Kembali Dari Kematian - Bab 24 Karena Tidak Ada Kerjaan, Kerjain Hesong (1)

Sepertinya menjijikkan, jadi dia tidak akan meminumnya. Lagi pula, dia tidak sakit lagi. Kenapa dia harus minum itu!

Itu adalah obat untuk tiga racun. Hara sekarang ragu apakah otak Heiran rusak karena dia minum obat itu. Itu sebabnya dia membuat serangkaian hal yang konyol.

“Baiklah!“ Bona hanya patuh pada perintah Hara. Apa yang dikatakan Hara akan dia lakukan.

Pada saat ini, pengurus rumah Mu datang, “nyonya muda, sarapan sudah siap!“

“Oh!“ Hara mengangguk.

Sebelumnya, karena Hara tidak terbiasa dengan keluarga Mu, dan karena dia tidur larut, dia selalu ketinggalan jam makan sarapan setiap pagi.

Pengurus rumah tangga tampaknya juga suka menentangnya, karena dia tidak bisa mengejar waktu untuk sarapan ketika dia bangun. Pengurus rumah Mu juga memberitahunya kalau keluarga Mu memiliki aturan keluarga Mu, kalau mau makan bukan pada waktunya untuk makan, harus usaha sendiri, tidak boleh suruh pelayan untuk menyiapkannya.

Untungnya, Bona sangat pintar, dia selalu diam-diam memberinya makan setiap kali dia telat, dan tidak membuat Heiran kelaparan.

Sangat jarang bagi Heiran untuk bangun pagi-pagi seperti hari ini. Tidak hanya Bona yang terkejut, tetapi juga para pembantu rumah tangga dan pelayan juga terkejut.

Kakek Mu pergi ke pedesaan untuk melihat rekan-rekan seperjuangannya, dan dia tidak bisa kembali selama sebulan. Adapun ayah dan ibu tiri Siwon, dikatakan bahwa mereka belum kembali dari liburan mereka di luar negeri. Adapun anggota keluarga Mu lainnya, pada dasarnya tidak datang ke sisi rumah utama, kecuali jika kakek Mu sudah kembali, makan malam bersama satu kali setiap minggu, mereka semua akan datang.

Jadi sekarang di ruang makan rumah utama yang besar ini, Hara hanya makan sendirian dengan santai.

Waktu sedang makan, Daewon dan Hesong bersaudara datang dari Paviliun Nanyin. Hesong meraih tangan Daewon dan berbicara dengan Daewon. “Kakak kedua, bawa aku pergi bersamamu! Aku dengar disana asik, jadi kamu bawa aku dong, aku mau ikut!“

“Jangan maksa! “ Meskipun suara Daewon ringan, dia juga sangat berprinsip. Tidak peduli Hesong bertindak semanja apapun, Daewon tidak akan melunak.

Hesong menyentakkan kakinya dengan marah dan melepaskan tangan Daewon. “Kakak kedua sama sekali tidak sayang padaku. Aku kan adikmu. “

Mata Daewon terlihat ketidakberdayaan. “Kamu masih muda. Selain itu, bukankah kamu harusnya pergi ke sekolah? kamu telah kehilangan setengah dari sks kamu di semester ketiga. Bagaimana dengan itu? Apakah kamu masih memikirkan ujian ulang?“ Kata-kata Daewon terdengar tidak berdaya, tetapi juga terdengar menasehati, “bagaimanapun juga kamu adalah putri dari keluarga Mu. Jika kamu membiarkan orang lain tahu prestasi jelekmu, mereka mungkin akan mengatakan sesuatu yang buruk di belakangmu. “

“Biarkan saja mereka mau bicara apa. Mereka semuanya kan punya mulut. Aku tidak bisa mengatur mulut mereka, kan?“ Hesong terlihat keras kepala dan tidak perduli.

Hesong sangat sombong dan manja, ditambah dengan status keluarga Mu, siapa yang berani terang-terangan menghadapi Hesong? Jadi ini juga menyebabkan pembentukan sikap Hesong.

“Astaga, sungguh sial melihat hal buruk di pagi hari!“

Ucapan Hesong jelas ditujukan pada Hara, terutama melihat wajah Hara yang semakin cantik, yang membuat Hesong cemburu dan marah!

Hesong memang kebetulan sedang tidak enak hati. Dia merasa lebih buruk ketika melihat Hara. Saat melangkah ke meja makan, dia sengaja membuat suara keras. “Pengurus rumah Mu, kalian semuanya sudah mati ya? Walau aku dan kakak kedua belum datang, kalian sudah meletakkan semua makanan di atas meja. Apakah kalian ingin kami makan sisa makanan orang lain?“

Hara terus makan dengan tenang dan tidak terlihat terganggu. Dia tidak perduli sama sekali dengan keberadaan Hesong.

Dia dapat melihat bahwa Hesong adalah anak yang sialan. Dia suka membuat masalah setiap saat. Semakin kamu berurusan dan melawannya, semakin energik dia. Jika kamu mengabaikannya, dia akan baik-baik saja jika dia sudah selesai membuat keributan.

Hesong melihat Hara dan salah memahami keheningan Hara karena takut padanya. Hesong bahkan lebih sombong dan keterlaluan. Dia sengaja membuat suara lebih keras: “Ada orang yang benar-benar buta dan tuli. “

Hara masih makan dengan kepala tertunduk, dan Hesong melihat semuanya. Kemarahannya telah memuncak. Dia menepuk meja makan dengan keras. “Heiran, Kamu tidak tahu diri. “

Hara hanya mengangkat kepalanya dan menatap Hesong dengan dingin.

Hesong ditatap oleh Hara dengan dingin begitu dan dia tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah, tapi dia masih menatap Hara dengan ganas. “Apa yang kamu lihat? Apakah aku salah ? Apakah kamu tidak melihat aku datang dengan kakak kedua? Ini keluarga Mu, bukan seperti keluarga kecilmu. Kamu makan semua makanan ini sendirian. Apakah kamu masih tahu aturan?“

Hara menyipitkan mata dan merasa lucu.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu