Kembali Dari Kematian - Bab 253 Antara Suami Istri, Tidak Perlu Mengatakan Terima Kasih

“Oh iya, akhir-akhir ini suasana hati mama sudah jauh lebih baik!”

Hara teringat semalam ngobrol dengan Ahyon, tampaknya suasana hati Ahyon baik sekali, suasana hati Hara juga jauh lebih baik.

“Eng!” Siwon mengangguk, “Asalkan mama senang sudah bagus!”

Hara tersenyum menyipit sambil menggosok kepalanya di bahu Siwon, “Terima kasih Siwon!” Dia berkata, semua ini karena Siwon, jika bukan bantuan dari Siwon, sebenarnya banyak hal yang tidak sanggup dia lakukan.

“Gadis bodoh! Kamu adalah istriku, di antara kita tidak ada kata terima kasih!” Siwon mencubit hidung Hara, “Baiklah, sudah larut malam juga, pergi tidur dulu?”

“Baik!” Hara mengangguk, “Lalu kamu?”

“Aku selesaikan sedikit pekerjaan lagi habis itu segera pergi istirahat!” Siwon mencium bibir Hara, Hara mengangguk, “Baiklah kalau begitu, aku pergi istirahat dulu, kamu juga lebih cepat kembali untuk istirahat, pekerjaan tidak akan ada habisnya!”

“Baik.”

Setelah Hara keluar, Siwon sedikit menyipitkan mata, menatap setumpuk informasi yang ada di depannya, hanya melihat beberapa baris kata langsung ditutup, kemudian berdiri dan pergi ke kamar tidur.

Disebelah sini, Bitna sepanjang jalan mengikuti Seho sampai di luar villa, setelah masuk ke dalam Seho tidak pernah keluar lagi. Bitna menunggu di luar, dari malam menunggu hingga pagi, sampai melihat mobil Seho melaju keluar dari dalam villa, Bitna baru bergegas turun dari mobil, berjalan masuk ke dalam villa.

Karena di sini adalah tempat pribadi, jadi di luar masih ada penjaga yang mengawasi, Bitna juga tidak bisa masuk dengan mudah.

“Permisi, kamu siapa?”

Penjaga itu melihat Bitna seorang diri, selain itu juga terlihat asing, langsung menghentikan Bitna, “Kamu cari siapa?”

“Aku……kamu tidak mengenalku?” Awalnya Bitna masih agak gugup, kemudian sudah tenang, “Aku adalah istri tuan Shen yang tinggal di rumah ini!”

“Tuan Shen?” Orang itu menatap Bitna dengan curiga, “Kamu adalah istri tuan Shen? Lalu kenapa aku tidak pernah melihatmu?”

“Ini adalah rumah baru kami, sebelumnya aku tidak pernah ke sini. Hari ini sebelum suamiku berangkat kerja dia meneleponku, menyuruhku datang membersihkan rumah, jika tidak percaya aku bisa perlihatkan kuncinya padamu!” Bitna sambil bicara sungguh mengeluarkan sebuah kunci, “Grup villa nomor tujuh, bukan! Bangunan ketiga!”

Penjaga pintu itu melihat Bitna bisa tepat melaporkan nama grup villa, lalu memperhatikan Bitna dari atas hingga bawah, “Tapi pemilik rumah bukanlah tuan Xu, jadi kamu……”

“Nama pemilik rumah adalah aku, namaku Hara!” Bitna berkata dengan tenang.

“Oh, ternyata nona Shen, tapi……”

Melihat penjaga masih agak curiga, Bitna lalu mengerutkan kening, “Aku dan suamiku memiliki marga yang sama, jadi apakah sekarang aku sudah bisa masuk?”

“Bisa, tapi kamu harus mendaftar lebih dulu!”

Bitna merasa sedikit tidak sabar, tapi tetap mendaftarkan nama dan lain “Sekarang sudah bisa bukan!”

“Bisa, nona Shen silakan!”

Setelah Bitna masuk langsung berjalan ke villa yang ditinggali oleh Seho, dia berdiri de depan pintu, menatap villa agak lama baru mengeluarkan kunci untuk buka pintu dan masuk ke dalam.

Begitu masuk, Bitna langsung merasakan hawa dingin yang datang dari depan, rasa dingin itu berbeda dengan rasa dingin di musim dingin, selalu merasa sangat dingin, sejenis rasa dingin yang menusuk ke dalam tulang. Menembus pori-pori dan kulit, ada semacam perasaan suram dan menakutkan.

Jelas-jelas siang hari, tapi kamar ini malah gelap dan seram, Bitna spontan gemetaran.

Ruangan sangat luas sekali, tidak ada apa-apa, hanya keempat sisi dinding, tapi ruangan malah sangat dingin, seolah-olah dari atas sampai bawah memancarkan hawa dingin.

Bitna memang terburu-buru saat keluar, juga tidak mengenakan pakaian tebal di tubuhnya, kedua tangan dilipat depan dada, hawa dingin membuat dia sedikit tidak bisa menahannya.

Bitna masuk ke dalam, merasa ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang. Semakin dia berjalan ke dalam, di dalam semakin terasa dingin.

“Aneh!” Di dalam sini tidak ada apa-apa, lalu setiap hari apa yang dilakukan Seho di sini?

Di sini juga tidak seperti tempat yang ditinggali orang, lebih mirip tempat yang sudah lama kosong.

Ada kesadaran seperti ini, langkah kaki Bitna juga lebih lambat, dia selalu merasa kalau villa ini sangat aneh.

Villa-villa di daerah sini sebenarnya berdekatan, satu-satunya villa ini yang keempat sisinya tidak ada rumah lain, seolah-olah berada di pusat, keempat sisi semuanya villa, tapi jaraknya sangat jauh.

Tadi saat Bitna melewati tempat lain masih merasakan kehangatan, tapi sekarang sama sekali tidak ada kehangatan lagi.

Kedua lengan Bitna saling memeluk, tidak bisa menahan diri menggosok-gosok lengannya, saat berjalan ke kamar tidur, Bitna menghentikan langkah kaki, karena dia merasakan hawa dingin yang kuat dari dalam, bahkan masih bisa melihat udara dingin keluar dari celah-celah pintu.

Dia tidak bisa menahan diri menelan air liurnya, ketika pintu dibuka, udara dingin yang kuat datang menyerang, membuat Bitna menahan nafasnya.

Kamar tidur utama ini lebih dingin dibandingkan ruang tamu dan kamar tidur tamu di luar sana, Bitna baru maju beberapa langkah, langsung melihat ruangan ditata hingga sangat luas, semuanya ada di dalam, sama seperti sebuah kamar pernikahan. Selimut dan semua perlengkapan tidur di dalam berwarna merah, bahkan ada beberapa lukisan yang digantung dalam kamar, Bitna mengenalinya, itu adalah lukisan Hara.

Hara bukan hanya luar biasa dalam bidang desain, bahkan memiliki bakat dalam melukis, pada saat itu Bitna sebagai teman sekolah Hara, tidak tahu sudah berapa kali iri padanya.

Dulu ketika dia dan Hara masih termasuk teman baik, juga bukan tidak pernah iri pada Hara, tapi itu tidak mencapai puncak tertinggi, hingga sampai menyukai Seho, setelah menyukai pria ini, kebencian dan kecemburuannya pada Hara mencapai puncaknya, bahkan…..

“Hara……”

Setelah Bitna melihat sesuatu yang ada di atas ranjang dengan jelas, mendadak langsung mundur ke belakang, tersandung hingga jatuh ke lantai, raut wajah pucat sekali.

Hara, ternyata adalah Hara!

Seluruh tubuh Bitna gemetaran, dia menatap tempat tidur warna merah itu, ada peti mati kristal di atas tempat tidur, transparan, bisa melihat apa yang ada di dalam.

Bitna menatap peti kristal itu sejenak, dia berdiri dari lantai, kemudian jatuh terduduk di lantai lagi. Melihat semua ini tanpa bisa mempercayainya, “Tidak, ini tidak mungkin!”

Orang yang berbaring di dalam peti mati kristal, adalah Hara yang sudah meninggal setengah tahun lalu.

Hanya saja wajah yang awalnya tidak terlalu jelas sekarang berubah menjadi jelas sekali, meskipun kecantikannya tidak kembali seperti dulu, tapi dengan pemahaman Bitna terhadap Hara selama bertahun-tahun, dia tetap bisa mengenalinya dalam pandangan pertama bahwa orang yang berbaring dalam peti kristal adalah Hara.

Sebelumnya ada luka di sekujur tubuhnya, terutama di wajah, yang terlihat menakutkan dan mengejutkan.

Tapi sebenarnya Bitna tahu, pada waktu itu Hara tidak terluka separah itu, hanya sebagian kecil wajahnya yang rusak. Adapun kenapa wajah Hara selanjutnya dibungkus seperti itu, semuanya karena Bitna melakukan sesuatu, membuat Hara keliru berpikir lukanya parah sekali, dia bahkan diam-diam menyuruh dokter melukai Hara untuk kedua kalinya.

Dan kaki Hara, sebenarnya juga tidak termasuk lumpuh total, dokter mengatakan asalkan diobati baik-baik, walaupun dia tidak bisa benar-benar berdiri, tapi juga bisa pulih 70 atau 80 persen.

Pada saat itu Bitna sudah cemburu hingga menggila, jadi baru mengatakan kecelakaan Hara hingga begitu parah, bahkan tega mengamputasi kaki Hara.

Tapi walaupun sudah begini, ternyata Seho masih memiliki pemikiran untuk menikahi Hara.

Tidak, bagaimana semua ini bisa membuatnya merasa rela? Dia sudah melakukan hingga tahap ini, Seho bahkan masih mencintai Hara, wajah Hara sudah hancur, sudah tidak memiliki kedua kaki, tapi Seho tetap ingin menikahi Hara.

Inilah penyebab utama Bitna benar-benar membenci Hara.

Awalnya dia mengira semua ini akan berakhir seiring matinya Hara, seiring Hara dikremasi dan dimakamkan. Tapi sekarang dia baru tahu, ternyata Seho sudah membohongi semua orang, bahkan dia juga dibohongi.

Seho sama sekali tidak mengkremasi Hara, bahkan menyimpan orang yang sudah mati setengah tahun ini dalam peti mati kristal, bahkan memulihkan wajahnya, dan memulihkan kedua kaki.

Hara yang berbaring dalam peti mati kristal mengenakan gaun pengantin warna putih, kedua mata terpejam, kedua tangan diletakkan di depan dada, begitu tenang berbaring di peti mati kristal, seperti tuan putri cantik yang tertidur.

“Ah, Hara, kenapa kamu sudah mati masih tidak ingin melepaskanku, kenapa!”

Bitna nyaris gila maju ke depan, mencoba buka peti mati kristal, tapi peti mati kristal malah terkunci erat, tidak peduli seberapa keras Bitna mencoba tetap tidak bisa membukanya.

Satu demi satu pukulan dia hantamkan ke peti mati kristal, tetap tidak bisa membukanya.

“Kamu katakan, kenapa, kenapa kamu sudah mati masih tidak mau melepaskanku? Jelas-jelas aku hanya ingin bersama dengan Seho saja, aku hanya ingin bersama dia saja! Kenapa kamu harus berebut denganku, kenapa!”

“Apa yang sedang kamu lakukan!”

Sebuah sosok hitam datang dengan cepat, sekuat tenaga menarik lengan Bitna, kemudian dilemparkan dengan keras.

Keseimbangan Bitna tidak stabil, tubuhnya langsung menabrak dinding.

“Ah!”

Suara jeritan Bitna, kepala terbentur keras di dinding, kepala terasa pusing dan mata berkunang-kunang, dia melihat sosok orang yang selalu dia pikirkan siang dan malam. “Bitna, untuk apa kamu ke sini!”

Wajah Seho penuh amarah berjalan ke sana, langsung mencekik leher Bitna, langsung menarik Bitna berdiri dari lantai.

Tangannya mencekik leher Bitna, sangat keras menekannya di dinding, “Siapa yang menyuruhmu ke sini? Bagaimana kamu mengetahui tempat ini?” Wajahnya penuh kemarahan, di dalam matanya benar-benar dingin sekali, seperti sebilah pisau, sangat keras menusuk ke dalam hati Bitna.

Raut wajah Bitna pucat pasi, kedua tangannya menggenggam lengan Seho, sekuat tenaga mengayunkannya, kedua kaki juga terus menendang.

Tapi Bitna bukanlah tandingan Seho, dia menggertakkan gigi, “Jawab aku, bagaimana kamu tahu tempat ini? Kamu mengikutiku?”

“Kamu, lepas, lepaskan aku, lepaskan aku!”

Bitna hampir saja kehabisan nafas karena dicekik Seho, dia sambil terus memukul lengan Seho, sambil mengatakan, “Aku kenapa, kenapa ke sini?” Senyuman Bitna agak menyedihkan, air mata jatuh dari sudut mata, udara yang sedingin es itu menembus kulit Bitna, membuat Bitna tanpa sadar terus gemetaran, dalam sekejap rasa takut akan kematian menyerang seluruh tubuhnya. “Menurutmu, aku, kenapa bisa ada, di sini?”

“Seho, Hara sudah meninggal.” Bitna mengeluarkan upaya keras baru berhasil mendorong pergi Seho.

Pandangan mata Seho serius sekali, memancarkan cahaya yang menakutkan, membuat Bitna merasa ketakutan.

Dia jatuh terduduk di lantai, ketakutan dan terus gemetar. Dalam hati sedih sekali, “Walaupun aku sebagai penggantinya, kamu juga tidak bersedia melihatku bukan?”

Seho melihat Bitna dari atas ke bawah, wajah tanpa ekspresi.

“Seho, sebenarnya kamu memiliki hati atau tidak? Uhukk uhukk…..jelas-jelas kamu tahu, Hara sudah mati, sudah mati lebih dari setengah tahun, dia tidak mungkin kembali lagi. Sekarang orang yang menemanimu adalah aku, aku! Dalam tubuhku masih ada jantung dan rahimnya, aku adalah dia. Sekarang yang berbaring di sana hanyalah benda mati saja, benda mati saja, dia bukan apa-apa. Aku baru orang yang bisa benar-benar menemanimu!”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu