Kembali Dari Kematian - Bab 328 Bersepakat

Demyuk merasa di luar dugaan menerima telpon Noami, dia awalnya mengira Noami masih perlu beberapa waktu baru bisa bertekuk lutut dengannya, pria itu sudah siap dengan baik mau bermain-main dengan Noami, namun tidak disangka Noami baru satu hari saja, sudah mencari dirinya.

“Ow? Benar demikian keuntunganku apa! ”

Pria itu menggoyangkan anggur merah di dalam gelas, suasana hati yang baik dan jarang ada berkata ke Noami.

“Yang Tuan Yan mau, bukannya aku? ” Noami mengunci alis, pandangan mata juga jadi agak rumit, “Aku jadi wanita Tuan Yan, kalau benar demikian bukannya Tuan Yan seharusnya membantu wanita milikmu sendiri? Wanitamu dipersulit orang, aku kira Tuan Yan seharusnya bisa marah. ”

“Hehe! ” Demyum tertawa, “Noami, kamu sungguh adalah orang yang menarik! ”

Di bawah mata Noami terpancar selapis rasa tidak sabaran dan tidak leluasa, namun memaksa diri membuka mulut, “Tuan Yan, jawabanmu? ”

“Hehe! ” Demyuk dibuat senang dengan sikap Noami, “Boleh, tapi kamu perlu membuat aku tahu, barangmu bisa memberikan keuntungan dan nilai yang setara! ” Jari tangan Demyuk yang langsing dan panjang mengetuk di tempurung lutut, kelihatannya tenang, “Aku orangnya tidak pernah berdagang rugi! ”

“Baik, aku akan berusaha sebisanya membuat Tuan Yan senang! Hanya aku mohon kamu, buat keluarga Ye musnah dari dunia ini, aku mau semua orang di keluarga Ye menyesal, tidak ada tempat untuk berlindung! ” Noami dengan kejam berkata.

Demyuk mengangkat alis, “Ini apa susahnya! ”

“Adalagi, ibuku… aku harap Tuan Yan bisa bantu aku cari. Asal Tuan Yan bantu aku dalam dua hal ini, setelah hari ini Tuan Yan mau aku berbuat apa, aku akan bersedia! ”

“Bagus sekali, semoga kamu ingat semua perkataanmu hari ini! ” Demyuk dengan suasana hati yang baik meminum anggur merah, “Besok cuti, temani aku ke Perancis! ”

“Baik! ”

…….

Hara akhir-akhir ini terus dirawat di rumah sakit, kesehatannya tidak ada masalah besar, tapi hasil dari membiarkan orang menjaganya dengan terlalu baik adalah dalam waktu singkat sebulan, Hara sangat merasa dirinya sudah gemuk tidak sedikit.

Meski Siwon terus-menerus menjamin dia sama sekali tidak jadi gemuk, tapi Hara masih tidak terlalu percaya dengan pernyataan Siwon, setelah Siwon pergi kerja meminta perawat pergi ke bawah untuk membeli timbangan, sekali menimbang melihat dirinya sudah gemuk 3 kg.

Hari itu juga Siwon datang untuk menjaganya malam hari, Hara langsung menolak Siwon di depan pintu tidak membiarkan Siwon masuk, ini membuat Siwon susah, semalaman di depan kamar pasien, juga tidak pergi.

Erha giliran kerja malam hari, lewat saat memeriksa kamar, tak menyangka kelihatan Siwon terus di luar di depan pintu, juga dengan sedikit gembira menertawakan Siwon.

“Yow, kakak ketiga ini sedang… jalan-jalan? ” Erha menutup catatan riwayat kesehatan, melihat ke dalam kamar pasien sekilas, lalu dihadang oleh bayangan tubuh Siwon yang besar tinggi itu. Pandangan mata yang berat dan dingin memandang sekilas Erha, “Lihat kemana! ”

Erha tanpa sadar mengelus hidung, merasa aura Siwon raja jahat ini naik satu tingkat lagi. Jelas-jelas dia tidak berbuat apa-apa, tapi saat berhadapan dengan Siwon selalu tanpa beralasan merasa tidak percaya diri.

“Tidak, tidak ada apa-apa. Kalau menurutku kakak ketiga kamu juga terlalu berlebihan sekali, aku ini peduli dengan kamu dan juga kakak ipar bukan kah seperti itu? ” Erha tertawa, berkata, “Oh yah, kamu berencana menyuruh kakak ipar tinggal sampai kapan? ”

Erha menepuk pundak Siwon, “Meski rumah sakit kita tidak kekurangan ranjang, tapi kalian terus menempati, bagaimana pun juga tidak terlalu bagus! ”

“Kenapa? Tidak kasih kamu uang? ” Siwon tidak asin dan tidak tawar melototi Erha sekilas, Erha langsung tidak percaya diri, “Ini bukannya… bukannya kesehatan kakak ipar sudah tidak ada masalah lagi! Sebenarnya aku juga bisa kelihatan, kakak ipar sepertinya tidak terlalu suka di rumah sakit. Jadi aku tidak mengerti kamu ini… sebenarnya ada maksud apa! ”

“Masalah yang sebelumnya aku panggil kamu kerjakan, sudah gimana? ” Siwon melompat ke topik ini, langsung bertanya. Erha tertegun, setelah beberapa saat baru bisa merespon, “Itu… kakak ipar jelas-jelas tidak apa-apa, kenapa kamu mau menyuruhku membuat surat pemberitahuan sakit kritis? ”

“Masalah ini kamu tidak perlu urus terlalu banyak, pokoknya pada saatnya nanti kalau ada orang datang ke rumah sakit mengecek kondisi penyakit Ran Ran, kamu bilang saja seperti itu sudah benar! ” Siwon mengeluarkan sebungkus rokok dari kantong celananya, mengambil satu batang menggantungnya di mulut, namun juga tidak menyalakan.

Erha melihat pria itu sekilas, “Rumah sakit, melarang merokok! ”

“Em! ” Pria itu dengan serampangan mengangguk, “Sudah tidak merokok lagi! ”

“Kalau begitu kamu ini…” Erha menggeleng, “Demi kakak ipar tidak merokok lagi? Ckck, ada tekad! ”

Siwon diam beberapa saat, “Masalah Heiran, kamu serius sedikit, kalau masalah ini diurus dengan baik, alat yang paling baru yang sebelumnya kamu mau itu, aku bantu kamu dapatkan dua set lagi! ”

Mata Erha bersinar, langsung mengangguk, “Mantap, ok sepakat! ” Janji yah, kamu tidak boleh mengingkari! ”

Siwon melirik ke samping melihat Erha sekilas, juga malas untuk menjawab Erha yang bergaya bodoh ini.

Erha orang ini, sangat tertarik sekali dengan penelitian dan juga masalah mengenai ilmu kedokteran, melihat minatnya terhadap hal-hal tentang ilmu kedokteran saja sudah bisa tahu.

“Oh yah, bagaimana kamu dengan Sisi? ”

“Em? ” Erha agak curiga, “Kakak ketiga sejak kapan tertarik dengan hal selain masalah kakak ipar? ” Erha berkata, sepertinya lumayan penasaran. Mengingat orang yang bisa membuat Siwon peduli memang sungguh tidak banyak.

Siwon sekarang tiba-tiba menyebut Sisi, membuat Erha merasa di luar dugaan.

“Jarang-jarang kamu menyukai seseorang, tanya-tanya saja! ” Siwon setelah teguh terhadap perkataan lalu membuang rokok, “Kamu perlu mempertimbangkan dengan baik, keluarga Jing tidak akan semudah itu menerima orang ini! ”

Namun Erha tidak peduli, “Hal ini kakak ketiga tidak perlu terlalu khawatir! Ibuku dari awal sudah pernah bilang, asal aku suka, asal bukan pria, dia bisa menerima! ”

Siwon tidak seoptimis Erha, hanya dengan maksud yang mendalam menepuk pundak Erha, “Hal ini kamu lebih baik memikirkan lebih baik lagi! ”

Ibu Erha adalah pengangguran, tidak terlalu mengurusi urusan keluarga Jing, jadi sama sekali tidak bisa mengambil keputusan. Yang benar-benar berkuasa di keluarga Jing tetap adalah yang menjadi kepala itu, Erha mencari pacar adalah hal yang bagus, tapi Sisi ini juga bukan orang yang ditaksir oleh keluarga Jing! ”

Keuntungan dan kerugian tentang hal ini mungkin Erha tidak terlalu jelas, tapi Siwon pernah berhubungan dengan beberapa orang keluarga Jing itu, juga sangat mengerti.

“Sudahlah, masalah ini aku sudah tahu, aku akan menyelesaikannya dengan baik. Tentang hal yang kamu bilang itu, aku akan suruh orang urus dengan baik! ”

Tunggu setelah Erha pergi, Siwon baru membalikkan badan, kelihatan Hara tidak tahu kapan sudah berdiri, buru-buru mendorong pintu dan masuk, “Vivi, kamu kenapa? atau kamu mau apa? Biar aku saja! ”

Hara agak tak berdaya melihat sekilas Siwon, “Kenapa kamu masih di sini? Aku bukannya sudah menyuruhmu pulang istirahat? ”

“Kamu sendirian, aku tidak tenang! ” Siwon berkata lalu mengikuti Hara dari belakang.

Hara berjalan ke depan toilet, melihat Siwon masih mengikuti, agak tidak bisa berkata-kata, “Aku mau ke kamar mandi, kamu juga mau membuntuti? ”

Siwon terdiam, selanjutnya terseyum, “Aku malah tidak keberatan, tapi kalau nyonya mau suamimu ini masuk…”

“Minggir sana! ” Meski hati Hara dari awal juga sudah saling suka, juga bisa dibilang “Pasangan lama suami istri” yang sangat kompak, tapi terkadang saat mendengar rayuan yang membuat bulu kuduk merinding Siwon ini atau kode tersembunyi, Hara tetap menahan rasa malu.

Siwon dengan gembira melihat Hara masuk ke kamar mandi, dia menunggu di depan pintu, dalam hati berpikir kalau saja Hara ada sesuatu yang tidak leluasa, dia juga bisa segera masuk.

Hara keluar langsung kelihatan Siwon di depan pintu, dalam hatu tambah lebih suram lagi. Dia menemukan setelah masalah itu, Siwon sepertinya lebih menempel lagi dari sebelumnya, setiap saat memperlakukannya seperti orang yang tidak bisa mengurus diri sendiri, apa boleh?

“Sudah? ” Siwon seperti menyadari Hara seperti tidak puas, langsung berjalan ke sana, membengkokkan pinggang, menggendong datar Hara.

“Ah! ”

Hara tidak menyangka Siwon bisa menggunakan jurus ini, terkejut langsung saja merangkul leher Siwon, sepenuhnya tergantung di badan Siwon, terkejut dan belum tenang, “Siwon, apa yang kamu lakukan! ”

“Sudah tidak pagi lagi, menggendongmu ke ranjang istirahat! ” Siwon dengan lembut berkata, membungkukkan badan, bibir menempel di alis mata Hara mencium, menggendong Hara ke ranjang dan meletakkannya dengan baik, juga menyelimuti Hara dengan baik, “Tidur lah! ”

Hara menggeleng, “Tadi sudah tidur sebentar, sekarang tidak bisa tidur lagi! ”

Siwon menghela nafas, “Vivi, kamu sabar yah, setelah beberapa waktu lagi kita keluar dari rumah sakit! ”

Hara mengangguk, “Baik! ” Wanita itu tahu Siwon ada rencananya, “Tapi kamu seharian tidak perlu menggendongku terus, kamu tidak letih aku merasa letih untukmu! ”

“Tidak apa-apa! ” Aku tidak memberitahunya, asal kelihatan dia, aku baru bisa tenang. Meski sekarang menyuruhnya pulang, tidak ada Hara di sisinya, dia sendirian juga susah tidur. “Tidak bisa tidur, kalau benar demikian aku temani kamu berbincang! ”

Hara mengangguk, melihat tubuh Siwon yang besar tinggi duduk di kursi, memikirkan lagi tadi Siwon terus berdiri di luar sana, lalu menggeserkan badan, menepuk sampingnya, “Siwon, sini baring sebentar! ”

Siwon melihat Hara, dalam matanya terlihat tenang padahal dari awal sudah bergejolak, Hara yang melihat dalam hati agak merasa aneh, tak menyangka di dalam mata Siwon yang penuh dengan perasaan mendalam itu tidak bisa menarik diri lagi.

Hara menelan ludah, “Lihat, Lihat apa? Tidak ingin naik kalau benar demikian jangan naik lagi! ”

Siwon langsung dengan kecepatan seperti petir yang tiba-tiba menyambar melepaskan baju luarnya, melepaskan sepatu dan kaos kaki, lalu membuka selimut naik ke ranjang, serentetan gerakan ini dilakukan dengan kecepatan yang luar biasa disertai dengan gaya Hara yang melotot dan lidah kaku.

Hara hanya merasa dirinya terangkul ke dalam pelukan, kehangatan itu membuat hati Hara gembira, dia menggeser posisi, agak mendekat lagi ke Siwon, “Kamu seharian datang ke sini, apa kakek mereka tidak bilang apa-apa? ”

“Malah kakek ingin sekali aku seharian menempel sampai jenuh bersamamu! ” Siwon merangkul Hara, mencium dahi Hara, “Kenapa? Kamu masih khawatir kakek bisa cemburu? ”

“Mana ada! Aku hanya pikir kakek sudah tua, kamu seharian tidak di rumah, tidak terlalu baik! ”

“Masih ada Leheon! ” Siwon menenangkan berkata, “Tenang saja, kakek tidak berpandangan sempit seperti itu! ”

“Aku tidak berpikiran seperti itu! ” Hara menghela nafas, memegangi kerah baju Siwon, “Kamu jangan mengkambing hitamkan aku! ”

Siwon menyipitkan mata, melihat cakaran kecil wanita kecil di hadapannya ini, sepasang mata yang licik itu bersinar, Siwon melihat jadi resah tidak bisa tenang, memeluk Hara lebih erat lagi, “Vivi , jangan memancingku untuk berbuat kejahatan! ”

Hara, “…. ” Buaya darat! “Aku mana ada! ”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu