Kembali Dari Kematian - Bab 401 Kebetulan Bertemu Dengan Kakek Yan

Hara dan Heiran saling bertatapan, setelah itu tatapan mereka melekat pada seorang kakek tua yang jatuh di depan mata.

Banyak orang yang melalui sisi kakek tersebut, namun tidak ada yang maju membantunya. Sementara kakek tersebut tetap tergeletak di lantai dan terus mendesah, reaksi wajahnya juga sedikit pucat.

“Kakek, kakek tidak apa-apa kan ?”

Hara dan Heiran buru-buru menghampiri, satu orangnya mendirikan tubuh kakek tersebut, satu orangnya lagi bersiap-siap untuk menghubungi ambulans.

“Nona kecil, kalian lebih banyak jangan membantu lagi ! Zaman sekarang banyak orang tua yang suka pura-pura sakit dan memeras uang kita, menurutku…” Salah satu orang di jalan yang telah melihat tindakan Hara dan Heiran juga buru-buru menghalanginya.

“Tidak apa-apa bibi !” Hara memotong pembicaraan orang tersebut, “Kami juga tidak mungkin begitu sial, bahkan selalu bertemu dengan orang yang memeras uang !” Hara tersenyum sekilas, lalu langsung menatap ke arah orang tua barusan, “Kakek, kamu tidak apa-apa kan ? Ada merasa tidak enak badan ?”

“Aduh, aku, aku…” Kakek tua sesak nafas dan tidak dapat berbicara, Hara yang melihat juga merasa sangat khawatir, “Kak, kamu lihat dulu apakah kaki kakek ini ada terluka ?”

“Baik !” Heiran memeriksa sekilas, setelah itu menggeleng kepala dan berkata, “Tidak ada !”

“Kakek, kamu…”

“Sakit, bagian dada sakit.” Kakek menunjuk ke bagian dadanya sendiri dan berkata, “Obat, saku bajuku.”

Hara mengerti seketika, dia buru-buru mengeluarkan obat dari saku baju kakek tersebut, “Kakek sakit jantung ya ?” Hara membaca sekilas, obat tersebut adalah obat untuk serang jantung mendadak.

Hara membuka tutup botol obat tersebut dan mengeluarkan obat di dalamnya, sementara saat ini Heiran juga telah kembali dari membeli air mineral dan telah memberikan kepada Hara, Hara menyuap obat ke dalam mulut kakek tersebut, lalu menelepon seseorang, “Kakek, tubuhmu sedang sakit, aku antar kakek ke rumah sakit saja !”

“Tidak perlu lagi, tidak…”

“Pergi saja ke rumah sakit !” Hara memutuskan pembicaraan kakek tua, Heiran juga turut membantu, mereka berdua bekerja sama untuk memasukan kakek tua ke dalam mobilnya.

“Kak, kamu jaga kakek, aku yang membawa mobil saja !” Hara masuk ke tempat duduk pengemudi, lalu membawa mobilnya ke arah rumah sakit, setelah itu langsung menghubungi Erha, “Halo, Erha ya, aku sebentar lagi akan tiba di rumah sakit, rumah sakit kamu ada dokter ahli penyakit jantung ? Tolong mempersiapkan ya !”

“Penyakit jantung ? Kakak ipar kecil, kamu tidak apa-apa kan ? Aku tidak pernah dengar kalau kamu ada penyakit jantung !” Erha melihat telepon yang berasal dari Hara dan penyakit jantung yang dilontarkannya, Erha langsung bertanya, “Kamu tidak enak badan ya ? Jangan-jangan jantungmu benaran terjadi sesuatu ya ? Kalau begitu…”

“Bukan aku Erha, kamu jangan panik, ini seorang kakek tua ! Kamu atur saja dulu, aku sedang bawa mobil, lebih kurang.… setengah jam lagi akan sampai !” Hara menyimpan ponselnya, lalu melirik Heiran.

Heiran mengangguk, “Kakek, bagaimana keadaanmu ?”

“Iya, aku tidak apa-apa. Terima kasih ya nona kecil !” Kakek tersebut tidak menyangka bahwa dirinya akan mengalami masalah seperti ini hanya karena keluar sebentar saja, “Aku bukan penipu ya, kalian tenang saja, aku tidak akan memeras uang kalian !”

“Kakek, kalau kami benaran menganggap kamu sebagai penipu, kami mana mungkin membawamu masuk ke dalam mobil !” Heiran tersenyum keceplosan, “Bagaimana keadaan jantung kakek ?”

“Tidak apa-apa lagi, sudah lumayan pulih ! Haih, kalau sudah tua, tetap saja harus mengaku tua !” Kakek tua tersebut menyindir diri sendiri, “Tetapi kalian berdua baik sekali, benar-benar baik sekali !” Kakek tua bersyukur dengan tulus, “Zaman sekarang ya, tidak banyak lagi orang yang berani dan baik hati seperti kalian !”

“Kakek, di mana keluargamu ?” Heiran bertanya, “Usia kakek sudah tidak muda lagi, lagi pula kakek masih sakit jantung, kenapa bisa keluar sendirian ?”

“Aduh !” Kakek tua mendengar demikian langsung menepuk kepala sendiri, “Parah !”

“Kenapa ?” Hara bertanya selagi menanti lampu lalu lintas, “Apa yang terjadi ?”

“Pengurus rumah kami masih di swalayan lagi ! Aduh !” Kakek tua menjadi panik dalam seketika, “Aku hanya.… aku hanya tidak terlalu nyaman, makanya ganti suasana segar di luar, aku…”

“Kakek jangan panik dulu, berapa nomor ponselnya ? Aku bantu kakek telepon saja !”

Heiran sambil berbicara sambil mengeluarkan ponsel untuk menghubungi pengurus rumah kakek tersebut, kakek tua menerima ponselnya, setelah itu aura bicaranya berubah seketika, gayanya dalam memerintah sama sekali tidak persis seperti seorang penipu, malahan bagaikan seorang kakek hartawan !

Hara dan Heiran mengantar kakek tua ke rumah sakit, setelah kakek tersebut turun dari mobil, langkahnya sudah sangat lincah, saat ini dia sedang tersenyum dan menatap orang yang berdiri di luar rumah sakit, setelah itu balik menatap Hara dan Heiran, “Gadis kecil, kalian saling mengenal ya ?”

Orang yang berdiri di luar rumah sakit adalah Erha dan dokter yang ahli dalam penyakit jantung, ketika Erha melihat keberadaan kakek tua, dia mengedipkan mata dan melirik ke arah belakang tubuh kakek tersebut, setelah terbengong sejenak, Erha menelan air ludah dan menyapa, “Kak, kakak ipar, ini pasien penyakit jantung yang kamu katakan itu ?”

“Hei hei, budak kecil, tidak pandai berbicara ya ! Kamu yang pasien ! Tubuh aku masih sehat ya, sangat sehat !” Kakek tua menjadi emosi meledak setelah mendengar kata-kata Erha.

“Kakek, kakek hati-hati dulu, jantungmu masih sedang sakit lagi !” Hara dan Heiran buru-buru membujuknya, setelah itu Hara menatap Erha dan bertanya, “Apa yang terjadi ?”

Erha membalikkan bola mata dengan gaya kesal, “Kakek Yan, kamu di mana yang tidak enak badan ?”

“Ehem, aku sehat semuanya, tidak ada yang tidak enak badan, awas awas !” Rupanya orang tersebut adalah kakek tua di keluarga Yan, kebetulan adalah kakeknya Demyuk ! “Budak kecil, kamu memang berniat busuk ya, ayo, jangan-jangan kamu berharap aku bisa terjadi sesuatu kan !”

“Kakek terlalu banyak berpikir !” Erha mengeluh dengan gaya tidak berdaya, “Kalau sudah datang ke rumah sakit, sekalian menjalankan pemeriksaan saja ! Kakek juga sudah satu bulan tidak pernah ke sini !”

“Hh, aku sudah bilang kalau tubuhku tidak bermasalah !” Dalam permasalahan tertentu, Kakek Yan termasuk sangat keras kepala, sama seperti kakeknya Siwon dan kakeknya Erha, mereka bertiga cenderung keras kepala seiring bertambahnya usia.

Keluarga Yan sangat merisaukan penyakit jantung dari kakek Yan, hasilnya kakek tersebut sama sekali tidak memedulikan penyakit sendiri. Sebenarnya kakek Yan sudah sering menginjak ke dalam rumah sakit tersebut, namun dia sama sekali tidak pernah merisaukan dirinya yang sedang mengidap penyakit jantung.

Awalnya kakek Yan sangat nekat untuk menolak penawaran Erha, namun ketika Erha mengungkit nama Demyuk, kakak Yan baru mengalah dan menyetujui untuk menjalankan pemeriksaan.

“Kakak ipar kecil, di mana kalian bertemu dengan kakek sialan ini ?” Erha menyindirnya.

“Apanya yang kakek sialan !” Hara melotot Erha dan berkata, “Bagaimanapun dia juga orang tua, kenapa begitu bicaranya !”

“Kamu lihat saja reaksi dia pada barusan, kalau bukan karena aku telah mengungkit nama Demyuk, menurutmu dia bakal mengalah dengan semudah ini ? Tetapi ini tidak penting lagi, yang paling penting adalah kalian kapan berkenalan dengan kakek itu ?”

“Bertemu di jalan !” Hara menjelaskan secara sekilas, “Dia benaran kakeknya Demyuk ?”

Erha mengangguk, “Benar, keluarga kami bertiga sudah sangat akrab, makanya dia begitu berlagak !” Erha berkata lagi, “Kakak ipar kecil, barusan kamu meneleponku, tetapi pembicaraan kamu tidak begitu jelas, aku masih mengira kalau kamu benaran terjadi sesuatu, makanya …..”

Erha masih belum selesai berbicara, ponselnya Hara telah berdering, mereka sama sekali tidak perlu menebak lagi siapakah yang menelepon Hara.

Hara melirik Erha dengan gaya tidak berdaya, “Halo, Siwon ya, benar, aku tidak apa-apa, hanya bertemu dengan seorang kakek tua di jalan, makanya antar dia ke rumah sakit ! Penipuan ? Bukan. Kebetulan sekali ya, ternyata kakek tua itu adalah kakeknya Demyuk, kebetulan sekali kan ?”

“Kakek Yan ?” Siwon sedikit memejamkan matanya, jelasnya tidak menyangka akan begitu kebetulan, “Tidak apa-apa kan ?”

“Tidak masalah, sudah mendingan setelah makan obat. Tetapi Erha tidak tenang dengan kondisinya, sudah menyuruh lain menjalankan pemeriksaan mengenai keadaan kakek Yan !”

“Iya !” Siwon mengangguk, lalu bertanya lagi, “Jadi kamu sekarang masih di rumah sakit ya ?”

“Iya, bagaimanapun aku yang mengantar orangnya ke sini, mana mungkin pergi begitu saja kan, aku lihat dulu keadaannya. Oh ya, kamu malam ini makan apa ?”

“Sekarang baru teringat dengan makan malamku ya ?” Nada bicara Siwon sudah sangat kesal, bahkan Heiran yang tidak sengaja mendengar isi pembicaraan mereka juga merinding seketika.

Saat ini Heiran semakin tidak bisa bertahan dengan tindakan Hara dan Siwon yang mesra berlebihan.

“Nih !” Erha menyerahkan satu botol jus buah kepada Heiran, lalu mengangkat alis dan bertanya, “Benar-benar serial menyiksa manusia lajang kan !”

Heiran mengangkat alis dan bertanya, “Bukannya tuan muda Erha sudah ada pacar ya ? Kenapa bisa tersiksa pula !”

Reaksi wajah Erha menjadi sedikit murung setelah mendengar demikian, setelah itu terdiam beberapa saat.

Saat ini dia sedang menggenggam botol air mineral dan merenungkan sesuatu, sejenak kemudian baru menjawab, “Menurutmu apa itu cinta ?”

Heiran terbengong seketika, dia tidak pernah menyangka kalau Erha akan melontarkan pertanyaan seperti ini kepada dirinya.

Pada kenyataannya, Heiran dan Erha sama sekali tidak terlalu akrab. Dia hanya pernah bertemu beberapa kali dengan Erha pada saat masih menjadi istri Siwon, namun rata-ratanya hanya bertemu di rumah sakit dan pada saat keadaan dirinya sudah setengah mati. Saat itu Erha berada di satu pihak dengan Siwon, oleh sebab itu mungkin saja Erha juga sangat tidak senang dengan serangkaian “Tindakan menyebalkan” yang telah dilakukan dirinya.

Heiran tidak pernah mengerti dengan Erha, selain memiliki kemampuan kedokteran yang hebat, Heiran selalu beranggapan bahwa Erha memiliki sikap yang persis seperti Siwon dan Demyuk. Jika tidak demikian, mereka bertiga juga tidak bakal menjadi sahabat.

Setelah mendengar pertanyaan Erha yang begitu bimbang, dia malahan merasa sedikit kaget, “Cinta ? Bukannya sejenis kamu mencintaiku dan aku juga mencintaimu, atau sejenis aku mencintaimu tetapi kamu malah mencintai orang lain ya !”

Erha, “…..” Dia melirik Heiran dengan tatapan yang mengandung maksud tertentu, Heiran yang menyadari tatapan Erha juga sedikit merinding, sehingga buru-buru mengangkat alis dan bertanya dengan gaya penasaran, “Buat apa kamu begitu menatapku ?”

Erha menggeleng kepala, “Awalnya aku mengira nona Yin sudah memiliki banyak pengalaman syuting, seharusnya memiliki cara pandang yang sedikit berbeda !”

Erha, “……” Meskipun dia adalah Seohyun yang sebenarnya, namun mana mungkin bisa memiliki cara pandang yang berbeda hanya karena banyak pengalaman syuting ? “Kalau begitu tuan muda Erha sudah salah menilaiku !”

“Mungkin juga !” Erha mengangguk, “Sebenarnya kalau kamu menyukai seseorang, kamu harus lebih inisiatif lagi !”

Heiran, “……” Heiran tiba-tiba memperhatikan Erha, “Tuan muda Erha sedang putus cinta ya ?”

Erha, “…..” Kenapa harus begitu terus terang ? “Kadang kalanya aku juga bingung dengan apa yang kalian pikirkan !”

“Seharusnya tuan muda Erha juga tidak mau tahu isi pemikiranku. Sedangkan apa yang dipikirkan oleh pacarmu, aku juga tidak bisa membantu !” Heiran tidak mengerti dengan Sisi, sehingga tidak boleh berpendapat.

Namun setelah membayangkan adegan makan bersama pada saat itu, Sisi sebenarnya berada di dunia yang berbeda dengan Erha dan mereka semua !

“Aku mengerti !” Erha tersenyum pahit, “Aku juga tidak berharap bisa mendapatkan jawaban dari kamu !” Setelah itu Erha jeda sejenak dan berkata lagi, “Oh ya, kalau kamu memang berminat terhadap Leheon, cepat turun tangan saja, jangan segan lagi !”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu