Kembali Dari Kematian - Bab 428 Lebih Baik Melihat Orang Di Sekitar

Setelah satu jam kemudian, Erha membawa dokter kebidanan dan ginekologi datang kemari, minum air dengan napas terengah-engah, tapi mulutnya masih mengeluh tentang Siwon, "Aku katakan padamu, kamu bahkan tidak mempertimbangkan pekerjaanku, sedikit-sedikit langsung meneleponku dan bahkan mengancamku dengan peralatan medis! Apakah kamu tahu aku sebentar lagi harus melakukan operasi! "

Siwon menyipitkan matanya, matanya bersinar tajam, "Oh? Jadi maksudmu, aku salah memanggil orang dan seharusnya aku tidak memanggilmu?"

“Tidak, tidak, maksudku bukan begitu!” Begitu Erha mendengarnya, langsung tidak tahan. Siapapun boleh disinggung, kecuali Siwon, sang pihak sponsor. Peralatan medis yang begitu banyak di rumah sakit mereka semua berasal dari Siwon, jadi Erha tidak berani marah pada Siwon.

"Ngomong-ngomong, di mana kakak ipar kecil!"

Erha melihat ke atas dan ke bawah, "Di mana orangnya?"

“Di lantai atas!” Siwon berkata sambil menatap dokter wanita di belakang Erha, “Bona, bawa dokter ini ke lantai atas untuk periksa Nyonya muda!”

"Baik, Tuan Muda! Nona, mari!"

Bona membawa dokter kebidanan dan ginekologi ke lantai atas sambil berkata, sementara Erha sedikit membungkuk, "Benar-benar sudah hamil? Kakakketiga, kamu akan menjadi seorang ayah! Bolehkah aku meminta cahaya darimu, aku ingin menjadi ayah baptis anakmu! "

Siwon menyipitkan mata ke arah Erha, "Hamil atau tidak, bukankah harus bertanya kepada kaluan sebagai dokter? Dan juga, aku hanya memintamu untuk mencari satu orang dokter kebidanan dan ginekologi untuk memeriksa Vivi. Aku tidak meminta kamu untuk datang juga kemari, jadi, jika dikatakan dengan serius, aku tidak menghalangimu untuk melakukan operasi. "

"Eeh ..." Erha tidak menyangka Siwon akan begitu ceroboh dan merasa sakit kepala. "Itu tidak penting lagi. Yang penting adalah Kakak Ketiga, jika aku menjadi ayah baptis anakmu di masa mendatang, maka aku berjanji akan memperlakukan bayi kecil dengan sangat baik! "

“Nanti baru dibicarakan!” Siwon tidak begitu ingin menanggapi Erha, “Kamu boleh pergi sekarang!”

"Eeh ... Kakak Ketiga, kamu tidak boleh kacang lupa kulit seperti ini! Bagaimanapun juga, aku adalah seorang dokter. Di masa mendatang, jika kakak ipar kecil melahirkan, dia masih harus pergi ke rumah sakit kami, benar tidak? Lalu kenapa kita bicarakan nanti. Mari kita mengobrol sejenak. Oh iya, Kakak Ketiga, kalian tidak pergi ke tempat pernikahan? "

Tapi Siwon malah malas menanggapi Erha dan langsung naik ke lantai atas.

Leheon menepuk bahu Erha, "Aku katakan padamu, Erha, kamu jangan lagi mencoba untuk menguji posisimu di hati bos. Intinya, jika digabungkan dengan semua orang, kamu berada di peringkat terakhir!"

“Terserah!” Erha dengan tidak senang membanting tubuh Leheon dengan kepalan tangan, “Mulutmu sangat beracun, pantas hidup sendirian!”

“Hehe!” Leheon tersenyum menyeringai.

Erha menyipitkan matanya, “Apa yang kamu tertawakan?” Dan senyumannya terlihat sedang mengejek.

"Aku sudah tidak lajang!"

"Apa? Kamu tidak lajang lagi? Kamu ... kamu dan Seohyun sudah bersama?" Erha terkejut, memandang Leheon dengan rasa tidak percaya, "Tidak mungkin, bukankah kamu sebelumnya mengatakan bahwa kamu tidak tertarik dengannya! Dan kemudian bukankah orang itu juga tidak tertarik padamu! "

“Kamu benar-benar tidak bisa bersikap menyenangkan hati!” Leheon meletakkan satu tangan di bahu Erha, “Pantas kamu ditinggalkan!”

Erha tiba-tiba tampak seolah-olah ekornya diinjak, wajahnya langsung memerah, "Kamu, bagaimana kamu tahu?"

Erha belum lama ini putus dengan Sisi dan Erha tidak memberitahu kepada siapapun, jadi seharusnya tidak ada yang tahu tentang hal itu. Erha menatap Leheon dengan waspada, "Apakah kamu menyelidiki diriku?"

“Saudaraku, apakah kamu paranoid, aku baik-baik saja, buat apa aku menyelidikimu!” Leheon tidak tahan dan berkata, “Bukankah kalian berdebat beberapa waktu lalu!”

“Itu hanya sebuah pertengkaran.” Hanya pertengkaran bisa berakhir putus.

"Tsk tsk, ini bukan hanya pertengkaran biasa. Aku melihat Sisi bersama pria lain beberapa hari yang lalu, mereka tampak sangat mesra!" Leheon tidak tahan dan menggelengkan kepalanya, memandang Erha dengan rasa simpati.

Melihat Erha yang tampak linglung, sudah bisa dipastikan bahwa Erha pasti tidak tahu apa-apa, "Aku katakan padamu, saudara, jangan bilang kamu tidak menyadari bahwa dirimu di selingkuhi! Aku lihat wanita itu sangat mesra dengan pria itu! "

“Di mana kamu melihatnya?” Erha mengertakkan gigi dan tidak percaya, tidak percaya bahwa Sisi adalah gadis seperti itu.

Meskipun keduanya putus, Erha tidak pernah menyalahkan Sisi, karena Sisi pernah berkata bahwa mereka tidak cocok dan selama ini Erha benar-benar berusaha keras beradaptasi di dalam kehidupan Sisi, Sisi juga mencoba beradaptasi ke dalam hidupnya. Namun, perbedaan antara mereka berdua terlalu besar, terkadang Erha tidak bisa memahami sebagian perilaku Sisi dan Sisi terkadang juga tidak bisa memahami Erha.

Keduanya saling mencoba satu sama lain dan akhirnya kelelahan, jadi mereka putus dengan damai.

"Lihatlah dirimu yang seperti ini, apa kamu tidak percaya? Baiklah, katakan padaku, kapan kalian putus?"

"Seminggu yang lalu!"

Mata Leheon berbinar, "Lalu apa kamu tahu kapan aku melihat mereka bersama?"

"Kapan?"

“Sebulan yang lalu dan lebih dari sekali!” Leheon menepuk bahu Erha, “Saudaraku, masih ada banyak kesempatan yang lain, lagipula, menurutku wanita itu tidak layak untukmu!”

“Kamu sekarang sedang menertawakanku!” Erha tidak ingin menanggapi Leheon, dirinya selalu merasa mulut pria ini terlalu beracun, sudah tahu dirinya saat ini mungkin telah diselingkuhi, tetapi Leheon masih bisa menertawakan dirinya.

"Bagaimana mungkin menertawakan dirimu! Aku hanya merasa kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk hal itu. Lihatlah baru berapa lama kalian bersama, hubungan kalian seharusnya tidak terlalu dalam. Lebih baik kamu mengetahui perilakunya sekarang daripada mengetahuinya di kemudian hari. Untung sudah putus, bagus! "

“Minggir!” Erha sedang tidak ingin bercanda dengan Leheon. Saat ini, Erha ingin mendengar jawaban dari Sisi. Apakah karena masalah keluarga atau karena selingkuh dan jatuh cinta dengan orang lain?

Jika alasan yang pertama, maka Erha bersedia melepaskannya, tetapi jika alasan terakhir, maka Erha benar-benar telah diselingkuhi?

Meskipun Erha tidak bisa bersikap seperti Siwon yang memakai kekuasaan, tetapi keluarga Jing mereka bukanlah objek yang bisa dipermainkan.

"Saudaraku yang baik, kamu jangan bertindak gegabah! Dengarkan nasihatku, wanita seperti itu tidak perlu kamu pikirkan terlalu banyak. Daripada menghabiskan waktu memikirkannya, lebih baik kamu memperhatikan orang-orang di sekitarmu!"

“Siapa?” Mengapa Erha merasa bahwa perkataan Leheon hari ini membuat dirinya merasa sangat bingung, “Siapa di sekitarku?” Teman wanita di sekitarnya tidak begitu banyak. Erha biasanya hanya bergaul dengan Siwon dan Demyuk. Jadi tidak tahu siapa orang yang dimaksud Leheon!

Dan Leheon memandang Erha dengan tatapan putus asa, tampaknya anak ini sama sekali tidak menyadari bahwa ada seorang gadis kecil di sampingnya! "Bukan siapa-siapa, lagipula itu bukan orang penting. Sudah, jangan khawatir tentang masalah ini lagi. Sekarang yang paling mendesak adalah anak dalam perut kakak iparku!"

“Benar!” Erha menepuk keningnya, “Anak dari Kakak Ketiga adalah prioritas utama! Tapi ngomong-ngomong, sepertinya geng kita sudah lama tidak berkumpul. Jika kali ini kakak ipar benar-benar hamil, geng kita sudah harus keluar dan berkumpul untuk merayakannya bersama! "

"Rayakan apa?"

Heiran turun dari lantai atas, wajahnya penuh senyuman.

Leheon menyipitkan mata, "Apakah sudah tahu hasil pemeriksaannya?"

"Um, tapi belum sepenuhnya pasti, situasi spesifiknya harus diperiksa lagi di rumah sakit besok! Hari ini tidak bisa diperiksa, hanya melakukan tes sederhana."

“Jadi apakah ada atau tidak?” Erha buru-buru bertanya.

“Ada, dua garis!” Heiran berkata, senyuman di wajahnya tidak bisa disembunyikan, “Leheon, aku akan menjadi seorang bibi.”

“Um, kamu akan menjadi bibi!” Leheon juga merasa senang pada Heiran. Leheon menatap Heiran dengan mata berbinar, hatinya merasa senang saat melihat Heiran bahagia.

“Eeh, bibi?” Erha sedikit curiga, “Tunggu, hubungan ini agak berantakan, tunggu bentar, kakak ipar kecilku hamil, mengapa ada hubungannya denganmu? Meskipun ada hubungan, itu juga setelah kamu menikah dengan Leheon di masa mendatang, bagaimanapun juga, anak kakak ipar juga tidak akan memanggilmu bibi! "

"Eeh ..." Aduh, Heiran sangat bahagia saat ini sehingga lupa bahwa dirinya adalah Seohyun dan bukan Heiran.

Semua ini gara-gara Leheon, dirinya selalu bersikap sebagai Heiran di depan Leheon, jadi kebiasaan, seketika kehilangan akal sehatnya. "Itu……"

“Seohyun sudah menjadi anak baptis dari Ibu kakak iparku dan Seohyun lebih tua dari kakak iparku, jadi tentu saja dia adalah bibi, apakah ada masalah?” Leheon menjawab.

Heiran menghela nafas lega, "Benar, aku sekarang adalah kakak baptis Heiran, jika aku bukan bibi dari anaknya, jadi aku ini apa?"

"Lupakan saja, senioritas kalian terlalu berantakan, aku malas membahasnya, tapi setelah memastikan bahwa kakak ipar kecil hamil, ini adalah hal yang baik. Kita cari waktu luang untuk berkumpul!"

“Lupakan hari ini, waktu sudah terlalu larut, kita masih harus pergi ke tempat pernikahan!” Heiran mengingatkan Leheon lagi, “Sudah waktunya untuk pergi, jika tidak, akan merasa sangat malu!”

Leheon menyeringai dan mengerutkan bibirnya, tapi matanya benar-benar tampak mencibir, "Kamu memang sangat peduli dengan keadaan mereka. Menurutku, bos sebenarnya tidak perlu ke sana. Mereka hanya ingin menggunakan nama bos saja, jika bos tidak pergi, tidak peduli seberapa megah pernikahan ini diadakan, maka tidak ada apa-apanya. Tunggu saja dulu, tidak peduli seberapa lambatnya bos pergi, mereka pasti akan menunggu bos! "

"Aku katakan padamu, Leheon, haruskah kalian berdua saudara bersikap begitu kejam!" Erha tidak tahan dan mengeluh, "Bagaimanapun juga, mereka juga bermarga Mu, hari ini adalah hari besar yang bahagia, kamu lebih baik jangan menghalangi hari baik orang lain!"

“Kamu tidak mengerti apa-apa!” Leheon mencibir dan melirik waktu di jam tangan. Benar saja, panggilan Kiho datang pada saat berikutnya, “Leheon, apakah kalian sudah datang?”

“Apakah paman begitu terburu-buru?” Satu tangan Leheon memegang ponsel dan tangan yang lain memegang tempurung lututnya, berkata dengan tenang, “Jalan sedang macet, mungkin butuh waktu sebentar. Paman, jika kalian tidak bisa menunggu, kalian bisa mulai dulu. Lagipula yang menikah adalah Hesong, bukan kami! "

"Kamu ... tidak apa-apa, sekarang masih belum waktunya untuk memulai pernikahan, tidak terburu-buru, kalian datang perlahan-lahan dan harus memperhatikan keselamatan!"

Kiho marah setengah mati oleh Leheon, tapi sekarang dirinya harus menahan dan sabar, "Waktu baik masih belum sampai dan tidak boleh dipercepat, jika dipercepat makan akan menjadi pertanda buruk!"

"Um, tunggulah dengan sabar, paman, kami akan segera datang!"

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu