Kembali Dari Kematian - Bab 194 Keluarga Jiang

Tekanan?

Sudut bibir Hara berkedut-kedut, dulu memang ada, tapi sekarang sudah tidak ada lagi! Dulu dia memang tidak paham dengan Siwon, jadi merasa Siwon sangat menakutkan, tapi sekarang setelah tahu kalau Siwon adalah orang yang berpenampilan dingin tapi berhati hangat, Hara hanya akan merasa sayang sekali pada Siwon, bagaimana mungkin bisa merasa takut? Bagaimana mungkin bisa merasa ada tekanan?

Namun sekarang kelihatannya, kekuatan Siwon memang sangat besar, sebenarnya dulu bahkan dia juga ketakutan sama Siwon, apalagi orang lain.

“Baik, sebenarnya orangnya sangat baik.”

“Memang sangat baik, hanya baik padamu saja!” Yoona tanpa sadar menghela nafas mengatakan, “Tetap masih kalimat itu, sejak zaman kuno pria selalu tidak tahan dengan wanita cantik! Mungkin kamu adalah orang yang sudah ditakdirkan untuknya!” Yoona menepuk bahu Hara, “Vivi, melihat kamu begitu bahagia, aku sungguh merasa bahagia untukmu, tapi Mako ……”

“ Yoona, masalah perasaan tidak bisa dipaksakan, dulu aku tidak mencintai Mako, kelak juga tidak akan.” Hara berkata, “Seharusnya kamu tahu, di antara aku dan Mako tidak akan muncul rasa cinta.”

“Aku tahu, tapi Mako tidak tahu! Dia masih terus menunggumu, hanya menunggumu kembali, jika Mako tahu kabar pernikahanmu, pasti akan hancur!” Tampaknya Yoona bahkan bisa memprediksi hari itu.

“ Yoona, bagaimana kamu tahu pasti akan hancur? Mungkin akan ada kehidupan baru?” Hara memegang tangan Yoona, “Jika dia tidak bisa melewati rintanganku ini, terus berhenti dalam perasaannya padaku, lalu aku memberinya harapan palsu, menurutmu bukankah ini telah menunda masa depannya? Jika dia tahu aku sudah menikah, mungkin akan menyerah, dengan begini dia baru bisa mencari kehidupan baru. Yoona, kamu juga sama!” Yoona bergetar, seolah-olah suara hatinya terlihat jelas, dia bergegas memalingkan wajah, “Apa yang sedang kamu katakan!”

“Kamu tahu apa yang sedang aku katakan!” Tidak ada yang bisa dikatakan Hara lagi, “Kamu akan tinggal berapa hari lagi di sini?”

“Tiga hari, ada waktu luang aku akan pergi mencarimu.”

Setelah berpamitan dengan Yoona, Hara keluar dari Songji, melihat Siwon sedang bersandar di pintu mobil, tangan menjepit sebatang rokok. Pandangan matanya tertuju ke depan, tidak tahu sedang melihat apa.

Di bawah langit malam, sepertinya Siwon menyatu dengan cahaya malam yang redup.

Siwon merasakan sesuatu, dia membalikkan kepala untuk melihat apa, saat itu juga, tampaknya seluruh langit memiliki warna. Di sekitar Siwon juga bersinar cahaya terang, tampaknya dirinya terlihat jauh lebih hangat.

“vivi, kemari!” Siwon melambaikan tangan pada Hara, Hara dengan langkah cepat menuju ke sana, “Kenapa kamu tidak tunggu di dalam mobil? Betapa dinginnya di luar!” Sekarang cuaca sudah mulai dingin, angin di luar sangat kencang.

“Menunggumu, ingin melihatmu!” Siwon membuka pintu, menyuruh Hara masuk ke dalam mobil, selanjutnya berjalan melewati depan mobil dan masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil sangat hangat, pemanas dinyalakan sepenuhnya, Siwon memakaikan sabuk pengaman untuk Hara, baru menjalankan mobil.

“Tadi……temanmu itu sepertinya mengungkit masalah di luar negeri, kamu…..”

“Kamu ingin bertanya kalimat yang baru Yoona ucapkan sebagian, lalu sebagiannya lagi apa ya!” Hara merasa lucu melihat tampang Siwon yang sangat berhati-hati.

Dulu dia adalah orang yang begitu sombong, mengajukan pertanyaan pada orang lain mana mungkin akan ragu seperti ini, harus memikirkan kata-kata yang tepat, “Orang itu bernama Mako, sama seperti Yoona sejak kecil sudah keluar negeri, dulu saat aku belajar dengan guru pernah tinggal setahun di negara A. Yoona menyukai Mako, mereka berdua sepertinya teman dari kecil!”

“Tapi Mako menyukaimu!” Siwon mengatakan poin pentingnya, tampaknya nada bicara itu terdapat rasa cemburu.

Hara sedikit pusing memijit tengah alisnya, “Titik fokusmu sangat aneh!”

“Aku tidak merasa titik fokusku aneh, aku tidak sama dengan temanmu. Menghadapi saingan cinta masih begitu bersahabat!” Siwon berkata.

“Iya iya iya, tuan Mu kami yang paling hebat!” Ini baru Siwon, sangat berkuasa, memiliki keinginan posesif yang kuat terhadap orang atau barang yang dimilikinya.

Jika dulu, Hara pasti akan merasa kalau kehidupannya sudah dibatasi, tapi sejak bersama dengan Siwon, sepertinya Hara juga memiliki perasaan yang sama terhadap Siwon. Menempatkan diri berpikir di posisi orang lain, jadi Hara merasa tidak ada yang salah jika Siwon begitu menjaga hak dan kepentingannya sendiri.

“Sebenarnya Yoona juga agak memusuhiku untuk sementara waktu, tapi setelah dia tahu kalau aku tidak memiliki perasaan itu terhadap Mako, dia tidak juga tidak menjadikan aku musuhnya lagi. Yoona adalah gadis yang baik, sebenarnya aku merasa dia cocok dengan orang yang lebih baik lagi!”

“Bagaikan orang minum air, kamu bukanlah dia, bagaimana kamu bisa tahu bagi dia ini bukan yang terbaik?” Siwon bertanya balik.

Hara juga terdiam karena kata-kata Siwon, “Baiklah, yang kamu katakan masuk akal juga!”

“Tentu saja, apa yang suamimu katakan selalu benar, penilaianku tidak pernah salah!” Siwon sangat bangga terhadap hal ini. Hara lebih merasa tak berdaya, waktu bersama Siwon semakin lama, semakin bisa merasakan ada kalanya sifat Siwon ini sungguh kekanak-kanakan,

Ada kalanya jelas sekali hatinya sudah sehitam arang, tapi penampilannya malah terlihat sangat polos tidak bersalah.

“Kamu tidak percaya?”

“Percaya, kenapa tidak percaya!” Hara menepuk-nepuk tangan Siwon, “Hanya saja apakah kelak kamu bisa lebih sedikit rendah hati?”

“Tidak berdaya, orang memang begini, tidak bisa rendah hati!” Siwon tersenyum tipis sambil mengulurkan tangan membelai rambut Hara, Hara tidak sabar, menepis tangan Siwon, “Sudah aku katakan berulang kali, jangan selalu menyentuh rambutku!”

Siwon penuh senyuman dalam matanya, dia melihat Hara sambil tersenyum, baru saja mau bicara, ponsel Hara malah berdering.

Hara melihatnya, ternyata telepon dari vila Siwon, tidak bisa tidak curiga, langsung mengangkat telepon, “Halo?”

“Apakah nyonya? Aku adalah bibi Sina!”

“Bibi, ada apa?” Sudah begitu malam, bibi perawat bahkan masih menelepon ke sini, itu berarti pasti telah terjadi sesuatu, “Apakah terjadi sesuatu dengan mamaku?”

“Nyonya, tidak tahu hari ini ibumu menerima panggilan telepon apa, dirinya jadi tidak terlalu beres, awalnya kami masih tidak merasakan ada apa-apa, tapi sebelum makan malam ibumu menerima sebuah telepon lagi, kemudian dia menjadi panik, sekarang bahkan merapikan koper, kami tanya dia mau ke mana, dia juga tidak mengatakannya, tidak ada cara lain hanya bisa menelepon nyonya!”

“Kalian tenangkan ibuku dulu, aku segera ke sana!” Hara bergegas matikan telepon, memegang tangan Siwon, “Siwon, cepat, pergi ke tempat mamaku, ada yang tidak beres dengannya, dia…..”

“Jangan panik, vivi, tenang sedikit!” Siwon malah memegang tangan Hara, pada saat bersamaan memutar balik arah, pergi menuju ke arah vila, “Sekarang kita segera ke sana, mama akan baik-baik saja, eng?”

Siwon menginjak pedal gas sampai penuh, menggunakan waktu paling cepat pergi ke vila.

Ahyon sedang membawa koper akan pergi, dua perawat menghentikannya agar dia tidak pergi, tapi emosional Ahyon sepertinya tidak terlalu benar, tetap mau pergi.

“Ma, kamu kenapa?”

Hara bergegas membuka pintu mobil dan keluar, berlari ke sana.

Ahyon melihat Hara kembali, wajah muncul ekspresi panik, “Aku tidak apa-apa, Ran Ran, mama ingin pulang.”

“Pulang?” Hara mengernyit, bertanya dengan ragu-ragu, “Pulang kemana? Kamu jangan bilang padaku, kamu ingin pulang ke keluarga Jiang!”

“Aku……” Pikirannya sudah ditebak oleh Hara, ekspresi wajah Ahyon sedikit kaku, tapi lebih banyak rasa tak berdaya. Dia tidak berani menatap mata Hara, “Ran Ran, aku juga sudah tinggal cukup lama di sini, di sini bukanlah rumahku. Apalagi, keluarga Jiang……juga, lumayan baik.”

“Baik apanya!” Hara benar-benar kesal karena Ahyon, tidak tahu sebenarnya dia kenapa, bukankah sebelumnya sudah memikirkannya dengan jelas? Kenapa tiba-tiba mau pulang?

Masih mengatakan keluarga Jiang lumayan baik? Keluarga Jiang memperlakukan dia dan Heiran seperti itu, bisa dikatakan tragedi Ahyon dan Heiran adalah keluarga Jiang, semua itu disebabkan oleh Hamsang Jiang. “Mama, kamu beritahu aku, apakah keluarga Jiang yang mencarimu? Apakah Hamsang Jiang? Apa yang Hamsang Jiang lakukan padamu?”

“Tidak, tidak ada, keluarga Jiang tidak pernah mencariku, Hamsang Jiang juga tidak pernah mencariku, dia tidak apapun…..”

“Mama, sampai sekarang kamu masih ingin menyembunyikannya dariku? Aku adalah putrimu, aku juga memiliki kecerdasan, tanpa sebab pergi ke keluarga Jiang tempat yang begitu kejam dan tak berperasaan, menurutmu apa aku bisa percaya dengan alasan yang kamu katakan? Aku adalah putrimu, menurutmu apa aku akan membiarkanmu kembali ke tempat seperti itu?”

Hara benar-benar hampir gila, juga merasa kesal hingga kehabisan kata-kata.

“Ran Ran!” Siwon tepat waktu memegang tangan Hara, sedikit menggelengkan kepala, “Jangan emosi, bicara baik-baik dengan mama!”

Siwon memeluk Hara, sepasang mata hitam itu bertemu dengan mata Ahyon, membuat Ahyon spontan merasa sedikit takut.

Meskipun Siwon adalah suami dari putrinya, menantunya juga, tapi aura di tubuh Siwon terlalu kuat, Ahyon tidak bisa menahan diri merasa takut, terutama sepasang mata Siwon yang bisa melihat maksud orang dengan jelas itu membuat Ahyon semakin merasa bersalah. “Siwon, kamu bujuk Ran Ran, aku sungguh tidak apa-apa, aku pulang ke keluarga Jiang juga atas kemauan diri sendiri!”

“Ma, masalah ini aku tidak bisa membujuknya. Ada lagi, jika kamu mau pulang, aku tidak akan menghalangimu. Tapi apakah kamu sungguh tahu apa yang sedang kamu lakukan?” Dalam sekejap Siwon menatap Ahyon, “Kamu harus tahu apa arti keluarga Jiang bagi kamu dan Ran Ran, itu adalah neraka. Tidak mudah Ran Ran baru bisa keluar, juga membawamu keluar. Sekarang keluarga Jiang dan Hamsang Jiang mereka semua tidak berani menyentuh kalian. Tapi begitu kamu kembali, Hamsang Jiang dan keluarga Jiang akan menggunakan kamu sebagai alat tawar menawar, dan tujuan akhir mereka bukanlah kamu, melainkan Ran Ran, atau mungkin keluarga Mu!”

Langkah Ahyon tersentak, raut wajah pucat sekali.

Bagaimana mungkin dia tidak tahu? Bagaimana mungkin dia tidak tahu semua ini? Tapi orang-orang dalam keluarga Jiang itu, dan masih ada Hamsang Jiang……”

Rahasia yang sudah susah payah dia jaga selama bertahun-tahun, keluarga Jiang bahkan menggunakan rahasia itu untuk mengancamnya, dia benar-benar tidak ada cara lain lagi.

“Siwon, bagaimana jika aku bersikeras tetap mau pulang?”

“Ma, apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?” Hara merasa hancur, “Apakah kamu ingin keluarga Jiang menggunakan kamu sebagai alat untuk mendesakku tunduk pada mereka? Apakah kamu berpikir jika sekarang kamu mengalah sekali, maka masalah yang kamu khawatirkan itu kelak tidak akan terjadi? Aku beritahu padamu, tidak peduli apa yang kamu lakukan sekarang, asalkan kamu sudah mengalah, ada sekali maka akan ada dua kali, selamanya ini tak akan berakhir. Menghadapi sekelompok orang dari keluarga Jiang itu, harus lebih tidak tahu malu dari mereka, dan semakin kejam. Aku tidak tahu sebenarnya apa yang sedang kamu takutkan, tapi aku beritahu kamu, walaupun kali ini kamu sudah pulang, dan mereka benar-benar menggunakanmu untuk mengancamku, aku juga tidak akan mengalah. Kehidupanmu kelak……mungkin aku tidak akan tanggung jawab lagi!”

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu