Kembali Dari Kematian - Bab 512 Penghindaran Yesica

Naomi melakukan pemeriksaan di siang hari, dia merasa terlalu lelah dan langsung ketiduran setelah pulang. Waktu bangun, dia melihat sepasang mata hitam yang besar sedang menatapnya, jaraknya terlalu dekat sampai Naomi hampir menjerit.

"Kak Naomi, aku, jangan teriak!" Reaksi Naomi juga membuat pengunjung tersebut terkejut sehingga dia sibuk menutupi mulut Naomi.

Setelah saling menatap beberapa saat dan memastikan Naomi tidak berteriak lagi, Yesica baru melepas tangan "Aku terkejut! Kak Naomi, aku mengira kamu masih akan tidur beberapa saat lagi!" Yesica tertawa dengan canggung.

Naomi yang sudah berekasi berkata "Kamu kenapa datang? Yesica, kenapa kamu melihat aku dari jarak begitu dekat?"

"Hehe" Yesica menggaruk kepalanya dengan canggung dan malu "Itu, aku mendengar kamu sudah sadar diri, jadi aku datang menjenguk kamu. Kak Naomi, apakah kamu sudah merasa baikan?"

"Iya, sudah jauh lebih baikan!" Melihat ada keranjang buah di meja, Naomi pun bertanya "Kamu yang membawanya?"

"Iya, aku tidak bisa datang dengan tangan kosong juga!" Yesica mengedipkan matanya dengan nakal "Waktu aku datang tadi, Kak Yan masih berada di sini. Tetapi dia sepertinya sudah keluar setelah mengangkat telepon tadi" Yesica menjelaskan "Itu, kak Naomi, apakah kamu mau makan buah? Aku akan mengupas kulitnya untuk kamu!"

"Tidak perlu. Aku tidak ingin makan sekarang" Naomi duduk dari tempat tidurnya "Bukannya kamu sedang sibuk belajar baru-baru ini?"

"Hehe, masih oke. Beberapa waktu lalu lebih sibuk karena maslaah skripsi. Beberapa hari ini memiliki sedikit waktu. Aku mendengar kakak ipar berkata kamu sudah sadar diri, jadi aku pun datang menjenguk kamu" Sambil berkata, tatapan Yesica terus menoleh ke arah luar ruangan, Naomi yang mengerti pemikiran Yesica pun menyipitkan matanya dan tersenyum "Sepertinya dokter akan datang melakukan pemeriksanaan nanti"

"Apa?" Yesica mengedipkan matanya dan wajahnya memerah ketika melihat ekspresi Naomi yang menertawakannya. Dia menggigit jarinya dengan gugup, merasa agak canggung karena pemikirannya telah ditebak "Apakah aku menganggu kamu? Kalau tidak aku pulang dulu?"

"Yesica, jangan panik!" Naomi menghentikannya "Kamu jarang-jarag bisa datang menjenguk aku, mana boleh begitu cepat pulang. Selain itu aku merasa sangat bosan di sini sendirian, tidak ada yang mengobrol bersamaku!"

"Kalau begitu aku temani kakak Naomi mengobrol saja!" Yesica segera duduk di kursi terdekat dengan kedua tangannya di bawah dagu dan ekspresi yang penasaran "Kak Naomi, hubungan kamu dan Kak Yan sangatlah bagus!"

Senyuman di wajah Naomi menghilang "Yesica, jangan sembarang berkata. Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan tuan muda Yan!"

"Aku tidak percaya! Sebenarnya, waktu kamu koma aku pernah datang menjenguk dua kali, Kak Yan tidak pernah meninggalkan sisimu dan terus menjaga kamu secara personal. Dia bahkan tidak mempedulikan pekerjaan di kantor dan datang ke sini untuk menjaga kamu, ruang di sebelah saja sudah dibooking sama Kak Yan, dia tinggal di sana untuk bekerja. Aku melihatnya waktu datang tadi"

Naomi "....."

Dia tidak pernah tahu kalau Demyuk sebenarnya tinggal di sebelah. Mengapa dia harus melakukan itu?

Apakah dia tidak pernah meninggalkan rumah sakit seperti ini?

Tetapi Naomi, apakah kamu menerima Demyuk hanya karena hal itu?

"Kak Naomi?"

Melihat Naomi sedang melamun, Yesica pun menghampirinya "Kak Naomi, apakah kamu tidak enak badan?"

"Ti, tidak!" Tidak ingin pemikirannya diketahui oleh Yesica, Naomi pun menarik kembali fokusnya "Aku benar-benar tidak memiliki hubungan apa pun dengan tuan Yan!"

Melihat Naomi bertingkah seperti ini, Yesica hanya bisa diam.

Yesica bisa melihat kasih sayang Demyuk kepada Naomi, dia juga bisa melihat perasaan Naomi kepada Demyuk tidak seperti apa yang dia katakan tadi. Tetapi hal ini adalah masalah antara mereka berdua, Yesica hanya orang luar.

Sementara di luar, Demyuk yang awalnya mau membuka pintu pun berhenti bergerak, tatapannya memancarkan perasaan terluka, tetapi dia pun segera menutupinya.

"Hei, buat apa kamu tidak masuk dan berdiri di luar?"

Terdengar suara Erha dari lobi. Yang bereaksi duluan adalah Yesica, dia segera berdiri dengan ekspresi seolah-olah yang akan masuk nanti adalah musuhnya. Kemudian dia berputar lingkaran di dalam ruangan dengan gugup dan bersembunyi sana sini. Pada saat dia baru mau bersembunyi ke dalam kamar mandi, ruangan pintu pun terbuka dan Yesica berdiri di tempat dengan kaku.

Erha juga sangat kaget dengan kedatangan Yesica, tetapi dia memasang ekspresi yang biasa dan berkata "Yesica, kenapa kamu ada waktu datang ke sini hari ini? Bukannya kamu sibuk dengan kuliah baru-baru ini? Skripsi kamu sudah siap?"

"Kak Jing, sudah lama tidak berjumpa!" Tahu tidak bisa bersembunyi lagi, Yesica hanya bisa menghadapinya.

Yesica awalnya datang untuk melihat Erha juga. Hanya saja dia langsung panik ketika mendengar suara Erha. Yesica mencubit tangannya sendiri dan melihat ke Naomi dengan wajah tidak berdaya. Naomi tersenyum dan berkata "Yesica datang menjenguk aku. Apakah tuan Jing datang untuk memeriksa aku?"

"Oh. Iya" Tatapan Erha bergeser dari Yesica ke Naomi "Hasil pemeriksaan ada sebagian telah keluar, pemulihan kamu lumayan bagus. Luka luar pada dasarnya sudah sembuh. Untuk tulang rusuk, meskipun sudah dipasang kembali, kamu tetap harus bersikap hati-hati. Tulang rusuk yang terluka harus dirawat dengan baik. Oh iya, aku sarankan kamu untuk istirahat lagi selama satu atau setengah tahun. Lebih bagus jangan menerima drama dengan adegan aksi yang sulit atau kasar"

Naomi menjawab "Tetapi ada sebagian adegan dari dramaku saat ini yang belum direkam, sudah hampir selesai, masalah aku sudah menganggu proses kemajuan tim syuting"

"Nona Ye, kalau kamu masih menginginkan nyawamu dan kesehatanmu, aku merasa kamu seharusnya mendengarkan kata-kata dokter" Jangan melihat Erha biasanya selalu bersikap tidak serius, waktu berprofesi di bidang medis dan menghadapi pasien, Erha itu sangat serius dan profesional.

Naomi mengedipkan matanya dan tidak mengatakan apa pun untuk beberapa saat, merasa agak terkejut dengan sikap Erha.

Demyuk yang melihat adegan ini pun melirik ke Erha.

Yesica yang merasakan suasana menjadi kaku pun sibuk berkata "Itu kak Naomi, aku merasa kata-kata Kak Jing benar. Lebih baik mendengarkan kata-kata dokter saja dan istirahat dengan baik. Drama bisa disyuting kapan-kapan, tetapi tubuhmu hanya satu saja!"

Sudah berkata sampai sini, Naomi juga tidak bisa membantah lagi, dia hanya bisa mengangguk dan berkata "Baik kalau begitu! Hanya saja aku harus meminta maaf lagi dengan tim syuting!"

"Tidak apa-apa, aku sudah memberi tahu mereka kamu perlu istirahat 3 bulan. 3 bulan kemudian baru lanjut syuting"

Bagi Demyuk, masalah ini sama sekali bukan masalah besar apa.

Mau seberapa tidak senangnya Naomi, dia pun tidak enak mau berkata apa lagi.

"Itu... aku baru keingat aku masih ada kelas, aku pergi dulu ya!"

"Tunggu!" Erha memanggil Yesica "Biarkan aku mengantar kamu!"

Yesica yang baru saja jalan sampai depan pintu hampir saja jatuh di tempat.

Sepasang tangan yang hangat memegangnya, tubuh Yesica terjatuh ke dalam sebuah pelukan yang hangat.

Wangi tubuh yang familier langsung memasuki hidung Yesica. Dia terkejut dan langsung mendorong Erha dengan kuat, kemudian menggigit bibirnya "Itu, aku bisa pulang sendiri!"

Erha tidak menyangka tubuh yang lembut dan hangat itu baru terjatuh ke pelukannya kurang dari 5 detik, dirinya sudah didorong oleh Yesica dengan kuat. Dia tidak bisa menahan diri dan merasa kecewa, apakah dirinya begitu tidak memposona di mata Yesica?

Penampilan Erha tidak buruk, bahkan bisa dibilang lumayan tampan. Perawat dan dokter rumah sakit yang menyukai dia bahkan lumayan banyak. Di lingkaran medis, para wanita yang masih belum menikah juga memiliki kesan yang bagus kepadanya. Kenapa Yesica begitu tidak menyukainya?

Erha mulai meragukan dirinya, dia menyentuh wajahnya secara refleks. Kulit wajahnya masih cukup bagus, usia dia juga baru saja 30 lebih, seharusnya tidak termasuk tua.

Erha melihat ke gadis kecil yang berada di hadapannya. Pakaian yang dia kenakan sangat muda dan cantik, wajahnya dipenuhi oleh kolagen dan kulitnya halus seperti boneka yang membuat orang tidak bisa menggeserkan tatapannya.

Erha berdiri di depan Yesica memang terlihat sedikit agak tua, sampai seolah-olah seperti sapi tua yang sedang makan rumput muda yang lembut?

Erha tertegun dan tiba-tiba teringat dengan masalah beberapa waktu lalu dia mengajak Yesica keluar dan Yesica selalu menolak dengan alasan sibuk. Seorang mahasiswa bisa sesibuk apa? Apakah bisa lebih sibuk dari seorang dokter?

Jawabannya adalah... tidak mungkin,

Yesica berkata dia sangat sibuk, sibuk menulis skripsi. Tetapi dia malah muncul di rumah sakit, muncul di ruang Naomi. Apakah dirinya tidak lebih penting dari Naomi?

"Uhm, Kak Jing?" Yesica bisa merasakan ekspresi Erha berubah menjadi tidak begitu bagus, kemudian dia pun sadar dirinya seperti mendorong Erha terlalu kuat tadi. Jangan-jangan Erha marah?

Yesica bukan sengaja, reaksi tadi adalah reaksi refleks. Yesica sangat menyukai Erha, tentu saja dia berharap bisa mendekatinya, tetapi pada saat yang sama Yesica juga takut bagaimana kalau Erha mengetahui semua ini.

Kalau Erha tahu Yesica menyukainya, apakah dia akan marah dan menjauhinya?

Erha memperlakukan Yesica seperti adik kandungya. Disukai oleh adiknya, seharusnya Erha akan marah! Makanya waktu Erha memeluk dia tadi, dia langsung mendorongnya. Yesica khawatir kalau dia kebiasaan dengan hal seperti ini, dia akan kecanduan dan meminta lebih banyak lagi.

Yesica menggigit bibirnya dan melihat ke Erha dengan wajah yang kasihan, hal itu membuat Erha merasa salah tanpa alasan.

Padahal yang mendorong dia tadi adalah Yesica, kenapa sekarang malah terlihat sedih?

Tetapi, Erha tidak bisa mengatakan kata-kata yang menyalahkan dia juga, tiba-tiba dia tidak tahu harus bagaimana.

Erha tidak menyangka dirinya akan merasa begitu tidak berdaya pada suatu hari. Dia tidak menyangka dirinya akan jatuh cinta kepada gadis yang berusia begitu muda daripadanya. Berpikir sampai sini, Erha merasa sepertinya dia memang salah.

Hanya saja dia tidak bisa mengontrol diri dalam masalah seperti cinta. Baru-baru ini tidak bertemu dengan Yesica, Erha merasa dirinya sudah mau kangen dia sampai menggila. Perasaan itu akan terus menumbuh dan mengembang, sementara Erha sendiri tidak bisa melakukan apa pun selain membiarkannya.

"Itu... Kak Jing, aku benar-benar masih ada urusan di kampus, aku harus pergi dulu!" Yesica takut dia bisa menahan diri dan langsung memberi tahu Erha bahwa dia menyukainya, sehingga dia sibuk melarikan diri dengan panik.

Erha memegang lengan Yesica "Kak Jing, aku..."

Sudahlah, mau bagaimanapun Yesica hanya seorang gadis kecil. Masalah seperti ini harus dilakukan secara perlahan. Erha tidak buru-buru, dia memiliki kesabaran untuk terus menunggu.

Erha memejamkan matanya dan menyesuaikan mentalitasnya. Kemudian dia tersenyum dengan lembut dan menepuk dahi Yesica dengan mesra "Sudah gadis kecil, aku antar kamu pulang!"

Tubuh Yesica menjadi tegang dan matanya membesar. Dia sama sekali tidak tahu harus bagaimana, sampai Erha kapan membawa dia turun dan masuk ke dalam mobil saja dia tidak sadar. Waktu Erha mendekatinya dan wangi shampo yang segar itu memasuki hidungnya, wajah Yesica baru memerah dan berkata dengan gugup "Aku, aku, biarkan aku sendiri saja!"

Sebelum itu, Erha sudah membantu Yesica memakai sabuk pengamannya. Dia tersenyum dengan lembut, senyuman itu memasuki hati Yesica dan hampir saja membunuhnya "Yesica, mau makan hotpot?"

"Mau!"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu