Kembali Dari Kematian - Bab 280 Yesica Sebelum Jatuh Cinta Sudah Putus Cinta

Hara dan Siwon tinggal di taman Blue Sea sekitar seminggu, dalam seminggu ini Hara menggambar setiap hari, dan pada malam hari dia pergi keluar bersama Siwon, berjalan-jalan di taman. Pengurus Keluarga Li mengurus taman Blue Sea dengan baik, menurut Hara Taman Blue Sea seperti surga.

"Ah, aku benar ingin hidup bebas tanpa beban seperti begini setiap hari! "

Setelah makan mereka berdua berjalan di ladang yang sunyi, tiba-tiba Hara mendesah, "Kenapa udara sini begitu segar, aku agak enggan untuk pergi. "

"Jika kamu menyukainya, mari sering ke sini, sini tidak jauh dari kota! "Siwon menggandeng tangan Hara, melihat Hara berjalan di depan, matanya melembut.

"Benar juga, kalau begitu mari kita ke sini kadang-kadang! "Hara benar menyukai tempat ini.

"Iya, dan kebun aku yang lain. "kata Siwon, "Beberapa hari yang lalu Yesica memberitahuku…kuburan adikmu sudah siap, beberapa waktu lagi menunggu kamu tidak sibuk, kita pergi lihat? "

"Baik! "Hara mengangguk, "Terima kasih! "

"Tunggu kita tua, kita beristirahat disana, bagaimana menurutmu? "

"Tua! Itu hal yang masih lama! "Hara tersenyum ringan, "Tapi sekarang aku sudah bisa membayangkan rupamu saat tua! "

"Nakal! "Siwon meremas hidung Hara, "Okelah, sudah malam, ayo pulan istirahat! "

"Baik! "Hara mengangguk, setengah tubuhnya menyandar pada Siwon, "Waktu berlalu sangat cepat, beberapa hari lagi aku akan menyuruh mereka membuat sampel keluar, Oh ya, aku harus menunjukkan kepada guru! "

"Baik! "

Hara dan Siwon baru saja kembali dari taman Blue Sea, langsung ditarik Yesica, "Kakak ipar, kemana kamu pergi beberapa hari ini? Aku bertanya kepada kak Seohyun mereka, mereka tidak mengetahuinya! "

Yesica sekarang sangat mengandalkan Hara, kadang-kadang datang mencarinya.

"Ee, baru-baru ini agak sibuk. "Hara menjelaskan, "Karena mau fokus menggambar, jadi ponsel dan lainnya dimatikan, ada apa kamu mencariku? "sambil menggambar Hara mengangkat kepalanya melihat Yesica, melihatnya menyandar dengan bosan di sofa, kelihatan tidak bersemangat.

Yesica menaikkan mulutnya, "Kakak ipar, bagaimana perasaan menyukai seseorang! "

Hara tertegun, melihat Yesica dengan curiga, dan tiba-tiba kepikir Erha, bertanya dengan ragu, "Apakah kamu menyukai seseorang? "

"Tidak, aku..."Yesica berhenti sejenak, matanya menjadi gelap, dan mengangguk, "Iya, aku menyukai seseorang, tetapi dia kayaknya tidak menyukaiku! " kata Yesica dengan tidak bersemangat, dia tampak sedih.

Meskipun Hara dan Siwon sekarang sangat bahagia, namun sebenarnya dia tidak pernah mengalami peristiwa menyukai seseorang tetapi tidak bisa mendapatkannya.

Dulu dia berpikir dia menyukai Seho dan bersamanya, namun pada saat itu dia juga mendapatkannya. Kemudian dia bersama Siwon, mereka saling suka, sehingga Hara tidak merasakan apa yang dirasakan Yesica sekarang.

"Menyukai seseorang itu seperti, ketika melihatnya kamu merasa senang, tidak nampak kamu akan merindukannya, melihatnya baik serasa dunia ini juga indah, namun ketika melihat dia bersama orang lain.....mungkin akan merasa sedih! "

Hara melihat ketika Yesica mendengar perkataan terakhirnya mata Yesica memerah, dan bisa menebak sedikit, "Mengapa? Orang yang kamu sukai....tidak menyukaimu? "

Yesica merasa sedih, air matanya pun menetes, "Kakak ipar, aku sangat menyukainya, aku begitu menyukainya, tapi mengapa dia tidak menyukaiku? "

"Ehh..."Hara merasa pertanyaan ini cukup sulit untuk di jawab, "Yesica, soal cinta, bukan kamu menyukaiku, dan aku harus menyukaimu. Apakah kamu mengerti? "

Hara menduga, bahwa Yesica mungkin menemukan masalah di Erha!

Namun dia juga tidak mengerti perasaan gadis kecil, juga tidak tahu betapa sukanya Yesica terhadap Erha, tidak baik baginya untuk menebak. Dan dia juga nampak kemarin, bahwa Erha menyukai wanita seperti Sisi, dan jelas sekali bahwa Yesica dan Sisi bukan tipe wanita yang sama.

Dia tersenyum ringan, "Yesica, apakah kamu pernah berpikir bahwa kamu hanya menyukainya, bukan suka antara pria dan wanita? Atau kamu hanya mengandalkannya ? "

"Bukan kakak ipar,aku...." Yesica menggigit bibirnya, "Apakah kamu tahu siapa yang aku suka? "

Hara mengangguk.

Yesica tersenyum dengan mencela dirinya, "Sangat gampang ditebak! "dan bergumam, "Tetapi dia sudah mempunyai orang yang disukai, aku melihatnya, dia bersama wanita itu dan tampaknya sangat senang, sama sekali tidak seperti di depan aku! Ternyata dia juga bisa mengambil inisiatif dan tersenyum dengan orang lain! "

Namun Erha tidak pernah begitu terhadap Yesica, tidak pernah mengambil inisiatif

"Yesica, soal cinta itu sangat sulit dijelaskan, dan tidak bisa dipaksa. Dia mempunyai orang yang disukai, jadi sebaiknya kamu menyerah! "Hara juga tidak ingin Yesica sedih, karena dia masih muda.

"Kakak ipar, soal cinta kalau bisa menyerah begitu mudah akan lebih baik! " dia mengisak-isak, "Aku sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya merasa tidak enak, ingin berbicara dengan seseorang! Teman-teman ku itu tidak semua tulus kepadaku. Aku berpikir-pikir dan tidak ketemu orang yang bisa aku ajak bicara! "

"Jadi kamu datang mencariku? "Hara menyerahkan tisu kepada Yesica, "Seterusnya jika ada apa-apa, bisa langsung datang mencariku. Namun hal seperti ini, aku tidak ingin melihat sekali lagi, kalau tidak aku akan merasa sakit hati! "

Hara menepuk bahu Yesica,"Kamu pulang dan tenangkan pikiranmu, tentang masalahmu dan Erha, jika kamu susah untuk menyerah, maka carilah waktu untuk berterus terang dengan Erha, kalau dia benar tidak menyukaimu, jadi kamu tidak usah paksa, dan paksakan dirimu. Manusia, harus berusaha dulu untuk mengetahui bisa atau tidak! "

"Terima kasih kakak ipar! "Yesica mengisap hidupnya, "Aku sudah merasa lebih baik. Kamu benar, aku belum menyatakan perasaanku dengan bang Jing, aku sekarang belum bisa menyerah, meskipun dia menyukai wanita itu, kalau mereka belum pacaran, aku masih punya kesempatan! Tapi kalau mereka sudah jadian, maka aku...juga tidak akan mengganggunya. "Dia juga mempunyai harga diri, Yeongi Qin selalu mengajarinya, bahwa ada beberapa hal harus diperjuangkan, namun konsekuensi perjuangan bukan kehilangan harga diri.

Yang paling penting dalam hidup ini, yang paling tidak bisa diserang adalah batas sendiri, dan batas dirinya adalah harga diri.

"Aku sangat gembira, jika kamu mengerti ! "Hara merasa lega melihat Yesica seperti gini, "Baiklah, abangmu akan kemari sebentar lagi, kami berjanji untuk makan malam bersama, ayo pergi bersama ! "

"Abangku? " mendengar ini ,hati Yesica tergetar, dengan sedikit canggung, "Itu.....kakak ipar, aku tidak mau pergi, aku tidak mau mengganggu dunia kalian berdua, itu tidak baik! "meskipun Yesica berkata demikian, tapi matanya bersinar.

Hara bisa melihatnya, Yesica sangat mengagumi Siwon, menganggapnya sebagai idola. Namun dia juga takut pada Siwon, benar juga, orang seperti Siwon yang selalu memasang wajah dingin terhadap semua orang, tidak heran Yesica takut.

"Tidak apa-apa, hanya makan biasa, dari mana ada dunia berdua! "Hara menarik tangan Yesica, "Kalau begitu ayo pergi bersama! "

"Tapi kakak ipar...."

"Kamu hari ini sengaja datang mencariku, pasti punya waktu kan! "sambil berbicara Hara mengambil ponsel, menelepon Siwon, bertanya apa yang di makan malam ini,dan makan dimana!

"Kamu pikirkan, mau makan apa pun boleh! "Siwon mengangkat tangan, menghentikan orang yang berbicara di depannya, berhenti sejenak, "Sesuai seleramu! "

Hara tersenyum ringan, "Baiklah, aku akan memilih tempat! "dan berkata, "Oh ya, Yesica hari ini datang mencariku, jadi...malam ini aku akan membawanya! "

Setelah berbicara Hara menggerakkan lidahnya dengan main-main, dan tersenyum dengan Yesica, namun Yesica sedikit takut, membuka telinganya, dan mencondongkan tubuhnya ke depan, seperti bisa mendengarkan apa yang Siwon katakan.

Kemudian ketika Siwon mendengar bahwa Hara akan membawa Yesica, tangan yang memegang pena terhenti, pandangannya menjadi tajam, dia menyipitkan matanya, dan mengeluarkan aura dingin.

Aura yang begitu kuat, bahkan Hihon yang melaporkan kerja di depannya terkejut, dan menelan ludah, dan merasa dia datang pada waktu yang tidak tepat.

"Mengapa? Tidak berbicara? "

"Baik! "Siwon mengaitkan bibirnya, "Kalau begitu, kita undang beberapa orang lagi! "

Mendengar itu, Hara tidak tahu harus gimana, "Perlukah begitu? Hanya makan malam saja! "

"Iya, hanya makan malam saja, jadi banyak orang lebih meriah. Beginilah, kamu ajak temanmu, dan aku ajak Demyuk mereka! "setelah selesai berbicara Siwon memutuskan panggilan.

Hara tertegun mendengar suara sibuk dari telepon itu, dan tersenyum dengan tidak berdaya.

Namun Yesica menatap Hara dengan sangat cemas, "Bagaimana? "

"Kata abangmu, banyak orang lebih ramai! "Hara tersenyum ringan.

Memang, banyak orang lebih ramai, ketika Hara mengajak Naomi dan Seohyun kemari, sudah nampak Demyuk, Erha dan Leheon di sini.

Hara mengangkat alisnya, melihat semua orang dengan sakit kepala.

Naomi tidak menyangka bahwa makan malam yang dimaksud Hara, ternyata begitu banyak orang, dan semua orang saling mengenal. Naomi tanpa sadar mencubit Hara, dan berkata di telinga Hara dengan hati-hati, "Bukankah mau ajak kami makan? "

"Iya, memang ajak kalian makan! " kata Hara, "Kalian! "

Naomi merasa sakit kepala, Seohyun malah tertawa, "Apa yang dikatakan Ran Ran tidak salah. "

Naomi di buat marah oleh Hara, tapi harus memasang wajah senyum, dan menyapa setiap orang, kemudian sampai Demyuk, melihatnya satu tangannya di lutut, satu lagi di kursi, bersandar dengan malas, tampak santai, dan jahat.

Naomi menatapnya dengan tegas, sengaja mengabaikan senyuman polosnya, "tuan Yan! "

Demyuk menyipitkan matanya, menepuk lututnya dengan ringan, dengan senang, "Nona Ye!

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu