantungnya, sambil masih memandangi Heiran, untuk mencari ketenangan "Calon cucu menantu ya, kamu jangan menjadi sama seperti anak nakal ini! Kamu harus menghormati orang tua dan menyayangi generasi muda ya, hal mengenai menghormati orang tua dan menyayangi generasi muda ini adalah etika moral yang telah turun-menurun, ini ..."

"Aku sudah tua!" Meskipun semua yang dikatakan oleh Kakek Mu ini tidak masuk akal, namun Heiran masihlah menghadapi Kakek Mu dengan penuh kesabaran, dia dengan wajah yang penuh senyuman memandangi Kakek Mu "Aku dengan Tuan Muda Leheon hanyalah teman, teman!"

"Oh!" Kakek Mu dalam sekejap menaikkan alisnya, pandangan matanya tertuju kepada tangan Leheon dan Heiran yang terus-terusan bergandengan tangan, dia pun menganggukkan kepalanya "Oh, ternyata seperti itu!" Meskipun mulutnya berkata demikian, akan tetapi raut wajahnya dengan jelas menunjukkan ketidakpercayaan.

Heiran sesaat merasa tidak tahu harus berbuat apa, dia pun menghempas-hempaskan tangan Leheon, dengan menggertakan gigi ia berkata : "Lepaskan tanganku!"

Leheon malah menaikkan alisnya, bagaimana pun juga tidak ingin melepaskan tangannya.

"Ohh, ckckck, aku yang kakek tua ini telah memahaminya. Kamu ini menarik ulur perasaan ya! Anak nakal, kamu ternyata begitu tidak berguna, masih belum bisa mendapatkannya!" Kakek Mu sambil berkata, sebuah tongkat pun dengan keras mengenai tubuh Leheon "Kamu lihat dirimu, kamu lihat .... Siwon! Kalian berdua adalah cucu dari Keluarga Mu, kamu coba katakan mengapa Siwon dapat begitu hebat, menikahi seorang menantu perempuan yang begitu imut dan perhatian itu! Kamu coba jelaskan dirimu, usia mu sudah begitu dewasa, diluar dugaan bahkan seorang wanita pun tidak ingin mempedulikanmu! Benar-benar tak masuk akal, aku sungguh .... Berbicara sampai hal ini, aku kakek tua ini juga tidak mempedulikanmu!"

Kakek Mu semakin membicarakannya semakin marah, amarah terhadap Leheon sepertinya semakin besar, juga banyak menunjukkan ketidakpuasan! Bagaimana pun juga tidak peduli Leheon melakukan apa pun semuanya terkesan tidak baik, Siwon semuanya baik! Berbicara hingga akhirnya, setelah Kakek Mu berbicara seorang diri, mulutnya pun telah terasa kering.

"Aiyo weii, sungguh membuatku jengkel, kamu coba katakan mengapa kamu begitu tidak berguna ya!" Kakek Mu lagi-lagi menusuk-nusuk Leheon, dengan raut wajah yang menunjukkan kebencian dan rasa tidak senang "Kamu lihat Siwon, kemudian lihat lagi dirimu, belajarlah sedikit darinya!"

Leheon mengedip-kedipkan matanya, arah pandangannya pun tertuju kepada Heiran, ia menyadari bahwa pada saat Heiran menghadapi perkataan Kakek Mu itu terlihat seolah-olah ia sangatlah canggung, namun ia tidak lagi menepis tangannya.

Sementara itu Hara dan Siwon memperhatikan dari ruangan sebelah, sama sekali tidak memiliki maksud untuk ikut campur.

Leheon pun tertegun sesaat, ia pun merenungkan sesaat, baru saja ia bersiap untuk membuka mulutnya untuk berbicara, ia melihat Kakek diluar dugaan malah mengedipkan matanya kepada aku , dalam sekejap aku pun memahami maksudnya. Kemudian mendengus "Kakek, apakah kamu sudah cukup berbicaranya? Aku katakan usiamu sudah begitu lanjut, bisakah kamu jangan mengurusi permasalahan kecil seperti ini?"

"Huhh, Kamu.... Aiyoo weii, sungguh membuatku jengkel! Perempuan ini ya, anak perempuan ini, kemari kemari, kemari bersama dengan kakek, jangan pedulikan anak nakal itu! Kamu lihat tingkah laku anak nakal itu, pastilah ia melajang, nasibnya adalah melajang seumur hidupnya! Kasihan anak lelaki ku, mengapa dapat melahirkan seorang yang begitu tidak berguna yoo!"

Heiran " ..." dahulu ia mengapa tidak pernah tahu bahwa Kakek Mu adalah seorang yang sangat pandai berakting?

Namun walaupun mengetahui bahwa saat ini Kakek Mu hanyalah berpura-pura, akan tetapi Heiran juga tidak tega untuk menolak Kakek Mu. Kemudian ia menatap Leheon dengan marah, dari dalam genggaman Leheon ia menarik kembali tangannya. Namun kali ini Leheon tidak menolaknya, ia pun berinisiatif untuk melepaskan tangan Heiran.

Heiran yang mengetahui situasinya pun berjalan untuk memapah Kakek Mu "Kakek, kamu duduklah sebentar!"

"Aiii, anak yang baik! Siapakah namamu, perempuan dari keluarga mana, mengapa kakek dari dahulu tidak pernah melihatmu ya! Kamu pastilah bukan teman dari anak nakal itu, apakah kamu teman dari Ran Ran dan Siwon ya!"

Kakek Mu juga tidak tahu mengapa, selalu saja merasakan perasaan yang akrab saat melihat Heiran, sungguh semakin melihatnya semakin menyukainya, ia menggenggam tangan Heiran dan tidak ingin melepaskannya, ia masih saja terus-menerus menarik Heiran untuk mengobrol.

"Kakek Mu, nama aku Seohyun Yin, sebenarnya memang bukan teman dari Tuan Leheon!"

"Aiyooweii!" Saat Kakek Mu mendengarnya, ia pun memegang jantungnya sendiri, wajahnya menunjukkan simpati "Ternyata sesuai dugaan, seperti yang aku katakan dengan perilaku anak nakal itu, bagaimana mungkin dapat disukai oleh anak perempuan sebaik dirimu ini!"

Heiran "...." Apakah ini anak kandung? "Kakek Mu, aku adalah temannya Ran Ran!"

"Ohh ohh! Seperti yang aku katakan, melihat Ran Ran aku juga menyukainya, pantas saja tadi pada saat pertama kali melihatku merasa wajahmu sangatlah baik, kakek menyukainya! Ran Ran ya, datanglah kesisi kakek!"

Kakek Mu sambil berkata sambil melambaikan tangannya, Hara dan Siwon pun saling memandang satu sama lain, kemudian berjalan dan duduk disisi kakek "Kakek, Seohyun bukan hanya temanku , dia saat ini adalah kakak perempuan angkatku !"

"Ohh?" Kakek Mu terhadap hal ini tidaklah begitu mengerti, ia pun menatap Hara dan Heiran dari atas hingga bawah "Benarkah?"

"Benar!" Hara dengan terburu-buru menganggukkan kepalanya "Seohyun saat ini adalah sebuah aktris, hanya saja baru-baru ini dia berencana untuk pensiun! Seohyun sangat berjodoh dengan ibuku , kedua orang ini saat mengobrol sangatlah cocok, oleh karena itu ibuku mengakui Seohyun sebagai anak angkatnya, maka dari itu saat ini Seohyun adalah kakak perempuan angkatku !" Sambil Hara berbicara, ia pun menggenggam tangan Heiran "Betulkan, Seohyun!"

"Betul!" Heiran tidak menyangka bahwa Hara ternyata dihadapan orang lain mengakui dirinya seperti ini, di dalam hati Heiran terdapat rasa haru yang tidak dapat diungkapkan, oleh karena itu dia pun menggenggam erat tangan Hara "Aku dengan bibi ... ibu angkat pertama kali bertemu sudah seperti teman lama, dengan Ran Ran juga merupakan teman yang sangat baik!"

"Baik, baik! Pandangan Ran Ran pastilah sangat baik!" Pada saat anggukkan kepala Kakek Mu yang ketiga kalinya "Oleh karena itu kalian ini ...." Pandangan mata Kakek Mu pun tertuju pada meja mahjong "Hmm?"

"Ohh, Seohyun telah bersusah payah datang untuk menjadi tamu, kebetulan juga kita berempat berkumpul bersama, berkumpul di sebuah meja mahjong, maka dari itu baru saja tadi bersiap-siap untuk bermain mahjong!"

"Bermain mahjong sangatlah baik, bermain mahjong sangatlah baik ya!" Kakek Mu menepuk pahanya, dengan segera ia menyetujuinya "Aku kakek tua ini juga sudah lama tidak bermain mahjong, mari mari mari, bersama-sama!" Karena itu tangan kirinya menggandeng satu orang, tangan kanannya pun menggandeng satu orang lagi, semuanya pun telah tiba di meja, Kakek Mu barulah menyadari, arah pandangannya pun tertuju kepada Siwon dan Leheon.

Siwon tahu akan kemampuan dirinya "Kalian bermain saja, Ran Ran sama sekali tidak sering bermain mahjong, aku akan menemaninya!"

Sambil Siwon berkata, ia sambil menarik sebuah kursi dan duduk di sisi Hara, ia mendekat kepada Hara "Aku temani kamu, hmm?"

Hara tersenyum tipis, ia menatap sekilas Siwon "Atau tidak, kamu yang bermain saja?"

Siwon pun menggelengkan kepalanya, jari nya yang ramping dan panjang itu mengetuk-ketuk meja "Mulailah!"

Oleh karena itu Hara dan Heiran duduk berseberangan, Kakek Mu dan Leheon duduk berseberangan, sementara Siwon duduk disisi Hara, maka permainan mahjong larut malam ini pun dimulai.

Keberuntungan tangan Hara sungguhlah cukup baik, sekalinya bermain langsung menang, selanjutnya pun ia berturut-turut memenangkan beberapa kali permainan!

Sementara di sisi Heiran juga terus-menerus memenangkan sejumlah uang, Leheon tidak ada serangannya yang tidak lewat, dia juga tidak begitu banyak mengalami kekalahan, hingga akhirnya orang yang kalah adalah Kakek Mu yang mengeluarkan uang lebih banyak, sepanjang malam ini sepertinya hampir semua permainan Kakek Mu lah yang mengalami kekalahan uang, hingga akhirnya wajah Kakek Mu yang awalnya matanya berseri-seri seketika benar-benar tidak dapat tersenyum lagi, wajahnya pun ditekuk, ternyata ia meniru penampilan anak kecil, tanpa tahu malu "Tidak ingin main lagi tidak ingin main lagi, kalian sekelompok orang ini tidak memahami menghormati orang tua dan tidak memahami tinggi rendahnya kedudukan seseorang, apakah etika moral yang turun-menurun ini telah kalian makan? Diluar dugaan tidak mau mengalah denganku yang seorang kakek tua ini!"

Leheon mengecilkan mata rubahnya itu, jari jemarinya yang ramping dan panjang menggenggam mahjong, melihat kakek yang telah tumbang itu, ia pun mengangkat alisnya dan berkata : "Sudah menang, meskipun sudah tidak main lagi, permainan yang terakhir ini juga masih harus menyerahkan uang, berikan uang!" Leheon menjulurkan tangannya, Kakek Mu dengan marah menatap Leheon "Bocah tengik, tidak ada uang tidak ada uang! Sungguh menjengkelkan, tidak berbakti dengan orang tua, ternyata masih ingin meminta uang kepada orang tua, kamu ini menggerogoti orang tua!"

"Kakek, diatas meja mahjong tidak ada apa itu kedudukan tinggi rendah atau tua dan muda, hmm? Hanya ada kalah dan menang!"

"Kamu ..." Kakek Mu dibuat sangat jengkel oleh Leheon, setelah mendengus, oleh karena itu ia pun mengeluarkan sebuah batu giok dari sakunya, ia pun langsung memberikannya kepada Heiran "Seohyun, kemari, ini adalah hadiah pertemuan yang Kakek Mu berikan kepadamu, hadiah kecil, memang masih belum cukup untuk menunjukkan ketulusan, aku harap kamu tidak menolaknya!"

"Ini.... Ini.... Kakek Mu, ini aku benar-benar tidak dapat menerimanya!" Heiran berkata demikian juga karena ia pernah tinggal beberapa waktu di rumah Keluarga Mu, dia pastinya mengetahui bahwa Kakek Mu adalah seorang yang royal. Pada saat dirinya masihlah istri Siwon, Kakek Mu pun juga terus menjaga dirinya, kalau tidak berdasarkan sikap nya yang menjalin hubungan dengan berpura-pura gila dan bodoh itu, takutnya sejak awal pun ia sudah di perlakukan dengan buruk di Keluarga Mu.

Namun Kakek Mu malah selalu bersikap baik kepada dirinya, tidak peduli kapan pun ia pasti akan bersikap royal.

Barang yang baru saja Kakek Mu berikan kepadanya, Heiran pertama kali melihatnya pun sudah dapat mengenalinya, itu adalah perhiasan yang selalu dibawa kemana saja oleh Kakek Mu.

Sebelumnya pernah diberikan kepada Heiran sebagai hadiah pada saat ia menjadi istri Siwon, dia masih ingat ketika dirinya dahulu mendapatkan benda itu ia merasa tersanjung karena mendapatkan kasih sayang seperti itu, hingga akhirnya ia meletakkannya di ....

Heiran pun tersadar dan menatap Hara, sementara Hara juga sedang menatap Heiran. Setelah tertegun sesaat, ia mengira bahwa Hara ingin meminta pertolongan dari dirinya, kemudian ia melihat lagi rasa suka Kakek Mu terhadap Heiran, Hara pun mengecilkan matanya "Seohyun ya, karena itu adalah benda yang diberikan Kakek Mu kepadamu, maka kamu terima saja! aku katakan kepadamu, Kakek ini sangat menyukaimu, kamu cepatlah ambil!"

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu