Kembali Dari Kematian - Bab 287 Siwon Mu Juga Akan Merasa Tidak Aman

"Tidak bermaksud apa-apa!" Hara menatap Berta dengan dingin, jelas, dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan lagi, alis Berta berkedut lebih dalam, namun, Hara menolak untuk mengatakan, dan Berta tidak punya cara lain lagi. "Jika Bitna benar-benar melakukan sesuatu yang buruk, keluarga Xu kami tidak akan pernah mentolerirnya!"

“Apa yang dikatakan Tuan Xu ini benar-benar sangat enak didengar, tetapi aku tidak tahu apakah bisa dipercayai atau tidak.” Hara terlalu mengenal Bitna, terlalu mengerti sikap keluarga Xu terhadap Bitna.

Sama seperti temperamen Bitna yang sombong dan angkuh, tidak peduli apa yang dia lakukan, keluarga Xu akan tetap berkomplot padanya, jika tidak, temperamen Bitna tidak akan menjadi begitu kejam dan ekstrem.

" Heiran, aku rasa sikap kamu terhadapku …… "

“Bukankah Tuan Xu curiga dengan hubungan antara ibuku dan keluarga Xu?” Hara menyela kata-kata Berta, dan Berta pun berhenti, “Apakah kamu pikir?”

"Kalau begitu aku minta tolong Tuan Xu untuk mendapatkan DNA kakekmu atau ayahmu, itu seharusnya bukan hal yang sulit untuk Tuan Xu kan."

"Sama sekali tidak sulit! Aku akan segera melakukannya!"

Setelah mengantar Berta pergi, Hara bersandar ke sofa dengan lelah, sebenarnya dia tidak ingin memperlakukan Berta seperti ini dan menghadapinya seperti ini.

Tetapi jika sekarang dia adalah Heiran, dan bukan Hara yang dulu. Secara alami, sikapnya terhadap Berta juga seharusnya akan berbeda.

Hara mendapatkan sampel dari Berta tiga hari kemudian, dikatakan bahwa itu adalah rambut ayahnya, Harka Xu, Hara langsung memberikan sampel itu kepada Siwon.

Siwon menepuk bahu Hara, "Aku akan membiarkan Hihon secara pribadi untuk mengawasi masalah ini, kamu tidak perlu khawatir!" Siwon mengambil sampel dan menelepon Hihon, kemudian dia memegang tangan Hara dan duduk. "Kapan kamu akan pergi ke Pekan Busana?"

"Dua hari lagi!" Hara berpikir, dan merasakan sakit kepala, "Aku selalu merasa seolah-olah sesuatu akan terjadi!"

"Ada aku, tidak ada yang akan terjadi!" Siwon memeluk Hara dengan erat dan mencium rambutnya? "Barang-barangmu sudah siap? Apa yang ingin kamu bawa ke sana? "

"Ya, cuaca disana seharusnya lebih dingin,aku harus bersiap-siap!"

Hara berpikir bahwa dia benar-benar merasa sepertinya ada banyak hal yang belum dia siapkan, "Aku terlalu sibuk beberapa saat ini."

"Tidak apa-apa, aku sudah menyuruh Bona untuk menyiapkannya untukmu, kamu pergi dan lihat apa yang lagi yang kurang, aku akan mengirim seseorang untuk melakukannya sesegera mungkin."

Ketika Hara mendengarnya, matanya berkilau, dan dia dengan cepat berlari menuju ruang ganti. Benar saja, dia melihat ada dua atau tiga kotak di lantai dengan barang-barang yang tersimpan di dalamnya. baik itu pakaian atau keperluan lain, itu semua sudah tersedia.

Siwon datang dan berdiri di belakang Hara, “Bagaimana? Masih ada yang kurang? Sekarang masih ada waktu, aku akan meminta Bona untuk menyiapkannya! "

"Siwon, kamu benar-benar sangat baik, bagaimana kamu bisa begitu baik?" Hara berbalik dan langsung jatuh kedalam pelukan Siwon dan memeluknya erat-erat, sebuah kepala kecil masih bergesekan dengan dada Siwon dari waktu ke waktu.

Siwon melihat tingkah Hara yang seperti anak kecil ini, hatinya tiba-tiba meleleh, mengulurkan tangan dan membelai rambut Hara, Hara juga tidak bergerak dan mengambil napas dalam-dalam didalam pelukan Siwon, "Kamu seperti tas harta karun Doraemon, bisa memiliki segalanya. Bagaimana jika suatu hari kamu tidak ada disisiku, apa yang harus aku lakukan?!”

“Tidak mungkin ada hari itu, kamu tidak usah memikirkannya!” Siwon memeluk Hara semakin erat, seolah-olah takut Hara akan menyelinap pergi darinya.

Pelukan Siwon agak ketat, dan membuat Hara agak sesak napas. Hara sedikit mengerutkan kening, mengulurkan tangan dan mencubit pinggang Siwon, Siwon kesakitan, dan melepaskan Hara, "Kenapa?"

"Aku yang ingin bertanya kamu yang kenapa! Kamu ingin mencekikku hingga mati?” Hara tertawa, dia menusuk dada Siwon dengan jari kelingkingnya."Apakah kamu sengaja? Sengaja bertingkah seolah-olah aku akan meninggalkanmu dalam beberapa menit!"

Hati Siwon tegang, dan matanya menjadi sedikit sengit. dia memeluk Hara lagi, kali ini, pelukannya tidak begitu erat, tetapi juga tidak melepaskannya. "Vivi, kamu tidak usah berharap untuk meninggalkan aku, aku tidak akan membiarkan kamu pergi, selamanya pun tidak akan! "

"Siwon, Siwon, kamu tenang dulu!" Hara ditakuti oleh Siwon, tetapi ketika mendengar kata-katanya, Hara tanpa sadar agak heran, dia menepuk punggung Siwon, "Aku tidak akan meninggalkanmu, bagaimana mungkin aku bisa meninggalkanmu ? "

Siwon memeluk Hara selama beberapa menit, dan perlahan-lahan menjadi tenang. Dia melepaskan Hara, dan matanya pun menjadi lebih jernih, namun, Siwon tidak mengatakan sepatah kata pun, yang membuat Hara merasa bingung tentang apa yang sedang dipikirkan Siwon.

Namun, dari tindakan yang baru saja diambil Siwon, itu sepenuhnya menunjukkan bahwa Siwon masih tidak memiliki rasa aman dan tidak memiliki kepercayaan penuh padanya!

Hanya saja Siwon memiliki siasat yang kuat, menghadapi semua masalah dan kesulitan dengan tenang dan bahkan ekspresi diwajahnya pun tidak akan berubah, tetapi juga ada masa dimana dia merasa kurang percaya diri dan tiak aman, Hara benar-benar bingung, tetapi pada saat yang sama, dia juga menyalahkan diri sendiri, apakah dia masih belum cukup baik, atau apakah dia memberikan Siwon semacam kesan buruk dalam kesadaran dirinya?

“Siwon, kamu sangat baik, kamu adalah pria terbaik yang pernah aku temui dalam hidupku, bagaimana aku bisa meninggalkanmu? Bahkan jika kamu tidak menginginkanku lagi, aku akan terus menjeratimu dan mengikutimu tanpa malu, serius.”

Hara mengambil inisiatif untuk memeluk pinggang Siwon, kedua tangannya di sekeliling tubuh Siwon, dan menggosok kepalanya, "Mengapa kamu bisa memiliki ilusi buruk ini? Bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan kamu?"

Merasakan otot-otot ketat Siwon mengendur, Hara baru merasa lega, tetapi masih memeluk Siwon, "Aku yang khawatir kamu tidak menginginkanku lagi, karena, aku sangat susah dihadapi!"

"Tidak akan, aku tidak akan pernah meninggalkanmu!"

"Sudah, sekarang semuanya sudah jelas, jadi lain kali jangan seperti ini lagi. Siwon, jika kamu memiliki sesuatu, kamu harus memberitahu kepadaku, jangan terus menyimpannya di hati, aku sudah memberitahumu semua yang bisa aku katakan padamu!" Hara telah benar-benar memutuskan untuk hidup dengan Siwon, secara alami, dia tidak ingin ada beberapa kontradiksi di antara mereka.

"Iya!" Siwon mengangguk, "Tadi karena aku gugup!"

Hara tersenyum dan berkata, "Aku senang mengetahui bahwa kamu peduli padaku." Hara berjinjit dan mencium dahi Siwon, “Sudah, biarkan aku melihat masih ada kekurangan barang atau tidak, dan meminta Bona pergi menyiapkannya sesegera mungkin! "

Setengah jam kemudian, Hara membereskan beberapa barang dan mengemasnya, kemudian dia mengemas tiga kotak besar dan meletakkannya di sudut, dia meraih tangan Siwon dan sedikit mengernyit, sepertinya dia agak khawatir, "Um, Siwon, coba kamu lihat, apakah aku membawa terlalu banyak barang? "

Dia hanya pergi ke Pekan Busana, tetapi membawa tiga kotak besar, sepertinya sedikit berlebihan.

"Tidak, kamu juga akan membawa asistenmu bersamamu, barang-barang ini sangat penting." Siwon berkata sambil merapikan rambut Hara yang sedikit berantakan ke belakang telinga, dan dengan tidak tega memeluk Hara, "Gimana, aku tidak ingin kamu pergi ! "

"Aiya, pun bukannya aku tidak akan kembali lagi." Hara melihat tingkah Siwon yang kekanak-kanakan ini, dia tidak merasa jengkel, sebaliknya, dia merasa lucu. "Lagipula, ini hanya beberapa hari!"

"Sayang sekali aku sibuk pada hari-hari itu, tidak punya waktu untuk menemanimu pergi!" Ini adalah penyesalan terbesar Siwon.

"Sudah ,sudah, jangan sedih lagi." Hara mencium mulut Siwon, seolah-olah untuk menenangkan seorang anak kecil, dia menghibur Siwon, "Hanya beberapa hari saja, waktu akan beralu dengan cepat, atau kamu katakan padaku, hadiah apa yang kamu inginkan? Aku akan membawanya kepadamu ketika aku kembali nanti! "

Mata Siwon tersenyum, penuh dengan sosok Hara, terutama melihat penampilan Hara yang sedang membujuknya, tiba-tiba hati Siwon menjadi hangat, "Biasanya bukankah suami yang membeli hadiah kepada istrinya?"

"Yah, mau gimana lagi, siapa suruh istrinya harus melakukan perjalanan bisnis, dan suaminya harus tinggal dirumah sendirian!” Hara tersenyum, menunjukkan mata liciknya, dengan cahaya yang bersinar, "Siapa suruh aku begitu menyayangimu?"

Hati Siwon melembut, tangannya memegang pipi Hara, dan menciumnya dengan hangat.

Hara awalnya terkesima, dan kemudian tangannya menekuk di leher Siwon, memperdalam ciuman ini.

“Ugh, ugh!

Dari pintu terdengar suara batuk yang tidak tepat, memotong keintiman pasangan muda itu, wajah Hara memerah dan dia segera mendorong Siwon.

Meskipun ini di rumah, di kamar tidur, tetapi begitu mesra di hadapan orang lain, Hara masih agak tidak terbiasa.

Dia melihat ke arah pintu dan melihat Bona dengan Hihon, mereka berdua malu dan tidak tahu harus melihat ke mana, mereka hanya bisa membidik tanpa tujuan.

Wajah Hara sedikit merah, dia menelan air liur, menatap ke arah Siwon dan memutarkan bola mata dengan takberdaya.

Siwon sangat tenang, seolah-olah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

Dia merapikan kemeja yang sedikit berantakan dan menatap ke arah pintu dengan dingin, "Ada apa?"

“Tuan Muda, asisten Hihon berkata kamu memintanya datang untuk mengambil sesuatu!” Bona berkata dengan mulut bergetar, hatinya sangat takut hingga setengah mati.

Meskipun Siwon telah mencoba untuk menahan emosinya setelah bersama dengan Hara, dia biasanya terlihat hangat dan lembut di rumah, tetapi itu hanya berlaku untuk Hara, dia masih memperlakukan orang lain dengan dingin dan sangat sombong.

Bona terbiasa dengan tingkah Siwon yang lembut, pertama kali melihat penampilan Siwon yang begitu dingin dan cuek, dia langsung ketakutan.

Siwon megerutkan alisnya, tetapi mengangguk, "Ya, turun!"

Bona mendengar, dan segera turun dengan cepat, lebih cepat dari apa pun, tetapi Hihom masih berdiri tegak disana seperti patung.

Melihat ini, Hara tertawa, dia pergi ke sisi Siwon dan menyenggol lengannya. "Bukankah kamu mencari asisten Hihon karena ada sesuatu, dimana barangnya?”

Siwon menenangkan napas dinginnya, dan mengeluarkan barang itu untuk Hihon, "Masih tidak datang untuk mengambil, apakah perlu aku mengantarnya sampai ketanganmu?"

"Tidak, tidak, tidak, bawahan akan mengambilnya sendiri, bagaimana mungin aku membiarkan tuan menganter ke sini!" Hihon bergegas pergi, mengulurkan tangannya untuk mengambil barang itu, "Tuan, apakah kamu masih memiliki hal lain untuk dikatakan kepada bawahan? "

"Ibu mertuaku masih di rumah sakit sekarang, kamu memikirkan cara untuk membiarkan Erha Jing mengambil sampel dan membandingkannya dengan yang ini." Perintah Siwon.

"Ya, bawahan akan segera melakukannya!" Hihon baru saja ingin pergi, tetapi dihentikan oleh Hara, dia dengan cepat berbalik dan memandang Hara sambil tersenyum, "Apakah Nyonya muda masih ada perintah lain?"

"Segera memberitahuku setelah hasilnya keluar."

“Baik!”

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu