Kembali Dari Kematian - Bab 508 Kesan Demyuk Yan Di Mata Heiran Jiang

"Bang, apakah ada yang memberi tahu kalau kadang-kadang kamu itu sangat menyebalkan?" Leheon Mu berkata dengan senyuman.

"Kakak iparmu menyukainya!" Siwon Mu jelas tidak memasukkan ejekan Leheon ke dalam hati. Dia melihat ke Leheon dengan ekspresi yang sedikit dingin, "Luangkan waktu untuk patroli ke pusat perbelanjaan yang berada di bawah perusahaan Mu!"

Leheon, "........."

"Bang, kamu sudah semakin nyaman dalam memerintah orang sekarang!" Meskipun begitu, Leheon tahu bahwa Siwon bukan orang yang sengaja mencari masalah, "Ada pendapat lain?"

"Hanya patroli rutin saja. Baru-baru ini aku mau menjaga kakak iparmu, kamu memiliki banyak waktu luang, aku serahin tugas in kepada kamu saja. Aku tahu kamu bisa!"

Leheon, "........." Sambil menggigit giginya, Leheon berkata, "Bang, aku hanya wakil presiden!"

"Orang yang pintar itu bisa melakukan banyak pekerjaan, aku sedang melatih kemampuanu!" Siwon jarang-jarang bersikap serius, "Sepertinya pemukulan terakhir tidak cukup kuat, masih ada yang merasa aku sangat gampang diinjak!"

"Sudah sudah. Kalau kamu gampang diinjak, dunia ini akan merayakan hal ini dengan meria" Leheon tidak setuju dengan kata-katanya.

Masalah yang dikatakan Siwon, Leheon benar-benar harus melaksanakannya dengan serius. Tidak hanya itu, dia harus melakukannya secara diam-diam juga.

Jangan melihat perusahaan mu terlihat sangat mewah dan cerah, di dalam perusahaan yang besar, tentu saja akan ada orang yang malas, tidak apa-apa kalau hanya satu atau dua orang, hanya saja seiring waktu berjalan, jumlah orang seperti ini akan mengembang dan mereka akan menjadi cacing di dalam perusahaan.

Dua abang adik ini sedang membahas tentang masalah perusahaan, sementara dua kakak adik sedang membahas tentang masalah rumah tangga.

Heiran Jiang melihat ke perut Hara Shen dengan ekspresi yang sedikit emosional, "Benar-benar sangat luar biasa, sangat sulit membayangkan ada dua bayi di dalam perutmu sekarang!"

"Aku juga merasa luar biasa. Kak, menurutmu, apakah karena faktor genetika? Kamu lihat, kita berdua juga kembar!" Hara makan biskiut durian yang renyah dengan wajah yang puas.

Heiran menatap ke Hara dengan penuh kasih sayang, "Mungkin!"

"Oh iya kak, tentang masalah ibu mau berpindah ke sini, karena baru-baru ini aku khawatir tentang Naomi, aku tidak sempat menyediakannya. Sementara ibu juga tidak memberi aku kabar yang pasti, aku bermaksud mau mengunjunginya pada besok!"

Heiran mengangguk, "Boleh. Aku merasa agak khawatir juga kalau dia tinggal sendiri. Kalau dia tinggal bersamamu, aku bisa agak tenang juga!"

"Bersama dengan kita!" Hara berkata.

Heiran melamun sejenak sebelum tertawa, "Baik, kita!" Kemudian dia menambah lagi, "Apakah Naomi sudah sadar diri? Aku bermaksud mau menjenguknya sejak kemarin, tetapi dia belum sadar diri!"

"Sudah, sadar pada sore kemarin!" Hara menceritakan masalah Naomi kepada Heiran secara kasar.

Heiran tidak heran dengan masalah Demyuk jatuh cinta kepada Naomi.

Sebenarnya berkata secara tepat, orang pertama yang mengetahui Demyuk bersama dengan Naomi itu Heiran. Waktu dia masih melayang di udara, dia melihat adegan Demyuk Yan dan Naomi terjerat bersama"

Tetapi waktu itu Demyuk sepertinya masih belum mengerti perasaan dia terhadap Naomi, sementara Naomi juga selalu bersikap keras kepala dan menyembunyikan perasaannya terhadap Demyuk. Mereka berdua saling menyiksa sampai Heiran kadang-kadang saja membantu mereka merasa cemas.

Hanya saja, mau bagaimanapun ini adalah urusan orang lain. Heiran tidak memiliki hobi mengurus masalah pribadi orang lain juga.

Heiran merenung sejenak sebelum berkata, "Tuan muda Yan sepertinya benar-benar tulus mencintai Naomi. Sejak dia bersama dengan Naomi sampai sekarang, dia hanya memiliki Naomi seorang wanita di sisinya!"

Hara, "........"

Heiran melamun sejenak dan menjilat bibirnya setelah melihat tatapan Hara yang meragukan dan bingung.

Karena selalu bersikap jujur kepada Hara, Heiran lupa menjaga mulutnya.

"Kak, bagaimana kamu mengetahui hal itu?"

Heiran menepuk dahinya, "Aku tidak hanya tahu masalah mereka, aku juga tahu masalah kamu dan adik ipar" Heiran menjelaskan secara sederhana, "Singkatnya, waktu aku belum masuk ke tubuh Seohyun Yin, aku melayang di sekitar kalian"

Hara tiba-tiba sadar dan mengangguk, "Makanya kamu bisa sempat menyelamatkanku pada saat itu?"

"Bisa di bilang iya!"

"Kalau begitu, apakah kamu benar-benar yakin bahwa Demyuk itu tulus mencintai Naomi?"

"Seharusnya iya!" Heiran tersenyum, "Setiap berantem bersama Naomi, Demyuk selalu menyesal dengan apa yang dia katakan, hal-hal yang dia lakukan dan melukai Naomi juga, dia akan menyesalinya! Lalu, menurut kamu mengapa karier Naomi di lingkaran industri bisa tiba-tiba berjalan begitu lancar?"

"Semau itu karena Demyuk?"

Sepertinya Demyuk adalah tipe pria yang terlihat sangat playboy tetapi sebenarnya sangat bodoh dalam cinta. Padahal Demyuk masih menjuluki dirinya sebagai pangeran playboy, siapa tahu dia juga menjadi bodoh ketika bertemu dengan orang yang dia cintai.

Berpikir sampai sini, sudut bibir Hara pun terangkat

Tetapi setelah berpikir kembali tentang luka yang dialami Naomi sebelumnya, ekspresi Hara berubah menjadi serius lagi, "Meskipun begitu, dia tetap pernah melukai Naomi. Mmenangkan cinta Naomi kembali bukanlah hal yang mudah!"

"Iya!" Heiran juga setuju, "Oh iay, kamu dan adik ipar pulang begitu telat hari ini, apakah kalian berkencan di luar?"

"Berkencan apa? Kami sudah menikah begitu tua!" Hara adalah orang yang mudah malu, terutama di depan Heiran, dia selalu merasa agak canggung dan malu, "Kami hanya pergi menonton film, yang kami tonton adalah film kamu loh"

Heiran mengedipkan matanya dan baru mengerti, "Oh maksudmu adalah film Seohyun yang baru saja ditayang ya?" Heiran melihat iklan promosinya di layar lebar pusat perbelanjaan toko pastry semalam.

Waktu itu, Heiran ada berpikir mau pergi nonton atau tidak, karena mau bagaimanapun ini merupakan film terakhir Seohyun. Tetapi setelah itu dia melupakannya karena terlalu sibuk.

"Bagaimana dengan filmnya?"

"Lumayan bagus, plot filmnya juga bagus. Aku merasa Seohyun bisa dapat penghargaan" Setelah Hara berkata, suasana menjadi sedikit kaku, "Maaf ya kak, aku bukan sengaja!"

Heiran tidak begitu mempermasalahkan hal itu. Mau bagaimanapun dia mengambil tubuh Seohyun dan dia mengambil keputusan untuk melepaskan karier Seohyun, tidak tahu apakah Seohyun akan marah kalau dia mengetahui hal ini.

Hara yang bisa merasakan kesedihan Heiran memegang tangannya dan berkata, "Kak, Seohyun yang berada di surga tidak akan menyalahkan kamu. Hal yang harus kamu lakukan sekarang adalah menjalani setiap hari dengan baik!"

"Aku tahu! Sudah, keluar sana, jangan di sini lagi. Kalau tidak suamimu akan memarahi aku nanti!"

"Dia tidak akan berani!"

Besok harinya, Hara pergi ke Ahyon sana. Waktu itu Ahyon sedang memberes barang, waktu melihat beberapa lembar foto lama, Ahyon Xu melamun sejenak dan membuka sebuah kotak kayu dengan tangan gemetar. Di dalamnya ada sebuah buku harian dan beberapa foto tua yang sudah menguning.

Ahyon mengelus wajah orang yang berada di dalam foto dengan air mata mengalir.

Hara yang memiliki kunci tentu saja tidak menekan tombol bel pintu, jadi pada saat itu Ahyon tidak tahu kalau Hara sudah datang.

Hara mengelilingi satu putaran dan tidak menemukan Ahyon. Waktu dia mengira Ahyon tidak ada di rumah, suara tangisan berdering dari kamar Ahyon dan Hara pun berjalan ke sana dengan langkah kaki yang ringan.

Ahyon sedang duduk di atas tempat tidur dengan posisi membelakangi Hara, di samping dia ada sesuatu yang tampak seperti kotak kayu yang sangat tua, sementara di tangannya ada satu buku harian dan beberapa lembar foto.

Tidak tahu apa yang sedang dia lihat, Ahyon menangis.

Hara mengerutkan alisnya, dia tidak pernah melihat Ahyon begitu sedih. Walaupun dulu di keluarga Jiang, Ahyon menderita penyiksaaan dan merasa sakit hati pun dia tidak pernah terliaht begitu sedih, seolah-olah dia sudah putus asa dengan dunia ini.

Hara tidak bisa menahan diri dan mau melihat apa yang dipegang oleh Ahyon. Hanya saja, dia baru saja berjalan dua langkah dan kakinya menyentuh panel pintu secara tidak sengaja dan mengeluarkan suara.

Ahyon mengangkat kepala dan langsung menyimpin barang-barangnya dengan panik ketika dia melihat kedatangan Hara, "Ran Ran, kenapa kamu bisa datang?"

"Ibu, anda kenapa?"

Hara ingin mengambil kotak kayu itu, tetapi Ahyon langsung menyimpannya kemudian menyeka air mata dan berkata, "Kamu ini, kenapa tidak memberi tahu ibu dulu sebelum pulan? Siwon dimana? Kenapa tidak pulang bersama kamu?"

"Oh, aku cuman pulang menjenguk anda saja. Bukannya anda berjanji mau pindah dan tinggal bersamaku? Waktu sudah berlalu begitu lama, apakah anda sudah siap beres-beres barang?"

"Ran Ran, setelah berpikir, ibu tidak jadi pindah!" Ahyon mengatakan pemikirannya, "Kamu lihat, mau bagaimanapun sana adalah keluarga Mu, bukan keluarga aku, aku termasuk apa untuk tinggal di sana?"

"Anda adalah ibuku!" Hara mengerutkan alisnya, "Siwon dan kakek tidak akan membantah!"

"Mereka tidak membantah itu masalah mereka. Ran Ran, kamu seharusnya mengerti, keluarga Mu sayang kamu itu kewajiban mereka. Tetapi mereka tidak wajib harus baik kepada aku, tidak ada hal seperti itu!"

Hara, "....." Tidak tahu apa yang dialami Ahyon baru-baru ini atau apa yang sedang dia pikirkan. Hanya saja, Hara bukanlah orang yang begitu mudah menyerah, "Tetapi ibu, aku sudah hamil sekarang. Kalau tidak ada anda menemani aku di sisiku, aku merasa tidak tenang!"

"Bukannya keluarga Mu ada banyak orang? Siwon juga akan menemani kamu. Selain itu, Siwon juga sudah menyiapkan tim dokter dan perawat khusus untuk menjaga kamu. Ibu ke sana hanya akan menjadi penghalang. Kalau kamu kangen ibu, ibu akan menjenguk kamu selama ada waktu luang. Oke?"

"Tetapi..."

"Sudah, keputusan ibu telah bulat" Ahyon jarang-jarang bersikap keras kepala.

Hara yang tidak memiliki solusi lain hanya bisa menuruti Ahyon untuk sementara. Hanya saja, dia tidak bermaksud untuk menyerah, tetapi berdiskusi lagi bersama Siwon dalam beberapa hari ini dan meminta Siwon untuk mengatur masaah ini.

Ahyon bisa menolak Hara, tetapi dia pasti tidak bisa menolak Siwon.

"Ran Ran, apakah kamu makan siang di rumah hari ini?"

Hara Shen awalnya ingin menolak, tetapi teringat dengan kotak kayu tadi, dia pun setuju, "Boleh, kebetulan aku juga lagi kangen dengan masakan ibu!"

"Kucing raus, kamu duduk dulu di ruang tamu, ibu pergi dapur lihat ada lauk apa dulu"

Setelah melihat kulkas, Ahyon berkata, "Ran Ran, kamu nonton TV sebentar, ibu pergi beli sayur!"

"Bu, tidak perlu begitu repot. Sembarang masak saja, aku tidak memilih makanan!"

"Mana boleh begitu. Kamu hamil sekarang, harus makan makanan yang bergizi. Kamu tunggu sebentar, ibu akan segera kembali. Di sekitar sini ada pasar, dekat saja!"

"Ibu, aku temani anda pergi?"

"Tidak perlu, kamu istirahat saja!"

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu